Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT DELTAVISTA NUSANTARA
DENGAN
PT. ESENSI SOLUSI BUANA

NO. /PK DVN- /IV/22


NO. ESB:

Perjanjian Kerjasama pekerjaan Surveyor dan Dealer Aplikasi (‘‘Perjanjian‘‘) ini dibuat dan
ditandatangani pada hari ini,_______tanggal ________ 2022 oleh dan antara :

I. PT Deltavista Nusantara, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum
negara Republik Indonesia, beralamat di Jalan Ciputat Raya No. 6 RT 005 RW 002 Pondok Pinang,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310, dalam hal ini diwakili oleh Gunardi Dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan karenanya sah mewakili Direksi dari dan sebagai
demikian untuk dan atas nama PT. Deltavista Nusantara, berkedudukan di Jakarta Selatan dan
beralamat di Jl. Ciputat Raya No.6, Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, dalam hal ini
diwakili oleh Gunardi dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama sebagaimana dibuktikan melalui
Akta Perubahan terakhir No. 522 Tanggal 12 Desember 2021, yang dibuat dihadapan Fernandia
Fabiola,S.H.,Mkn., Notaris di Kabupaten Bogor yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia melalui surat Nomor AHU-0073175.AH.01.02. Tahun 2021 tertanggal 17
Desember 2021, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT Deltavista Nusantara; (untuk
selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”); dan

II. PT ESENSI SOLUSI BUANA, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia, yang beralamat di Jl Ruko Paramount Center 2 Blok B 7-8,
Pakulonan Bar, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten 15810, dalam hal ini diwakili oleh
GUNAWAN dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama, oleh karena itu sah bertindak untuk dan
atas nama PT ESENSI SOLUSI BUANA (untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara masing – masing disebut “Pihak“ dan secara bersama –
sama disebut “Para Pihak“.

Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa
tenaga kerja yang telah memiliki Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik /Online Single
Submission OSS.

2. Bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya PIHAK KEDUA membutuhkan jasa PIHAK
PERTAMA untuk menyediakan tenaga kerja sebagaimana tercantum di dalam Pasal 2 Perjanjian ini,
sesuai dengan syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan PIHAK KEDUA dari waktu ke waktu.

3. PIHAK KEDUA dengan ini menunjuk PIHAK PERTAMA untuk menyediakan tenaga kerja sesuai
dengan syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA dengan ini
bersedia dan sanggup untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan syarat dan kualifikasi yang diminta oleh PIHAK KEDUA.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Ruang Lingkup Jasa dan Status Tenaga Kerja

Halaman 1 dari 13
1. Berdasarkan syarat dan ketentuan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA dengan ini menunjuk PIHAK
PERTAMA sebagai pihak penyedia tenaga kerja waktu tertentu dengan fungsi jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 Perjanjian ini sesuai dengan jumlah, syarat dan kualifikasi yang ditentukan
PIHAK KEDUA, dan PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menerima penunjukan tersebut.

2. PIHAK PERTAMA atas permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga kerja
sesuai dengan jumlah yang disebutkan dalam permintaan tersebut, yang dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum di dalam Pasal 5 dan tenaga-tenaga kerja
tersebut sudah harus berada di tempat kerja yang sewaktu-waktu ditentukan oleh PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sejak diterimanya permintaan tertulis tersebut.

3. Para Pihak menyadari dan dengan ini menyatakan bahwa para tenaga kerja yang telah ditunjuk dan
disetujui oleh PIHAK KEDUA untuk bekerja di tempat kerja PIHAK KEDUA (”Tenaga Kerja”)
merupakan tenaga kerja yang mempunyai hubungan kerja dengan PIHAK PERTAMA. Perjanjian ini
sama sekali tidak mengubah status Tenaga Kerja menjadi tenaga kerja PIHAK KEDUA, kecuali
apabila terdapat permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA akan tetap
bertanggung jawab melaksanakan kewajibannya kepada para Tenaga Kerja tersebut sebagaimana
tertuang dalam perjanjian kerja antara PIHAK PERTAMA dengan masing-masing Tenaga Kerja dan
diberikan perlindungan kerja serta syarat-syarat kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Ketenagakerjaan yang berlaku maupun peraturan perundang-undangan terkait lainnya yang berlaku

4. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari
hubungan ketenagakerjaan antara PIHAK PERTAMA dengan Tenaga Kerja. Karenanya PIHAK
PERTAMA dengan ini membebaskan dan melepaskan PIHAK KEDUA dari segala tuntutan,
dan/atau gugatan, dan/atau tanggung jawab sebagai akibat dari pemasalahan ketenagakerjaan yang
timbul tersebut.

