Anda di halaman 1dari 30

Kebijakan Upah Lembur

( Overtime Wage Policy )

DIKERJAKAN OLEH :
KELOMPOK 9

FRANS EDWARD SIMBOLON


180521101

ROSNITA JULIANA SIMATUPANG


180521056
Kebijakan upah lembur
berdasarkan FLSA ( Fair Labor
Standards Act of 1938)

Berdasarkan FLSA :
Tidak memerlukan upah lembur untuk bekerja pada hari
Sabtu, Minggu, liburan, atau hari-hari istirahat reguler,
kecuali jika jam lembur bekerja pada hari-hari tersebut.
FLSA, dengan beberapa pengecualian, mengharuskan
pembayaran bonus untuk dimasukkan sebagai bagian dari
tingkat gaji reguler karyawan dalam perhitungan lembur.
The FLSA does not require overtime pay for work on
Saturdays, Sundays, holidays, or regular days of rest, unless
overtime hours are worked on such days. The FLSA, with
some exceptions, requires bonus payments to be included as
part of an employee's regular rate of pay in computing
overtime.

Code of Federal Regulations: 2000- chapter 1; page: 569


Definisi Kebijakan

Menurut Indrafachrudi (2003):


Kebijakan adalah suatu ketentuan pokok yang menjadi dasar dan arah dalam
melaksanakan kegiatan administrasi atau pengelolaan.
Policy is a basic provision that becomes the basis and direction in carrying out
administrative or management activities.
Menurut Thomas A Birkland(2014):
Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang diajukan seseorang, group, dan
pemerintah dalam lingkungan tertentu dengan mencantumkan kendala-kendala
yang dihadapi serta kesempatan yang memungkingkan pelaksanaan usulan
tersebut dalam upaya mencapai tujuan.
Policy is a series of actions that are submitted by a person, group, and government
in a particular environment by stating the obstacles faced and the opportunities
that enable the implementation of the proposal in an effort to achieve the
objectives.
From: An Introduction To The Policy Process;chapter 1;page:14
Definisi Upah

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan


dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
Dikutip: Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan yang selanjutnya
disebut UUKK pada bab 1 pasal 1 angka 30
Definition of wages

 Wages are workers' rights that are received and


expressed in the form of money in return from
employers or employers to workers / laborers who
are stipulated and paid according to a work
agreement, agreement or legislation, including
benefits for workers / laborers and their families
over a job and / or service that has been or will be
done.

Excerpted: Law No.13 / 2003 concerning Manpower, hereinafter referred to as


UUKK in chapter 1 article 1 number 30
PENGERTIAN UPAH

UPAH merupakan salah satu komponen penting dalam dunia


ketenagakerjaan karena bersentuhan langsung dengan
kesejahteraan pekerja. Mengemukanya persoalan
ketenagakerjaan karena kesejahteraan pekerja tidak memadai.
Pekerja menjadi sejahtera apabila upah yang didapat mencukupi
kebutuhan.

Buku ;edytus adisu;2006;hak karyawan atas gaji dan


pedoman menghitung;Jakarta;forum sahabat
Lanjutan

 Upah menurut pengusaha adalah cost (biaya), sedangkan


bagi pekerja upah adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan keluarganya. Sedangkan bagi pemerintah
upah adalah bagian dari pemerataan pembangunan.
Kalau upah merupakan cost (biaya) maka akan
berpengaruh kepada harga jual barang-barang produksi.

Buku ;edytus adisu;2006;hak karyawan atas gaji dan pedoman


menghitung;Jakarta;forum sahabat
Definisi Lembur

Lembur adalah waktu kerja yang melebihi batas waktu kerja


dalam aturan resmi pemerintah. Pemerintah Indonesia menetapkan
batas waktu lembur adalah yang melebihi 7 jam sehari dan 40 jam
dalam 1 minggu untuk 6 enam hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam
sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 hari kerja
dalam satu minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan
atau pada hari libur resmi yang atau waktu kerja pada hari istirahat
mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah.
International Labour Organization (ILO) juga mengatur mengenai
waktu dan upah lembur untuk para pekerja di seluruh dunia. Namun
ILO tetap mengalihkan kebijakan lembur ke masing-masing negara.

