Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU ( PKWT )

Nomor : … / PKWT-… / HRGA / PT. KASAK KUSUK / … / …

Pada hari ini ………… , tanggal ………., bertempat di………………., Indonesia telah
dibuat perjanjian kerja oleh dan antara :

Nama : PT. KASAK KUSUK


Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. KASAK KUSUK, selanjutnya disebut
''PIHAK KESATU” dan :

Nama : …
Tempat / tanggal lahir : …/………
Jenis Kelamin : …
No.Tlp / HP : …
Status Marital : …
Pendidikan terakhir : …
Alamat sesuai KTP : …
Alamat sekarang : …
No.KTP : …
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai “ PEKERJA atau PIHAK KEDUA”.

MENGINGAT

Bahwa pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas, antara Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat mengikatkan diri dalam perjanjian Kerja Waktu Tertentu dengan klausul –
klausul sebagai berikut :
Pasal – 1
Pihak –
Pihak
1. PIHAK KESATU dengan ini memberikan kesempatan kepada Pihak Kedua untuk
bekerja sebagai Karyawan Kontrak dengan tugas pekerjaan yang diatur dan diberikan
oleh Pihak Kesatu.
2. PIHAK KEDUA adalah pekerja yang melakukan pekerjaan sesuai petunjuk dan
perintah Pihak Kesatu.

-1-
FM / HRGA / 24 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Pasal – 2
Pengupahan
1. Hubungan perjanjian kerja antara Pihak Kesatu dengan Pihak Kedua terhitung mulai :
A. Tanggal :
B. Bagian : ……
C. Upah : Rp.
2. Upah / gaji akan diberikan kepada pekerja setiap Akhir bulan
3. Bahwa Pihak Kedua akan mendapatkan upah / gaji berdasarkan kehadiran kerja atau
lamanya bekerja pada hari itu, apabila tidak masuk bekerja maka upahnya tidak dibayar
( No Work No Pay ).
4. Dikecualikan upah tidak dipotong apabila Pihak Kedua tidak masuk bekerja karena
sakit, kecelakaan kerja, dan cuti. Sakit HARUS dapat dibuktikan dengan surat
keterangan dokter asli.

Pasal – 3
Sistem Kerja
1. Bahwa Pihak Kesatu mempekerjakan karyawan dengan sistem Kerja Waktu Tertentu
disesuaikan dengan sifat dan jenis pekerjaan.
2. Bahwa Pihak Kedua bersedia bekerja dengan sistem Kerja Waktu Tertentu atau
Kontrak, baik sebagai Karyawan Lapangan / Operator, Supervisor, Pengawas, dan
Jabatan lainnya sesuai job discription.
3. Bahwa Pihak Kedua sanggup dan bersedia mengikuti Shift I-II-III dan siap
ditugaskan / dipindahkan / diperbantukan / dimutasi ke bagian lain yang membutuhkan
( sifatnya wajib sesuai kebutuhan kerja ).

Pasal – 4
Jaminan
Sosial
1. Bahwa Pihak Kesatu akan mengikut sertakan Pihak Kedua pada Jamsostek apabila
masa kerja Pihak Kedua min 7 bulan yang kepesertaannya akan diatur oleh Pihak
Kesatu.
2. Pihak Kesatu memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada Pihak Kedua
dengan proporsional, syarat dan ketentuan berlaku.
3. Hal – hal lainnya yang akan diberikan oleh Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua secara
proposional dengan tetap memperhatikan azas kelangsungan usaha / kemampuan
perusahaan.
Pasal – 5
Waktu Kerja dan Jam Kerja
Waktu kerja dan jam kerja ditetapkan sebagai berikut :
1. Hari – hari kerja adalah hari – hari dimana produksi dilaksanakan dalam satu periode
tertentu.
2. Bahwa bilamana diperlukan Pihak Kedua harus siap dengan sistem Roling Shift
maupun Roling Bagian dalam pekerjaannya.
3. Jam – jam kerja adalah di mulai jam 08.00 s/d Jam 16.00.
4. Untuk OFF dan atau libur akan ditetapkan sesuai jadwal kerja per periodenya yang
dibuat oleh Pihak Kesatu.
5. Hal – hal yang belum ditetapkan yang berhubungan dengan waktu kerja akan ditetapkan
kemudian atau mengikuti Peraturan Perusahaan dan ketentuan kerja yang berlaku pada
Perusahaan.

Pasal – 6
Disiplin dan Tata Tertib Umum
Bahwa untuk menjamin terlaksananya hubungan kerja dan disiplin kerja dengan
produktivitas yang tinggi, maka Pihak Kesatu menerapkan tata tertib sebagai berikut :
1. Pihak Kedua wajib datang 10 menit sebelum tepat waktu jam kerja dan pulang kerja
sesuai dengan waktu atau jam yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja.
2. 10 (sepuluh) menit sebelum jam istirahat dan jam pulang setiap karyawan dilarang
meninggalkan tempat kerja dengan alasan ijin ke belakang.
3. Pihak Kedua wajib melakukan checkclock sendiri dan tidak boleh diwakilkan.
4. Pihak Kedua wajib menaati peraturan kerja, baik tertulis maupun lisan dari atasan atau
petugas yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
5. Bahwa Pihak Kedua bersedia rambut pendek untuk pria dan untuk wanita potongan
rambut sebahu atau rambut di ikat.

