Anda di halaman 1dari 4

INTERNAL MEMO

Kepada : Seluruh Karyawan / ti Tanggal : 03 Februari 2012

Dari : HRD Nomor :

Cc : Ibu Tanlihming Perihal : Penegasan kembali Tata Tertib Perusahaan


Bpk. Herman Sastra
Ibu Luciana Sastra
Bpk. Handy Sastra
Ibu Hany Chendrawati
Ibu Vivi Mutiara

Dalam rangka mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis dan produktif, dan untuk mencapai
kepentingan bersama, maka Perusahaan memberlakukan sikap disiplin terhadap seluruh aktifitas kerja di
Perusahaan berlandaskan itikad baik dan saling menghormati dan menghargai atas tugas dan tanggungjawab
masing – masing pihak.

Atas dasar hal tersebut, maka perlu adanya penegasan kembali atas hal – hal terkait dengan penegakkan
disiplin tersebut sehingga pengambilan keputusan dan tindakan demi tegaknya disiplin dapat terselenggara
dengan sebaik mungkin.

Berikut penegasan kembali Tata Tertib Perusahaan yang berlaku bagi seluruh Karyawan/ti sebagai berikut :

1. HARI KERJA
a. Waktu kerja karyawan adalah 6 (enam) hari kerja dengan pengaturan jam kerja :
Senin – Sabtu : jam 08.00 WIB hingga target pekerjaan hari bersangkutan selesai.
Istirahat kerja : jam 12.00 – 13.00 WIB (termasuk aktifitas makan dan Sholat).
b. Khusus untuk Jam Istirahat, bagi karyawan dengan sifat kerja dan tugas yang mengharuskan adanya
pengaturan istirahat secara flexible, maka waktu istirahat dapat diatur lain berdasarkan kebutuhan
perusahaan, dengan seijin dari atasannya langsung.
c. Khusus bagi karyawan laki laki beragama Islam yang akan melaksanakan Ibadah Sholat Jumat,
perusahaan memberikan waktu untuk melaksanakan Ibadah tersebut dengan pengaturan waktu
istirahat.

2. KEHADIRAN
a. Setiap karyawan diwajibkan melakukan Proses Presensi (kehadiran) untuk dirinya sendiri pada waktu
masuk kerja dan pulang kerja.
b. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja dikarenakan alasan sakit, diwajibkan membawa surat
keterangan dokter yang sah, paling lambat diserahkan 1 (satu) hari setelahnya dan menembuskan
pemberitahuannya kepada bagian HRD.
c. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja karena ijin kepentingan pribadi harus memberitahukan
terlebih dahulu secara lisan kepada atasan dan ditembuskan kepada HRD selambat-lambatnya 1 (satu)
hari sebelumnya.
d. Setiap karyawan yang meminta ijin pulang sebelum waktunya harus memberitahukan / melapor
kepada atasan langsung dan diketahui oleh HRD.
e. Karyawan yang tidak mengindahkan kewajibannya tersebut diatas, selanjutnya mendapat surat
peringatan sesuai dengan tingkatan kesalahannya.
3. TATA CARA BERPAKAIAN
a. Bagi karyawan yang telah mendapatkan seragam kerja dari Perusahaan wajib menggunakan seragam
kerja tersebut dan tidak diperkenankan menggunakan celana jeans pada hari dan jam kerja Senin –
Jum’at kecuali hari Sabtu.
b. Khusus Divisi Sales (Salesman, Sales Supervisor & Operational Manager) selama hari dan jam kerja
Senin – Sabtu wajib memakai seragam yang telah diberikan oleh Perusahaan maupun pabrikan.
c. Setiap karyawan tidak diperkenankan menggunakan sandal (tidak menggunakan sepatu) di lingkungan
tempat kerja kecuali dalam hal untuk pergi ke toilet.

4. KEBERSIHAN, KETERTIBAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LINGKUNGAN KERJA


a. Setiap karyawan diwajibkan ikut serta menjaga kebersihan, ketertiban, keselamatan dan keamanan
kerja.
b. Setiap karyawan diwajibkan ikut menjaga dan memelihara barang – barang milik perusahaan. Dilarang
membawa, memindahkan, meminjamkan dan atau menghilangkan barang milik perusahaan tanpa
seijin perusahaan.
c. Dilarang mabuk/minuman keras dan menggunakan obat – obatan terlarang di lokasi perusahaan.
d. Dilarang merokok di tempat – tempat yang diberikan larangan merokok.
e. Untuk karyawan bagian Gudang, Driver dan Helper, petugas keamanan (security) dengan ijin bagian
HRD diberikan kewenangan memeriksa kendaraan, tas dan bila dianggap perlu melakukan
pemeriksaan dari pakaian dan barang aksesoris yang sedang digunakan oleh karyawan (Body Check)
dengan alasan keamanan. Bagi karyawan yang menolak akan dikenakan sanksi.
f. Bagi karyawan yang sudah disediakan tempat penyimpanan tas / locker, dilarang membawa tas ke
area kerja.
g. Dilarang membuang sampah bukan pada tempatnya.
h. Dilarang menempelkan dan menyebarkan selebaran / pengumuman, mengadakan pertemuan atau
perkumpulan tanpa seijin pimpinan perusahaan dan HRD.
i. Dilarang menghasut, mengajak dan mengancam sesama karyawan untuk melakukan perbuatan yang
dapat menimbulkan keresahan dalam hal hubungan kerja dan atau melanggar tata tertib perusahaan.
j. Karyawan wajib mengikuti setiap pengarahan atau pertemuan yang disampaikan oleh perusahaan.
k. Dilarang tidur pada waktu jam kerja .

