Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA JASA TENAGA KERJA

antara
PT. DJABESMEN
dengan
PT.
tentang
JASA TENAGA KERJA PENUNJANG / PENDUKUNG

Pada hari ini Senin tanggal dua bulan Januari tahun dua ribu dua puluh (02-01-2020), yang bertanda tangan di
bawah ini :

I. Benny Hasnuddin : Chief of Plant & Technical, bertindak untuk dan atas nama PT. DJABESMEN, yang
berkedudukan di Jl. Raya Lemah Abang Km. 59, Karangsari, Cikarang Timur, Bekasi
17530, Indonesia.
Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pihak Pertama” sebagai pemberi
kerja. --------------------------

II. Suyatman,SH : Direktur Utama, bertindak untuk dan atas nama PT. CONTOH, yang berkedudukan
di Jl. KH. Noer Alie, Ruko Niaga Kalimas 2 Blok B No. 16, Tambun Selatan, Bekasi
17510, Indonesia.
Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Pihak Kedua” sebagai penerima
kerja. --------------------------

Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan secara masing-masing
disebut sebagai “Pihak”.

Dengan ini menyatakan bahwa Para Pihak telah sepakat dan setuju untuk mengikatkan diri dalam suatu
PERJANJIAN JASA TENAGA KERJA PENUNJANG/PENDUKUNG (Selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini :

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang Industri papan silikat yang memerlukan
Tenaga Kerja Penunjang / Pendukung untuk mendukung kegiatan Perusahaan.
2. Pihak Pertama sepakat menunjuk Pihak Kedua sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengelola jasa
tenaga kerja / buruh untuk melaksanakan kegiatan Jasa Tenaga Kerja Penunjang / Pendukung, Pihak Kedua
menerima penunjukkan tersebut dan akan melaksanakan kegiatannya berdasarkan atas peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (Selanjutnya disebut “Pekerjaan”).
3. Tenaga Kerja merupakan Pekerja dari Pihak Kedua yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan
Pemborongan Pekerjaan Tenaga Kerja Penunjang / Pendukung dan ditempatkan di lokasi Pihak Pertama yang
beralamat di Jalan Raya Lemah Abang Km.59, Karangsari, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi dan/ atau lokasi

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 1 of 6
lainnya di seluruh Wilayah Indonesia dan / atau Group maupun afiliasinya sesuai dengan kebutuhan Pihak
Pertama (Selanjutnya disebut “Lokasi Kerja”).
Kedua Belah Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dalam bidang Jasa Tenaga
Kerja Penunjang / Pendukung sesuai kebutuhan Pihak Pertama.

Pasal 2
Material, Peralatan, Perlengkapan Kerja dan Alat Pelindung Diri

1. Material dan Alat Kerja dalam rangka pelaksanaan Pekerjaan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
disepakati bersama oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Dalam
hal bilamana Material dan Alat Kerja disediakan oleh Pihak Pertama, maka hal tersebut hanya bersifat pinjam
pakai, dan segala bahan dan perangkat kerja yang telah disediakan Pihak Pertama hanya boleh dipergunakan
oleh Pihak Kedua untuk keperluan pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana yang telah disepakati oleh Para Pihak.
2. Pekerja Pihak Kedua wajib memakai dan menggunakan perlengkapan / peralatan kerja dan alat pelindung diri
selama bekerja dan berada di Lokasi Kerja.

Pasal 3
Jenis Pekerjaan dan Kualifikasi Tenaga Kerja

1. Jenis Pekerjaan yang bersifat non inti/penunjang, yaitu ;


Pekerjaan lainnya yang masih dalam ruang lingkup pekerjaan yang bersifat non inti /penunjang yang akan
diatur dalam sebuah Surat Perintah Kerja (SPK) yang disepakati oleh Para Pihak.
2. Para Pihak sepakat bahwa Jenis Pekerjaan yang diatur dalam sebuah Surat Perintah Kerja (SPK) sebagaimana
disebutkan pada ayat 1 point f diatas dapat memiliki jangka waktu yang berbeda dengan Perjanjian ini dan
disesuaikan dengan kebutuhan Pihak Pertama.
2. Sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan di Lokasi Pihak Pertama, Pihak Kedua berkewajiban untuk
menyediakan Tenaga Kerja dengan kualifikasi sebagai berikut :
 Pria
 Sehat jasmani dan rohani
 Usia minimal 18 tahun maksimal 35 tahun
 Pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan Pihak Pertama
 Lulus wawancara, seleksi dan tes fisik oleh Para Pihak
 Bersedia kerja shift, long shift dan atau lembur
 Mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 2 of 6
Pasal 4
HUBUNGAN HUKUM

