Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

NO. 001 / PKWT - JFE.17 / VI / 2023

Pada hari ini, Senin tanggal Lima bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (01-06-2023) bertempat
di Kantor PT. JFE SHOJI STEEL INDONESIA, MM2100 Industrial Town Block B-4-2, Cikarang
Barat, Bekasi, telah ditandatangani perjanjian kerja untuk waktu tertentu (PKWT) oleh dan antara :

1. Misbah, S.H., HRD & GA PT. JFE SHOJI STEEL INDONESIA beralamat di MM2100
Industrial Town Block B-4-2, Cikarang Barat, Bekasi; dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama PT. JFE SHOJI STEEL INDONESIA, seianjutnya di dalam perjanjian ini disebut Pihak
Pertama.
2. Asep Saepul Bahri, bertempat tinggal di Kp. Cibuntu Rt. 001/011, Desa Cibuntu, Kec. Cibitung,
Kab. Bekasi; dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang untuk seianjutnya
dalam perjanjian ini disebut sebagai Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk seianjutnya disebut sebagai Para Pihak terlebih dahulu
menerangkan hal-hai sebagai berikut:

1. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan Jasa yang dalam salah satu usahanya adaiah
menyediakan jasa Pemotongan Coil Centre.
2. Bahwa Perjanjian Kerja ini, untuk seianjutnya disebut Perjanjian dibuat atas dasar Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu dalam rangka Produksi Tempat Kerja PT. JFE Shoji Steel Indonesia. yang
untuk seianjutnya disebut Pihak Pertama.
3. Bahwa Pihak kedua setuju dan bersedia untuk ditempatkan dan dipekerjakan pada Pihak
Pertama sebagai Operator.
Pasal 1 : Ruang Lingkup
1. Pihak Kedua ditugaskan oleh Pihak Pertama untuk melaksanakan pekerjaan dengan tugas
sebagai Operator pada Pihak Pertama.
2. Tugas sehari-hari yang akan dilakukan Pihak kedua ditetapkan oleh Pihak Pertama;
3. Pihak Kedua setuju dan bersedia untuk ditempatkan sesuai kebutuhan Pihak Pertama.

Pasal 2 : Jam Kerja


Hari Kerja normal adalah 5 (Lima) hari kerja dalam 7 (tujuh) hari kalender.

Pasal 3 : Lembur
Apabila Pihak Pertama meminta Pihak Kedua untuk bekerja di luar jam kerja sebagaimana disebut
pada pasal 2, maka Pihak Kedua berhak mendapat upah lembur sesuai dengan ketentuan Pihak
Pertama.

Pasal 4 ; Tidak Masuk Kerja


Apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan sakit diwajibkan menyerahkan Surat keterangan
Sakit dari Dokter/ Puskesmas/ Rumah Sakit yang merawatnya kepada Pihak Pertama.
Pasal 5: Kerahasiaan
1. Pihak Kedua wajib mcnjaga dan memegang teguh kerahasiaan Pihak Pertama dengan tidak
memberikan keterangan dalam bentuk apapun dan kepada siapapun tentang hal-hal yang
bersifat rahasia atan yang sepatutnya dirahasiakan dari apa yang diketahui atau sepatutnya
diketahui tanpa persetujuan dari Pihak pertama.
2. Terhadap Pihak Kedua berlaku/ terikat ketentuan Rahasia Pihak Pertama sebagaimana
yang diarur di dalam peraturan perandang-undangan.
3. Apabila Pihak Kedua meianggar ayat 1 dan atau ayat 2 Pasal ini. maka secara sepihak Pihak
Pertama berhak memutuskan perjanjian ini tanpa membayarkan pesangon. koraisi, insentif,
maupun santunan dalam bentuk apapun kepada Pihak Kedua.

Pasal 6; Evaluasi
1. Pihak Pertama selama Perjanjian ini berlaku berhak melakukan penilaian terhadap kinerja
disiplin. dan tanggung jawab Pihak kedua yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Kejujuran;
b. Kemampuan menjaga kerahasiaan;
c. Disiplin kerja dan tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan;
d. Prestasi dalam peneapaian target;
e. Tidak melakukan tindakan kejahatan maupun tindakan tercels didalam maupun diluar
lingkungan kerja;
f. Kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disampaikan seeara tertulis maupun
lisan oleh Pihak Pertama;
2. Apabila alas penilaian Pihak Pertama dan atau berdasarkan masukan serta usulan dari
Pihak Pertama, Pihak Kedua ternyata tidak memenuhi salah satu atau lebih ketentuan ayat
1 maka secara sepihak. Pihak Pertama dapat memutuskan perjanjian ini tanpa membayarkan
pesangon, komisi, intensif maupun santunan dalam bentuk apapun kepada Pihak Kedua.
3. Pihak Pertama dapat menarik kembali Pihak Kedua dan atau untuk mengusulkan untuk
melakukan Pemutusan Hubtuigan Kerja (PHK) terhadap Pihak Kedua apabila ternyata
kinerja Pihak Kedua tidak memenuhi ketentuan pada ayat (1).