Pasal 2
Fungsi Jabatan

Untuk project Surveyor dan Dealer Aplikasi PIHAK KEDUA dimana sesuai dengan permintaan Tenaga
Kerja, PIHAK PERTAMA wajib menyediakan tenaga kerja yang akan dipekerjakan pada PIHAK KEDUA.

Pasal 3
Wilayah Kerja

1. Para Pihak sepakat bahwa lingkup wilayah penempatan Tenaga Kerja adalah di :

a. Pulau Jawa ;
b. Dan lokasi lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Perjanjian ini;

2. PIHAK KEDUA dapat mengubah lingkup wilayah penempatan Tenaga Kerja dengan terlebih dahulu
memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 4
Pernyataan Dan Jaminan

Halaman 2 dari 13
1. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa dan pengelolaan tenaga kerja dan mempunyai izin-izin terkait yang masih berlaku dan yang
diperlukan untuk menjalankan usahanya berdasarkan Perjanjian ini.

2. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan keterangannya untuk membuat Perjanjian ini dan
dokumen – dokumen lain terkait dengan Perjanjian ini adalah benar, PIHAK PERTAMA telah
mendapatkan semua persetujuan yang diperlukan untuk sahnya pembuatan Perjanjian ini dan
dokumen lain yang terkait dengan Perjanjian ini.

3. PIHAK PERTAMA menyatakan berwenang dan berhak untuk menjalankan usaha – usahanya dan
mempunyai semua izin yang diperlukan untuk menjalankan usahanya tersebut serta melaksanakan
hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

4. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan dan menjamin akan menyediakan Tenaga Kerja yang
profesional dan akan menghormati dan mentaati seluruh tata tertib yang berlaku di PIHAK KEDUA,
serta akan bekerja dengan baik sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditentukan oleh PIHAK
KEDUA dari waktu ke waktu.

5. Para Pihak yang menandatangani Perjanjian ini memiliki kuasa, hak dan wewenang penuh
berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk bertindak
mewakili dan atas nama PIHAK PERTAMA dan memiliki segala dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk membuktikan kuasa, hak dan kewenangan tersebut.

6. PIHAK PERTAMA tidak sedang terikat larangan dan/atau ketentuan lain dengan pihak ketiga
manapun yang dapat bertentangan dengan Perjanjian ini.

Pasal 5
Kualifikasi Tenaga Kerja

1. Tenaga Kerja yang dipekerjakan pada PIHAK KEDUA harus memenuhi standar kualifikasi , serta
syarat serta ketentuan lain yang akan ditentukan kemudian oleh PIHAK KEDUA.

2. Para Pihak secara bersama-sama memilih dan menentukan Tenaga Kerja yang memenuhi kualifikasi
untuk bekerja di tempat kerja PIHAK KEDUA. Apabila dalam proses pelaksanaan pekerjaan,
ditemukan Tenaga Kerja yang kurang memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan dan/atau ternyata
Tenaga Kerja dimaksud melakukan kesalahan, kelalaian, pelanggaran, kejahatan termasuk namun
tidak terbatas pada penggunaan narkoba, melakukan tindak pidana penggelapan, pencurian,
pengerusakan dan/atau hal-hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, maka:

a. PIHAK PERTAMA wajib memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh PIHAK
KEDUA apabila terdapat individu Tenaga Kerja yang melakukan kelalaian atau
pelanggaran/kejahatan sebagaimana dimaksud di atas;
b. PIHAK PERTAMA berhak meminta pertanggung jawaban kepada individu Tenaga Kerja yang
melakukan kelalaian atau pelanggaran/kejahatan sebagaimana dimaksud di atas.

