Pada hari ini, Senin, tanggal Dua bulan Oktober tahun dua ribu dua puluh (12-10-
2020), telah disepakati Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu oleh dan antara :
Para pihak terlebih dahulu dengan ini menerangkan hal-hal sebagai berikut :
2. Bahwa Pihak Pertama telah memberikan penjelasan kepada Pihak Kedua terhadap
jenis dan sifat pekerjaan yang akan dilakukan oleh Pihak Kedua dan Pihak Kedua
telah memahami serta menerima penjelasan tersebut dan tetap menyetujui serta
bersedia menjadi Karyawan untuk jangka waktu tidak tertentu.
3. Bahwa dengan adanya Perjanjian Kerja ini maka Pihak Pertama setuju untuk
mengangkat Pihak Kedua dan Pihak Kedua setuju untuk diangkat oleh Pihak
Pertama sebagai Karyawan selama jangka waktu tidak tertentu sesuai dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 Pengangkatan
Pihak Pertama dengan ini mengangkat Pihak Kedua sebagai Karyawan Tetap
Perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal
Perjanjian Kerja ini dan Pihak Kedua dengan ini menerima pengangkatan sebagai
Karyawan Tetap Perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.
Pasal 4
Gaji dan Cara Pembayaran
1. Upah dan tunjangan Karyawan adalah :
Tunjangan Hari Raya (THR) akan diberikan oleh Perusahaan sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER-04/MEN/1994.
2. Atau waktu lain yang ditentukan dari waktu ke waktu oleh Pihak Pertama sesuai
dengan kebutuhan operasional Perusahaan di lokasi kerja.
1. Pihak Kedua sudah harus berada di tempat kerja 15 (lima belas) menit sebelum
waktu kerja dimulai, kecuali ada tugas lain yang harus mendapat izin dari Atasannya
1 (satu) hari sebelumnya.
5. Pihak Kedua wajib merahasiakan segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha
dan/atau hal-hal lain mengenai Pihak Pertama dan atau Perusahaan dimana Pihak
Kedua ditempatkan, yang diketahuinya dan dengan ini pula berjanji serta
mengikatkan diri untuk tidak memberikan kepada pihak ketiga manapun suatu
informasi yang diperolehnya mengenai Pihak Pertama dan atau Perusahaan dimana
Pihak Kedua ditempatkan, dalam arti seluas-luasnya, baik lisan maupun tulisan dan
atau dalam bentuk apapun termasuk namun tidak terbatas pada disket, USB ataupun
alat/teknologi lainnya, baik selama bekerja, maupun setelah tidak memiliki
hubungan kerja dengan Pihak Pertama dan atau Perusahaan dimana Pihak Kedua
ditempatkan.
6. Bekerja dengan baik, jujur dan mencurahkan tenaga, pikiran dan keahliannya demi
perkembangan dan kemajuan Perusahaan.
7. Menjaga dan membina hubungan baik dan toleransi, baik dengan Atasan maupun
antara sesama karyawan.
8. Pihak Kedua wajib menjaga nama baik Pihak Pertama dan atau Perusahaan dimana
Pihak Kedua ditempatkan, dalam arti seluas-luasnya.
Pasal 8 Mutasi
Pasal 9 Cuti
1. Pada prinsipnya Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan cuti tahunan sebanyak
12 (dua belas) hari kalender per tahun; namun dalam pelaksanaannya harus
disepakati dan disetujui oleh Atasan Langsung dimana Pihak Kedua ditempatkan.
2. Permintaan cuti harus tertulis dan pengajuannya selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum pelaksanaan kecuali ada hal-hal yang sangat mendesak.
3. Pada dasarnya cuti tidak dapat diganti dengan uang.
Para Pihak dengan ini sepakat untuk tunduk pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Republik Indonesia. Oleh karena itu, perjanjian ini akan ditafsirkan
dan/atau ditentukan berdasarkan hukum Indonesia (“Hukum yang Berlaku”).