1. Status hubungan kerja dari para Tenaga Kerja yang ditempatkan dilokasi Pihak Pertama adalah dengan Pihak
Kedua dan oleh karena itu segala sesuatu, yang berhubungan dengan hak dan kewajiban yang timbul dari
hubungan kerja tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
2. Bahwa apabila terjadi permasalahan dan atau perselisihan kepekerjaan baik pidana, perdata dan atau
hubungan industrial antara Tenaga Kerja dengan Pihak Pertama atau Tenaga Kerja dengan Pihak Kedua, maka
semua resiko yang mungkin timbul baik langsung maupun tidak langsung sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua.
3. Pihak Kedua wajib bertanggung jawab untuk memenuhi segala sesuatu, yang berkaitan dengan persyaratan
dan / atau peraturan dibidang ketenagakerjaan, yang berkaitan dengan Tenaga Kerja.
4. Berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan BAB X tentang kesejahteraan maka
Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan pekerja yang dipekerjakan pada Pihak Pertama,
antara lain:
a. Memberikan upah sesuai norma yang berlaku
b. Mengikutkan karyawan dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
c. Memberikan santunan kepada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.
d. Serta memberikan hak hak normatif lainnya yang di atur pada UU No. 13 Tahun 2003
5. Sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatas, maka Pihak
Kedua dengan ini membebaskan Pihak Pertama dari tuntutan/gugatan dari pihak manapun dan dalam bentuk
apapun.

Pasal 5
TATA TERTIB

1. Setiap Tenaga Kerja wajib mengikuti & mentaati semua peraturan yang berlaku di Lokasi Kerja sebagaimana
yang diinstruksikan oleh Pihak Pertama.
2. Apabila terjadi pelanggaran atas norma dan/atau pelanggaran lain yang bersifat pidana maupun perdata yang
dilakukan oleh Tenaga Kerja di Lokasi Kerja, maka Pihak Kedua berkewajiban untuk memberi sanksi hukuman
kepada Tenaga Kerja sesuai dengan bobot kesalahan atau pelanggarannya dengan berlandaskan pada
peraturan yang berlaku di Republik Indonesia.

Pasal 6
LINGKUP & HARGA PEKERJAAN

1. Para Pihak sepakat bahwa Pengaturan mengenai sistem, mekanisme kerja, penjabaran fungsi tugas dan
tanggung jawab Tenaga Kerja, jumlah Tenaga Kerja, serta Harga Pekerjaan diatur dalam satu Addendum
dan/atau Surat Perintah Kerja (SPK) yang memuat hal tersebut diatas dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Pihak Kedua dan/atau Tenaga Kerja yang ditempatkan di Lokasi Kerja tidak diperkenankan untuk mencampuri
dan/atau turut serta dalam pekerjaan-pekerjaan yang tidak berkaitan atau berhubungan dengan tugas
pekerjaan yang telah diborongkan kepada Pihak Kedua.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 3 of 6
Pasal 7
PENGGANTIAN TENAGA KERJA

1. Apabila selama proses pelaksanaan Pekerjaan ditemukan satu atau beberapa Tenaga Kerja yang memiliki
kinerja buruk dan/atau kurang memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan sesuai dengan penilaian Pihak
Pertama, dan/atau Tenaga Kerja melakukan kelalaian atau pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian
pada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua diwajibkan untuk menarik Tenaga Kerja tersebut dan menggantinya
dengan Tenaga Kerja baru yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
2. Penggantian Tenaga Kerja sebagaimana disebutkan pada ayat 1 sesuai dengan rekomendasi dan persetujuan
Pihak Pertama.

Pasal 8
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku selama 6 (Enam) bulan terhitung sejak tanggal 01 Januari 2020 sampai dengan tanggal
30 Juni 2020 (Selanjutnya disebut “Jangka Waktu Perjanjian”).
2. Bahwa atas persetujuan dan kesepakatan Para Pihak, Perjanjian dapat diperpanjang untuk waktu yang akan
ditetapkan kemudian.