Sumber: Undang-Undang Ketenagakerjaan (UUK) pasal 78 ayat 1


Definisi kebijakan upah lembur

Kebijakan Upah Lembur adalah suatu kebijakan dengan upah


yang diterima pekerja atas pekerjaannya sesuai dengan jumlah
waktu kerja lembur yang dilakukannya.

Overtime Wage Policy is a policy with wages received by workers for


their work in accordance with the amount of overtime they do

Upah Kerja Lembur


Upah kerja lembur akan diterima karyawan setiap akhir bulan,
yang pembayarannya dilakukan bersama dengan pembayaran gaji.
Besarnya upah kerja lembur didasarkan atas jumlah jam lembur
dengan mengunakan rumus 1/173 X gaji pokok. Berdasarkan
Keputusan Menteri No. Kep-102/Men/VI/2004,
ketentuan yang mengatur tentang waktu kerja dan upah
kerja lembur, sebagai berikut

Sumber : Keputusan Menteri No. Kep-102/Men/VI/2004.


SAMBUNGAN

Sumber : Keputusan Menteri No. Kep 102/MEN/VI/2004

Hari Biasa Untuk jam pertama adalah 1.5 x tarif


upah lembur Untuk jam-jam berikutnya adalah 2 x
tarif upah lembur . Lebih dari jam 19.30 WIB akan
mendapatkan 1 kali tunjangan makan. Lebih dari
jam 22.30 WIB akan mendapatkan 1 kali tunjang
transportasi.
SAMBUNGAN

Ketentuan atau kebijakan upah lembur ini berlaku jika sesuai dengan
jam lembur yang telah ditentukan. Dengan demikian, jika waktu
lembur kurang dari 1/2 (setengah) jam dalam sehari, tidak
diperhitungkan sebagai upah lembur. Biasanya, perusahaan
memberlakukan upah lembur untuk karyawan golongan I-III
Waktu Kerja Lembur
Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang
melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh)
jam 1 (satu) minggu untuk 6(enam) hari kerja dalam
1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40
(empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja
pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari
libur resmi yang ditetapkan Pemerintah

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 1 ayat 1


Siapa aja yang wajib menerima upah
lembur?

 Pengaturan waktu kerja lembur berlaku untuk semua


perusahaan, kecuali bagi perusahaan pada sektor
usaha tertentu atau pekerjaan tertentu.
 Perusahaan pada sektor usaha tertentu atau
pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur tersendiri dengan Keputusan Menteri.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 2


Waktu kerja lembur
 Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan
paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari
dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu)
minggu.
 Ketentuan waktu kerja lembur sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) tidak termasuk kerja
lembur yang dilakukan pada waktu istirahat
mingguan atau hari libur resmi.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 3


Apakah pengusaha wajib memberikan
upah kerja lembur?

 Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja,


wajib membayar upah lembur.
 Bagi pekerja/buruh yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu, tidak
berhak atas upah kerja lembur sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dengan ketentuan mendapat upah yang lebih
tinggi.
 Yang termasuk dalam golongan jabatan tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) adalah mereka yang memiliki
tanggung jawab sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan pengendali
jalannya perusahaan yang waktu kerjanya tidak
dapat dibatasi menurut waktu kerja yang ditetapkan perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 4


Bagaimana upah kerja lembur harus
dilakukan?

 Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha
dan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh yang
bersangkutan.
 Perintah tertulis dan persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dapat dibuat dalam bentuk daftar
pekerja/buruh yang bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh
pekerja/buruh yang bersangkutan dan pengusaha.
 Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus membuat daftar
pelaksanaan kerja lembur yang memuat nama
pekerja/buruh yang bekerja lembur dan lamanya waktu kerja lembur.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 6


Hak pekerja saat lembur

1. Perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh selama


waktu kerja lembur berkewajiban :
a. membayar upah kerja lembur;
b. memberi kesempatan untuk istirahat secukupnya;
c. memberikan makanan dan minuman sekurang-
kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan
selama 3 (tiga) jam atau lebih
2. Pemberian makan dan minum sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf c tidak boleh diganti dengan uang.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 7


Perhitungan Upah Lembur

 (1) Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan.