5. BENTUK PELANGGARAN DAN SANKSINYA


a. Perusahaan dapat memberikan sanksi – sanksi kepada karyawan yang terbukti melakukan salah satu
atau beberapa dari jenis pelanggaran yang tercantum dalam tata tertib perusahaan ini atau dalam
peraturan lainnya yang ditetapkan perusahaan.
b. Pemberian sanksi – sanksi ditujukan demi pembinaan dan pengarahan kepada pelaku pelanggaran
agar dikemudian hari dapat memperbaiki kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi.
c. Pelanggaran serius adalah pelanggaran – pelanggaran yang dapat menyebabkan karyawan terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa mendapatkan uang pesangon dan uang penghargaan masa
kerja.

d. Pelanggaran serius yang mendapatkan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja adalah :


1. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik perusahaan.
2. Melakukan pemindahan, penyimpanan, pengeluaran barang atau asset milik perusahaan (secara
fisik atau administratif) tanpa melalui prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan dan/atau tanpa
persetujuan pejabat yang berwenang di perusahaan.
3. Untuk bagian Logistics, jika melakukan pengiriman barang tidak sesuai dengan nama dan alamat
yang tercetak di faktur.
4. Melakukan kegiatan yang terkait dengan Narkotika dan obat – obatan terlarang baik di
lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan.
5. Memberikan informasi yang tidak benar atau sengaja dibuat tanpa fakta dan data yang
sesungguhnya sehingga merugikan perusahaan, termasuk didalamnya adalah membuat
dokumen yang terkait dengan perusahaan tanpa persetujuan perusahaan atau pejabat yang
berwenang, menandatangani dokumen yang bukan wewenangnya tanpa persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
6. Melakukan kegiatan yang melanggar norma kesusilaan di lingkungan kerja.
7. Melakukan kegiatan atau permainan yang mengandung taruhan / perjudian.
8. Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan, keselamatan atau bersifat penghinaan
terhadap rekan sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.
9. Melakukan tindak kejahatan atau pelanggaran atau perbuatan yang tidak menyenangkan seperti
menyerang, mengintimidasi pengusaha maupun rekan sekerja.
10. Melakukan dan atau mengajak rekan sekerja untuk melakukan perbuatan yang melanggar tata
tertib.
11. Melakukan kelalaian atau kesengajaan sehingga menyebabkan barang atau asset perusahaan
tidak berfungsi dan merugikan perusahaan, dan karyawan yang bersangkutan wajib mengganti
kerugian yang timbul.
12. Mengorganisir / mengikuti pertemuan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan teknis sehari –
hari tanpa persetujuan dari pihak pengusaha.
13. Melakukan tindakan yang diindikasikan sebagai sabotase sehingga merugikan perusahaan.
14. Tidur pada saat jam kerja kecuali karena sakit dan telah mendapatkan ijin dari atasan atau pihak
HRD
15. Meninggalkan tempat kerja / menghentikan pekerjaan tanpa seijin dari atasan atau HRD.
16. Merokok di tempat yang sudah diberikan larangan untuk merokok.
17. Berkelahi dengan antar sesama karyawan di lingkungan perusahaan.
18. Membawa senjata tajam yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
19. Bekerja di institusi atau perusahaan lain dengan menggunakan waktu kerjanya di perusahaan
tanpa persetujuan dari perusahaan dan atau berpotensi merugikan perusahaan.
20. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara.
21. Tidak masuk kerja tanpa ijin dari atasan dan HRD atau dengan alasan yang tidak dapat diterima
oleh perusahaan selama 5 (lima) hari berturut – turut dan sudah dilakukan pemanggilan oleh
perusahaan selama 2 kali.
22. Tetap melakukan pelanggaran yang dapat terkena sanksi Surat Peringatan walaupun sudah
diberikan Surat Peringatan III (ketiga) yang masih berlaku.

e. Pelanggaran yang mendapatkan Surat Peringatan III (ketiga) adalah :


