Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

PT. EKA MANDIRI SEJAHTERA


DENGAN
PT. BPR PEKANBARU
( SECURITY )
NO: 370/PKS/EMS/VI/2021

Pada hari ini, Senin tanggal Empat belas bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh satu ( 14 - 06 - 2021 ),
yang bertanda tangan dibawah ini :

I. PT. BPR PEKANBARU, berkedudukan Di Pekanbaru dengan alamat Jl. Pepaya No. 72A
Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau dalam hal ini diwakili oleh
Akhmad Fauzi Lindung Lubis, Sebagai Direktur utama dari dan karenanya berwenang
bertindak untuk dan atas nama PT. BPR Pekanbaru ( Selanjutnya disebut “ Pihak Pertama
“)

II. PT. EKA MANDIRI SEJAHTERA, berkedudukan di Pekanbaru, dengan alamat Jl.
Garuda ( Taskurun Ujung ) No. 109 B Pekanbaru dalam hal ini diwakili oleh
Sukirman dalam jabatannya selaku Direktur Utama, dari dan karenanya berwenang
bertindak untuk dan atas nama PT. Eka Mandiri Sejahtera ( Selanjutnya disebut “ Pihak
Kedua “ )

Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “ Para Pihak “

Para Pihak telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Jasa Penyediaan Tenaga Kerja
Security ( “ Perjanjian “) dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
Lingkup Kerjasama

1. Pihak Kedua bersedia untuk menyediakan Tenaga Kerja Security ( selanjutnya disebut “
Tenaga Kerja “) dengan standar dan kelengkapan sebagaimana layaknya Tenaga kerja
Security, tanpa membebankan segala keperluan Kepada Pihak Pertama, Jumlah Tenaga Kerja
yang ditempatkan tertuang dalam lampiran Perjanjian yang tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan Pihak Pertama.

2. Pihak Pertama akan menerima dan menempatkan Tenaga Kerja dari Pihak Kedua diberbagai
Tempat dari Gedung /tempat yang ditentukan PT. BPR Pekanbaru.

3. Tenaga Kerja Security yang telah disiapkan oleh Pihak Kedua tersebut akan melaksanakan
tugasnya sejak tanggal 14 Juni 2021.

PASAL 2
Persyaratan Tenaga Kerja Security

Tenaga Kerja Security harus memenuhi standar dan syarat-syarat khusus yang disesuaikan
dengan kebutuhan Pihak Pertama, yaitu :
a. Sehat Jasmani dan rohani/ tidak berpenyakit yang dinyatakan dengan Surat Keterangan
Dokter.
b. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari
Kepolisian Republik Indonesia
c. Syarat-syarat lain yang akan ditentukan oleh Pihak Pertama

PASAL 3
Tanggung Jawab Para Pihak

1. Pihak Pertama berhak menetapkan standart dan syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi
oleh Tenaga Kerja , menilai dan melakukan evaluasi atas hasil kerja Tenaga Kerja.

2. Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan petunjuk pelaksanaan mengenai prosedur


dan yang menjadi tanggung jawab Tenaga Kerja Security serta memberikan imbalan kepada
Pihak Kedua sesuai ketentuan pasal 8 Perjanjian ini.

3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan Tenaga Kerja Security sesuai standart dan
kelengkapan sebagaimana layaknya Tenaga Kerja Security sejumlah keperluan Pihak
Pertama, Pihak Kedua memberikan penggantian atas Tenaga Kerja Security yang dinilai oleh
Pihak Pertama tidak mampu atau memiliki kondite yang tidak baik.

4. Pihak Kedua berkewajiban untuk memberikan gaji, dan lain-lainya untuk menunjang tugas
dan keperluan tugas Tenaga Kerja serta memenuhi segala ketentuan perundangan
ketenagakerjaan termasuk masalah administratif , upah, BPJS Ketenagakerjaan dan
Kesehatan, lembur, THR, dan tunjangan-tunjangan lainya yang merupakan hak Tenaga Kerja.