Pasal 9
JAM KERJA DAN JADWAL KERJA

1. Jam Kerja dari Tenaga Kerja ditentukan oleh Pihak Pertama yaitu 8 (delapan) jam/hari atau 40 (empat puluh)
jam/minggu. Apabila untuk kepentingan perusahaan Pihak Pertama dan Tenaga Kerja diharuskan bekerja
melebihi jam kerja tersebut diatas, maka Tenaga Kerja Penunjang/Pendukung wajib mendukung demi
kepentingan perusahaan Pihak Pertama.
2. Jadwal kerja dari Tenaga Kerja ditentukan oleh Pihak Pertama sebagai pengguna.

Pasal 10
UPAH TENAGA KERJA, DAN CARA PEMBAYARAN

1. Sebagai konsekuensi atas penyerahan pemborongan Pekerjaan ini kepada Pihak Kedua, maka Pihak Pertama
setuju dan sepakat untuk membayar melalui Pihak Kedua hak-hak Tenaga Kerja Penunjang/Pendukung yang
akan dijelaskan pada lampiran tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Pihak Pertama akan memberitahukan kepada Pihak Kedua paling lambat pada minggu terakhir pembayaran
Upah, jumlah hasil kerja atau hari kerja yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Penunjang/Pendukung Pihak kedua,
agar dihitung berapa besar jumlahnya untuk kemudian dijumlahkan pada invoice/tagihan yang akan diajukan
dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
3. Tunjangan Hari Raya ditagihkan kepada Pihak Pertama menjelang Hari Raya dengan ketentuan sesuai dengan
Perhitungan Proporsional sesuai dengan masa pekerja karyawan Pihak Kedua yang bekerja di Pihak Pertama.
4. Pihak Pertama akan melakukan pembayaran Gaji Tenaga Kerja Penunjang /Pendukung sebagaimana
disebutkan diatas, dilaksanakan pada setiap 1 bulan sekali dengan ketentuan : Pihak Kedua terlebih dahulu
menyampaikan invoice (tagihan) kepada Pihak Pertama, setiap tanggal 3 (tiga) yang selanjutnya paling
lambat membayar 30 (tiga puluh) hari setelah invoice tersebut diterima, Pihak Pertama dapat membayar
secara cash / transfer kepada Pihak Kedua, melalui :
Nama Bank : Bank Mandiri
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 4 of 6
No. Rekening : 1660001126390
Atas Nama : PT. CONTOH
Nomor NPWP : 70.474.478.8-004.000

Pasal 11
JASA MANAJEMEN, BPJS, PAJAK DAN SERAGAM KERJA

1. Jasa manajemen ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari Total Keseluruhan Biaya Pemborongan
sebagaimana surat Penawaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama bertanggung jawab atas beban biaya premi BPJS Ketenagakerjaan sebesar 6,24% dan BPJS
Kesehatan sebesar 4% sesuai dengan UU No 24 tahun 2011. Dengan cara pembayaran, Pihak Kedua
menyerahkan bukti setor BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bulan berjalan yang dilengkapi dengan daftar
perincian setoran tiap tenaga kepada Pihak Pertama, selanjutnya Pihak Pertama akan membayar BPJS
Kesehatan dan BPJS Kesehatan bulan berjalan kepada Pihak Kedua bersamaan dengan Pembayaran Gaji
Tenaga Kerja.
3. Ketentuan pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi tenaga kerja wajib dilaksanakan oleh
Pihak Kedua dan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari
segala tuntuan apapun baik dari karyawan Pihak Kedua maupun dari Disnaker atau instansi terkait.
4. Pihak Kedua wajib menyediakan seragam, perlengkapan kerja serta perlengkapan safety kepada Tenaga
Kerja.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab atas PPh Pasal 23 yaitu pajak atas Jasa Manajemen sebesar 2% x Jasa
Manajemen.
6. Pihak Kedua bertanggung jawab atas pemotongan PPh Pasal 21 dari penghasilan Tenaga Kerja.
7. Kelalaian yang terjadi berkaitan dengan point 2, 3, 4, dan 5 sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari
Pihak Kedua.
Pasal 12
KERAHASIAN