3. Standar kualisifikasi tenaga kerja akan di sesuaikan dengan permintaan PIHAK KEDUA, yang
disampaikan sebelumnya oleh PIHAK KEDUA ke PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
Penggantian Tenaga Kerja

1. PIHAK PERTAMA harus mereview Tenaga Kerja dan segera mengganti Tenaga Kerja yang tidak
mempunyai sikap kerja yang kurang baik seperti:
 5 hari berturut-turut mangkir/sakit tanpa surat dokter;
Halaman 3 dari 13
 5 kali berturut-turut hadir tidak tepat waktu dengan toleransi maksimal 15 (limabelas)
menit;
 Melakukan pelanggaran tata tertib dalam perjanjian kerja dan tidak menjalanjan SOP yang
telah ditentukan dan disampaikan oleh PIHAK KEDUA dan mendapatkan Surat Peringgatan
max SP3.
 Melakukan tindak pidana (melakukan pencurian,pengelapan , pengerusakan dan/atau hal-
hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku);

2. Apabila PIHAK KEDUA menilai Tenaga Kerja tidak mampu atau mempunyai sikap kerja yang
kurang baik dalam melaksanakan pekerjaannya, maka PIHAK KEDUA berhak meminta pada
PIHAK PERTAMA untuk mengganti Tenaga Kerja tersebut dengan tenaga kerja baru yang
memenuhi kualifikasi dalam waktu maksimal 5 (lima) hari kalender sejak PIHAK PERTAMA
menerima surat permintaan penggantian tenaga kerja dari PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab terhadap upah dalam bentuk apapun yang menjadi hak
Tenaga Kerja , PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas semua upah dan hal-hal lain terkait
ketenagakerjaan yang wajib diberikan kepada tenaga kerja yang dipekerjakan oleh PIHAK
PERTAMA dan ditempatkan dilokasi PIHAK KEDUA dan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku;

Pasal 7
Tanggung Jawab terhadap Tenaga Kerja

1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk menyampaikan kepada Tenaga Kerja mengenai tugas
dan pekerjaan yang harus dijalankan dan tata tertib yang harus dipatuhi selama bekerja di PIHAK
KEDUA, termasuk bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan setiap keluhan dan
permasalahan yang berhubungan dengan hal-hal ketenagakerjaan.

2. Apabila terjadi tindak pidana dan/atau terdapat pelanggaran, kelalaian, kesalahan yang diketahui
oleh PIHAK KEDUA melibatkan Tenaga Kerja, maka PIHAK KEDUA wajib menyampaikan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 2X24 JAM setelah terjadinya tindak pidana
maka PIHAK PERTAMA bersama sama dengan PIHAK KEDUA menjalankan penyelesaian baik
secara musyawarah maupun secara hukum yang berlaku.

3. Namun demikian, ketentuan ayat ini tidak melepaskan tanggung jawab PIHAK PERTAMA untuk
tetap melakukan kontrol dan pengawasan terhadap Tenaga Kerja yang dipekerjakan pada PIHAK
KEDUA.

Pasal 8
Waktu dan Hari Kerja

1. Jam kerja Tenaga Kerja disesuaikan dengan aturan jam kerja PIHAK KEDUA, dengan tetap
memperhatikan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

2. Setiap Tenaga Kerja diwajibkan bekerja selama 40 jam per minggu, dimana untuk kelebihannya akan
diperhitungkan sebagai kerja lembur dan akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan
ketentuan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

3. PIHAK PERTAMA menyampaikan kepada tenaga kerja untuk masuk kerja pada jam/hari kerja
regular yang telah ditentukan dan diatur oleh PIHAK KEDUA.

4. PIHAK PERTAMA wajib untuk memberikan penggantian tenaga kerja sesuai dengan permintaan
dari PIHAK KEDUA berdasarkan ketentuan Pasal 6 Perjanjian ini.

Halaman 4 dari 13
5. Jika terjadi pemogokan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja, maka PIHAK PERTAMA akan mengganti
Tenaga Kerja tersebut sehingga tidak menghambat pekerjaan PIHAK KEDUA dan bertanggung
jawab untuk segera menyelesaikan permasalahan pemogokan tenaga kerja tersebut.

6. Tenaga kerja PIHAK PERTAMA yang dipekerjakan pada PIHAK KEDUA tidak termasuk sebagai
anggota Serikat Pekerja pada PIHAK KEDUA.

Pasal 9
Imbalan dan Pembayaran

1. PIHAK KEDUA wajib menanggung upah dan tunjangan bagi setiap Tenaga Kerja sesuai dengan
ketentuan upah minimum Propinsi/Kota/Kabupaten yang berlaku dan berkewajiban memberikan
uang kompensasi kontrak bagi setiap Tenaga Kerja berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021 yang perinciannya sesuai dengan Lampiran I Perjanjian
ini.

2. PARA PIHAK sepakat mematuhi Ketentuan dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan
yang ditetapkan kemudian oleh Pemerintah tentang Ketenagakerjaan dan termasuk kesejahteraan
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai dengan Lampiran I Perjanjian ini.