5. Pihak Kedua harus memperhatikan Tenaga Kerja yang ditugaskan dapat memenuhi kriteria
pelayanan yang memuaskan baik kepada Pihak Pertama, maupun kepada pelanggan Pihak
Pertama sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan keuntungan bagi Pihak Pertama

6. Pihak Kedua berhak menerima imbalan dari Pihak Pertama yang akan dibayarkan melalui
rekening milik Pihak Kedua pada Pihak Pertama

PASAL 4
Waktu Kerja dan Penggantian Tenaga Kerja

1. Waktu Kerja Tenaga Kerja Security disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di
Perusahaan Pihak Pertama.

2. Dalam hal terjadi kelebihan jam kerja/ lembur maka pengaturan dan kompensasi atas
kelebihan jam kerja tersebut menjadi beban dan tanggungjawab Pihak kedua .

3. Apabila Pihak Pertama menilai bahwa Tenaga Kerja ternyata tidak mampu atau mempunyai
kondite kerja yang tidak baik, maka berdasarkan permintaan tertulis dari Pihak Pertama,
Pihak Kedua akan memberikan Tenaga Kerja Pengganti selambat – lambatnya 5 ( lima )
hari kerja sejak tanggal Permintaan penggantian dari Pihak Pertama. Dalam hal penggantian
tersebut, tenaga kerja yang akan diganti, harus tetap bertugas sampai ada calon penggantinya.
Semua biaya penggantian tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.
4. Apabila Tenaga Kerja berhalangan hadir karena sakit atau ijin yang mendadak maka tugas
Security akan digantikan oleh Security PT. Eka Mandiri Sejahtera lainnya.

PASAL 5
Evaluasi dan Sanksi

1. Pihak Pertama akan mengevaluasi segala kegiatan yang dilakukan oleh Pihak Kedua dan
akan memberi masukan, saran maupun kritik.

2. Pihak Pertama akan memberikan Peringatan secara tertulis apabila dalam pelaksanaan
tugasnya, Tenaga Kerja Pihak Kedua melakukan kelalaian dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya. Apabila setelah surat peringatan diberikan, ternyata tidak ada maksud
baik dari Pihak kedua untuk memperbaiki, maka pihak Pertama berhak untuk menghentikan
perjanjian ini sebelum selesai waktunya, setelah diberikan tenggang waktu 30 ( tiga puluh )
hari kalender sejak pemberitahuan pemutusan Perjanjian diberikan secara tertulis oleh Pihak
Pertama.

3. Para Pihak sepakat untuk mengenyampingkan berlakunya pasal 1266 – 1267 Kitab Undang –
undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran ini tidak memerlukan keputusan hukum,
melainkan cukup dengan pemberitahuan secara tertulis dari salah satu pihak.

PASAL 6
BPJS Ketenagakerjaan & BPJS Kesehatan

Pihak Kedua diwajibkan untuk mengikutsertakan seluruh Tenaga Kerja dalam program BPJS
Ketenagakerjaan & BPJS Kesehatan dan oleh karenanya membebaskan Pihak Pertama atas
segala tuntutan yang mungkin timbul atas penyimpangan ketentuan pelaksanaan program BPJS
tersebut.

PASAL 7
Kerahasiaan

1. Pihak Kedua dan Tenaga Kerja wajib menjaga rahasia Perusahaan sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Perusahaan ( Selanjutnya disebut “ Informasi Rahasia “ ) dan tidak
diperbolehkan menyebarluaskan kepada Pihak manapun juga kecuali harus dibuka oleh
karena peraturan perundang-undangan yang berlaku mewajibkannya. Informasi Rahasia tetap
harus dijaga oleh Pihak kedua sekalipun Perjanjian ini telah berakhir.

2. Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 pasal ini,
maka Pihak Pertama berhak untuk menuntut ganti kerugian terhadap Pihak Kedua.

