Oleh:
NIAR TRI YULIANINGSIH
NIM. R0205025
Dengan peneliti :
Niar Tri Yulianingsih NIM. R0205025
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Program
D-IV Kesehatan Kerja FK UNS
Dengan Peneliti :
Niar Tri Yulianingsih NIM. R0205025
Manager GA & HR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan
nikmat-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan umum dengan judul “PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI PT. PANASONIC GOBEL ENERGY
INDONESIA (PECGI) BEKASI”.
Laporan ini disusun untuk tugas akhir dan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Program DIV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan laporan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari pihak, baik
bersifat material maupun spiritual. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof Dr. AA. Subiyanto, dr. Ms, Selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, Sp. Ok, selaku ketua program DIV
Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Sumardiyono, SKM, M. Kes, selaku dosen pembimbing magang I yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam rangka penyusunan laporan
ini.
4. Bapak Hardjanto, dr, MS, Sp. Ok selaku dosen pembimbing magang II yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam rangka penyusunan laporan
ini.
5. Bapak Ir. Bambang Rukmanto selaku Manager GA & HR PT. Panasonic
Gobel Energy (PECGI) Bekasi, yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan magang.
6. Bapak Budi Merdiansyah selaku Ass. Manager GA & HR PT. Panasonic
Gobel Energy (PECGI) Bekasi, yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan magang.
7. Ibu Vonny yang telah membantu penulis selama proses magang.
8. Ibu Indah Ariyani yang telah membantu penulis selama proses magang.
9. Mas Redo dan Ibu Sukini selaku pembimbing lapangan yang telah
membimbing penulis selama berada di PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia
(PECGI) Bekasi.
10. Seluruh staf dan karyawan PT. Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI)
Bekasi.
11. Bapak, Ibu, Mas Pur, Mas Icuk, dan mbak Wiwik terima kasih atas do’a dan
kasih sayang serta dorongan, baik material maupun spiritual.
12. Muhammad Arifin yang telah memberika do’a dan dorongan semangat dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Vega R AD 4313 AD yang telah setia menemani penulis kemanapun
membutuhkan bantuan.
14. Sahabat - sahabatku Tias, Nina, Muslimah, dan Antoni makasih atas do’a dan
dorongan semangatnya.
15. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat
dari Allah S. W. T.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, baik bagi
penulis maupun mahasiswa yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................... 3
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Persiapan.................................................................................. 4
B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 4
C. Sumber Data ............................................................................ 4
D. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 5
BAB III HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 6
B. Proses Produksi ....................................................................... 20
C. Faktor dan Potensi Bahaya ...................................................... 40
D. Pengelolaan Limbah ................................................................ 48
E. Pelayanan Kesehatan ............................................................... 53
F. Gizi Kerja ................................................................................ 54
G. Ergonomi ................................................................................. 56
H. Sistem Keselamatan Kerja....................................................... 58
I. Sistem Pengelolaan Lingkungan ............................................. 63
J. P2K3 ........................................................................................ 64
K. Kecelakaan Kerja..................................................................... 64
L. Emergency Response & Preparadness.................................... 65
BAB IV PEMBAHASAN
A. Faktor dan Potensi Bahaya ...................................................... 67
B. Pengelolaan Limbah ................................................................ 72
C. Pelayanan Kesehatan ............................................................... 73
D. Gizi Kerja ................................................................................ 75
E. Ergonomi ................................................................................. 76
F. Sistem Keselamatan Kerja....................................................... 77
G. Sistem Pengelolaan Lingkungan ............................................. 80
H. P2K3 ........................................................................................ 80
I. Kecelakaan Kerja..................................................................... 81
J. Emergency Planning ............................................................... 81
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 83
B. Saran ........................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Alur Pengeolaan Limbah Padat ........................................................ 50
2. Bagan Alur Pengelolaan Limbah Cair ......................................................... 53
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Pengukuran Iklim Kerja Tahun 2005 ................................................. 41
2. Hasil Pengukuran Kebisingan Bulan Oktober 2005 .................................... 44
3. Hasil Pengukuran Kebisingan Lingkungan Bulan Oktober 2005 ................ 45
4. Hasil Pengukuran Penerangan Tahun 2005 ................................................. 46
5. NAB Iklim Kerja.......................................................................................... 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
canggih.
