Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

PT.SINAR MENTARI MAKMUR


No. .../....../....../VI/2021

Pada hari ini, di Jakarta (domisili sesuai cabang), tanggal ...................., dibuat dan ditandatangani Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian”) oleh pihak-pihak sebagai berikut :

1. PT.Sinar Mentari Makmur, sebuah Perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Aktivitas Konsultasi Manajemen,
dalam Perjanjian ini diwakili oleh :
Nama : Ngueken Tarigan
Jabatan :Direktur Utama
Alamat :Permata Regensi Bekasi Blok G4/36. RT. 006/ RW. 022, Kel.Wanasari, Kec.Cibitung,
Bekasi, Jawa Barat.
Bertindak berdasarkan tanggungjawab jabatan, oleh karenanya secara sah dapat mewakili Perusahaan dalam
Perjanjian ini, selanjutnya disebut “Pihak Pertama ”

2. Nama :
SMM ID :
Area Kerja :
Tempat/tgl lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri sebagai karyawan, selanjutnya disebut “Pihak Kedua”

Pihak Pertama dan Pihak Kedua, secara bersama-sama dalam Perjanjian ini disebut sebagai “Para Pihak”, selanjutnya
sepakat dan saling mengikatkan diri menentukan isi Perjanjian ini, sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD & TUJUAN
1. Pihak Pertama sebelumnya menjelaskan bahwa Perjanjian ini adalah Perjanjian Kerja WaktuTertentu (PKWT) yang
tunduk berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku maupun ketentuan
khusus dalam Perjanjian ini.
2. Pihak Pertama dengan ini memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua sebagaiCollection Fieldyang selanjutnya
bertanggung jawab terhadap penugasan, penempatan pelaksaan pekerjaan tersebut.
3. SebaliknyaPihak Kedua menerima pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama dan bersedia menjalankan
pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab, serta tunduk dan mentaati seluruh
ketentuan Peraturan Perusahaan serta Peraturan Pelaksana lainnya yang berlaku di lingkungan Perusahaan Pihak
Pertama .

PASAL 2
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan terhitung dari tanggal ........Oktober 2021 s/d .......September 2022 dan akan
berakhir dengan sendirinya tanpa syarat apapun pada tanggal yang telah disepakati dalam Perjanjian ini.

PASAL 3
WAKTU KERJA
1. Pihak Kedua wajib mengikuti waktu kerja yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
2. Kehadiran Pihak Kedua ditempat atau lokasi kerja yang telah ditentukan dibuktikan dengan absensi bulanan dalam
bentuk formulir daring yang telah disetujui oleh Pihak Pertama.
3. Berikut ini merupakan pengaturan untuk waktu kerja :
Hari Kerja Waktu kerja Waktu Istirahat
Senin – Jumat 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00
Sabtu 08.00 – 13.30 12.00 – 13.00

PASAL 4
HUBUNGAN KERJA
1. Pihak Kedua berjanji bekerja dan menunjukkan kinerja kerja yang baik kepada Pihak Pertama selama Perjanjian ini
berlangsung, serta tunduk pada semua perintah kerja yang diberikan Pihak Pertamabaik lisan maupun tertulis
dengan tetap memperhatikan pada etika kerja serta etika bisnis yang berlaku di perusahaan
2. Dalam hubungan kerja ini, Pihak Pertama berwenang sewaktu-waktu melakukan perubahan/mutasi maupun
evaluasi terhadap jabatan, lokasi kerja maupun kinerja Pihak Kedua sesuai dengan kepentingan Pihak Pertama
termasuk namun tidak terbatas atas pemberian sanksi akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Kedua,
sebaliknya Pihak Kedua sepakat dan mengikatkan diri untuk menerima perubahan tersebut setiap waktu tanpa
persyaratan apapun juga.
3. Sebaliknya Pihak Kedua berhak atas pembayaran upah yang dibayar secara teratur setiap bulannya sampai
berakhirnya Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dalam hubungan kerja ini.

