Anda di halaman 1dari 5

PT.

TUNAS JAYA SANUR ( Group )


Supllier & Contractor
Jl. By Pass Ngurah Rai No. 52XX Sanur

PERJANJIAN KERJA
No : 001/TJS/PKWT/PRY/X/2020

Pada hari ini, Kamis tanggal 08 (|Delapan) bulan Oktober tahun 2020 (dua ribu dua puluh),
bertempat di kantor PT. Tunas Jaya Sanur, diadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) oleh dan antara :

1. I KETUT SUDIATMIKA, ST, dalam hal ini bertindak sebagai Kepala Cabang Jakarta,
untuk dan atas nama PT. Tunas Jaya Sanur, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, beralamat di Jln. By Pass Ngurah Rai
No.52XX Sanur, untuk selanjutnya disebut “Pihak Pertama”;

2. SOLEH RIDWAN, Pria, TTL : Bogor, 25 Desember 1965, beralamat sesuai KTP di
Buaran Mekarsari RT.01 RW.07 Babakan Tangerang, dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama sendiri, untuk selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama - sama disebut “Para Pihak”.

Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal - hal sebagai berikut :

a. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Kontraktor dan
Suplier, yang bermaksud melakukan penambahan karyawan.

b. Bahwa Pihak Kedua adalah seorang karyawan yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan, telah dewasa dan cakap untuk bertindak secara hukum dan bersedia
menundukkan diri dan taat pada semua ketentuan dan aturan hukum ketenagakerjaan
yang berlaku serta segala peraturan di perusahaan.

c. Bahwa Pihak Pertama bersedia mempekerjakan Pihak Kedua dan Pihak Kedua
bersedia bekerja pada Pihak Pertama.

d. Bahwa Pihak Kedua bersedia bekerja sesuai kebutuhan / kepentingan Pihak Pertama
dalam rangka memenuhi kebutuhan bisnis Tunas Jaya Sanur Group di departemen dan
perusahaan dimana bisnis Tunas Jaya Sanur Group berada di seluruh Indonesia.

e. Bahwa selama berlakunya Perjanjian ini, Pihak Kedua berjanji dan setuju untuk tidak
menerima dan / atau melakukan ikatan kerja dengan pihak lain, kecuali dengan
persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

f. Bahwa perjanjian ini hanya akan berlaku apabila telah tercapai kesepakatan menyeluruh
di antara Para Pihak mengenai hal - hal yang akan diberikan Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua sebagai kompensasi dan hal – hal / kerja yang akan dilakukan Pihak
Kedua bagi kepentingan Pihak Pertama sesuai dengan maksud dan tujuan Perjanjian ini.

Selanjutnya, Para Pihak bertindak dalam kapasitas / kedudukan mereka seperti yang telah
disebutkan di atas menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri pada Perjanjian

HRD PM / Kadiv
Kerja Waktu Tertentu (yang bersama - sama dengan lampiran, perubahan, penambahan, dan /
atau perpanjangan selanjutnya disebut Perjanjian) ini dengan syarat - syarat dan ketentuan
-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
JABATAN DAN TEMPAT PEKERJAAN

1 Pihak Pertama menerima Pihak Kedua untuk dipekerjakan sebagai karyawan kontrak
PT. Tunas Jaya Sanur, dengan tugas dan jabatan sebagai HSE Manager di lokasi kerja,
Pihak Pertama di Kantor Cabang Jakarta Proyek ST Regis Jakarta.