3. Atas pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini, maka PIHAK
KEDUA setuju dan sepakat untuk memberikan imbalan jasa kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana
dijelaskan dalam Lampiran II (Quotation), yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini ("Imbalan”).

4. PIHAK PERTAMA sepakat bahwa biaya Imbalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas
dapat berubah setelah besaran biaya tersebut diperhitungkan dengan daftar kehadiran Tenaga Kerja.

5. Selain Imbalan, PIHAK KEDUA juga akan membayar kepada PIHAK PERTAMA agency fee sebesar 8
% (delapan persen) dari total Imbalan.

6. PIHAK PERTAMA wajib menyelenggarakan administrasi kepegawaian Tenaga


Kerja sebagai dokumen KEDUA PIHAK dan Perhitungan upah dilakukan dari
Tanggal 10 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 11 bulan berjalan dan
pembayaran Gaji dilakukan oleh PIHAK PERTAMA langsung kepada tenaga kerja
setiap tanggal 25 dan atau paling lambat setiap akhir bulan setelah ada pembayaran
atas Tagihan dari PIHAK KEDUA.

7. Tagihan Imbalan jasa atas pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya pada tanggal 20 setiap bulannya dan pembayaran akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA
selambat-lambatnya tanggal 30 dan atau sebelum gaji dibayarkan/dijalankan oleh PIHAK
PERTAMA.

8. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya dokumen penagihan,
PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pembayaran baik seluruhnya ataupun sebagian sebagaimana
ditentukan dalam Perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan penundaan pembayaran
gaji kepada tenaga kerja.

9. Para Pihak sepakat apabila terdapat kekurangan atau kelebihan pembayaran atas suatu tagihan
Imbalan dan/atau Agency Fee, maka kelebihan atau kekurangan pembayaran tersebut akan
dikompensaikan kepada tagihan bulan berikutnya.

Halaman 5 dari 13
10. Pembayaran Imbalan atas pelaksanaan pekerjaan dan/atau Agency Fee akan dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pembayaran atas Imbalan jasa atas pelaksanaan pekerjaan dan/atau Agency Fee didasarkan
kepada tagihan dari PIHAK PERTAMA yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA.
b. Penagihan wajib dilengkapi dengan menyerahkan:
 Asli Invoice;
 Faktur pajak Asli;
 Rekap Absensi
 Dokumen pendukung lain yang diminta oleh PIHAK KEDUA.

11. Pembayaran dengan cara pemindah bukuan dana (transfer bank) akan dilakukan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui transfer ke rekening Bank sebagai berikut:

Nama Bank : BCA


Cabang : Pondok Bambu
No. Rekening : 2743005066
Atas Nama : PT. DELTAVISTA NUSANTARA

12. Pajak-pajak yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan menjadi kewajiban PIHAK
PERTAMA ditanggung oleh dan menjadi beban PIHAK PERTAMA, sedangkan yang menjadi
kewajiban PIHAK KEDUA ditanggung oleh dan menjadi beban PIHAK KEDUA.

Pasal 10
Tanggung Jawab PIHAK KEDUA.

Tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:

a. Memberikan training/pelatihan yang berhubungan dengan aktivitas pekerjaan kepada Tenaga Kerja
yang ditempatkan oleh PIHAK PERTAMA.

b. Membayar semua Imbalan yang telah disepakati PARA PIHAK sebagaimana dijelaskan dalam
Lampiran I dan Lampiran II (Quotation) Perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah
dari Perjanjian ini dan berdasarkan Peraturan Perudang-undangan yang berlaku.

c. Membayar pajak pertambahan nilai untuk Imbalan yang dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

d. PIHAK KEDUA Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap operasional dan melakukan
evaluasi tenaga kerja PIHAK PERTAMA dan jika akan mengajukan pengantian tenaga kerja wajib
didasarkan pada adanya kesalahan dan PIHAK KEDUA telah dilakukan pembinaan baik secara lisan
maupun tertulis dengan surat peringatan sebelumnya dan telah ditentukan pada pasal 6 perjanjian
ini.

e. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya
2X24 JAM jika terjadi tindak pidana dan/atau terdapat pelanggaran, kelalaian, kesalahan yang
diketahui oleh PIHAK KEDUA melibatkan Tenaga Kerja, maka PIHAK KEDUA dan PIHAK
PERTAMA bersama sama menyelesaian baik secara musyawarah maupun secara hukum yang
berlaku.