PASAL 5
UPAH KERJA DAN BENEFIT
1. Pihak Pertama akan memberikan Upah Pokok dan Tunjangan kepada Pihak Kedua sebagai bagian dari
kompensasi kerja, dengan perincian yang ada pada lampiran perjanjian ini.
2. Pihak Pertama berhak sewaktu-waktu melakukan perubahan terhadap nilai upah pokok dan tunjangan
sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 dengan berpedoman pada peraturan perundangan serta kemampuan Pihak
Pertama .
3. Pembayaran Upah pokok dan Tunjangan dilakukan melalui transfer ke rekening bank Pihak Kedua yang telah
didaftarkan pada Pihak Pertama selambatnyapada tanggal 30 setiap bulannya.
4. Benefit yang diterima yaitu Pihak Pertama mengikutsertakan Pihak Kedua pada program Penyelenggaraan Jaminan
Sosial yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

PASAL 6
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
Pihak Pertama mengikutsertakan Pihak Kedua pada Program Jaminan Sosial dari Pemerintah berupa BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku.

PASAL 7
OBJEK PAJAK
Pihak Keduasepakat dan menyetujui dan selanjutnya menyerahkan hak pemotongan sebagian upah maupun
penghasilan yang diterimaPihak Keduakepada Pihak Pertama, guna pembayaran Pajak yang merupakan kewajiban
Pihak Kedua kepada Negara menurut ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku.

PASAL 8
KONDISI KHUSUS PERHITUNGAN UPAH
1. Para Pihak sepakat untuk memberlakukan ketentuan Pasal 93 ayat 1 UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan
dalam Hubungan Kerja ini, dimana Pihak Pertama berhak memperhitungkan Upah Pihak Keduasecara
proporsional apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja/mangkir atau tidak melakukan Pekerjaan yang merupakan
kewajibannya pada waktu kerja yang telah ditetapkan, tanpa harus melakukan pemanggilan secara tertulis terlebih
dahulu, dengan formula sebagai berikut :
 Jumlah hari tidak masuk x Upah Minimum = sisa upah yang dibayarkan
26
2. Pihak kedua mengizinkan Pihak Pertama untuk mengalihkan rekening Bank milik Pihak Kedua yang biasanya
digunakan sebagai alamat rekening tempat pembayaran Upah, ke alamat rekening Bank lainnya yang ditunjuk oleh
Pihak Pertama apabila Pihak Kedua melakukan tindakan Mangkir, perjanjian ini sekaligus merupakan surat kuasa
pengalihan rekening atas persetujuan Pihak Kedua.

PASAL9
RAHASIA PERUSAHAAN
1. Pihak Kedua dibebankan tanggung jawab guna menyimpan dan mengambil langkah-langkah pengamanan
maksimal terkait Rahasia Perusahaan Pihak Pertama ini baik yang diketahuinya maupun dikuasainya, serta tidak
membocorkannya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama, pelanggaran atas ketentuan ini
dapat menyebabkan :
a. Pengakhiran hubungan kerja sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 11 perjanjian ini
b. Tidak menutup kemungkinan pelaksanaan pelaporan terkait pidana/perdata terkait kerugian yang ditimbulkan di
tingkat Internal Perusahaan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang Rahasia Dagang No.30 tahun
2000 maupun ketentuan perundangan lainnya.
2. Dapat disamakan dengan Pembocoran Rahasia Perusahaan Pihak Pertama tanpa perlu dibuktikan sebaliknya
apabila Pihak Keduamemberikan pelatihan khusus, pembuatan materi pelatihan, training maupun diskusi dengan
membawa contoh materi, data, info pengalaman di Perusahaan Pihak Pertama kepada Perusahaan lainnya tanpa
persetujuan tertulis Pihak Pertama.