luasnya kesempatan kerja dan keuntungan yang lainnya. Namun demikian ada
peralatan modern, proses produksi dan bahan baku yang digunakannya dapat
dan keselamatan tenaga kerja, lingkungan kerja serta lingkungan sekitar. Maka
dari itu diperlukan kesadaran yang tinggi dari para pelaku industri untuk
Undang no. 14 tahun 1969 mengenai Ketentuan Pokok Tenaga Kerja, yang
1
2. Pemerintah membina perlindungan kerja mencakup :
c) Norma Kerja
kecelakaan kerja
para para tenaga kerjanya dibidang Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja dan
A. Tujuan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
A. Persiapan
C. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini ada
1) Data Primer
2) Data Sekunder
4
D. Pelaksanan
PT. PECGI pada mulanya bernama PT. Pabrik Diesel dan Traktor
atau PT. Padi Traktor yang berdiri pada tanggal 11 Juli 1962 di Jalan Raya
adalah hand tractor (traktor tangan), traktor, rise milling, dan sprayer.
Selain itu PT. Padi Traktor dikenal sebagai produsen kendaraan beroda
taraf kehidupan petani masih rendah sehingga daya beli mereka terhadap
produk-produk yang berteknologi tinggi yang diproduksi oleh PT. Padi
perkembangan perusahaan.
Padi Traktor dengan Matsushita Electric Industrial Co. Ltd. (MEI) Jepang
merk National yang dipasarkan pada bulan Mei 1972. Baterai ini terdiri
200.000 pcs per hari dengan tenaga kerja sejumlah 120 orang. Selanjutnya,
Baterai tipe UM-3 Hyper mulai diproduksi pada tanggal 6 Desember 1972
hasil produksinya dengan tipe baru yaitu UM-2 Hi Top. Selanjutnya pada
bulan Pebruari 1976 mulai diproduksi tipe UM-1 Hi Top (BA-30) khusus
Penambahan lini produksi baru bagi tipe UM-3, UM-3 Hi Top dan
UM-3 Neo Hi Top dilakukan pada tahun 1981. Kemudian pada bulan
Agustus 1983 diadakan penambahan lini baru tipe UM-1 Nas yang
memproduksi baterai kualitas tinggi dengan Zinc Cloride Type dan dikenal
Januari 1987 PT. Padi Traktor dirubah menjadi PT. Matsushita Gobel
Battery Industry (PT. MGBI) dengan bidang produksi baterai kering jenis
dilakukan oleh Bapak Rachmat Gobel sebagai pemilik PT. Padi Traktor
dan Mr. Hajime Kinoshita mewakili Matsushita Electric Industrial Co. Ltd.
(MEI) dan Matsushita Battery Industrial Co. Ltd. (MBI) Jepang, yang
pusat PT. National Gobel, Jalan Dewi Sartika Cawang II, Jakarta Timur.
yang berorientasi ekspor. Kemajuan yang sangat pesat ini terjadi karena
bersaing di bidang Mutu (Quality), Harga (Cost), dan Pengirim yang tepat
waktu (Delivery).
baru berlokasi pada Komplek Kawasan Industri Gobel, Jalan Teuku Umar
Km 44 Cibitung (sekarang Cikarang Barat), Bekasi Jawa Barat. Adapun
Indonesia (PT. PBI) yang berdiri pada tanggal 5 September 1996. Adapun
hasil realisasi dari Proyek Asia Tenggara atau dikenal dengan Project T.
Dimana huruf T berasal dari kata Tonan yang berarti Asia Tenggara.
mendapatkan bahan baku serta tenaga kerja, dan adanya perusahaan lokal
yaitu PT. MGBI yang bekerjasama dengan PT. PBI dalam memberikan
Battery), batteray coin lithium (Lithium Coin Battery), dan senter (Flash
Light) dengan struktur saham yaitu Matsushita Electric Industrial Co. Ltd.