 (2) Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.

Maksud dari angka 173 dalam menghitung upah lembur adalah rata-rata jam kerja karyawan per
bulan. Dalam satu tahun ada 52 minggu dan dalam satu minggu, karyawan bekerja selama 40 jam.
Maka, dalam satu tahun karyawan sudah bekerja selama 2.080 jam (52 minggu X 40 jam). Sedangkan
dalam menghitung lembur komponen yang digunakan adalah upah karyawan dalam sebulan
Olehsebab itu Anda perlu menghitung jumlah jam kerja karyawan dalam 1 bulan dengan cara 2.080
jam/12 bulan dan hasilnya adalah 173,333 (dibulatkan menjadi 173 jam).

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 8


UU no. 13 tahun 2003
Perhitungan Upah Lembur

 (1) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka


penghitungan besarnya upah sebulan adalah upah sehari
dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang bekerja 6 (enam)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau dikalikan 21
(dua puluh satu) bagi pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja dalam
1 (satu) minggu.
 (2) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka
upah sebulan adalah upah rata-rata 12 (dua belas)
bulan terakhir.
 (3) Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas) bulan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka upah
sebulan dihitung berdasarkan upah rata-rata selama bekerja dengan
ketentuan tidak boleh lebih rendah dari upah dari
upah minimum setempat.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 9


Perhitungan Upah Lembur

 (1) Dalam hal upah terdiri dari upah pokok dan


tunjangan tetap maka dasar perhitungan upah lembur
adalah 100 % (seratus perseratus) dari upah.
(2) Dalam hal upah terdiri dari upah pokok, tunjangan
tetap dan tunjangan tidak tetap, apabila upah pokok
tambah tunjangan tetap lebih kecil dari 75 % (tujuh
puluh lima perseratus) keseluruhan upah, maka dasar
perhitungan upah lembur 75% (tujuh puluh lima
perseratus) dari keseluruhan upah.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 10


Perhitungan Upah Lembur

 a. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja :


a.1. untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5 (satu setengah) kali upah
sejam;
a.2. untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2(dua) kali upah sejam.
 b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi
untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja 40 (empat puluh) jam seminggu maka:
b.1. perhitungan upah kerja lembur untuk 7 (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam,
dan jam kedelapan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam lembur kesembilan dan kesepuluh
dibayar 4 (empat) kali upah sejam.
b.2. apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan upah lembur 5 (lima) jam
pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam keenam 3(tiga) kali upah sejam dan jam lembur
ketujuh dan kedelapan 4 (empat) kali upah sejam.
 c. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi untuk
waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu, maka perhitungan upah
kerja lembur untuk 8 (delapan) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam kesembilan
dibayar 3(tiga) kali upah sejam dan jam kesepuluh dan kesebelas 4 (empat) kali upah sejam.

 Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 11


Kebijakan yang mengatur tentang undang-
undang pengupahan

Pasal 13
(1) Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang besarnya upah lembur, maka yang
berwenang menetapkan besarnya upah lembur adalah pengawas ketenagakerjaan
Kabupaten/Kota.
(2) Apabila salah satu pihak tidak dapat menerima penetapan pengawas ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka dapat meminta penetapan ulang kepada
pengawas ketenagakerjaan di Provinsi.
(3) Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang besarnya upah lembur pada
perusahaan yang meliputi lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1(satu) Provinsi
yang sama, maka yang berwenang menetapkan besarnya upah lembur adalah pengawas
ketenagakerjaan Provinsi.
(4) Apabila salah satu pihak tidak dapat menerima penetapan pengawas ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) dapat meminta penetapan ulang
kepada pengawas ketenagakerjaan di Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 13


PENGAWASAN UPAH LEMBUR

Pasal 14
Dalam hal terjadi perbedaan perhitungan tentang
besarnya upah lembur pada perusahaan yang meliputi
lebih dari 1 (satu) Provinsi, maka yang berwenang
menetapkan besarnya upah lembur adalah Pengawas
Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

