Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut sebagai ”Perjanjian Kerja”) dibuat dan
ditandatangani di Jakarta, pada hari ini Rabu 03 Februari 2021 oleh dan antara pihak-pihak sebagai
berikut:
Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama akan disebut sebagai “Para
Pihak”.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian
kerja dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Kerja, Upah dan Tunjangan
1. Pihak Pertama mempekerjakan Pihak Kedua dan Pihak Kedua bersedia untuk bekerja di bawah
pimpinan Pihak Pertama, untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 05 Maret 2021
sampai dengan 04 Maret 2022 sebagai:
Posisi : Driver Direksi – Bagian Umum
Jabatan/ Golongan : Jr. General Worker / IA
Lokasi Tugas : Jakarta
Bertanggung jawab kepada : Atasan yang ditunjuk
Upah Pokok : Rp. ,- /bulan
Tunjangan Tetap : Rp. 350.000,- /bulan
Tunjangan Harian : Rp. .000,- /hari kehadiran
Pasal 2
Tempat Kerja
1. Lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja Pihak Pertama adalah tempat yang ditentukan oleh Pihak
Pertama di seluruh wilayah kerja Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama berhak memindahkan Pihak Kedua ke tempat tugas yang lain baik secara tetap
selama Perjanjian Kerja ini maupun sementara.
3. Sesuai dengan kebutuhan Pihak Pertama, jika diperlukan Pihak Kedua bersedia untuk dimutasikan
ke bagian lain atau dirotasikan ke posisi lain.
Pasal 3
Waktu Kerja
1. Jam kerja adalah sesuai dengan waktu yang ditentukan di dalam Peraturan Perusahaan atau peraturan
Pihak Pertama yang berlaku. Jika timbul kebutuhan dan kepentingan Pihak Pertama yang
mendesak, maka Pihak Kedua bersedia bekerja di luar jam kerja yang telah ditentukan.
2. Hak Cuti atau izin meninggalkan pekerjaan dengan upah atau tanpa upah diatur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Perusahaan.
3. Apabila dalam 1 (satu) tahun izin dan sakit tanpa surat dokter yang diambil lebih dari 3 (tiga) kali,
maka akan dipotong proportional dari upah. Pengurangan upah akan diperhitungkan pada perhitungan
salary dua bulan berikutnya atau pada saat Pihak Kedua mengundurkan diri.
Pasal 4
Job Description
1. Pihak Pertama dalam hal ini oleh Kepala Divisi yang bersangkutan wajib memberikan
petunjuk/pedoman perintah kepada Pihak Kedua yang dituangkan dalam suatu uraian tugas pekerjaan
(job description) dan Pihak Kedua wajib mentaati petunjuk/perintah serta tunduk kepada segala
peraturan Pihak Pertama, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan atau peraturan Pihak
Pertama yang berlaku.
2. Pihak Pertama berhak memberikan tugas dan tanggung jawab kepada Pihak Kedua selain dari yang
diuraikan dalam job description diatas sesuai kebutuhan Pihak Pertama.
3. Uraian atau job description sebagaiman diatas merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
1. Dalam hal masa kerja dalam Perjanjian Kerja ini telah berakhir dan Pihak Pertama masih
membutuhkan jasa Pihak Kedua, Pihak Pertama dapat melakukan perpanjangan atas Perjanjian
Kerja ini.
2. Apabila Pihak Pertama bermaksud memperpanjang Perjanjian Kerja ini, dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sebelum Perjanjian Kerja ini berakhir akan memberitahukan secara tertulis kepada Pihak
Kedua.
Pasal 7
Evaluasi
Secara berkala Pihak Pertama akan melakukan penilaian atas performance kerja Pihak Kedua dan
apabila performance kerja yang ditunjukkan Pihak Kedua tidak sesuai dengan standar Perusahaan, maka
Pihak Pertama berhak untuk memutuskan hubungan kerja dan tidak berkewajiban untuk membayar suatu
kompensasi dalam bentuk dan dengan nama apapun kepada Pihak Kedua, kecuali upah yang belum
dibayar pada bulan berjalan.