PASAL 10
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
(Mengenai Ganti Rugi)
1. Perjanjian Kerja ini dapat diakhiri sepihak oleh Pihak Pertama cukup dengan pengiriman surat pemberitahuan
tertulis ke alamat Pihak Kedua yang tercatat dalam perjanjian ini meskipun tidak diterima secara langsung oleh
Pihak Kedua, apabila Pihak Keduamelakukan pelanggaran sebagai berikut :
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik Perusahaan selama
melaksanakan pekerjaan;
b. Memberikan keterangan yang salah atau palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Perusahaan;
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
d. Melakukan maupun terlibat dalam perbuatan asusila atau perjudian;
e. Bekerja pada pihak lain atau mempunyai usaha sendiri yang dapat menganggu pelaksanaan tugasnya di
Perusahaan
f. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau Management Perusahaan;
g. Membujuk teman sekerja atau Management Perusahaan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan dan/atau ketertiban umum;
h. Ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang dan/atau seluruh aset milik
Perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan;
i. Ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau Management Perusahaan dalam keadaan bahaya di
tempat kerja;
j. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan negara;
k. Terlibat dalam suatu permasalahan hukum baik secara perdata maupun pidana dimana perbuatan tersebut
berpotensi dapat mengganggu pandangan publik terhadap Perusahaan/nama baik Perusahaan maupun
terganggunya operasional Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
l. Melakukan perbuatan atau tindakan pelanggaran yang dapat merugikan nama baik Perusahaan;
m. Menolak dimutasikan atau dipindahkan ke lokasi kerja atau unit kerja yang ditetapkan oleh Perusahaan;
n. Menggunakan fasilitas kerja milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi;
o. Melakukan perbuatan menghina, ujaran kebencian atau provokasi baik dalam bentuk cetakan, tulisan, sosial
media, maupun e-mail;
p. Menolak perintah melaksanakan tugas/kerja dari atasan yang telah ditunjuk yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan;
q. Perubahaan strategi perusahaan terhadap kebutuhan minimal Pihak Keduapada fungsi pekerjaan tertentu
r. Tidak hadir bekerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih secara berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis
yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilengkapi dengan bukti yang sah;
s. Pelanggaran kedisplinan kerja sesuai yang diatur oleh Perusahaan dan telah diberikan kesempatan untuk
berubah untuk menjadi lebih baik melalui Surat Peringatan bertingkat namun tidak berubah termasuk
pelanggaran kedisplinan ini yaitu tidak menggunakanperlengkapan kerja, perlengkapan keamanan kerja dan
pelanggaran absensi serta pelanggaran kedisiplinan lainnya sebagaimana yang diatur dan berlaku di Peraturan
Perusahaan;
t. Apabila Pihak Kedua tidak mencapai performa kerja/tidak capai target kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Pencapaian minimal 80% dari target yang ditetapkan pada bulan I sehingga pencapaian kurang dari
80% di bulan I menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
2) Pencapaian minimal90% dari target yang ditetapkan pada bulan II sehingga pencapaian kurang dari
90% di bulan II menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
3) Average dua (2) bulan berturut-turut Pencapaian minimal 80% mulai bulan ketiga sampai berakhirnya
Perjanjian Kerja ini dari target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sehingga pencapaian kurang
dari 80% menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
u. Melakukan pekerjaan rangkap pada perusahaan lain;
v. Tidak bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya & pekerjaannya atau menjalankan pekerjaan tidak
sesuai kompetensi yang diharapkan oleh Pihak Pertama.
2. Pelanggaran-pelanggaran dan alasan yang diuraikan dalam ketentuan Pasal 10 ayat 1 Perjanjian ini,
mengakibatkan Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian Kerja ini secara sepihak sesuai dengan ketentuan pasal
61 ayat 1.E UU No.11/2020 bab IV Ketenagakerjaa & pasal 62 UUNo.13/2003, tanpa pembayaran ganti rugi kepada
Pihak Kedua.
3. Untuk hal ihwal pengakhiran Perjanjian, Para Pihak sepakat dengan ini menyatakan mengesampingkan berlakunya
ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Perjanjian ini, sehinggga pengakhiran
Perjanjian ini dapat dilakukan secara sah oleh Pihak Pertama cukup dengan pemberitahuan secara tertulis kepada
Pihak Kedua tanpa perlu menunggu keputusan Hakim.