Pasal 11
Tanggung Jawab PIHAK PERTAMA

Tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:

Halaman 6 dari 13
a. Membayar Imbalan kepada Tenaga Kerja atas pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan PIHAK
KEDUA sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

b. Mengikutsertakan tenaga kerja sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdiri atas Jaminan Hari
Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Pensiun serta BPJS KESEHATAN
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

c. Menyediakan Tenaga Kerja yang kompeten dan berpengalaman dibidangnya berdasarkan standar
kualifikasi tenaga kerja yang diajukan PIHAK KEDUA dan prosedur seleksi yang berlaku di PIHAK
PERTAMA.

d. Mengelola secara operasional Tenaga Kerja yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA sesuai
dengan pengarahan dari PIHAK KEDUA.

e. Membuat daftar hadir Tenaga Kerja, laporan biaya pengeluaran dan Tagihan Invoice bulanan untuk
diserahkan ke PIHAK KEDUA, sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati, yaitu pada tanggal 20
setiap bulan.

f. Menyiapkan tenaga kerja pengganti untuk Tenaga Kerja yang tidak hadir (termasuk karena mogok
kerja), berhalangan karena sakit atau Tenaga Kerja yang dinilai tidak memenuhi syarat dan
kualifikasi PIHAK KEDUA dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Peraturan Perundangan
yang berlaku.

g. Tenaga Kerja yang kurang memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan dan/atau ternyata Tenaga
Kerja dimaksud melakukan kesalahan, kelalaian, pelanggaran, kejahatan tindak pidana melakukan
pencurian, pengerusakan dan/atau hal-hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka ,Tanggung jawab PIHAK PERTAMA dalam hal ganti rugi yang
dimaksud hanya sebatas jumlah nominal/nilai dari hak tenaga kerja yang belum dibayarkan dan
atau jumlah nilai dari Management fee tenaga kerja selama bekerja.

h. PIHAK PERTAMA berhak meminta pertanggungjawaban kepada individu Tenaga Kerja yang
melakukan kelalaian atau pelanggaran/kejahatan sebagaimana dimaksud di atas.

i. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab membatu proses penyelesaian PIHAK KEDUA jika terjadi
tindak pidana yang dilakukan tenaga kerja baik akan diselesaikan secara kekeluargaan maupun akan
ditempuh jalur hukum yang berlaku; dan

j. PIHAK PERTAMA melakukan kontrol dan pengawasan terhadap sikap, penampilan dan tingkah
laku Tenaga Kerja serta memberikan pengarahan secara rutin.

Pasal 12
Jangka Waktu Perjanjian

1. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 18 April 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022
(”Jangka Waktu Perjanjian”).

2. Keputusan diperpanjang atau tidaknya Perjanjian akan diajukan oleh PARA PIHAK berdasarkan
hasil evaluasi yang dilakukan dan akan diberitahukan secara tertulis 1 bulan sebelum jangka waktu
tersebut berakhir.

3. Perjanjian ini baik sebagian maupun seluruhnya tidak dapat diubah, kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Para Pihak. Tidak satupun pengubahan pada Perjanjian ini yang dapat mengikat Para
Pihak, kecuali telah disetujui terlebih dahulu oleh Para Pihak.

Pasal 13
Halaman 7 dari 13
Pengakhiran Perjanjian

1. PIHAK KEDUA berhak mengakhiri Perjanjian ini sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian
secara sepihak, apabila:
a. PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi/melaksanakan, atau melanggar seluruh dan/atau
sebagian ketentuan Perjanjian ini termasuk ketentuan mengenai pernyataan dan jaminan
PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK PERTAMA dinyatakan pailit, dibubarkan atau harus menghentikan usahanya yang
dinyatakan dalam surat pernyataan yang disahkan oleh Pihak yang berwenang tentang
kepailitan atau pembubaran atau penghentian usaha.
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

2. PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri Perjanjian ini sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian
secara sepihak, apabila PIHAK KEDUA melanggar seluruh dan/atau sebagian ketentuan Perjanjian
ini termasuk ketentuan pembayaran Imbalan yang tertuang dalam Perjanjian ini beserta
lampirannya, dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

3. Jika pelanggaran ketentuan Perjanjian ini menyebabkan PIHAK KEDUA atau PIHAK PERTAMA
menderita kerugian, maka Pihak yang melakukan pelanggaran bertanggung jawab untuk mengganti
kerugian yang diderita oleh Pihak yang dirugikan jika sudah dibuktikan secara hukum.