Evaluasi kemampuan dan prestasi kerja Pihak Kedua akan dilakukan secara periodic
dan berkesinambungan. Hasil evaluasi (jika dianggap perlu) akan disampaikan oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
Apabila Pihak Kedua memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan Pihak
Pertama, maka Pihak Kedua wajib melakukan serah terima tentang kondisi
kendaraan yang dikemudikan secara menyeluruh serta mengembalikan Kartu Tanda
Pengenal Karyawan (ID Card), pakaian seragam (jika ada), perlengkapan kerja
lainnya dan hal-hal lain yang ada dan merupakan milik dari Pihak Pertama dan atau
Perusahaan dimana Pihak Kedua ditempatkan, sesuai dengan ketentuan dan prosedur
yang ditetapkan.
Pasal 13 Lain-lain
Pasal 14 Penutup
Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari dan
tanggal yang tersebut pada awal Perjanjian Kerja ini dalam rangkap 2 (dua) masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
4
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
Nomor : 069/ SS-PKWT/ VI/ 20
Status : Menikah
Dengan ini menyatakan bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan setuju
dalam suatu perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pihak Pertama bersedia dan setuju untuk menerima Pihak Kedua sebagai karyawan dengan
status karyawan kontrak untuk waktu tertentu pada Pihak Pertama dan ditempatkan sebagai :
Driver, dengan lokasi kerja di PT. Cleani, Pihak kedua menyatakan bersedia untuk ditempatkan
pada Perusahaan-Perusahaan yang bekerjasama dengan PT. MajuMundur dan dipindahkan atau
dimutasikan pada bagian lain, bilamana terdapat kebutuhan untuk itu, yang disesuaikan dengan
kebutuhan Perusahaan dimana Pihak Kedua ditempatkan.
Pasal 2 Kewajiban
Pihak Kedua mempunyai tugas dan kewajiban melaksanakan pekerjaan pada bagian yang telah
ditetapkan dengan mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan dan berlaku dimana Pihak Kedua
ditempatkan.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu ini berlaku sejak tanggal : 02 Juni 2020, dan akan
berakhir dengan sendirinya pada tanggal : 01 Juni 2021. 1
Bilamana perjanjian waktu tertentu ini telah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditetapkan, maka hubungan hukum akan putus dengan sendirinya dan Pihak Pertama tidak
dibebani kewajiban untuk memberikan kompensasi atau kebijaksanaan dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, Perpanjangan maupun pembaharuan perjanjian kerja waktu tertentu ini
sewaktu-waktu dapat dilakukan, sesuai dengan kesepakatan dan persetujuan Pihak Pertama
dan Pihak Kedua, Pihak Kedua diwajibkan untuk melapor diri kepada Pihak Pertama,
bilamana jangka waktu perjanjian kerja waktu tertentu ini akan berakhir yaitu minimal 3
(tiga) hari sebelumnya.
Apabila setelah perpanjangan kontrak kerja, baik sehari, seminggu, atau sebulan masa kerja
dst, sebelum kontrak kerja berakhir pihak kedua tidak melakukan pekerjaan dengan baik,
tidak disiplin atau tidak mematuhi peraturan perusahaan maka pihak pertama akan
mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan pihak kedua. Dan pihak pertama terbebas
dari segala macam tuntutan oleh pihak kedua.
Pihak Kedua akan menerima upah perbulan dan beberapa tunjangan atau fasilitas, sebagai
berikut :
Pihak Kedua bersedia bekerja selama 8 (delapan) jam sehari untuk 5 (lima) hari kerja dalam
seminggu dan 7 (tujuh) jam sehari untuk 6 (enam) hari kerja dalam seminggu dengan 40
(empat puluh) jam seminggu, dengan pengaturan hari dan jam kerja disesuaikan dengan
situasi dan kebutuhan Perusahaan. Kelebihan jam kerja sebagaimana disebut diatas, akan
diperhitungkan sebagai jam kerja lembur dan Pihak Kedua berhak mendapatkan upah
lembur dengan berdasarkan pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 102/MEN/VI/2004.