2. Rincian mengenai tugas dan kewajiban Pihak Kedua akan diberikan lebih lanjut oleh
Pihak Pertama.

Pasal 2
GAJI DAN CARA PEMBAYARAN

Selama masa berlakunya Perjanjian ini, Pihak Pertama akan memberikan kompensasi atas
jasa Pihak Kedua yang berupa :

a. Gaji Pokok = Rp 12.000.000

Tunjangan tetap
Tunjangan Jabatan = Rp 1.000.000
Tunjangan Makan = Rp 500.000
Tunjangan Transportasi = Rp. 300.000
Tunjangan Overtime = Rp 1.200.000
Tunjangan Uang Pisah = Rp 1.000.000

Total Gaji = Rp 16.000.000

b. Pihak Kedua sepakat untuk melepaskan haknya dan sepakat mengabaikan keberlakukan
tarif upah lembur dan cara perhitungan tarif upah lembur seperti yang di atur oleh UU
Ketenagakerjaan yang berlaku.

c. Gaji Pokok dibayarkan 1 (satu) kali sebulan melalui rekening bank BNI atas nama Pihak
Kedua yang pembayarannya selambat - lambatnya setiap tanggal akhir bulan.

Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Para Pihak sepakat untuk melaksanakan perjanjian ini sejak tanggal 1 (satu) Oktober
2020 (dua ribu dua puluh) s/d berakhirnya proyek karena penyelesaian proyek atau
sebab – sebab lain atau pekerjaan Pihak Kedua dinyatakan secara resmi telah
selesai atau Pihak Kedua dikembalikan ke kantor cabang karena pelanggaran –
pelanggaran atau ketidakmampuan kompetensi Pihak Kedua sesuai persyaratan
jabatan.

2. Bahwa dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian ini, hubungan kerja antara Para
Pihak putus dengan sendirinya tanpa diperlukan suatu tindakan apapun untuk itu serta
tanpa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
HRD PM / Kadiv
Pasal 4
SYARAT - SYARAT KERJA

1. Hari dan Jam Kerja :


a. Waktu Kerja diatur sebagai berikut :
1. Senin – Jumat : 07.30 – 18.00 WIB
2. Sabtu : 08.00 – 16.00 WIB
3. Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

b. Dalam keadaan tertentu, Pihak Kedua wajib dapat melaksanakan pekerjaannya di


luar hari dan jam yang telah ditentukan tersebut diatas dan bersedia bekerja pada hari
libur sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

c. Pihak kedua sepakat untuk mengabaikan haknya terkait dengan ketentuan dan aturan
mengenai jam kerja karyawan.

2. Kehadiran :
a. Pihak Kedua diwajibkan untuk hadir pada hari dan waktu yang telah ditetapkan oleh
Pihak Pertama dalam ayat 1 tersebut diatas.
b. Pihak kedua diwajibkan untuk melakukan absensi yang telah disediakan oleh Pihak
Pertama pada saat datang ke lokasi kerja dan pulang dari lokasi kerja.
c. Apabila Pihak Kedua sakit yang menyebabkan tidak dapat masuk kerja, hal tersebut
harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Sakit dari Dokter dan harus diberikan
kepada atasannya untuk diteruskan kepada Departemen HRD paling lambat pada hari
kedua Pihak Kedua tidak masuk kerja.
d. Apabila Pihak Kedua tidak dapat masuk kerja karena ijin mengikuti suatu kegiatan,
Pihak Kedua wajib mengajukan surat permohonan ijin yang telah disediakan di
Departemen HRD atau di proyek minimal 2 (dua) hari sebelum tanggal ijin Pihak
Kedua.

3. Tata Tertib :
a. Pihak Kedua harus datang pada waktu yang telah ditentukan pada Pasal 4 ayat 1
Perjanjian ini dan tidak boleh meninggalkan lokasi kerja sebelum jam kerja berakhir.
b. Pada saat jam kerja berlangsung Pihak Kedua wajib melakukan pekerjaan sesuai
dengan tugas dan jabatannya.
c. Setiap meninggalkan lokasi kerja harus memperoleh izin tertulis dari atasannya.
Dalam keadaan tidak ada atau telah selesainya pekerjaan yang ditugaskan, Pihak
Kedua wajib melapor kepada atasannya agar dapat melakukan pekerjaan lanjutan
atau pekerjaan lainnya.
d. Apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan sesuai dengan Pasal 4
ayat 2 huruf c dan d Perjanjian ini, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
e. Pihak Kedua telah memahami sepenuhnya Peraturan Perusahaan yang berlaku dan
berjanji akan mempelajari dan melaksanakan segala ketentuan dan aturan yang
tercantum di dalamnya dengan sebaik-baiknya.
f. Pihak Kedua juga dengan kesadaran penuh menerima dan mentaati semua ketentuan
Peraturan Perusahaan dan Prosedur Pelaksanaannya, Undang - undang serta norma
dan etika kerja yang berlaku di Perusahaan.