4. Apabila sebagai akibat dari pengakhiran Perjanjian, masih ada kewajiban yang belum terselesaikan,
termasuk kewajiban PIHAK KEDUA untuk membayar Imbalan yang sudah jatuh tempo atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan maka seluruh ketentuan dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan
mengikat Para Pihak sampai dengan dilaksanakannya seluruh kewajiban masing – masing Pihak
tersebut.

5. Untuk pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan dalam
Pasal 1266 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata Indonesia, sepanjang Putusan Pengadilan
diperlukan untuk pengakhiran suatu perjanjian.

Pasal 14
Korespondensi

1. Segala pemberitahuan, surat menyurat, permintaan, persetujuan sehubungan dengan pelaksanaan


Perjanjian ini (“Pemberitahuan”) harus dilakukan secara tertulis dan dikirimkan dengan pos tercatat,
menggunakan fax, email, atau diantarkan secara langsung ke alamat sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA : PT DELTAVISTA NUSANTARA


Jl. Ciputat Raya No. 6 Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta
Selatan, 12310
Telp : (021) 75907503
Fax : (021) 75818465
U.p. : M Jendro Y HP. ( 085220250888 )
E-mail : deltavistanusantara@gmail.com

PIHAK KEDUA : PT ESENSI SOLUSI BUANA


Jl. Ruko Paramount Center 2 Blok B 7-8, Pakulonan Bar, Kelapa Dua,
Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Telp : (021) _________
Fax. : (021) __________
U.p. : Dudi Purwardi
Halaman 8 dari 13
E-mail : dudi.purwadi@esb.co.id

2. Pemberitahuan dianggap telah diterima: (i) apabila dikirimkan langsung, pada saat diterima atau
(ii) apabila dikirimkan melalui pos, pada hari ke-3 (tiga) setelah tanggal diposkan, atau (iii) apabila
dikirim melalui fax atau email, pada saat ditransmisikan tanpa adanya laporan kegagalan
pengiriman.

3. Dalam hal salah satu Pihak mengubah dan/atau mengalami perubahan alamat maka Pihak yang
mengubah atau mengalami perubahan alamat tersebut di atas harus segera memberitahu alamat
yang baru kepada Pihak yang lainnya selambat – lambatnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak terjadinya perubahan alamat tersebut.

Pasal 15
Penyelesaian Sengketa

1. Segala macam bentuk sengketa, perselisihan atau tuntutan yang timbul berkenaan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini atau pelanggaran terhadapnya, baik sehubungan dengan pelaksanaan
perjanjian, perbuatan melawan hukum atau sebaliknya termasuk setiap pernyataan tentang
keberadaan, keberlakuan atau pengakhirannya (“Sengketa”), akan diselesikan terlebih dahulu oleh
Para Pihak dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah salah satu Pihak memberitahukan Pihak lainnya mengenai Sengketa tersebut.

2. Apabila penyelesaian Sengketa dengan jalan musyawarah untuk mufakat dimaksud di atas tidak
berhasil, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui
Pengadilan dan untuk pelaksanaan dari Perjanjian ini serta seluruh akibatnya Para Pihak sepakat
untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak akan berubah pada kantor Panitera Pengadilan
Negeri Bekasi.

Pasal 16
Pengalihan

1. Kecuali atas perintah undang-undang atau peraturan lainnya yang berlaku bagi masing-masing
Pihak yang bersifat eksternal, masing-masing Pihak dilarang mengalihkan atau menyerahkan hak
dan kewajibannya serta tanggung jawabnya, baik sebagian maupun seluruhnya, sebagaimana diatur
dalam Perjanjian ini, kepada pihak ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pihak lainnya.

2. Apabila telah mendapatkan persetujuan dari Pihak lainnya, maka Pihak yang bermaksud melakukan
pengalihan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada Pihak lainnya
mengenai rencana pengalihan tersebut dengan menerangkan secara terperinci sebab-sebab
pengalihan dan kepada siapa pengalihan hendak dilakukan.

3. Pihak yang menerima pemberitahuan wajib memberikan jawaban dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diterimanya pemberitahuan. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender, tidak ada
jawaban yang diberikan, maka rencana pengalihan dianggap telah disetujui.

4. Jika Pihak yang menerima pemberitahuan menolak rencana pengalihan, maka Pihak yang menerima
pemberitahuan berhak mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, sesuai ketentuan Pasal 13 Perjanjian.

