Anda di halaman 1dari 6

Head Office Jl. Pidada VII No. 6x, Denpasar – Telp.

(0361) 413917
Branch Office : Jln. Borong Raya Kompleks Perum Graha Jannah Land I B/5 Makassar telp: 0411-8952711

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU ( PKWT )


No. /PKWT/HRD-IJ.MKS/I/2023

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : Sarjoko
Jabatan : Kepala Cab. PT Ibu Jero Makassar

Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama PT. IBU JERO, yang bergerak
di bidang Penyedia Jasa / Buruh yang beralamat di Jl. Borong Raya Komplek Graha
Jannah Land I B5 Makassar, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. Nama :
Tempat/Tgl Lahir :
Alamat :
Jenis Kelamin :
No. KTP :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, yang selanjutnya disebut Pihak
Kedua.
Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut Para Pihak.
Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam Pasal-Pasal
berikut ini :

PASAL 1
JANGKA WAKTU
Pihak Pertama akan mempekerjakan Pihak Kedua dengan masa kontrak terhitung sejak
23 Oktober 2023 sampai dengan 31 Desember 2023 atau sesuai kurun waktu Perjanjian
Kerjasama Pihak Pertama dengan Pihak Pengguna Jasa.

PASAL 2
PENEMPATAN DAN LOKASI KERJA
1. PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai tenaga …………..
pada Perusahaan PT. COCA-COLA EUROPACIFIC PARTNERS INDONESIA,
Lokasi Makassar
2. PIHAK KEDUA bersedia dan sanggup dipindahkan atau dimutasi ke lokasi lain
ataupun bagian lain lokasi di perusahaan yang ada hubungan kerjasama dengan pihak
Pihak Pertama. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau jika
melakukan pelanggaran S.O.P.

1
PASAL 3
WAKTU KERJA DAN ABSENSI
1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua akan bekerja
sesuai dengan jadwal/pengaturan kerja yang diatur oleh Pihak Pertama dan atau
mengikuti ketentuan dan standarisasi yang diberlakukan oleh pengguna jasa. Hari kerja
mengikuti Kalender Kerja Lokasi sekaligus pada akhir tanggal digunakan sebagai cut off
perhitungan penggajian dan metode yang digunakan adalah no work, no pay.
2. Pihak Kedua dengan ini sekaligus menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk
bekerja secara shift maupun lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur
nasional. Untuk perhitungan dan pembayarannya disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku.
3. Pihak Kedua mengisi dan menyerahkan absensi manual (Log Book) menyerahkan
absensi manual kepada Pihak Pertama sehari setelah tutup kalender kerja lokasi untuk
dilakukan perhitungan dengan cara dibawa langsung ke kantor atau melalui perwakilan
dan untuk yang lokasi jauh bisa melalui email: ibujeromks@yahoo.com.

PASAL 4
UPAH DAN HAK-HAK LAINNYA
1. Pihak Kedua berhak atas hak upah/gaji dari pekerjaannya, sebagai berikut :
a. Gaji / Upah dan Persyaratan
- Slip Gaji diberikan paling lambat H-1 Penggajian, diambil di kantor perwakilan
Pihak Pertama dengan menghubungi bagian penggajian.
- Upah diberikan sebesar UMK atau UMP dimana Pihak Kedua terdaftar/tercatat
sebagai karyawan (No Work No Pay). Upah dibayarkan setiap tanggal 3 (tiga)
pada awal bulan atau sesuai kesepakatan dengan Pihak Kedua. Dan apabila pada
tanggal 3 adalah hari libur atau tanggal merah maka Pembayaran Gaji akan
dimajukan dari tanggal tersebut.
- Pembayaran Gaji akan dihitung berdasarkan FTE/ kehadiran Pihak Kedua dari
lokasi kerja dan sebagai pemotong dari ketidakhadiran akan digunakan rumus:
Upah/25x jumlah ketidakhadiran. Untuk itu, Pihak Kedua pada sebelum akhir
kalender kerja wajib me-review lagi jumlah kehadirannya pada absensi manual
disesuaikan dengan jumlah FTE pada time sheet.
- Apabila terjadi kekeliruan dalam perhitungan Gaji maka selisihnya akan
diperhitungkan pada penggajian bulan berikutnya.
- Sistem Pembayaran dilakukan dengan Payrol melalui rekening pribadi Bank
Mandiri/BCA tenaga kerja. Penggajian tidak akan diperkenankan dengan cara
tunai kecuali untuk alasan-alasan tertentu dengan membuat Surat Pernyataan
bermaterai dan untuk berikutnya harus memakai Rekening Bank.
- Pihak Kedua diberikan hak untuk bertanya apabila kurang jelas mengenai upah
dan hak lainnya apabila ada permasalahan agar dikoordinasikan bagian
administrasi/penggajian dan apabila terjadi selisih segera dilaksanakan tindakan
koreksi.