Corporation 5 %.
berjumlah 8 lini produksi (UM-1: 3 lini, UM-2: 1 lini, UM-3 : 3 lini, dan
UM-4 : 1 lini), baterai coin lithium terdiri dari 7 lini produksi (CR2016 : 2
lini, CR2025 : 2 lini, dan CR2031 : 3 lini), serta senter berjumlah 5 lini
negara pada wilayah Asia, Oceania, Middle East, North America, Africa,
dan Europe. Baterai coin lithium 100 % adalah untuk pasaran ekspor pada
wilayah Asia, Oceania, Middle East, Norht America, Africa, dan Europe.
telah memperoleh sertifikat ISO 9001, ISO 14001, QS 9000 dan ISO/TS
16949. Hal ini berguna karena PT. MGBI adalah perusahaan yang
Nafas Kami “.
Pada tanggal 1 April 2005 PT. MGBI berubah nama menjadi PT.
kembali dari PT. PGBI menjadi PT. PECGI (Panasonic Gobel Energy
Indonesia).
Kita harus berlaku jujur dan adil, baik urusan pribadi maupun urusan
Perusahaan.
Kita harus berjuang untuk mencapai perbaikan, baik untuk diri sendiri
Kita harus bersikap ramah tamah dalam kata dan perbuatan, ksatria,
perkembangan zaman.
g) Utamakan Bersyukur dan Berterima Kasih.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya
bantuannya.
2. Ketenagakerjaan
info dari HRD). Seluruh karyawan PT. PECGI terkait dengan KKB
Karyawan yang ada di PT. PECGI terdiri atas 2 jenis karyawan, yaitu
karyawan tetap sebanyak 582 orang dan karyawan kontrak sebanyak 837
orang.
3. Sertifikat ISO
Mutu dari badan internasional yang menangani ISO 9000. ISO 9000 adalah
suatu standar mutu manajemen dari proses awal produksi yaitu desain,
dipasarkan termasuk prosedur kerja yang baik dan benar. ISO 9000
merupakan seri standar Internasioanal yang terdiri dari ISO 9001, ISO
sistem mutu model jaminan mutu dalam produksi dan pemasangan. Pada
lingkungan.
Battery Division) dan Divisi Senter (Torch Light Division). Sedangkan ISO
4. Pengembangan SDM
dibutuhkan mesin, modal dan bahan baku yang memadai, faktor yang
HR seksi pengembangan.
ataupun metode.
produksi.
b) Promosi
1) Apel Pagi
3) Kepustakaan
4) Berita PECGI
5. Kesejahteraan Karyawan
b) Pengupahan
tanggal tersebut jatuh pada hari libur, maka upah dibayarkan pada
kerja dan sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu setelah disetujui
baik.
c) Tunjangan
1) Tunjangan Keluarga
3) Tunjangan Jabatan
4) Tunjangan Bahasa
berbahasa asing.
5) Tunjangan Eksekutif
6) Tunjangan Prestasi
berprestasi.
d) Fasilitas
dan pensiun.
B. Proses Produksi
dilakukan berdasarkan:
b. Kandungan mangan
2) Heavy Duty
3) Hitop (standar)
c. Konstruksi baterai
1) Tipe Paste
bobbin.
a) Zinc Can
b) Separator
g) Evertac
h) PY (Polyethilene Yamamoto)
dengan PVC.
l) Metal Jacket
(carbon rods) (+) serta melindungi bagian atas dari batang karbon
(carbon rods).
4 departemen, yaitu:
mulai dari peleburan material zinc ingot sampai menjadi zinc can.
Bentuk segi enam adalah zinc pellet tipe UM-1 dan UM-2,
4.
zinc pellet sehingga zinc pellet yang cacat, seperti pecah, burry
proses berikutnya.
homogen.
produksi mulai dari proses cutting zinc can sampai dengan proses
pengepakan (boxing).
tipe UM-3 dan UM-4. Metal jacket adalah lembaran baja yang
memiliki ukuran standar dan didesain sebagai penutup atau lapisan
selimut dari zinc can. Adapun fungsi dari metal jacket adalah
sebagai pemberi identitas dari suatu tipe baterai serta sebagai daya
Inspection)
Pada tahap ini inspektor memeriksa kualitas dan jumlah
tersedia.
e). Boxing
zinc can yang tidak beraturan. Adapun kegunaan dari jig insert
dilapisi separator.
terdapat pada upper insulator dan menekuk bagian atas zinc can
memberi evertac pada bagian zinc can yang dicurling serta pada
memasang PVC pada cell batery agar kutub positif dengan kutub
adalah untuk memasukkan bottom plate yang telah diberi seal ring
bottom Plate ini terjadi setelah Top shrinker dan sebelum bottom
shrinker.
cell battery ke dalam metal jacket dan memasukkan red/ black/ green
ring ke dalam metal jacket yang telah dipasang cell battery, serta
menjadi baterai.
1) Checker Leak
2) Shrinking
3) Heater
inner carton.
5) Carton Box
6) Packing
1) Proses Control
a. Component control
baku utama, yaitu zinc can. Adapun kegiatan quality control yang
dilakukan pada component II meliputi pengawasan terhadap
negeri, misalnya metal jacket, top cap, bottom plate, PY, red ring,
b. Assembling control
c. Finishing control
16.25.32. : adalah ketebalan dari baterai yaitu 1,6; 2,5; 3,2 mm.
2) Carbon painting
catode case.
4) Lithium pressing
cathoda case.
pemberian parafin.
1) Aging pertama
2) Predischarge
3) Aging kedua
5) Visual inspection
6) Pengepakan
bagian yaitu :
1) Pembelian Impor
dsb.
dan sparepart.
3) Gudang (Warehouse)
jawab dalam:
division.
c. Departemen Produksi
1) Bagian Produksi
Control stock.
2) Bagian Facility
a. Penyediaan air
kegiatan lain yang menggunakan air yang bersumber dari sumur dalam.
b. Penggunaan energi
1) Listrik PLN
1. Faktor Bahaya
a. Faktor fisik
gelombang mikro dan sinar ultra ungu. Dan faktor fisik yang ada di
1) Iklim Kerja
ada satu area yang melebihi NAB yaitu pada area Parafin
Tg : Suhu Globe
RH : Kelembaban
2) Kebisingan
proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
meriam, ledakan.
perusahaan.
dari bahan karet pada setiap tenaga kerja yang bekerja di area
ear plug tersebut masih kurang. Hal ini terlihat dari adanya
7 Produksi TL 50 55 54,4
8 Belakang WWTP 75 75 75
3) Penerangan
adalah gas, uap, debu, kabut, fume, asap, awan, cairan dan benda
baterai yang berasal dari bahan baku yang diproses di ruang mixing
lantai I dan lantai II, jenis debu yang dihasilkan di antaranya adalah
antara lain :
2. Potensi Bahaya
dapat muncul kapan pun dan dapat menjadi bahaya jika terjadi kesalahan
ukuran pallet tidak sesuai dengan ukuran barang (kotak pallet lebih kecil
bawahnya.
c) Area kerja yang tidak terlalu luas dan pekerja yang kurang hati-hati yang
D. Pengelolaan Limbah
menghasilkan sisa produksi atau hasil samping berupa limbah atau sampah.
Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan limbah cair. Apabila limbah
tersebut tidak dikendalikan dan tidak diolah dengan baik maka dapat
plastik, baterai reject, kardus, box, karton bekas kemasan bahan baku.
ulang dan yang tidak mempunyai nilai ekonomis diambil oleh Dinas
Limbah padat
Direndam Garam
Disimpan Di
Gudang Limbah B3
Disimpan Dalam
Karung
PPLI
Dikirim Ke Semarang
Untuk Didaur Ulang
kelompok :
berasal dari:
1) Limbah cair yang berasal dari sisa pencucian tangki atau drum
1) Storage Tank
2) Equivalent Tank
5 m3 .
3) Reacting Tank
4) Drum Dyver
Reacting Tank
(+) NaOH
Drum Dryer
PPLI
E. Pelayanan Kesehatan
Indonesia yaitu dengan tersedianya poliklinik yang buka pada waktu hari kerja
yaitu dari hari senin-jumat. Jam praktek pada poliklinik ini terbagi menjadi 2,
yaitu dari jam 09.00-12.00 WIB dan jam 14.00-16.00 WIB. Di poliklinik ini
sertifikat Hiperkes pada tahun 2002 dan 2 tenaga perawat. Untuk rumah sakit
rujukan yang ditunjuk oleh PT. PECGI yaitu RS. Karya Medika Tambun, RS.
1. Pemeriksaan awal yang dilakukan bagi tenaga kerja baru sebelum bekerja.
2. Pemeriksaan berkala dilakukan setiap 1 tahun sekali pada bulan Juli bagi
Jenis penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh tenaga kerja menurut
laporan bulanan klinik PECGI dan program kesehatan kerja PT. PECGI
periode Januari 2009 adalah hipertensi (16,1 %), faringitis akut (9,4 %) dan
ISPA (8,3 %). Dan untuk kecelakaan kerja yang sering terjadi di divisi
Mangan adalah terjepit mesin. Jumlah pasien yang berobat di poliklinik sekitar
254 orang untuk periode bulan Januari, 2009 (Sumber : laporan bulanan klinik
F. Gizi Kerja
dengan adanya kantin yang letaknya cukup strategis untuk dijangkau seluruh
tenaga kerja dari bagian manapun juga. Penyediaan kantin ini bekerja sama
dengan PT. Destro. Menu yang disediakan kantin ini selalu berganti-ganti
setiap harinya dengan kecukupan gizi yang memenuhi. Penyusunan menu ini
PT. PECGI mendapatkan makanan 3 kali sehari yaitu sarapan pagi, makan
Untuk sarapan pagi, menu yang diberikan berupa snack yang berganti-
ganti setiap harinya dan disediakan pula minuman berupa kopi, teh dan susu
yang sudah disiapkan di atas meja. Untuk makan siang disediakan nasi, lauk
dan buah bagi tenaga kerja. Penyajian menu makan siang ini dengan
menempatkan sayur pada mangkuk sedangkan untuk nasi, lauk, kerupuk dan
buah ditempatkan pada nampan yang terbuat dari stainlees steel. Nampan,
sendok dan garpu disediakan dan tertata dengan rapi di atas meja. Tenaga
kerja yang akan mengambil makan siang ini antri di depan meja saji,
kemudian para petugas kantin akan mengambilkan lauk dan buah. Untuk nasi
sudah tersedia di setiap meja makan para tenaga kerja. Waktu istirahat di PT.
Bagi para tenaga kerja yang lembur, PT. PECGI menyediakan kupon
untuk makan malam bagi karyawan. Makan malam ini berupa nasi bungkus
dan buah.
G. Ergonomi
berikut :
1. Jam Kerja
Hari kerja efektif di PT. PECGI adalah lima hari kerja yaitu dari hari
senin sampai dengan hari jumat. Jam kerja untuk bagian office yaitu dari
jam 07.00 – 16.00 WIB dan untuk bagian produksi dibagi menjadi 2 shift
yaitu shift I dari jam 07.00 – 16.00 dan shift II dari jam 16.00 – 00.00 WIB.
Namun pembagian shift ini bisa berubah menjadi shift panjang yaitu shift I
dari jam 07.00 – 19.00 dan shift II dari jam 19.00 – 07.00 WIB.
2. Sikap Kerja
Sikap kerja di PT. PECGI meliputi sikap kerja berdiri, duduk, dan
mengangkat. Sikap kerja berdiri ada di semua unit yaitu Manganese Batery
yang sikap kerjanya duduk. Sikap kerja duduk juga didapat di divisi torch
disetel dan alat angkat-angkut berupa jacklift, hoist dan forkllift dengan
operator yang telah mempunyai surat izin dalam pengoperasian alat angkat-
angkut.
dalam keadaan baik dan dijalankan secara otomatis yang ditata sedemikian
rupa sehingga kelihatan rapi dan teratur. Setiap mesin dilengkapi dengan
cara kerja pengoperasian dan safety device sehingga tenaga kerja bekerja
yang cukup juga telah dilakukan dan penggunaan AC juga telah digunakan
4. Alat Angkat-Angkut
a) Conveyor
b) Jaclift / Handlift
ke finishing.
d). Forklift
e). Lift
lantai II.
PECGI sudah baik. Ini terbukti dengan perolehan bendera emas pada tahun
2007.
tenaga kerja dan aset perusahaan dari potensi dan faktor bahaya dengan seksi
K3 sebagai penanggung jawab dan pelaksananya. Adapun tanggung jawab
bisa diterapkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman. Penyediaan
APD disesuaiakan dengan faktor bahaya yang ada disetiap tempat kerja,
yaitu :
a) Pelindung Kaki
b) Pelindung Pernapasan
c) Pelindung Mata
Component I dan II, finishing, Body Maker & Metal Jacket serta
yang serius.
e) Pelindung Muka
mesin dan alat produksi, dan ditempel pada mesin yang berisikan cara
penangkal petir.
bahaya, tanda perhatian, tanda keluar (misalnya : tanda pintu darurat) dan
tanda petunjuk.
kecemasan.
K3 dan GA & HR. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tim yang
sebagai berikut :
atau dipindahkan dan dapat dipakai oleh satu orang. PT. PECGI
bulan sekali.
b) Hidran (Hidrant)
(hidrant box) dan hidran pilar dengan memberi air dari 2 deep well
dengan Jockey Fire Pump yang hanya digunakan bila sistem listrik
d) Pintu Darurat
itu, di depan pintu darurat tidak boleh ada barang yang dapat
pada ISO 14001 dan ISO 9001. Kebijakan tersebut adalah kebijakan mutu dan
PECGI adalah :
lingkungan.
4. Mencegah pencemaran lingkungan akibat aktivitas produksi.
(P2K3) yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. P2K3 ini
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota. P2K3 bertanggung
K. Kecelakaan Kerja
pada pekerjaan atau kecelakaan karena pekerjaan pada waktu bekerja. Potensi
kecelakaan kerja yang bisa terjadi di PT. PECGI, sebagian besar terjadi di
divisi Mangan. Kecelakaan yang sering terjadi adalah terjepit mesin. Untuk
Pada tahun 2003, 2004 dan 2005 PT. PECGI mendapatkan penghargaan
nihilnya kasus kecelakaan dengan total jam kerja dari Januari 2002 –
sama tidak terulang lagi. Oleh karena itu setiap melakukan analisa
diinginkan yang terjadi pada suatu tempat atau kegiatan, yang cenderung
PT. PECGI.
PEMBAHASAN
1. Faktor Bahaya
a. Faktor Fisik
1) Iklim Kerja
sebagai berikut :
ISBB adalah 28,60C yang berarti nilai ini melebihi NAB yang
2) Kebisingan
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
kebisingan.
seperti : ruang Zinc Pellet, Zinc Can Punch, Zinc Can Cutting,
kesehatan mereka.
PECGI ada area yang melebihi NAB, area itu adalah belakang
3) Penerangan
b. Faktor Kimia
untuk NAB partikulat sebesar 10.000 µgr/ m3 dan NAB Mn 200 µgr/
m3 (Unimondo, 2009).
paling tinggi ada di ruang mixer lantai II. Kadar debu dan gas yang
2. Potensi Bahaya
b). Memberikan tangga pada bagian mixer agar tidak licin dan memakai
c). Operator forklift harus mempunyai surat ijin dan bekerja dengan hati-
d). Menggunakan APD yang benar sesuai dengan jenis dan tingkat
instruksi kerja.
B. Pengelolaan Limbah
Limbah adalah bahan sisa atau hasil samping dari suatau kegiatan
atau proses atau bahan yang karena perubahan sifatnya tidak dapat digunakan
lagi. Sisa proses hasil produksi ini berupa limbah padat dan limbah cair. Untuk
kadar dan sifat limbah tidak mencemari lingkungan dan manusia sekitar.
mempunyai nilai ekonomis dijual ke PT. DKM, sedangkan yang tidak dapat
didaur ulang lagi diambil oleh Dinas Kebersihan Pemda setempat. Pengelolaan
kering yang selalu dipantau dan dilakukan uji emisi setiap 6 bulan sekali.
Padatan atau sludge yang mengandung bahan kimia berbahaya ini kemudian
akan dikirim ke PPLI. Namun sebelum padatan atau sludge ini dikirim ke
PPLI, PT. PECGI mengirimkan dahulu sampel limbah tersebut sehingga pihak
PPLI dapat menentukan jenis limbahnya. Begitu pun dengan limbah B3.