5. Pihak ketiga yang akan menerima pengalihan sebagaimana dimaksud ayat 2 di atas wajib membuat
pernyataan tertulis mengenai kesanggupannya untuk tunduk dan terikat dengan ketentuan yang
diatur pada Perjanjian ini.

6. Dalam hal terjadi pengalihan, Pihak yang mengalihkan wajib menjamin bahwa hak-hak Tenaga Kerja
Halaman 9 dari 13
tidak akan dikurangi atau minimal sama dengan hak-hak yang sudah diterima sebelumnya
berdasarkan Perjanjian ini.

Pasal 17
Hubungan Hukum

1. PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat dan mangakui bahwa di antara Para Pihak tidak ada
hubungan kerja dan oleh karenanya PIHAK PERTAMA dan/atau Tenaga Kerja dan/atau karyawan
PIHAK PERTAMA bukan sebagai tenaga kerja atau karyawan dari PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA bukan sebagai majikan atau pemberi kerja PIHAK PERTAMA atau karyawan PIHAK
PERTAMA.

2. Perjanjian ini tidak mengatur hal – hal mengenai hubungan kemitraan antara Para Pihak dan/atau
menetapkan salah satu Pihak menjadi agen dari Pihak lainnya atau sebaliknya.

Pasal 18
Keadaan Memaksa

1. Dalam hal terjadinya permasalahan yang timbul di kemudian hari yang sifatnya di luar kemampuan
manusia serta tidak terelakkan (“Keadaan Memaksa”) maka Para Pihak sepakat untuk tidak
mengajukan tuntutan apapun dan lebih mengutamakan untuk menyelesaikan masalah dengan
pendekatan musyawarah. Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa adalah bencana alam meliputi
antara lain badai, tanah longsor, banjir, kebakaran; perang, huru-hara, perubahan kebijakan
pemerintah, pemberontakan, pemogokan dan epidemi atau sejenisnya yang dinyatakan oleh
pemerintah daerah maupun pusat sebagai bencana lokal maupun bencana nasional.

2. Dalam hal ini terjadi keadaan memaksa, maka Pihak yang terkena Keadaan Memaksa harus
memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis tentang adanya Keadaan Memaksa tersebut
serta akibatnya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak terjadi Keadaan
Memaksa tersebut.

3. Jika Keadaan Memaksa ini terus berlanjut dan kewajiban Para Pihak tidak dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja, maka Para Pihak sepakat membicarakan kembali
kelangsungan Perjanjian ini.

4. Jika terjadi bencana Nasional non alam adanya wabah atau virus dan sudah ditetapkan oleh
Pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden maka jika ada Tenaga Kerja yang kena dampak maka
biaya yang timbul akan dimusyawarahkan kedua belah Pihak.

Pasal 19
Ketentuan Lain

1. Para Pihak dalam hal ini sepakat bahwa apabila di kemudian hari terdapat hal – hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini, namun kurang atau belum diatur dalam Perjanjian ini, maka hal
tersebut dituangkan dalam secara tertulis dalam suatu addendum yang merupakan satu kesatuan
dan tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Perjanjian ini menggantikan semua perundingan, persetujuan dan perjanjian yang sebelumnya telah
tercapai antara Para Pihak sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Halaman 10 dari 13
3. Apabila ada ketentuan dalam Perjanjian ini yang batal demi hukum atau dibatalkan Para Pihak,
maka Para Pihak sepakat bahwa ketentuan yang batal tersebut tidak akan mengakibatkan batalnya
atau membatalkan ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini dan Para Pihak berkewajiban untuk
mengganti ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut dengan ketentuan lain yang sah menurut
hukum dan sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan komersial dari ketentuan yang
batal atau dibatalkan tersebut.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak, dalam rangkap 2 (dua), bermaterai
cukup dan masing - masing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama dan dibuat tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT DELTAVISTA NUSANTARA PT ESENSI SOLUSI BUANA

Gunardi Gunawan
Direktur Utama Perseroan Direktur Utama

LAMPIRAN ( I ) IMBALAN

No Komponen Biaya Biaya


Upah pokok Rp. UMK yang berlaku TH.2022
Uang Makan Rp. 250,000,-
Pulsa Rp. 50,000,-
1
Transport Rp. 500,000,-
System Aplikasi Monitoring Rp. 75,000,-
Incentive Rp. 0
2 BPJS Ketenagakerjaan Total 6.24% dari Upah Pokok
  - Jaminan Hari Tua 3.70% dari Upah pokok
  - Jaminan Kematian 0.30% dari Upah Pokok
  - Jaminan Kecelakaan Kerja 0.24% dari Upah Pokok
  - Jaminan Pensiun 2.00% dari Upah Pokok
4.00% ( dasar perhitungan sesuai ketentuan BPJS
3 BPJS Kesehatan
Kesehatan )
4 Tunjangan Hari Raya menyesuaikan dengan ketentuan dasar perundang-
Halaman 11 dari 13
undangan dan ketentuan yang ditentukan PIHAK
KEDUA serta ditagihkan dan dibayarkan secara
sekaligus menjelang Hari Raya.

