Anda di halaman 1dari 5

Halaman 1 dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


Nomor : 63/HRD-PKWT/SGS-Smartfren/XI/2018

Pada hari ini tanggal 09-11-2018 bertempat di PT. CIPTA ARTHA NADYA, Ruko Toll Boulevard
Blok C 29-30 Jalan Pahlawan Seribu Serpong Tangerang Selatan, telah ditanda tangani Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu antara:

I. Nama : Fendy Nagasaputra


Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. Cipta Artha Nadya
Alamat : Ruko Toll Boulevard Blok C. 29-30 Jalan Pahlawan Seribu Serpong
Tangerang Selatan

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama Direksi PT. Cipta Artha Nadya.

II. Nama : Merry


Tempat/tanggal lahir : Pasar Durian, 03-07-1994
Jenis Kelamin : Perempuan
No KTP : 1306024307940004
Alamat KTP : Payakumbuah
No. Handphone : 0812-6646-420

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Pihak Pertama adalah Perseroan yang membutuhkan tenaga kerja untuk dipekerjakan
dalam waktu tertentu.
2. Bahwa Pihak Kedua adalah perseorangan yang mengajukan lamaran bekerja kepada Pihak
Pertama dan telah lulus seleksi yang diadakan Pihak Pertama serta bersedia bekerja untuk waktu
tertentu.
3. Bahwa Pihak Pertama setuju menerima bekerja Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua setujuh
untuk bekerja pada Pihak Pertama.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Para Pihak secara sadar dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun
sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut :

Pasal 1
Status dan Jangka Waktu

(1) Status Pihak Kedua adalah Karyawan Kontrak jangka waktu tertentu.
(2) Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal 09-11-2018 sampai dengan tanggal 08-11-
2019 atau sampai dengan batas waktu projek ini berakhir.
(3) Perjanjian ini dapat ditinjau kembali apabila pihak kedua dianggap tidak memenuhi penilaian
kinerja pada saat evaluasi kinerja yang dilakukan pada pihak pertama atau perjanjian ini
dapat ditinjau kembali setelah jangka waktu perjanjian berakhir.
Halaman 2 dari 5

Pasal 2
Tugas dan Penempatan

(1) Pihak Pertama mempekerjakan Pihak Kedua sebagai SGS.


(2) Dipandang perlu, Pihak Pertama dapat menempatkan Pihak Kedua pada tugas-tugas
pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuannya.
(3) Pihak Kedua bersedia dan sanggup ditempatkan dimana saja dan pada posisi apapun sesuai
dengan kebutuhan demi kemajuan bersama pada lokasi kerja principal/klien dari Pihak
Pertama berdasarkan Surat Tugas yang diberikan.
(4) Pihak Pertama memiliki yang akan dijelaskan di addendum.

Pasal 3
Hari dan Jam Kerja

Jam kerja di perusahaan adalah 8 (delapan) jam sehari dan 48 jam seminggu, dengan ketentuan
seperti tercantum dalam Peraturan Perusahaan atau kalender kerja perusahaan, bila dianggap perlu
jam kerja dapat melebihi dari 8 jam. Dengan kata lain Hari dan Jam kerja Pihak Kedua diatur sesuai
kebutuhan Perusahaan dan atau mengikuti jadwal kerja di masing-masing departemennya, dengan
tetap mengindahkan peraturan perundangan yang belaku.

Pasal 4
Hak

(1) Pihak Kedua berhak atas remunerasi sebagai berikut:


A. Gaji pokok : Rp. 2.600.000 /Bulan
B. Tunjangan Kemahalan : Rp. /Bulan
C. Uang Makan : Rp. /Bulan
D. Pulsa : Rp. /Bulan
E. Tunjangan Hari Raya (Dihitung secara Proporsional sesuai dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016).
Gaji bulanan yang dihitung berdasarkan bukti absensi dibayarkan pada akhir bulan dengan
cara men-transfer ke nomor rekening yang ditentukan oleh perusahaan.
(2) Gaji di atas belum dipotongan pajak pendapatan, jaminan sosial tenaga kerja dan jaminan
kesehatan.
(3) Bonus / Incentive diberikan sesuai prestasi kerja berdasarkan hasil pencapaian dari KPI ( Key
Performance Indicator) yang berlaku.
(4) Apabila Pihak Kedua mengalami kecelakaan karena dan atau selama menjalankan pekerjaan,
biaya pengobatan dan perawatan yang diakibatkan oleh kecelakan tersebut akan ditanggung
sesuai dengan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan dan atau kebijakan yang berlaku di
Perusahaan Pihak Pertama.
(5) Pihak Kedua berhak atas libur istirahat mingguan dan hari libur nasional. Karena jenis dan
sifat pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama berhak mengatur pelaksanaan libur istirahat
mingguan dan hari libur nasional.
Halaman 3 dari 5

Pasal 5
Kewajiban

(1) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya
dengan sebaik-baiknya.
(2) Pihak Kedua wajib mematuhi Tata Tertib (House Rule) dan peraturan lainnya yang berlaku di
Perusahaan Pihak Pertama.
(3) Pihak Kedua sanggup bekerja lembur jika menurut pemilik Toko hal itu harus dilakukan. Pihak
Pertama akan membayar kerja lembur kepada Pihak Kedua sebagaimana
ditentukan oleh ketetapan Menteri Tenaga Kerja.
(4) Pihak Kedua bersedia mentaati segala peraturan TOKO sebagaimana diatur dalam peraturan
tata tertib TOKO. Pelanggaran atas peraturan mengakibatkan pemberhentian atau hukuman
administrative kepada Pihak Kedua sebagaimana tersebut dalam peraturan tatatertib TOKO.
(5) Pihak Kedua wajib memelihara dan memegang teguh rahasia Perusahaan dan tidak
menginformasikan/memperlihatkan kepada pihak lain segala dokumen rahasia maupun
pedoman sistem/prosedur yang ada di Perusahaan Pihak Pertama.
(6) Pada setiap hari kerja Pihak Kedua wajib melaksanakan Pedoman Tata Penampilan Baku
(Grooming Standard) yang berlaku di Perusahaan Pihak Pertama.
(7) Apabila Pihak Kedua mengundurkan diri, maka Pihak Kedua wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak Pertama paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal pemutusan
hubungan kerja.
(8) Pada saat hubungan kerja berakhir, Pihak Kedua wajib menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya terlebih dahulu dan menyerahkan kepada atasan atau karyawan lain yang ditunjuk,
serta wajib mengembalikandan tidak diperkenankan untuk menahan dan atau
mendistribusikan apapun kepada pihak lain termasuk dan tidak terbatas pada Buku Pedoman,
Laporan Keuangan, Program Komputer, barang inventaris Perusahaan dan lain sebagainya
milik Pihak Pertama yang dikuasakan kepada Pihak Kedua ataupun yang dibuat oleh Pihak
Kedua dalam kaitan tugas / jabatannya selama bekerja pada Pihak Pertama.

Pasal 6
Larangan

(1) Pihak Kedua dilarang melakukan perbuatan melanggar hukum dan atau perbuatan asusila
sebagaima diatur dalam Ketentuan Tata Tertib (House Rule) yang berlaku di Perusahaan
Pihak Pertama.
(2) Pihak Kedua dilarang meminta dan atau menerima pemberian hadiah dari pihak lain, baik
berupa barang, komisi, potongan harga ataupun fasilitas yang dapat diduga ada hubungannya
dengan pekerjaan atau jabatan Pihak Kedua
(3) Pihak Kedua dilarang bekerja atau terikat hubungan kerja dengan pihak lain selain dengan PT.
Cipta Artha Nadya.
Halaman 4 dari 5
Pasal 7
Evaluasi Kinerja

(1) Pihak Pertama akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Pihak Kedua selama periode
perjanjian kerja ini berlangsung.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini adalah evaluasi kinerja yang
dilakukan oleh pihak pertama meliputi aspek hasil kinerja dan aspek perilaku Pihak Kedua.
(3) Apabila berdasarkan hasil evaluasi kinerja sebagaimana ayat (2) dan Pihak kedua tidak
memenuhi standar yang ditetap oleh pihak pertama, maka pihak pertama dapat memberikan
surat peringatan dan/atau mengakhiri perjanjian kerja ini sebelum masa kontrak ini berakhir
dan pihak pertama tidak diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak kedua.

Pasal 8
Berakhirnya Perjanjian

(1) Perjanjian ini berakhir sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
(2) Perjanjian ini dapat berakhir dengan pengunduran diri Pihak Kedua sebelum jangka waktu
perjanjian berakhir.
(3) Perjanjian ini dapat berakhir apabila terjadi force majeure yang berdampak pada perubahan
kebijakan perusahaan.
(4) Perjanjian ini dapat diakhiri secara sepihak oleh Pihak Pertama dengan Pemutusan Hubungan
Kerja terhadap Pihak Kedua antara lain apabila :
a. Pihak Kedua tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari berturut-turut tanpa keterangan yang
dapat dipertanggungjawabkan;
b. Pihak Kedua melakukan pelanggaran tata tertib atau peraturan lainnya yang berlaku di
Perusahaan atau perbuatan melanggar hukum yang diancam dengan sanksi PHK;
c. Pihak Kedua membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain yang dapat dianggap
merugikan perusahaan.
d. Pihak Kedua menolak melaksanakan pekerjaan dan atau melalaikan pekerjaan yang
diberikan Pihak Pertama;
e. Pihak Kedua terlibat perkara tindak pidana yang berakibat pada penahan oleh yang
berwajib.
f. Pihak Kedua dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dalam evaluasi sebagaimana diatur
dalam Pasal 7 Perjanjian ini;
g. Keadaan Perusahaan yang memaksa terjadinya pemutusan hubungan kerja.
(5) Pengakhiran hubungan kerja yang di lakukan oleh pihak pertama kepada pihak kedua
Berdasarkan ayat (1), (2), (3), dan (4). Pihak pertama tidak ada kewajiban membayar ganti
rugi dalam bentuk apapun kepada pihak kedua.

Pasal 9
Lain-lain

(1) Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur di dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut
dengan keputusan Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan dan
atau ketentuan perundangan yang berlaku.
(2) Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur baik dalam perjanjian maupun Peraturan
Perusahaan, Para Pihak sepakat untuk menuangkannya kedalam suatu addendum, yang
melekat dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan perjanjian ini
Halaman 5 dari 5
(3) Para Pihak sepakat menyelesaikan perselisihan perjanjian secara musyawarah terlebih dahulu,
apabila tidak menemui titik temu, maka akan di selesaikan di Departemen Ketenagakerjaan
untuk ditindak lanjuti.

Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap dua, masing-masing bermeterai cukupdan ditanda tangani oleh
kedua pihak,1(satu) berkas untuk Pihak Pertama dan 1 (satu) berkas untuk Pihak Kedua, oleh karena
itu masing-masing berkas mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak Kedua Pihak Pertama


Saya telah membaca, mengerti dan setuju dengan PT. Cipta Artha Nadya
Isi Perjanjian ini dengan ini pula saya menyatakan
Bahwa Saya tidak akan melakukan tuntutan dalam
Bentuk apapun Terhadap perusahaan setelah
Berakhirnya PKWT ini

Merry Fendy Nagasaputra


Karyawan Direktur

Anda mungkin juga menyukai