Pihak Kedua menyatakan bersedia untuk kerja lembur dan kerja Shift bilamana situasi dan
kebutuhan dimana Pihak Kedua ditempatkan membutuhkan untuk itu.
Pihak Kedua wajib untuk mematuhi keseluruhan peraturan dan tata tertib serta disiplin kerja
yang berlaku dimana Pihak Kedua ditempatkan, dan juga peraturan dan tata tertib serta
disiplin kerja PT. Maju Sejahtera. Pelanggaran terhadap tata tertib dan disiplin kerja akan
mendapatkan sanksi sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Perusahaan dimana
Pihak Kedua ditempatkan dan PT. Maju Sejahtera serta peraturan ketenagakerjaan yang
berlaku dan apabila pihak kedua kerja dengan atau tanpa alasan yang jelas maka pihak
pertama akan melakukan pemotongan gaji kepada pihak kedua dengan perhitungan secara
proposional.
Sewaktu-waktu tanpa harus menunggu berakhirnya masa kontrak kerja, Pihak Kedua dapat
dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja bilamana :
a. Melakukan pencurian, penggelapan atau segala perbuatan yang melanggar hukum
b. Melakukan penganiayaan terhadap pimpinan dan atau keluarganya serta sesama pekerja.
c. Berkelahi dengan sesama pekerja, melakukan pemukulan terlebih dahulu terhadap yang lainnya.
d. Merusak dengan sengaja atau dengan kecerobohannya, barang dan atau benda lainnya yang
mengakibatkan kerugian materi dan non materi bagi Perusahaan atau pihak lain.
e. Memberikan keterangan palsu, menghasut sesama pekerja atau pihak lainnya
dan atau melaksanakan perbuatan-perbuatan yang
dapat menggangu ketentraman, keamanan dan kelangsungan proses
2
produksi.
f. Menghina, mecemarkan nama baik atau kewibawaan pimpinan maupun keluarganya serta
sesaman pekerja dan Perusahaan.
g. Menolak atau dengan sengaja melalaikan tugas atau perintah yang diberikan oleh
Perusahaan dimana Pihak Kedua ditempatkan.
h. Berulangkali terlambat masuk kerja atau pulang sebelum waktunya meskipun sudah
diberikan surat peringatan.
i. Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa keterangan tertulis atau alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
j. Menyalahgunakan jabatan atau fasilitas yang tersedia dimana Pihak Kedua ditempatkan
untuk kepentingan Pribadi.
k. Pelanggaran-pelanggaran berat lainnya yang diatur dalam peraturan Perusahaan dimana Pihak
Kedua ditempatkan.
l. Bila mana pihak ke dua menurut penilaian perusahaan kurang atau tidak memenuhi
kualifikasi yang telah di tetapkan, maka pihak ke dua di akhiri hubungan kerjanya dengan
pihak pertama
Dalam hal ini Pihak Kedua melakukan pelanggaran sebagaimana disebut dalam pasal 8
perjanjian ini, Pihak Pertama akan melakukan tindakan Pemutusan Hubungan Kerja atas
diri Pihak Kedua dengan berpedoman pada ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan
yang berlaku. Pihak Pertama dibebaskan untuk memberikan- kompensasi atau kebijaksanaan
dalam bentuk apapun sebagai akibat Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan-alasan
sebagaimana tersebut dalam pasal 8 perjanjian ini.
Pasal 12 Perselisihan
Bilamana dikemudian hari timbul perselisihan sebagai akibat dari perjanjian ini, maka Pihak
Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah kekeluargaan,
tanpa mengesampingkan kemungkinan penyelesaian melalui prosedur dan ketentuan hukum
yang berlaku.
Demikian perjanjian kerja waktu tertentu ini dibuat oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani, tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun dan akan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
3
4