5 Uang Kompensasi Kontrak


Dasar penghitungan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021
    PKWT selama 1(satu)bulan atau lebih tetapi kurang dari
12 (dua belas) bulan ,dihitung secara proporsional
Masa kerja dibagi 12 bulan X 1(satu) bulan upah
Alat Penunjang
6 _________________
(seragam,sepatu)
7 Fee Management ( 8% ) dari Total Biaya

Catatan :  
Bahwa rincian biaya masing-masing tenaga kerja dan termasuk dasar pengenaan pajak akan
dituangkan pada quotation sebagai lampiran ke II.

Halaman 12 dari 13
LAMPIRAN ( II ) COST QUOTATION

No Item Unit Sat Uk. Sat Uk sat Harga Satuan Total

1 SURVEYOR

BEKASI 5 Person 25 HK 1 Team Rp4.791.843 Rp71.877.645


BOGOR 5 Person 25 HK 1 Team Rp4.330.249 Rp64.953.735
DEPOK 4 Person 25 HK 1 Team Rp4.377.231 Rp52.526.772
BANDUNG 4 Person 25 HK 1 Team Rp3.774.860 Rp45.298.320
SURABAYA 5 Person 25 HK 1 Team Rp4.375.479 Rp65.632.185

TL
BEKASI 1 Person 25 HK 1 Team Rp5.750.212 Rp17.250.635
BOGOR 1 Person 25 HK 1 Team Rp5.196.299 Rp15.588.896
DEPOK 1 Person 25 HK 1 Team Rp5.252.677 Rp15.758.032
BANDUNG 1 Person 25 HK 1 Team Rp4.529.832 Rp13.589.496
SURABAYA 1 Person 25 HK 1 Team Rp5.250.575 Rp15.751.724

Sub Total I 28 Rp378.227.440


2 AKOMODASI
* Uang makan 28 Person 25 HK 1 Team Rp250.000 Rp21.000.000
* Pulsa 28 Person 25 HK 1 Team Rp50.000 Rp4.200.000
* Sistem Aplikasi Monitoring + Reporting 28 Person 25 HK 1 Team Rp75.000 Rp6.300.000
* Transport 28 Person 25 HK 1 Team Rp500.000 Rp42.000.000

3 THR 28 Person 12 BULAN 1 Team Rp10.506.318 Rp31.518.953

4 KOMPENSASI KONTRAK 28 Person 12 BULAN 1 Team Rp10.506.318 Rp31.518.953

BPJS 10,24% (Kesehatan 4%,


5 Ketenagakerjaan 4,24%, Jaminan Pensiun 28 Person 1 BULAN 1 Team Rp12.910.163 Rp38.730.490
2%)

Sub Total II Rp175.268.397

Total A (Sub Total I+ Sub Total II) Rp553.495.837


Management Fee 12% Rp66.419.500
Disc -4% Rp(11.069.917)
Va 100 Merchants/
INCENTIVE DEAL MERCHANT
r 0 Bulan Rp50.000 Rp150.000.000
Total Rp758.845.420
PPn 11% Rp6.088.454
PPh23 2% Rp(1.106.992)
GRAND TOTAL Rp763.826.883
INVOICE TIAP BULAN AKAN DISESUAIKAN DENGAN NILAI AKTUAL ACHIVEMENT PADA SAAT PELAKSANAAN TIAP BULANNYA
SETIAP TEAM AREA MEMPUNYAI TARGET COLLECT DATA 40 CALON MERCHANT / HARI
VARIABEL "INCENTIVE DEAL MERCHANT" BERLAKU KETIKA TEAM BERHASIL DEAL INSTALL DAN DI TAGIHKAN SESUAI
PELAKSANAAN

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT DELTAVISTA NUSANTARA PT ESENSI SOLUSI BUANA

Gunardi Gunawan
Direktur Utama Perseroan Direktur Utama

Halaman 13 dari 13

Anda mungkin juga menyukai