1. Selama berlakunya Perjanjian ini dan pada setiap waktu sesudahnya, kecuali bila disyaratkan lain oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku :
a. Para Pihak sepakat untuk menjaga kerahasiaan keterangan dan/atau data pendukung milik salah satu
Pihak lain sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian ini, serta tidak akan memberikan keterangan
apapun mengenai data-data tersebut kepada siapapun selain dalam rangka pelaksanaan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini.
b. Para Pihak sepakat bahwa Pihak Kedua wajib menjaga kerahasiaan seluruh informasi dan data milik Pihak
Pertama, baik yang terkait dengan detil kegiatan usaha Pihak Pertama yang mencakup namun tidak
terbatas pada informasi/data perusahaan milik Pihak Pertama sebagai berikut:
(1) Informasi berbentuk data lisan/rekaman atau dokumen atau media apapun;
(2) semua informasi/data perusahaan milik Pihak Pertama baik dalam bentuk hardcopy ataupun
softcopy, dari data non digital ataupun data digital/elektronik (machine readable), yang telah atau
selanjutnya ditulis, dibuat atau/disediakan untuk tujuan apapun yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan lingkup kegiatan usaha Pihak Pertama.
(3) merupakan kekayaan intelektual yang terkandung dalam informasi/data perusahaan milik Pihak
Pertama.
Untuk selanjutnya informasi/data perusahaan milik Pihak Pertama mencakup dan tidak terbatas pada
perlindungan atas seluruh dan setiap informasi/data, rahasia dagang, rencana aksi korporasi yang akan
dilakukan maupun yang sudah dilakukan, informasi organisasi, informasi strategi usaha, informasi
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 5 of 6
metode kerja, informasi proses produksi saat ini atau rencana proses produksi untuk masa depan,
informasi penelitian yang dilakukan, database master dan transaksi operasional Perusahaan, data
semesta toko, promo maupun seluruh kerahasiaan dari afiliasi Perusahaan seperti perusahaan induk
atau anak perusahaan dari Perusahaan, mitra usaha dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan
berikut proyek-proyek yang dilaksanakan Perusahaan, termasuk segala informasi dan keterangan, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan Pihak Pertama
(selanjutnya disebut “Informasi Rahasia”).

2. Pihak Kedua wajib memastikan bahwa Pihak Kedua, tenaga kerja dan pihak lain yang ditunjuk atau terasosiasi
dengan Pihak Kedua terkait dengan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini pada setiap saat akan menjaga
Informasi Rahasia yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari Perjanjian ini kepada siapapun atau tidak akan
menggunakannya untuk kepentingan pihak manapun, tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis
dari perwakilan yang berwenang dari Pihak Pertama yang memiliki Informasi Rahasia sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, dikecualikan dari pengungkapan Informasi Rahasia yang dimaksudkan untuk
kepentingan investigasi dari instansi pemerintah yang berwenang.
3. Apabila Pihak Kedua, tenaga kerja dan pihak lain yang ditunjuk atau terasosiasi dengan Pihak Kedua terkait
dengan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini dengan membocorkan, mengungkapkan, membawa keluar Informasi Rahasia dari Pihak Pertama baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak ketiga lainnya, maka Pihak Pertama dapat mengakhiri
Perjanjian ini tanpa tuntutan dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua wajib bertanggung jawab atas seluruh
kerugian yang ditimbulkan. Pihak Pertama dapat melakukan tuntutan hukum secara perdata ataupun pidana
terhadap Pihak Kedua yang melanggar ketentuan Informasi Rahasia.

Pasal 13
ANTI SUAP DAN ANTI KORUPSI

Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa Para Pihak telah mengetahui, membaca dan memahami dengan baik
seluruh ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan terkait dengan anti suap dan korupsi yang berlaku di
Indonesia, termasuk Kitab Undang – Undang Hukum Pidana, Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang
Tindak Pidana Suap dan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo.Undang – Undang No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi serta segala perubahan, penambahan atau ketentuan pelaksananya
("Peraturan mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi") dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan yang dilakukan
sehubungan dengan Perjanjian ini, dan tidak akan melakukan tindakan apapun yang melanggar atau mungkin
melanggar Peraturan mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi. Oleh karena itu, Para Pihak dengan ini sepakat bahwa :
a. Para Pihak tidak akan, secara langsung maupun tidak langsung, membayar, menawarkan, menjanjikan, atau
mengizinkan untuk membayar, atau mengalihkan uang atau apapun yang berharga dengan nilai berapapun,
termasuk hadiah, sumbangan politik, pembayaran fasilitas ataupun amal, kepada pihak manapun, termasuk
pejabat, atau karyawan swasta maupun pemerintah, atau kepada partai politik atau kandidat untuk jabatan
politik, dengan tujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang menguntungkan bisnis masing-
masing pihak yang terkait perjanjian ini dan bertentangan dengan peraturan mengenai anti suap dan anti
korupsi.
b. Para Pihak akan memenuhi dan memastikan bahwa masing-masing dari pemimpin, pemilik, pemegang saham,
pejabat, direksi, karyawan dan Pihak Ketiga lain yang ditunjuk oleh Pihak Pertama maupun Pihak Kedua
mematuhi, semua peraturan mengenai anti suap dan anti korupsi yang berlaku dalam setiap transaksi bisnis
dan kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan perjanjian ini.
c. Pihak Kedua akan senantiasa mengambil semua langkah yang wajar untuk memastikan bahwa setiap orang
dan badan yang dipekerjakan atau terasosiasi dengan Pihak Kedua dalam kaitannya dengan pekerjaan