Sumber: KEPMEN No.102/2004 psl 14


PERATURAN LAIN

 Upah tidak dibayar jika pekerja tidak melakukan


pekerjaan .Ada prosedur yang harus kamu perhatikan
dan patuhi mengenai upah. Jika kamu tidak melakukan
pekerjaan karena membolos atau izin karena keperluan
pribadi, kamu tidak berhak mendapatkan upah.
 Upah tidak dibayar jika pekerja tidak melakukan
pekerjaan, tetapi ketentuan tersebut tidak berlaku dan
perusahaan wajib tetap membayar upah apabila dalam
kondisi, sebagai berikut:

Sumber : Senja nila sari; panduan praktis sistem penggajian dan benefit; jakarta
SAMBUNGAN

1. Pekerja sakit, sehingga tidak dapat melakukan pekerjaannya.


2. Pekerja perempuan sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya.
3. Pekerja menikah, menikahkan, mengkhitankan, atau membaptiskan
anaknya.
4. Istri dari pekerja melahirkan atau keguguran kandungannya.
5. Suami, istri, anak, menantu, orangtua, mertua, atau anggota keluarga
dalam satu rumah meninggal dunia. Pekerja sedang menjalankan
kewajiban terhadap negara
6. Pekerja sedang menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.
7. Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan, tetapi
perusahaan tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri
maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari perusahaan.
8. Pekerja melaksanakan hak istirahat
9. Pekerja melaksanakan tugas serikat pekerja atas persetujuan
perusahaan.
10. Pekerja melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.

Sumber : Senja nila sari; panduan praktis sistem penggajian dan benefit; jakarta
CONTOH SOAL PERHITUNGAN

Ligia adalah karyawan PT. Hercules


Kencana Jakarta yang bekerja 7 (tujuh)
jam dalam sehari. Perincian jam kerja
Ligia dalam seminggu adalah sebagai
berikut: Hari Senin s/d hari Rabu 10 jam
kerja sehari.Hari Kamis, Hari Jumat, Hari
Sabtu (berturut:9 jam kerja, 10 jam kerja, 7
jam kerja). Gaji Ligia dalam sebulan
adalah Rp. 1.100.000,- (All in), maksudnya
upah pokok ditambah tunjangan tetap
adalah Rp.1.100.000,- tidak termasuk
tunjangan tidak tetap.
TABEL PERHITUNGAN UPAH LEMBUR
CONTOH SOAL PERHITUNGAN

 Novi bekerja selama 7 jam sehari (Senin – Jumat)


dan 5 jam di hari Sabtu atau 40 jam per minggu,
dengan 1 hari istirahat yaitu Minggu. Namun karena
meningkatnya jumlah penjualan, perusahaan
meminta Novi untuk kerja lembur 3 jam di hari
Minggu, selama 4 minggu (1 bulan). Novi memiliki
gaji sebesar Rp 5 juta yang terdiri dari upah pokok
dan tunjangan tetap. Bagaimana perhitungan upah
lembur yang diperoleh Novi?
Perhitungan Upah Lembur

 Hari kerja Novi per minggu adalah 6 hari.


 Oleh karena Novi tidak memiliki tunjangan tidak tetap,
maka upah pengali lembur Novi adalah 100% upah
sebulan, yaitu Rp 5 juta.
 Total jam lembur adalah 4 x 3 jam = 12 jam
 Jika waktu kerja lembur jatuh pada hari libur/istirahat sesuai
dengan rumus di atas, yaitu :
 7 jam pertama = 7 jam x 2 x 1/173 x Rp 5 juta = Rp
404.600
 Jam ke – 8 = 1 jam x 3 x 1/173 x Rp 5 juta = Rp 86.700
 Jam Selanjutnya = 4 jam x 3 x 1/173 x Rp 5 juta = Rp
462.400
 Total upah lembur Novi = Rp. 404.600 + Rp. 86.705 +
462.400 = Rp 953.700

Anda mungkin juga menyukai