2
2. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan
Pihak Kedua akan diikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan sesuai
aturan yang berlaku. Kewajiban Pekerja setiap bulan yang ditanggung oleh Pihak
Kedua terdiri dari :
a. Premi BPJS Kesehatan sebesar 1% dari gaji pokok ditambah Tunjangan Tetap.
b. Premi BPJS Ketenagakerjaan sebesar 2% dari gaji pokok Tunjangan Tetap.
c. Premi BPJS Jaminan Pensiun sebesar 1% dari gaji pokok ditambah Tunjangan Tetap.
Pihak Kedua wajib memberikan informasi kepada Pihak Pertama Perubahan status
untuk mempermudah perubahan data BPJS Pihak Kedua. Ketidakikutsertaan BPJS
Kesehatan di perusahaan dikarenakan telah ikut keluarga (Suami/Istri, Orang Tua, dll.),
atau telah disertakan dalam Program Jaminan Sosial Pemerintah harus membuat surat
pernyataan bermaterai dan akan diberikan subsidi BPJS Kesehatan per Bulan.

3. Upah EWD (Extra Working Days):


a. Diperhitungkan apabila ada instruksi/informasi mengenai diadakannya EWD oleh
pengguna jasa.
b. Perhitungan akan dibayarkan sesuai Rate EWD perusahaan dan dibayarkan pada
Penggajian di bulan berikutnya.
c. Jika Pihak Kedua tidak ada yang bersedia untuk melakukan EWD tanpa alasan yang
jelas dan atau selama 2 kali berturut – turut menolak untuk melakukan EWD maka
akan dikenakan SP.

4. THR (Satu Bulan Gaji Pokok)


a. THR tidak dibayarkan bila masa kontrak kurang dari satu bulan.
b. THR pro rata/proposional akan dibayarkan bila masa kontrak lebih dari 1 (satu)
bulan tetapi kurang dari 1 satu tahun kontrak.
c. THR akan dibayarkan penuh untuk masa kontrak lebih dari satu tahun.
d. Pembayaran THR dilakukan sebelum atau sesuai hari raya agama yang dianut oleh
masing-masing Tenaga Kerja.

5. Cuti atau Tidak Masuk Kerja


a. Hak Cuti diberikan setelah masa kerja aktif selama 1 (satu) tahun, dengan ketentuan
diberikan 12x (dua belas kali) cuti dalam setahun. Cuti tidak diperkenankan melebihi
3 hari kerja dalam 1 (satu) rangkaian cuti dan form. Cuti diajukan selambat-
lambatnya 2 (Dua) minggu sebelum cuti tersebut diambil dengan persetujuan Pihak
Pertama dan Pengguna Jasa dimana tempat Pihak Kedua bekerja.
b. Pihak Pertama berhak tidak menyetujui pengajuan Cuti dari Pihak Kedua apabila
pada tanggal pengajuan cuti sudah banyak yang menggajukan cuti dan atau
menyebabkan terganggunya operasional.
c. Kebijakan dari Pihak Pertama untuk Pihak Kedua yang baru bergabung berhak
mendapatkan hak cuti dengan perhitungan proporsional setelah 6 bulan bekerja
(terhitung dari TMT) baru bisa menggunakan hak cutinya.

3
d. Tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan (mangkir) akan diperhitungkan di akhir
bulan dengan jumlah potongan upah & tunjangan yang diberikan secara harian.
e. Bahwa jika tidak masuk kerja karena sakit : harus ada surat keterangan dokter dan
untuk yang sakit lebih dari sehari melampirkan foto copy resep dokter. Demi
kelancaran proses kerja di lokasi Pihak Kedua harus memberi informasi kepada
Pihak Pertama paling lambat 2 jam sebelum jam kerja dimulai. Apabila tidak sesuai
ketentuan tersebut/lambat pemberitahuan maka akan dilakukan pemotongan sesuai
point d.
f. Pemberitahuan tidak masuk kerja yang dilakukan secara mendadak akan
dilaksanakan pemotongan sesuai poin d.