Pasal 11
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
(Mengenai Kompensasi)
Sesuai ketentuan Pasal 61 ayat 1.b dan c& Pasal 61 A UU No.11/2020 Bab IV Ketenagakerjaan, terdapat beberapa
alasan kondisi pembayaran kompensasi atas berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu tertentu tidak dibayarkan, yaitu
sebagai berikut :
1. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik Perusahaan selama melaksanakan
pekerjaan;
2. Memberikan keterangan yang salah atau palsuatau yang dipalsukan sehingga merugikan Perusahaan;
3. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika,
dan/atau zat adiktif lainnya;
4. Melakukan maupun terlibat dalam perbuatan asusila atau perjudian;
5. Bekerja pada pihak lain atau mempunyai usaha sendiri yang dapat menganggu pelaksanaan tugasnya di
Perusahaan;
6. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau Management Perusahaan;
7. Membujuk teman sekerja atau Management Perusahaan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan dan/atau ketertiban umum;
8. Ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang dan/atau aset milik Perusahaan
yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan;
9. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau Management Perusahaan dalam keadaan bahaya
di tempat kerja;
10. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan
negara;
11. Terlibat dalam suatu permasalahan hukum baik secara perdata maupun pidana dimana perbuatan tersebut
berpotensi dapat mengganggu pandangan publik terhadap Perusahaan/nama baik Perusahaan maupun
terganggunya operasional Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung;
12. Melakukan perbuatan atau tindakan pelanggaran yang dapat merugikan nama baik Perusahaan;
13. Menolak dimutasikan atau dipindahkan ke lokasi kerja atau unit kerja yang ditetapkan oleh Perusahaan;
14. Menggunakan fasilitas kerja milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi;
15. Melakukan perbuatan menghina, ujaran kebencian atau provokasi baik dalam bentuk cetakan, tulisan, sosial media,
maupun e-mail;
16. Menolak perintah melaksanakan tugas/kerja atasan yang telah ditunjuk yang berkaitan dengan bidang pekerjaan;
17. Tidak hadir bekerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih secara berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang
dapat dipertanggungjawabkan dan dilengkapi dengan bukti yang sah;
18. Pelanggaran kedisplinan kerja sesuai yang diatur oleh Perusahaan dan telah diberikan kesempatan untuk berubah
untuk menjadi lebih baik melalui Surat Peringatan bertingkat namun tidak berubah termasuk pelanggaran
kedisplinan ini yaitu tidak menggunakanperlengkapan kerja, perlengkapan keamanan kerja dan pelanggaran
absensi serta pelanggaran kedisiplinan lainnya sebagaimana yang diatur dan berlaku di Peraturan Perusahaan;
19. Apabila Pihak Kedua tidak mencapai performa kerja/tidak capai target kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pencapaian minimal 80% dari target yang ditetapkan pada bulan I sehingga pencapaian kurang dari 80%
di bulan I menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
b. Pencapaian minimal90% dari target yang ditetapkan pada bulan II sehingga pencapaian kurang dari 90%
di bulan II menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
c. Average dua (2) bulan berturut-turut Pencapaian minimal 80% mulai bulan ketiga sampai berakhirnya
Perjanjian Kerja ini dari target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sehingga pencapaian kurang dari
80% menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
20. Melakukan pekerjaan rangkap pada perusahaan lain;
21. Perjanjian kerja waktu tertentu diakhiri karena terdapat kondisi seperti bencana alam, pemogokan, wabah,
peraturan pemerintah, dan hal-hal lainnya yang di luar dari kekuasaan Perusahaan yang berpengaruh terhadap
kondisi bisnis Perusahaan;
22. Melakukan pekerjaan rangkap pada perusahaan lain serta bersikap tidak profesional dalam menjalankan tugas &
pekerjaannya atau menjalankan pekerjaan tidak sesuai kompetensi yang diharapkan oleh Pihak Pertama .