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 6 of 6
sebagaimana disepakati dan diatur sesuai dengan perjanjian ini tidak akan melanggar peraturan mengenai
anti suap dan anti korupsi.
d. Pihak Kedua akan segera memberitahukan Pihak Pertama secara tertulis dalam hal pihak yang diperkerjakan
atau terasosiasi dengan Pihak Kedua menjadi pejabat pemerintah, pejabat atau kandidat partai politik, kecuali
jasa yang digunakan hanya merupakan jasa konsultasi dan (jika diperlukan) pejabat yang dipergunakan
jasanya telah memperoleh persetujuan seperlunya dari otoritas / pemberi kerja yang kompeten untuk layanan
konsultasi yang dimaksud.
e. Pihak Kedua akan menyimpan dengan baik segala catatan dan laporan yang benar dan akurat sesuai
kebutuhan untuk mendemonstrasikan kepatuhan terhadap perjanjian ini dan akan menyediakan Pihak
Pertama laporan tertulis atas kepatuhan tersebut berdasarkan permintaan Pihak Pertama.
f. Pihak Kedua diwajibkan untuk segera memberitahukan Pihak Pertama secara tertulis dalam hal Pihak Kedua
mengetahui ada personel / pekerja atau pihak yang ditunjuk Pihak Pertama yang melanggar atau patut diduga
melanggar satu atau lebih ketentuan ini, termasuk ketentuan peraturan mengenai anti suap dan anti korupsi
dalam melaksanakan pekerjaannya dengan Pihak Kedua berdasarkan perjanjian ini.
g. Pihak Kedua akan membebaskan, melepaskan, serta mengganti rugi Pihak Pertama dari segala macam
tuntutan hukum, dan atau ganti rugi yang timbul dan diajukan oleh pihak ketiga lainnya terkait dengan
pelanggaran, dan atau kelalaian Pihak Kedua, karyawan Pihak Kedua atas satu atau lebih ketentuan ini dan
peraturan mengenai anti suap dan anti korupsi. Segala bentuk pernyataan, tindakan dan janji yang dibuat atau
dilakukan oleh Pihak Kedua kepada pihak ketiga lainnya yang melanggar ketentuan ini atau peraturan
mengenai anti suap dan anti korupsi merupakan pernyataan, tindakan dan janji yang dibuat dan menjadi
tanggung jawab Pihak Kedua sendiri, serta tidak mewakili Pihak Pertama.
Pihak Pertama akan membebaskan, melepaskan, serta mengganti rugi Pihak Kedua dari segala macam tuntutan
hukum dan atau ganti rugi yang timbul dan diajukan oleh Pihak Ketiga lainnya terkait dengan pelanggaran, dan atau
kelalaian Pihak Pertama, karyawan Pihak Pertama atas satu atau lebih ketentuan ini dan peraturan mengenai anti
suap dan anti korupsi. Segala bentuk pernyataan, tindakan dan janji yang dibuat atau dilakukan oleh Pihak Pertama,
karyawan Pihak Pertama, ataupun pihak terafiliasi dengan Pihak Pertama kepada Pihak Ketiga lainnya yang
melanggar ketentuan ini atau peraturan mengenai anti suap dan anti korupsi merupakan pernyataan, tindakan, dan
janji yang dibuat, dan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama sendiri, serta tidak mewakili Pihak Kedua.