Pasal 8
Pernyataan dan Jaminan
Pihak Kedua menyatakan dan memberi jaminan kepada Pihak Pertama (pernyataan dan jaminan
tersebut berlaku setiap saat selama berlakunya Perjanjian Kerja ini) hal-hal sebagai berikut:
1. Pihak Kedua menjamin bahwa seluruh dokumen persyaratan untuk menjadi karyawan di Pihak
Pertama yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama adalah dokumen yang sesuai
dengan aslinya dan sebenar-benarnya.
2. Pihak Kedua berwenang untuk membuat dan melaksanakan Perjanjian dan memiliki semua izin yang
disyaratkan berdasarkan hukum yang berlaku untuk bertindak sebagai Pihak Kedua dengan pangkat
sebagaimana yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua menjamin bahwa saat ini ditanda tangani dan selama berlangsungnya Perjanjian Kerja
ini, Pihak Kedua tidak terikat hubungan kerja dengan Perusahaan lain. Apabila Pihak Kedua
ternyata terikat hubungan kerja dengan Perusahaan lain, maka hubungan kerja dengan Pihak Pertama
akan segera diakhiri terhitung sejak diketahuinya hal tersebut oleh Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua akan melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian dengan rajin, patuh dan hati-
hati dan setiap waktu memelihara serta meningkatkan nama baik Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua akan hadir pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh Pihak Pertama.
6. Pihak Kedua tidak akan menuntut untuk diberikan hak-hak lain selain yang telah diatur dalam
Perjanjian ini.
7. Pihak Kedua tidak akan mengungkapkan upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan-tunjangan
lainnya ke pihak manapun termasuk dan tidak terbatas pada Pihak Pertama lainnya pada Pihak
Pertama, baik selama maupun setelah Perjanjian Kerja ini berakhir.
1. Sanksi terhadap pelanggaran Perjanjian Kerja ini dapat berupa peringatan lisan atau tertulis,
penghentian sementara kegiatan, dan pengakhiran Perjanjian ini.
2. Apabila Pihak Kedua tidak mengindahkan teguran atau peringatan tersebut diatas, maka Pihak
Kedua dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja sebelum masa kerja berakhir, tanpa adanya
kewajiban Pihak Pertama atas suatu kompensasi, ganti rugi dalam bentuk dan dengan nama apapun
kepada Pihak Kedua, kecuali upah yang belum dibayar pada bulan berjalan.
3. Pelanggaran terhadap Perjanjian Kerja ini dan Peraturan Perusahaan memberikan hak kepada Pihak
Pertama untuk memutuskan Perjanjian Kerja ini berdasarkan ketentuan pada Perjanjian Kerja seperti
yang disebutkan dibawah ini:
a. Apabila Pihak Kedua melanggar ketentuan seperti tersebut di dalam Pasal 3 dan 4 tersebut diatas
atau tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka Pihak Pertama akan mengambil
tindakan terhadap pelanggaran itu sesuai dengan Peraturan Perusahaan.
b. Apabila Pihak Kedua melakukan pelanggaran berat seperti tercantum dalam Peraturan
Perusahaan antara lain: penggelapan, pencurian, manipulasi dan atau membocorkan rahasia
perusahaan, maka Pihak Kedua akan segera diakhiri hubungan kerjanya/diberhentikan dari
Perusahaan Pihak Pertama pada saat kedapatan melakukan pelanggaran dengan tanpa
melepaskan tanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
c. Dalam hal terjadinya pelanggaran berat/disiplin sebagaimana tercantum dalam ayat tersebut
diatas, Pihak Kedua dapat dikenakan sanksi berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sesuai
dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku pada saat terjadinya pelanggaran tersebut.
4. Pihak Kedua setuju untuk membayar ganti-rugi kepada Pihak Pertama untuk semua kerugian yang
diderita oleh Pihak Pertama sebagai akibat dari tindakan Pihak Kedua yang tidak mematuhi
ketentuan Perjanjian Kerja ini, Peraturan Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
5. Pihak Kedua bersedia menerima sanksi dari Pihak Pertama apabila dianggap bekerja secara tidak
profesional, tidak berprestasi, melanggar Peraturan Perusahaan, melanggar Perjanjian Kerja ini,
melakukan tindakan kriminal dan hal-hal yang dapat merugikan nama baik maupun keuangan Pihak
Pertama.