PASAL 8
Ketentuan Imbalan
1. Atas penyediaan Tenaga Kerja yang dilakukan oleh Pihak Kedua, maka Pihak Pertama
bersedia memberikan imbalan, yang besarnya tercantum pada lampiran perjanjian ini yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

2. Pihak Kedua berkewajiban membayar biaya-biaya berikut pajak-pajak yang timbul antara
lain tetapi tidak terbatas pada biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan yang
dilakukan sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian ini.

3. Pihak Kedua akan memberikan invoice/tagihan pada bulan yang sama selambat – lambatnya
tanggal 26 dan Pihak Pertama akan membayarkan tagihan tersebut di bulan yang sama sesuai
dengan tanggal penggajian. Apabila terjadi perubahan ekonomi dan moneter yang sedemikian
rupa sehingga mengakibatkan salah satu pihak menganggap nilai imbalan pengelolaan sudah
menjadi tidak wajar maka nilai imbalan tersebut disesuaikan secara profesional atas
kesepakatan
dan persetujuan kedua belah pihak sebelumnya yang dibuat secara tertulis dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 9
Jangka Waktu Perjanjian

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 ( Satu ) tahun terhitung sejak tanggal Empat
belas bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh satu ( 14 - 06 - 2021 ) sampai dengan tanggal Tiga
belas bulan Juni tahun Dua ribu dua puluh dua ( 13 - 06 - 2022 ) dan dapat diperpanjang
secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.

2. Apabila salah satu pihak pada akhir jangka waktu perpanjangan tidak bermaksud untuk
memperpanjang perjanjian ini, maka pihak tersebut wajib memberitahukan secara tertulis
pada pihak yang lain paling lambat 1 ( satu ) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian ini.

PASAL 10
Force Majeure

1. Force Majeure adalah kejadian-kejadian yang terjadi diluar kehendak dan kekuasaan para
Pihak yang secara langsung dan material dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban para
Pihak berdasarkan Perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada terjadinya peristiwa
alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, gunung meletus,
dan bencana alam lainnya, kebakaran, huru-hara, terorisme, sabatose, embargo, dan
pemogokan massal, perang baik yang dinyatakan atau tidak, ketentuan atau kebijaksanaan
negara yang wajib ditaati.

2. Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, pihak yang
mengalami Force Majeure wajib untuk memberitahukan secara tertulis tentang terjadinya
Force Majeure tersebut pada pihak lainnya selambat – lambatnya 14 ( empat belas ) hari kerja
terhitung sejak terjadinya Force Majeure tersebut dan harus membuat rencana ulang
pelaksanan kewajibannya yang tertunda tersebut disertai batas waktu pelaksanaannya yanng
tidak lebih dari 14 ( empat belas ) hari kerja setelah berakhirnya Force Majeure.

3. Apabila Pihak yang mengalami Force Majeure tidak melaksanakan kewajibannya


sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 diatas, maka force majeure tidak akan diakui oleh
pihak lainya dan segala kerugian, resiko dan konsekwensinya yang mungkin timbul menjadi
tanggung jawab Pihak yang mengalami Force Majeure.

PASAL 11
Addendum Perjanjian

Hal – hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian atas
kesepakatan para Pihak yang akan dituangkan dalam bentuk Addendum yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 12
Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1. Perjanjian ini tunduk pada dan ditafsirkan menurut ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia.

2. Para Pihak sepakat dan setuju bahwa setiap perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, akan diselesaikan melalui badan peradilan. Berkenaan dengan Perjanjian ini
dan segala akibatnya, para Pihak sepakat memilih Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Pekanbaru sebagai domisili hukum yang sah dan tetap.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 ( dua ) asli yang masing-masing sama bunyinya,
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT. BPR PEKANBARU PT. EKA MANDIRI
SEJAHTERA

AKHMAD FAUZI LINDUNG LUBIS SUKIRMAN


Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai