Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Pada hari ini tanggal bulan tahun yang bertandatangan dibawah ini:
1. N a m a :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama SEAFOOD KILOAN BANG BOPAK dan selanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama

2. N a m a :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat :
No. KTP :
Telp :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disebut
dengan PKWT, dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal dibawah ini :

Pasal 1
Hubungan Kerja dan Jenis Pekerjaan

1. Pihak Pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua setuju untuk menerima pekerjaan dari
Pihak Pertama sebagai dengan tugas-tugas seperti yang dijelaskan dalam deskripsi pekerjaan
yang akan ditinjau dari waktu ke waktu.
2. Bila dipandang perlu Pihak Pertama akan memberikan tugas dan pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuan Pihak
Kedua.
3. Pihak Kedua bersedia ditempatkan dimana saja pada lokasi kerja yang ditentukan oleh Pihak Pertama berdasarkan
Surat Perintah Tugas ( SPT ).
Pasal 2
Jangka Waktu PKWT

1. Pihak Pertama akan memperkerjakan Pihak Kedua terhitung mulai tanggal dan berakhir pada tanggal

2. Sesuai dengan Pasal 55 UU No.13/2003, PKWT ini tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kecuali atas
persetujuan para pihak.
3. Jangka Waktu PKWT ini dapat dilakukan perpanjangan atas kesepakatan Para Pihak yang dibuat dalam suatu
Adendum tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan isi PKWT.
4. Apabila tidak dilakukan perpanjangan atas jangka waktu diatas, maka PKWT ini akan berakhir dengan sendirinya pada
tanggal berakhirnya PKWT, dan Pihak Kedua tidak akan menerima uang ganti rugi dan pembayaran lainnya dari Pihak
Pertama, kecuali hak-hak yang belum terbayarkan.
5. Setiap tiga bulan sekali, Pihak Pertama akan melakukan penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja Pihak Kedua, dan
apabila Pihak Kedua dinilai tidak cakap dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, maka Pihak Kedua bersedia
mengundurkan diri tanpa menerima ganti rugi atau pembayaran lainnya, kecuali hak-hak yang belum terbayarkan, dan
PKWT ini menjadi berakhir.
Pasal 3
Waktu Kerja

1. Sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Pasal 77 ayat (2) huruf (a) waktu Kerja secara normal
adalah 6 (enam) hari kerja perminggu, masing-masing selama 9 (Sembilan) jam sehari atau 54 (lima puluh empat) jam
seminggu.
2. Waktu Kerja tersebut tidak termasuk waktu istirahat. Sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan
operasional kerja di tempat pekerjaan.
Pasal 4
Gaji dan Tunjangan

1 Atas pekerjaan yang dilakukan, maka Pihak Kedua berhak atas Gaji Pokok sebesar Rp. ,- per-bulan.
2 Pihak Kedua akan didaftarkan dalam program Pemeliharaan Kesehatan yang aturan dan ketentuannya akan ditetapkan
oleh Pihak Pertama yang biayanya dibayarkan oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua diwajibkan memiliki rekening atas nama pribadi untuk memudahkan dalam penggajian.
4. Gaji Pokok akan dibayarkan paling lambat pada tanggal 1 setiap bulannya. Dalam hal tanggal tersebut ternyata hari
libur, maka akan dibayarkan di hari kerja sebelumnya.
Pasal 5
Tunjangan Tidak Tetap dan Insentif

1. Pihak Pertama akan menyediakan Upah Tidak Tetap berupa Tunjangan-tunjangan sebagai berikut: Tunjangan
kehadiran (Transport dan uang makan)
2. Upah-upah sebagaumana yang dimaksud pada Pasal 5.1 akan dibayarkan selambat-lambatnya pada tanggal 5 setiap
bulannya. Dalam hal tanggal tersebut ternyata hari libur, maka akan dibayarkan pada hari kerja sebelumnya.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Lain

1. Pihak Kedua :
a. Wajib mematuhi semua aturan kerja dan tata tertib yang ditentukan, serta menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja dilingkungan tempat kerja.
b. Wajib mematuhi setiap dan seluruh perintah, permintaan atau instruksi baik lisan atau tertulis yang
diberikan oleh Pihak Pertama dan/atau pihak lainnya yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
c. Bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan Pihak Pertama dan/atau pihak lainnya yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama.
d. Apabila ditetapkan oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua diwajibkan memakai seragam kerja yang telah
ditentukan dalam melakukan pekerjaan di lokasi kerja.
e. Menjamin sepenuhnya bahwa tidak akan terjadi tuntutan-tuntutan dari pihak luar / pihak ketiga kepada
Pihak Pertama dan/atau klien dari Pihak Pertama berkaitan dengan Perjanjian ini.
f. Wajib dan bertanggung jawab dalam melaporkan hasil kerja kepada Pihak Pertama dan/atau pihak
lainnya yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
Pasal 7
Berakhirnya PKWT