PASAL 12
PENYELESAIAN SENGKETA DAN DOMISILI HUKUM
1. Para pihak sepakat, jika terjadi perselisihan mengenai isi dan penafsiran perjanjian ini, akan diselesaikan secara
kekeluargaan terlebih dahulu maksimal selama 1 minggu dan jika tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan
maka Para Pihak akan menyerahkan permasalahan tersebut pada instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan.
2. Para Pihak sepakat, memilih domisili hukum tempat penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan baik di tingkat
Bipartit (Perusahaan), Tripartit (Dinas tenagakerja) maupun Pengadilan Hubungan Industrial di wilayah hukum
tempat pelaksanaan penandatanganan Perjanjian ini.
3. Ketentuan pada ayat 1 pada pasal ini tidak berlaku untuk perselisihan yang menyangkut ketentuan pasal 10& 11
dalam perjanjian ini, karena telah dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

PASAL 13
PERNYATAAN DAN JAMINAN
Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa :
1. Pihak Pertama adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia
dan telah memiliki kewenangan penuh untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjian;
2. Pihak Pertama telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai ketentuan anggaran dasarnya,
diantaranya kewenangan untuk menandatangani Perjanjian dan subyek hukum yang menandatangani Perjanjian
telah diberi wewenang untuk berbuat demikian untuk dan atas nama Para Pihak;
3. Pihak Kedua menjamin bahwa pada saat penandatanganan Perjanjian ini, telah berusia lebih dari 18 tahun dan
tandatangan yang ada di berkas Perjanjian adalah tandatangannya sendiri bukan pihak lain;
4. Pihak Kedua menjamin saat ini tidak sedang berada dibawah perwalian/pengampuan Pihak lain sehingga tidak
memerlukan persetujuan dan perwalian guna penanda tanganan Perjanjian ini;
5. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh dokumen, keterangan maupun informasi baik tertulis maupun tidak tertulis
yang disampaikan kepada Pihak Pertama berkaitan dengan pembuatan Perjanjian ini adalah yang sebenarnya,
apabila dikemudian hari ditemukan kenyataan yang berbeda daripada yang tertulis maka Pihak Kedua bersedia
mempertanggung jawabkannya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

PASAL 14
KETENTUAN LAIN
1. Jika suatu pihak diwajibkan untuk melaksanakan suatu kewajiban berdasarkan Perjanjian ini dan pihak tersebut
terbukti lalai melaksanakan kewajiban tersebut dengan lewatnya jangka waktu yang ditentukan, sehingga mengenai
kelalaian itu tidak diperlukan teguran atau bukti berupa apapun dan dari siapapun.
2. Bilamana Pihak Pertama tidak dapat lagi melaksanakan Perjanjian ini, maka para penggantinya adalah penerus
haknya yang sah terikat pada semua syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini.
3. Apabila sebagian dari ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena ketentuan hukum yang berlaku, maka hal ini tidak
mempengaruhi keabsahan dan pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini.
4. Para Pihak tidak dibenarkan untuk mengalihkan hak dan/atau kewajiban mereka masing-masing yang
timbulberdasarkan Perjanjian kepada Pihak Ketiga, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari pihak lainnya dalam Perjanjian ini.
5. Para Pihak wajib mematuhi semua syarat-syarat yang dicantumkan di dalam Perjanjian ini. Kelalaian salah satu
Pihak di dalam mentaati atau melaksanakan isi dari perjanjian ini pada satu atau beberapa kali kejadian, tidak akan
menghilangkan kewajiban Pihak dimaksud untuk tetap memenuhi segala persyaratan yang terdapat di dalam
Perjanjian ini.
6. Perjanjian ini dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang akan merupakan bahasa yang sah dalam
perjanjian ini, terlepas dari terjemahan kedalam sesuatu bahasa yang lain.
7. Perjanjian ini dan pelaksanaan daripadanya akan diatur dalam semua aspek oleh dan di interpretasikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan etikat baik dan ditanda tangani oleh Para Pihak pada tanggal sebagaimana
termaktub dalam bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) asli yang masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT SINAR MENTARI MAKMUR

(NGUEKEN TARIGAN) (.........................................)

Anda mungkin juga menyukai