1. Mengabaikan tugasnya atau ceroboh dalam melaksanakan tugasnya sehingga mengakibatkan
dirinya atau karyawan lain tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
2. Tidak cakap dalam melaksanakan tugas sehari – hari walaupun sudah diberikan kesempatan
untuk memperbaiki kinerjanya di bidang yang sejenis atau yang dianggap layak untuk dikerjakan.
3. Tidak masuk berturut – turut selama 3 (tiga) hari tanpa pemberitahuan dan alasan yang dapat
diterima oleh perusahaan.
4. Terlambat masuk kerja 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang dapat diterima oleh
perusahaan.
5. Menjalankan/menggunakan peralatan kerja yang bukan kewenangannya dan atau tanpa
sepengetahuan dan seijin atasan dan atau pihak yang berwenang.
6. Memasuki lokasi yang dilarang oleh perusahaan tanpa seijin pejabat yang berwenang.
7. Meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya atau pulang tanpa seijin atasan dan atau pihak yang
berwenang.
8. Menolak dan tidak melaksanakan perintah ataupun penugasan yang layak dari perusahaan
ataupun atasan.
9. Tetap melakukan pelanggaran walaupun sudah diberikan Surat Peringatan II (Dua) yang masih
berlaku.

f. Pelanggaran yang mendapatkan Surat Peringatan II (kedua) adalah :


1. Memalsukan kehadiran / proses presensi.
2. Tidak mengikuti pertemuan yang diwajibkan oleh perusahaan tanpa alasan yang dapat diterima
oleh perusahaan.
3. Tidak sengaja merusak atau menghilangkan barang – barang atau asset perusahaan, dengan
ketentuan bahwa kerugian yang dialami oleh perusahaan dapat diganti oleh karyawan yang
bersangkutan.
4. Membuang sampah tidak pada tempatnya.
5. Tidak masuk kerja 2 (dua) hari berturut – turut tanpa pemberitahuan dan alasan yang dapat
diterima oleh perusahaan.
6. Terlambat masuk kerja 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang dapat diterima oleh
perusahaan.
7. Tetap melakukan pelanggaran dalam masa berlakunya Surat Peringatan I (pertama).

g. Pelanggaran yang mendapatkan Surat Peringatan I (pertama) adalah :


1. Terlambat 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang dapat diterima oleh perusahaan.
2. Tidak masuk kerja 1 (satu) hari dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang dapat diterima oleh
perusahaan.
3. Tidak mencatatkan kehadiran baik pada saat masuk atau pulang kerja selama 3 (tiga) kali dalam
1 (satu) bulan tanpa alasan yang dapat diterima oleh perusahaan.
4. Tidak berpakaian sopan, dan tidak bersepatu di tempat kerja sesuai dengan aturan tentang tata
cara berpakaian di tempat kerja.
5. Tidak bekerja pada jam kerja tanpa seijin atasan atau HRD.

h. Karyawan yang menolak untuk menandatangani Surat Peringatan dalam batas waktu 1 (satu) hari
atau 24 (dua puluh empat) jam setelah Surat Peringatan dibuat akan langsung diberikan Surat
Peringatan yang lebih tinggi, sampai pada Pemutusan Hubungan Kerja.
i. Masing – masing Surat Peringatan berlaku selama 6 (enam) bulan dan dibuat tidak harus berurutan
tergantung dari jenis atau bobot pelanggaran.

6. PROSEDUR PENGUNDURAN DIRI


a. Karyawan yang bermaksud mengundurkan diri atau berhenti dari perusahaan, harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada perusahaan dengan diketahui atasan langsung sekurang –
kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelumnya.
b. Selama masa permohonan pengajuan pengunduran diri tersebut hingga mendapat persetujuan dari
perusahaan, karyawan yang bersangkutan harus tetap bekerja sampai waktu yang ditetapkan, kecuali
bila pertimbangan lain dari perusahaan serta melakukan serah terima pekerjaan dengan tuntas
kepada atasan atau bagian lain yang ditunjuk oleh atasan untuk melakukan serah terima pekerjaan.
c. Serah terima pekerjaan dan tanggungjawab harus dilakukan secara tertulis dengan mengisi form Job
Clearance, serta ditandatangan oleh atasan.
d. Melakukan Exit Interview yang dilakukan oleh HRD.

Apabila ada perubahan tata tertib yang mempengaruhi sebagian dari kententuan dalam tata tertib ini, maka
tata tertib ini akan mengikuti perubahan tata tertib tersebut.

Demikian penegasan kembali tata tertib ini kami sampaikan agar dapat dijalankan demi kelancaran
pemberlakuan sikap disiplin terhadap seluruh aktifitas kerja di perusahaan.

Dibuat oleh, Menyetujui,

Agus Amrullah
HRD Manager

Anda mungkin juga menyukai