Pasal 14
KECELAKAAN KERJA

1. Bilamana Tenaga Kerja Penunjang/Pendukung Pihak Kedua mengalami kecelakaan kerja pada jam kerja, maka
Pihak Pertama wajib melakukan tindakan pertolongan pertama atau yang diperlukan, serta memberitahukan
kepada Pihak Kedua. Selanjutnya pengurusan dan penjaminan pengobatan atau perawatan Tenaga Kerja
Penunjang/Pendukung tersebut ditanggung dan diatur sepenuhnya oleh Pihak Kedua.
2. Bilamana Tenaga Kerja Penunjang/Pendukung sakit dan tidak dapat melakukan pekerjaan dan harus
beristirahat lama (lebih dari 3 hari kerja), maka Pihak Kedua bertanggung jawab untuk memberikan
penggantinya.
3. Apabila biaya pengobatan akibat kecelakaan kerja melebihi dari biaya yang ditanggung BPJS maka selisih
kelebihan biaya akan ditanggung oleh Pihak Kedua.

Pasal 15
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 7 of 6
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Bilamana salah satu pihak, memutuskan hubungan kerjasama sebelum berakhir masa perjanjian ini, harus
memberitahukan minimal 1 (satu) bulan sebelumnya kepada pihak lainnya secara musyawarah mufakat atau
kekeluargaan dengan mempertimbangkan kepentingan Pihak Kedua dan Pihak Pertama.
2. Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya apabila :
a. Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi oleh Pihak Pertama;
b. Pihak Kedua tidak membayarkan hak-hak Tenaga Kerja sebagaimana yang seharusnya diterima tenaga
kerja Penunjang/Pendukung sesuai dengan persetujuan harga yang sepakati Para Pihak;
c. Tenaga Kerja Pihak Kedua secara bersama sama terbukti melakukan pelanggaran berat dan/atau
melanggar hukum di Lokasi Kerja;
d. Tenaga Kerja mendapat banyak komplain/pengaduan (klaim) tertulis terkait kinerjanya dari Pihak
Pertama dan/atau User Pihak Pertama maksimal 3 (Tiga) kali dalam 1 (Satu) bulan dan tidak ada
tindakan perbaikan dari Pihak Kedua dalam kurun waktu 7 (Tujuh) hari terhitung sejak komplain
terakhir.
3. Dalam hal Pengakhiran Perjanjian, Para Pihak sepakat dan setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal
1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Pasal 16
FORCE MAJEURE

Bilamana proses pelaksanaan perjanjian ini timbul permasalahan atau peristiwa yang sifatnya diluar dugaan dan
kemampuan manusia, misalnya: gempa, banjir, kebakaran, huru-hara/kerusuhan, dan pemogokan, yang
kesemuanya berhubungan langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses pelaksanaan pemborongan
pekerjaan, maka segala akibat yang ditimbulkannya akan dimusyawarahkan oleh Para Pihak.

Pasal 17
ADDENDUM

Setiap perubahan terhadap isi Perjanjian ini, baik syarat-syarat, ruang lingkup, perpanjangan dan ketentuan-
ketentuan lainnya, akan mengikat apabila dibuat secara tertulis dan disepakati oleh Para Pihak dan dinyatakan
dalam suatu Addendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Pasal 18
PENUTUP

1. Bilamana dikemudian hari timbul perselisihan sebagai akibat dari perjanjian pemborongan pekerjaan ini, Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah mufakat atau kekeluargaan dengan
mempertimbangkan kepentingan hukum kedua belah pihak, tanpa mengesampingkan kemungkinan
penyelesaiannya melalui prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku dan memilih domisili hukum yang tetap
di Pengadilan Negeri Bekasi.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 8 of 6
2. Segala sesuatu yang mungkin timbul dan belum terakomodir dalam perjanjian ini, serta aturan-aturan teknis
dari pelaksanaan perjanjian Pemborongan Pekerjaan ini, akan diatur dalam ketentuan tersendiri dengan
berdasarkan pada asas musyawarah mufakat, serta mempertimbangkan kepentingan hukum kedua belah
pihak.
3. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai yang cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama serta ditanda tangani oleh para pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
tanpa ada unsur paksaan/tekanan dari pihak manapun

Ditandatangani di: Bekasi


Tanggal : 2 Januari 2020

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT. DJABESMEN PT. CONTOH

Benny Hasnuddin Contoh


Chief of Plant & Technical Direktur Utama

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Page 9 of 6

Anda mungkin juga menyukai