C. Pelayanan Kesehatan
sertifikat tentang Hiperkes dan Keselamatan Kerja pada tahun 2002 sehingga
dirasakan kurang optimal karena kecelakaan kerja yang terjadi pada shift
malam tidak dapat dilayani. Hal ini belum sesuai dengan UU No. 1 tahun
1996). Namun kotak P3K sudah tersedia disetiap ruang produksi sehingga
D. Gizi Kerja
Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya
atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan
telah sesuai dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Penyediaan kantin ini bekerja sama dengan PT. Destro. Dalam sistem
sudah disajikan dengan menu yang bervariasi setiap harinya agar tidak
membosankan.
E. Ergonomi
1. Jam Kerja
lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, jika pekerjaan dilaksanakan
pada malam hari atau berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan pekerja
waktu kerja tidak boleh lebih dari 6 jam sehari atau 35 jam seminggu
(Depnakertrans RI, 2007). Dalam hal ini PT. PECGI sudah memenuhi
2. Sikap Kerja
tetapi dalam kurun waktu tertentu dilakukan rotasi kerja, sehingga dapat
Hal ini sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 (m) yang
tenaga kerja, alat kerja, cara kerja dan proses kerja” (Suma’mur, 1996).
3. Kondisi Lingkungan Kerja
di Tempat Kerja pada pasal 2 poin I, j, k dan l serta ketentuan dalam PMP
pembiasaan) sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
dalam almari dan ditata dengan rapi, pembersihan mesin maupun tempat
kerja setiap harinya. Maka dari itu PT. PECGI sudah mendapatkan
dilakukan meliputi :
tertentu. Hal ini sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 pasal 14 (a) dan (b)
cover dan sensor pada mesin dan melakukan pemeliharaan mesin secara
rutin, sehingga tenaga kerja terhindar dari bahaya yang ditimbulkan dari
kerja.
3. Keselamatan Untuk Tenaga Kerja
bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai
Dalam hal ini PT. PECGI telah menyediakan berbagai jenis alat
pelindung diri sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
APD tersebut berupa masker, sarung tangan, safety shoes, ear plug, kaca
mata safety. Tetapi kesadaran tenaga kerja untuk memakai APD masih
Kepmenaker tersebut.
5. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Manajemen Lingkungan dapat dilihat dari hasil audit yang terdiri dari audit
program K3 dengan menunjuk petugas K3. Hal ini dinilai masih kurang
I. Kecelakaan Kerja
tempat kerja yang dipimpinnya pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
J. Emergency Planning
Banjir, Ledakan, Keracunan, Kebocoran Gas dan Huru Hara, maka PT.
PECGI telah membuat prosedur kesiagaan dan tanggap darurat dalam
sekali di bawah tanggung jawab seksi K3 yang bertujuan untuk melatih dan
bahaya kebakaran.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek kerja lapangan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Pelaksanaan K3 yang ada di PT. PECGI sudah berjalan dengan baik. Hal
tentang K3.
NAB yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Akan tetapi hal ini
mesin dan penyediaan ear plug untuk tenaga kerja yang bekerja di area
bising.
4. Untuk penggunaan bahan kimia beracun dan berbahaya (B3) dalam proses
5. Proses pengolahan limbah yang ada di PT. PECGI sudah baik dan hasilnya
7. Pelayanan kesehatan yang ada di PT. PECGI telah terlaksana dengan baik
yaitu berupa penyediaan poliklinik yang dibantu oleh dokter dan perawat
B. Saran
dapat dipantau dan dapat segera diambil tindakan koreksi saat ada ketidak
assembling karena penerangan yang ada di bagian ini dirasa kurang karena
berupa ketulian baik tuli sementara maupun tuli menetap. Maka untuk
sebagai berikut :
a) Himbauan pengendalian teknik dengan menempatkan peredam suara
mungkin.
4. Himbauan ruang mixing lantai II perlu diberi dust collector dan exhaust fan
karena kadar debu di ruang tersebut sebesar 56,44 µgr/ m3 dengan NAB
hendaknya jika obatnya sudah habis segera diisi kembali sehingga apabila
Syukri Sahab, 1994. Teknik Manajemen K3. Jakarta : PT. Bina Sumber Daya
Manusia.