1. Hubungan kerja Pihak Pertama dengan Pihak Kedua berakhir tanpa mendapatkan ganti rugi atau kompensasi apapun,
apabila:
a. Jangka Waktu PKWT telah habis sesuai dengan waktu yang diperjanjikan pada Pasal 2.
b. Pihak Kedua meninggal dunia.
c. Berakhirnya PKWT sesuai dengan Pasal 2 ayat 4 di atas.
d. Pihak Kedua gagal mencapai kinerja yang telah ditentukan dan/atau gagal mematuhi ketentuan-ketentuan yang
menyangkut Tata Tertib Kerja yang dikeluarkan oleh Perusahaan sebagaimana terlampir dalam Surat Perjanjian
ini, maka Pihak Pertama berhak membatalkan Perjanjian ini sebelum habis masa berlakunya dengan atau tanpa
didahului oleh teguran-teguran sebelumnya.
2. Apabila Pihak Kedua melakukan perbuatan / kesalahan berat sebagai berikut :
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan / atau uang milik perusahaan / pelanggan
perusahaan
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan;
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan,
d. Menyimpan, memakai dan atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya dilingkungan
perusahaan / tempat kerja;
e. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
f. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja, pelanggan, atau pengusaha
dilingkungan kerja;
g. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan;
h. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan
yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
i. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat
kerja;
j. Bermain-main ditempat kerja sehingga dapat membayakan teman sekerja walaupun telah diperingatkan;
k. Mengedarkan sokongan atau tanda tangan suatu dukungan yang tidak ada hubungannya dengan pemagangan
dan tanpa seijin dari perusahaan;
l. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan dan Pihak Pertama atau Klien / Principal, yang
seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara;
m. Melakukan perbuatan tindak pidana dilingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara;
n. Melakukan pekerjaan lain diluar pekerjaan yang telah ditetapkan, tanpa seijin Pihak Pertama.
o. Melakukan pekerjaan rangkap pada perusahaan lain tanpa seijin Pihak Pertama.
p. Absen atau mangkir tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari berturut-turut.
q. Melakukan perbuatan yang merugikan Pihak Pertama atau Klien / Principal Pihak Pertama.
r. Melanggar ketentuan kontrak yang telah disepakati;
s. Tidak mencapai standard / target kerja walaupun telah diperingatkan.
3. Perjanjian Kerjasama / Kontrak Kerja antara Pihak Pertama dengan Klien berakhir (terhenti).
4. Dalam hal PKWT telah berakhir, Pihak Kedua setuju untuk tidak bekerja pada perusahaan atau badan lain yang
merupakan saingan/competitor atau yang memiliki kegiatan usaha yang sama dengan Pihak Pertama dan/atau Klien
selama jangka waktu 12 (dua belas) bulan
Pasal 8
Sanksi Kerja

1. Pengajuan permohonan pengunduran diri oleh Pihak Kedua harus dilakukan minimal 3 (tiga) minggu sebelumnya.
2. Apabila Pihak Kedua secara tiba-tiba mengundurkan diri tanpa memberitahukan sebelumnya kepada Pihak Pertama
sesuai dengan ayat 1 di atas, maka Pihak Pertama berhak untuk tidak membayarkan upah terakhir dan hak-hak lainnya
kepada Pihak Kedua. Pihak Kedua juga tidak akan diberikan Surat Keterangan Pengalaman Kerja.
3. Dalam hal Pihak Kedua melakukan kesalahan dan/atau pelanggaran, Pihak Pertama akan mengeluarkan Peringatan
Lisan atau Peringatan Tertulis berupa Surat Peringatan Pertama, Surat Peringatan Kedua, atau Surat Peringatan Ketiga
dan Terakhir disesuaikan dengan bobot atau jenis pelanggarannya.
4. Pihak Pertama berhak melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak apabila Pihak Kedua terbukti melakukan
tindakan indisipliner, kriminalitas (pencurian / penipuan / penggelapan), pencemaran nama baik perusahaan, dan
melakukan perbuatan asusila. Dalam hal ini Pihak Pertama berhak untuk melaporkan Pihak Kedua kepada yang
berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
5. Apabila pihak kedua mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir, maka Pihak Kedua diwajibkan membayar
ganti rugi sebesar upah yang diterima sampai masa perjajnjian berakhir.
Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan

Dalam hal terjadi perselisihan paham mengenai isi PKWT ini maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah untuk mufakat, namun apabila cara ini tidak berhasil maka permasalahan ini akan diselesaikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pasal 10
Lain – Lain

1. Setiap pembayaran baik Gaji, Tunjangan, Insentif dan lainnya berdasarkan PKWT ini akan dikenakan potongan pajak
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
2. Apabila dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari Pihak Kedua dilengkapi dengan pakaian seragam kerja oleh
Pihak Pertama, maka Pihak Kedua diharuskan memakai seragam tersebut selama dalam masa Perjanjian ini. Dan
setelah berakhir Perjanjian ini Pihak Kedua wajib mengembalikan pakaian seragam tersebut kepada Pihak Pertama.
Apabila pakaian seragam tidak dikembalikan, maka Pihak Pertama berhak menahan atau memotong imbalan Pihak
Kedua sesuai dengan nilai pakaian seragam tersebut.
3. Naskah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat rangkap dua, keduanya asli dan bermeterai cukup, masing-masing
satu rangkap untuk Pihak Pertama dan satu rangkap untuk Pihak Kedua.
4. PKWT ini dibuat menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam PKWT ini akan ditetapkan kemudian.
6. PKWT ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun, untuk
dilaksanakan sesuai ketentuan yang diperjanjikan

Perjanjian ini ditandatangi di Bandung


Pada tanggal ..................................

Pihak Pertama Pihak Kedua

Saya telah membaca, mengerti dan setuju dengan isi


perjanjian ini, dan dengan ini saya menyatakan bahwa saya
tidak akan melakukan tuntutan dalam bentuk apapun
terhadap perusahaan setelah berakhirnya kontrak kerja ini

Meterai
Rp.6.000

Anda mungkin juga menyukai