Pasal 7 : Larangan
1. Pihak Kedua dalam melakukan tugasnya dilarang meminta atau menerima. mengizinkan
atau menyetujui untuk menerima sesuatu hadiah atau imbalan berupa uang tunai. surat
berharga, barang- barang yang dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama termasuk komisi.
potongan harga khusus, konsesi harga, dan barang berharga lainnya (penggunaan fasilitas
milik costumer, relasi, atau rekanan) dalam bentuk apapun dari relasi dan atau rekanan Pihak
Pertama, baik untuk keuntungan pribadi atau keluarga, maupun untuk pihak-pihak lainnya.
2. Apabila Pihak Kedua menerima hadiah atau imbalan dari relasi Pihak Pertama atau
Rekanan Pihak Pertama, maka haras segera dikembalikan dengan penjelasan secara sopan
bahwa Pihak kedua tidak diperkenankan menerima hadiah atau imbalan tersebut.
3. Apabila karena satu dan lain hal hadiah atau imbalan tersebut sulit dikembaiikan. maka
Pihak Kedua yang menerima hadiah atau imbalan tersebut harap segera melaporkan kepada
atasannya yang berkewajiban untuk mengambil tindakan lebih lanjut sesuai peraturan yang
berlaku pada Pihak Pertama.
Pasal 8: UPAH
1. Pihak Kedua berhak menerima gaji pokok sesuai dengan besaran Upah Minimum Kabupaten
(UMK) yang berlaku berdasarkan pelaksanaan pekerjaan 1 (Satu) bulan yang diberikan setiap
tanggal 5 pada bulan berjalan.
2. Upah yang diterima Pihak Kedua berupa gaji pokok (UMK), dikurang dengan administrasi
untuk BPJS Ketenagakerjaan (3 % dari UMK) dan BPJS Kesehatan (1 % dari UMK).

Pasal 9 : Imbalan Lain


1. Bantuan Kesehatan akan diberikan kepada Pihak Kedua dengan syarat-syarat ketentuan yang
berlaku mengenai tunjangan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Pihak Pertama akan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pihak Kedua yang
besaranya ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Pihak Pertama.

Pasal 10 : Jangka Waktu


Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal 5 Juni 2023 sampai dengan tanggal 5 Mei 2024.

Pasal 11 : Berakhirnya Perjanjian


1. Pihak Pertama berhak mengakhiri perjanj ian ini sebelum jangka waktunya berahir bilamana:
a. Hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Owner telah berakhir atau diakhiri dengan cara
apapun.
b. Pihak Pertama dan atau Owner menutup usahanya dengan cara apapun.
c. Pihak Kedua dianggap gagal memenuhi persyaratan prestasi tertentu atas pekeijaan yang
diminta oleh
Owner.
2. Pihak Pertama tidak berkewajiban membayar dalam bentuk apapun kepada Pihak Kedua
bilamana jangka waktu Perjanjian ini berakhir.
3. Apabila salah satu pihak bermaksud untuk memutuskan Perjanjian ini sebelum berakhimya
jangka waktu Perjanjian, maka Pihak yang bermaksud memutuskan Perjanjian hams
memberitahukan maksudnya tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya, sekurang-kurangnya
30 (tiga puluh) hari kalender sebelumnya sudah hams diterima Pihak lainnya.
4. Dalam hal Pihak Kedua tidak memenuhi ketentuan ayat 3, maka Pihak Pertama berhak untuk tidak
membayarkan upah terakhir Pihak Kedua dan tidak memberikan referensi kerja kepada Pihak
Kedua.
5. Apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah sesuai dengan yang diatur dalam
perjanjian ini selama 3 (tiga) hari kerja bertumt-turut tanpa keterangan secara tertulis yang
dilengkapi dengan bukti yang syah, maka Pihak Kedua dianggap telah mengundurkan diri dan
dengan demikian Perjanjian ini berakhir/ putus dengan sendirinya.
6. Putusnya hubimgan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, karena alasan sebagaimana
disebut pada ayat 5 pasal ini maka Pihak Kedua menerima pemutusan Peijanjian tersebut tanpa
menerima fjembayaran kompensasi dalam bentuk apapun dari Pihak Pertama.

Pasal 12 : Lain - Lain


Hal-hal yang bellim atau belum cukup diatur dalam Peijanjian ini akan diatur lebili lanjut dalam
bentuk surat- menyurat dan atau addendum Peijanjian yang ditandatangani oleh Para Pihak yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 13 : Penvelesaian Perselisihan


1. Peijanjian ini dan segala akibat hukumnya, hanya tunduk pada hukum dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Apabila terjadi perselisihan atas penafsiran dan atau pelaksanaan atas Peijanjian ini diselesaikan
secara musyawarah.
3. Dalam hal musyawarah seperti yang tersebut dalam ayat 2 (dua) pasal ini tidak tercapai, maka
Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap pada Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta untuk menyelesaikan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.

Pasal 14: Penutup


Demikian Peijanjian ini dibuat oleh para pihak dalam keadaan sadar. sehat jasmani dan rohani serta
tanpa paksaan dari pihak manapuu dengan bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

Bekasi, 5 Juni 2023


Pihak Pertama Pihak Kedua

Misbah, SH Asep Saepul Bahri


HRD & GA Operator

Anda mungkin juga menyukai