Pasal 10
Pajak
Sepanjang tidak ditentukan lain dalam Perjanjian ini, Para Pihak sepakat bahwa segala pajak yang timbul
dari pelaksanaan Perjanjian Kerja ini akan menjadi beban dan wajib dibayar oleh masing-masing pihak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi masing-masing Pihak.
Pasal 11
Berakhirnya Perjanjian
1. Para Pihak dapat mengakhiri Perjanjian Kerja ini berdasarkan kesepakatan Para Pihak.
2. Dalam hal pelanggaran sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 9, maka Pihak Pertama berhak
mengakhiri Perjanjian Kerja ini secara sepihak tanpa perlu menyampaikan alasan-alasan pengakhiran.
Pasal 12
Kerahasiaan Informasi
1. Pihak Kedua secara langsung atau tidak langsung, selama atau setelah masa kerja dilarang
memberitahukan dan menyebarluaskan informasi yang bersifat rahasia, kepemilikan atas informasi
teknik, keuangan, pemasaran, informasi yang berkaitan dengan proyek termasuk tetapi tidak terbatas
pada konsep, teknik, segala proses internal Perusahaan, metode, sistem rancangan dan data keuangan,
pekerjaan pengembangan atau eksperimen yang berhubungan dengan informasi bisnis lainnya atau
informasi yang di wajibkan untuk diperlakukan sebagai sesuatu yang bersifat rahasia, atau setiap
informasi yang bersifat rahasia yang diedarkan melalui sistem elektronik internal atau lainnya, kecuali
telah memperoleh persetujuan tertulis dari Manajemen Pihak Pertama.
2. Semua informasi, dokumen, bahan atau materi pemasaran, operasional, metode bisnis maupun sistem
kerja, baik cetak maupun elektronik atau bentuk lain yang disediakan oleh Pihak Pertama merupakan
kekayaan intelektual Pihak Pertama (selanjutnya informasi, dokumen, bahan atau materi pemasaran,
operasional, metode bisnis maupun sistem kerja, baik cetak maupun elektronik atau bentuk lain, nilai
upah dan tunjangan baik masing-masing maupun bersama-sama akan disebut “Informasi Rahasia”).
3. Pihak Kedua wajib untuk menjaga kerahasiaan Informasi Rahasia dan tidak akan memberitahukan
atau membocorkan Informasi Rahasia kepada siapapun, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali
semata-mata untuk menjalankan fungsi sesuai dengan ketentuan dan syarat dalam Perjanjian ini
dan/atau atas persetujuan tertulis Pihak Pertama.
4. Ketentuan dalam Pasal ini tetap berlaku dan mengikat meskipun Perjanjian ini telah berakhir.
Pasal 13
Hak Cipta
Pihak Kedua menyetujui untuk memberitahukan segera dan menyeluruh kepada Pihak Pertama seluruh
informasi berkenaan dengan penemuan, perolehan, rancangan, pengembangan, perbaikan, materi dan
rahasia dagang yang bersifat hak cipta selama Pihak Kedua dipekerjakan oleh Pihak Pertama.
Pasal 14
Domisili Hukum
1. Apabila timbul perselisihan yang terjadi dalam dan atau sebagai akibat dari dilaksanakannya
Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan
kekeluargaan selama 30 (tiga puluh) hari kerja.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak dapat dicapai, maka Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
Pasal 16
Lain-lain
1. Hal-hal lain mengenai syarat kerja, hak dan kewajiban dan sebagainya yang belum tercantum dalam
Perjanjian Kerja ini diatur sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Jika diadakannya perbaikan akan dibicarakan dengan Pihak Kedua.
2. Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Satu rangkap Perjanjian Kerja ini untuk Pihak Pertama, dan satu rangkap untuk Pihak Kedua.
Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak,
dalam keadaan sadar disertai itikad baik, pada hari dan tanggal tersebut di awal perjanjian ini dalam
rangkap dua, dibubuhkan materai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
mulai berlaku pada saat ditanda tangani bersama.