6. Uniform
- Pihak Kedua diberikan Uniform sebagai identitas sesuai unitnya bekerja, Tanda
Pengenal, dan lainnya menyesuaikan kebutuhan kerja.
- Apabila Pihak Kedua berhenti sebelum 1 (satu) tahun dari Mulai Tanggal Masuk
Kerja di perusahaan, maka wajib mengembalikan Uniform dan apabila tidak bersedia
mengembalikan karena hilang atau dalam keadaan sudah tidak layak maka akan
diperhitungkan dalam pemotongan Gaji terakhir atau mengganti secara tunai dengan
membuat surat pernyataan bermaterai.

7. Apabila di dalam perjalanan kontrak Pihak Pertama dengan Pengguna Jasa terdapat
perubahan perjanjian (Addendum nilai), maka Pihak Pertama akan memberikan
imbalan sesuai dengan perubahan nilai (Addendum) kepada Pihak Kedua.

PASAL 5
TATA TERTIB
1. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua bersedia menerima dan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Pihak Pertama dengan sebaik-baiknya
dan penuh rasa tanggung jawab.
2. Pihak Kedua bersedia tunduk dan melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur
baik dalam Pedoman Peraturan dan Tata Tertib Karyawan maupun ketentuan lain yang
menjadi keputusan Direksi dan Manajemen Perusahaan. Yang di antaranya juga
termasuk:
a. Berpenampilan baik dan menjaga kebersihan diri (performance)
b. Berlaku sopan santun atau melaksanakan etika yang baik di lokasi kerja.
c. Disiplin menggunakan Uniform dan menggunakan Identitas Diri.
3. Pihak Pertama berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak apabila
melanggar tata tertib perusahaan, diantaranya yaitu :
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang milik perusahaan atau
teman sekerja.
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Pihak
Pertama atau perusahaan di mana Pihak Kedua ditempatkan atau ditugaskan.

4
c. Minum minuman keras, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya di lingkungan kerja.
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.
e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi temen sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja.
f. Dengan ceroboh atau dengan sengaja merusak property atau barang-barang milik
perusahaan dan tidak dipertanggungjawabkan.
g. Membongkar dan membocorkan rahasia perusahaan dalam hal ini yaitu Pihak
Pertama dan Perusahaan Pengguna Jasa atau user kepada pihak lain.
h. Melakukan perbuatan-perbuatan lainnya di lingkungan perusahaaan atau diluar
lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 (lima) tahun atau lebih.
i. Menerima pemberian imbalan jasa dalam bentuk apapun, melakukan hal-hal yang
merugikan atau mengurangi keuntungan perusahaan.
j. Tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih tanpa keterangan secara
tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah.
4. Pihak Pertama berhak meminta ganti rugi kepada Pihak Kedua, apabila Pihak Kedua
lalai atau ceroboh yang menyebabkan rusak atau hilangnya barang-barang atau property
milik perusahaan ataupun pengguna jasa dengan cara memotong gaji dengan membuat
surat pernyataan mengenai pemotongan gaji.

PASAL 6
BERAKHIRNYA KONTRAK KERJA
1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini akan berakhir apabila :
a. Pihak Kedua meninggal dunia.
b. Batas Perjanjian Kerja Waktu Tertentu berakhir atau berakhirnya pekerjaan yang
disepakati.
c. Karena kondisi tertentu (bencana alam atau non-alam) terjadinya pengurangan
kebutuhan atau pemutusan kerjasama dengan pihak user tenaga kerja di lokasi.
d. Pihak Kedua melanggar peraturan sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat 3, huruf
a sampai dengan j dari Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini.
2. Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini, maka Pihak
Kedua atau Ahli Waris Pihak Kedua tidak berhak menuntut ganti rugi, kecuali
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
LAIN- LAIN
1. Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT) ini dibuat dan ditandatangani oleh
kedua belah pihak tanpa ada pengaruh atau paksaan dari pihak manapun, serta mengikat
kedua belah pihak untuk mentaati dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

5
2. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Makassar pada
23 Oktober 2023 seperti tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) yang memiliki kekuatan
hukum yang sama dan dipegang oleh masing-masing pihak.

Yang Membuat,

Pihak Pertama Pihak Kedua

________________________

Anda mungkin juga menyukai