HRD PM / Kadiv
Pasal 5
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. Kecuali karena berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 3
ayat 1, pemutusan hubungan kerja antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua dapat
terjadi karena alasan – alasan sebagai berikut :
a. Pihak Kedua melakukan pelanggaran - pelanggaran terhadap ketentuan yang
tercantum dalam Peraturan Perusahaan PT Tunas Jaya Sanur.
b. Pihak Kedua meninggal dunia.
c. Efisiensi Perusahaan dan peremajaan.
d. Akibat adanya putusan Pengadilan.
e. Bila Pihak kedua yang memutuskan hubungan kerja dengan Pihak Pertama (dengan
surat permohonan tertulis satu bulan sebelumnya / tanpa surat permohonan).

2. Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan dalam perjanjian ini atau berakhirnya hubungan kerja bukan karena
sebagaimana yang dimaksud dalam Ayat 1 Huruf a, b, c, d, pihak yang mengakhiri
hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sampai batas
waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.

Pasal 6
PAJAK PENGHASILAN (PPh 21)
Seluruh penghasilan yang diterima Pihak Kedua wajib dipotong pajak oleh Perusahaan,
dengan tetap mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.

Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Segala masalah yang timbul karena hal - hal yang tidak tercantum dalam perjanjian ini
maupun karena perbedaan interpretasi terhadap isi dari perjanjian ini akan diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat oleh Para Pihak.
2. Para Pihak setuju musyawarah dilakukan paling lambat untuk jangka waktu 30 (tiga
pulu) hari kalender, sejak terjadinya perselisihan.
3. Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Para Pihak tidak melaksanakan musyawarah oleh
sebab dan alasan apapun juga, dianggap tidak tercapai kata mufakat (kesepakatan)
mengenai penyelesaian perselisihan.
4. Dalam hal terjadi musyawarah, Para Pihak setuju untuk membuat kesepakatan hasil
perundingan (musyawarah) tertulis dan bersedia menandatanganinya.
5. Kesepakatan hasil perundingan tersebut sekurang - kurangnya memuat :
a. Identitas Para Pihak;
b. Waktu dan Tempat Perundingan;
c. Latar Belakang Perselisihan;
d. Pendapat Para Pihak;
e. Jawaban dan/atau Penawaran Akhir Para Pihak;
f. Kesimpulan Akhir.
6. Dalam hal salah satu pihak menolak menandatangani hasil kesepakatan, perundingan
dianggap tidak tercapai kata mufakat (kesepakatan).

HRD PM / Kadiv
7. Ketidakhadiran salah satu pihak setelah dipanggil / diundang secara tertulis oleh salah
satu Pihak mana pun juga sebanyak 2 (dua) kali berturut - turut, musyawarah dianggap
berakhir dengan tidak tercapai kata mufakat (kesepakatan).
8. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat dalam musyawarah di antara Para Pihak, dengan
ini Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI) yang memiliki kewenangan untuk itu.

Pasal 8
PENUTUP

Hal - hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diberlakukan semua hak dan kewajiban
yang diatur dalam Peraturan Perusahaan dengan aturan pelaksanaannya berupa SK Direksi.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak dalam rangkap 2 (dua),
dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun juga dimana masing - masing pihak
telah mengetahui dan memahami isinya serta memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( I KETUT SUDIATMIKA, ST ) ( SOLEH RIDWAN )

HRD PM / Kadiv

Anda mungkin juga menyukai