Pasal – 7
Sanksi dan Berakhirnya Perjanjian
Bahwa Pihak Kesatu dan Pihak Kedua menyepakati bentuk – bentuk sanksi dan hal – hal
yang bisa menyebabkan kontrak kerja berakhir atau diakhiri, yaitu :
1. Pelanggaran disiplin dan tata tertib dapat diberikan sanksi Peringatan 1, 2, dan 3 atau
mutasi hukuman serta pengakhiran hubungan kerja, sesuai dengan kadar pelanggaran
atau kesalahan yang dilakukan.
2. Pihak Kesatu berhak untuk memberikan sanksi berupa teguran, surat peringatan tertulis,
bahkan pemutusan hubungan kerja dalam hal Pihak Kedua melanggar tata tertib,
melanggar peraturan perusahaan dan atau dalam hal kinerja Pihak Kedua berada di
bawah standart penilaian Pihak Kesatu.
3. Pihak Kedua bertanggungjawab atas kesalahan kerja yang merugikan perusahaan yang
di akibatkan oleh kesalahan / keteledoran Pihak Kedua dan untuk hal ini Pihak Kedua
bersedia mengganti kerugian dengan cara pemotongan gaji setiap bulan atau sanksi lain
yang dianggap perlu oleh Pihak Kesatu.
4. Perjanjian kerja ini berakhir dengan sendirinya setelah jangka waktu yang ditetapkan
selesai atau berakhir. Dan tidak ada kewajiban bagi Pihak Kesatu untuk memberikan
kompensasi dalam bentuk apapun selain upah yang belum diterima selama bekerja, dan
Pihak Kedua tidak dapat menuntut dalam bentuk apapun.
5. Pihak Kesatu dapat memutuskan hubungan kerja atau kontrak kerja dengan Pihak
Kedua, tanpa ada kewajiban bagi Pihak Kesatu untuk memberikan kompensasi atau
ganti rugi dalam bentuk apapun dan Pihak Kedua tidak dapat menuntut dalam bentuk
apapun, bilamana Pihak Kedua melakukan hal – hal kategori KESALAHAN BERAT
sebagai berikut :
A. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan dalam hal apapun, baik secara
lisan maupun tertulis.
B. Membongkar rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan ( sistem kerja
dan pengupahan, omzet, serta kondisi lainnya yang patut dirahasiakan ).
C. Menyalahgunakan wewenang dan kepercayaan yang diberikan untuk
kepentingan pribadi atau melakukan perbuatan yang merugikan orang lain atau
perusahaan.
D. Melakukan pekerjaan secara serampangan, tidur dan tertidur di lokasi kerja, dan
tidak cakap melakukan pekerjaan walau sudah dicoba dimutasi dibagian – bagian
lain.
E. Sudah menerima surat peringatan ke-3 tetap melakukan kesalahan lagi walaupun
bobot dan kasusnya tidak sama, melakukan kesalahan berulang yang bobotnya
sama dengan kesalahan sebelumnya, walau tidak sama kasusnya.
F. Minum minuman keras, kondisi mabuk, merokok, memakai atau mengkonsumsi
obat-obatan terlarang atau narkotika dilingkungan perusahaan atau diluar
perusahaan.
6. Apabila dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja secara berturut – turut tidak masuk kerja
tanpa disertai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan atau tidak masuk kerja
selama 8 (delapan) hari secara tidak berurutan dalam satu bulan, maka Pihak Kedua
dianggap mengundurkan diri atau memutuskan perjanjian kerja atau memutuskan
hubungan kerja secara sepihak tanpa ada kewajiban bagi Pihak Kesatu memberikan
surat panggilan dan memberikan kompensasi atau ganti rugi dalam bentuk apapun.
7. Akibat pemutusan hubungan kerja tersebut diatas ( ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6 ) maka Pihak
Kesatu TIDAK memberikan kebijakan dalam bentuk apapun kepada karyawan yang
bersangkutan.

Pasal – 8
Dasar Hukum yang Berlaku
1. Bahwa Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat bahwa perjanjian ini tunduk pada
Peraturan Perusahaan yang dibuat dan ditetapkan dikantor Pusat Management dan
Hukum Indonesia.
2. Perjanjian ini dengan sendirinya akan berakhir demi hukum apabila waktunya telah
habis, oleh karenanya Pihak Kedua tidak berhak menuntut ganti rugi dalam bentuk
apapun kepada Pihak Kesatu.
3. Dalam hal terjadi perselisihan mengenai isi perjanjian ini maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah, namun bila cara ini tidak berhasil,
maka yang berlaku dan digunakan adalah hukum Indonesia.
4. Bahwa Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat bahwa perjanjian ini dibuat
berdasarkan dan menganut azaz KEBEBASAN BERKONTRAK berdasarkan Kitab
Undang – Undang Hukum Perdata Pasal 1338 BW.

Demikian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua
dengan azaz Kebebasan Berkontrak ( Pasal 1338 BW ) dibuat dalam keadaan sadar sehat
jasmani dan rohani tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua)
dengan bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Dibuat di : Sidoarjo
Pada tanggal : … … …

Pihak Kesatu Pihak Kedua Mengetahui


(Perusahaan) (Karyawan) (HRGA)

(PT. KASAK KUSUK) (Nama Terang) (Nama Terang)

Anda mungkin juga menyukai