Anda di halaman 1dari 1

Gajimu.

com
Collect, Share, Compare. Aware.
Part of WageIndicator Foundation

Cari dalam website

To

Beranda / Hukum Tenaga Kerja / Jam Kerja / Waktu Kerja Lembur

Waktu Kerja Lembur


Menurut Aturan
Ketenagakerjaan

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja


yang melebihi ketentuan waktu kerja
yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan atau waktu kerja
yang dilakukan pada hari istirahat
mingguan dan atau pada hari libur
resmi yang ditetapkan Pemerintah
Pengaturan waktu kerja sangat penting dalam kerja
buruh, hal ini dimaksudkan agar melindungi
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Selain
mengatur pembatasan waktu kerja normal, aturan
perundang-undangan mengenal pula waktu kerja
lembur atau waktu kerja yang melebihi waktu kerja
normal tersebut. Meski demikian ada sejumlah
persyaratan untuk dapat diberlakukannya waktu
kerja lembur. Berikut penjelasannya:

1. Apa yang dimaksud dengan waktu kerja lembur?


2. Apa syarat yang harus dipenuhi perusahaan jika
memberlakukan waktu kerja lembur?
3. Bagaimana bila perusahaan mempekerjakan
pekerja/buruh melebihi waktu kerja yang telah
ditentukan?
4. Apakah pekerja dapat menolak apabila
diharuskan untuk lembur?
5. Adakah pekerja yang tidak diperbolehkan untuk
bekerja lembur?
6. Bagaimana bila syarat kerja lembur dalam pasal
78 ayat (1) UU Cipta Kerja No.11/2020 dilanggar
oleh pengusaha/perusahaan?
7. Bagaimana dengan perhitungan upah lembur?
8. Kapan Upah Lembur Pekerja dibayarkan?
9. Bagaimana bila pengusaha/perusahaan tidak
membayar upah lembur?

APA YANG DIMAKSUD DENGAN WAKTU KERJA


LEMBUR?

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang


melebihi 7 jam sehari untuk 6 hari kerja dan 40 jam
dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 5 hari kerja
dan 40 jam dalam seminggu atau waktu kerja pada
hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur
resmi yang ditetapkan Pemerintah (Pasal 1 ayat 1
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
102/MEN/VI/2004 mengenai Waktu dan Upah Kerja
Lembur).

APA SYARAT YANG HARUS DIPENUHI


PERUSAHAAN JIKA MEMBERLAKUKAN WAKTU
KERJA LEMBUR?

Pasal 78 ayat (1) dan (2)UU Ketenagakerjaan No.


13/2003 jo. UU Cipta Kerja No. 11/2020, serta pasal
28 dan 29 Peraturan Pemerintah No. 35/2021
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya,
Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan
Hubungan Kerja menegaskan beberapa syarat
pemberlakukan waktu kerja lembur (Peraturan
Pemerintah No. 35/2021), yakni:

⁃ waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling


lama 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari dan 18
(delapan belas) jam dalam 1 (satu) minggu
⁃ Ada perintah dari Pengusaha dan persetujuan dari
Pekerja/Buruh yang bersangkutan secara tertulis
dan/atau melalui media digital.
⁃ Perintah dan persetujuan sebagaimana dimaksud
dapat dibuat dalam bentuk daftar Pekerja/Buruh
yang bersedia bekerja lembur yang
ditandatangani oleh Pekerja/Buruh yang
bersangkutan dan Pengusaha.
⁃ Pengusaha harus membuat daftar pelaksanaan
kerja lembur yang memuat nama Pekerja/Buruh
yang bekerja lembur dan lamanya Waktu Kerja
Lembur.
⁃ Wajib membayar Upah Kerja Lembur, memberi
kesempatan untuk istirahat secukupnya, dan
memberikan makanan dan minuman paling
sedikit 1.400 (seribu empat ratus) kilo kalori,
apabila kerja lembur dilakukan selama 4 (empat)
jam atau lebih. Pemberian makanan dan minuman
tersebut tidak dapat digantikan dalam bentuk
uang.

BAGAIMANA BILA PERUSAHAAN


MEMPEKERJAKAN PEKERJA/BURUH MELEBIHI
WAKTU KERJA YANG TELAH DITENTUKAN?

Pasal 77 ayat (1) dan (2) UU No. 13/2003 jo. UU No.


21/2020 dan pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah
No. 35/2021 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam
kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang
telah disebutkan diatas yaitu:

⁃ 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1


minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
⁃ 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1
minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.

Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja


tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk
sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja/buruh
berhak atas upah lembur. Akan tetapi ada sektor
usaha ataupun beberapa pekerjaan tertentu dimana
ketentuan jam kerja di atas tidak berlaku.

APAKAH PEKERJA DAPAT MENOLAK APABILA


DIHARUSKAN UNTUK LEMBUR?

Adanya persetujuan dari pekerja untuk melakukan


kerja lembur adalah syarat wajib sebagaimana
dimaksud Pasal 78 ayat (1) UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 jo. UU Cipta Kerja No. 11/2020, dan pasal
28 Peraturan Pemerintah No. 35/2021. Lebih lanjut
pasal 188 UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 jo. UU
Cipta Kerja No. 11/2020 menyebut pelanggaran
terhadap ketentuan mendapat persetujuan dari
pekerja untuk melakukan kerja lembur dapat
dikenai sanksi pidana denda paling sedikit Rp.
5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan paling banyak
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Berdasarkan serangkaian aturan tersebut di atas,


artinya menerima maupun menolak melakukan
kerja lembur adalah hak normatif pekerja. Dan
pengusaha dapat dihukum bila memaksa pekerja
melakukan kerja lembur.

ADAKAH PEKERJA YANG DIPERBOLEHKAN


UNTUK TIDAK DIBAYARKAN UPAH
LEMBURNYA?

Pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 35/2021


mengatur pengecualian kewajiban membayar upah
Kerja lembur yakni bagi Pekerja/Buruh dalam
golongan jabatan tertentu, yang mempunyai
tanggung jawab sebagai pemikir, perencana,
pelaksana, dan/atau pengendali jalannya
Perusahaan dengan waktu kerja tidak dapat dibatasi
dan mendapat upah lebih tinggi. Lebih lanjut pasal
27 memberi kewenangan tiap perusahaan untuk
mengatur golongan jabatan tertentu tersebut di
dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku di
perusahaan.

BAGAIMANA BILA SYARAT KERJA LEMBUR


DILANGGAR OLEH
PENGUSAHA/PERUSAHAAN?

Berdasarkan pasal 188 ayat (1) dan (2) UU Cipta


Kerja No.11/2020 menyatakan jika
pengusaha/perusahaan melanggar Pasal 78 ayat (1)
mengenai syarat adanya persetujuan dari pekerja
untuk melakukan kerja lembur, maka dikenai sanksi
pidana denda paling sedikit Rp. 5.000.000,00 (lima
juta rupiah) dan paling banyak Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah). Dan tindak pidana tersebut
merupakan tindak pidana pelanggaran.

Sementara bila melanggar persyaratan memberikan


makanan dan minuman apabila kerja lembur
dilakukan selama 4 (empat) jam atau lebih, pasal 61
(1) Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021
menyebut perusahan dapat dikenai sanksi
administratif berupa: a. teguran tertulis, b.
pembatasan kegiatan usaha, c. penghentian
sementara sebagian atau seluruh alat produksi, dan
d. pembekuan kegiatan usaha.

BAGAIMANA DENGAN PERHITUNGAN UPAH


LEMBUR?

Merujuk pada ketentuan pasal 31 Peraturan


Pemerintah No. 35/2021, perhitungan upah kerja
lembur adalah sebagai berikut:

1. Untuk jam kerja lembur pertama sebesar 1,5


(satu koma lima) kali Upah sejam; dan untuk
setiap jam kerja lembur berikutnya, sebesar 2
(dua) kali Upah sejam.
2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari
istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi
untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja dan 40
(empat puluh) jam seminggu, maka:
⁃ penghitungan upah kerja lembur jam pertama
sampai dengan jam ketujuh, dibayar 2 (dua)
kali upah sejam; jam kedelapan, dibayar 3
(tiga) kali Upah sejam; dan jam kesembilan,
jam kesepuluh, dan jam kesebelas, dibayar 4
(empat) kali upah sejam
⁃ Jika hari libur resmi jatuh pada hari kerja
terpendek, perhitungan Upah Kerja Lembur
dilaksanakan sebagai berikut: jam pertama
sampai dengan jam kelima, dibayar 2 (dua) kali
upah sejam; jam keenam, dibayar 3 (tiga) kali
Upah sejam; dan jam ketujuh, jam kedelapan,
dan jam kesembilan, dibayar 4 (empat) kali
upah sejam.

3. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari


istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi
untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40
(empat puluh) jam seminggu, maka: perhitungan
Upah Kerja Lembur jam pertama sampai dengan
jam kedelapan, dibayar 2 (dua) kali Upah sejam;
jam kesembilan, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam;
dan jam kesepuluh, jam kesebelas, dan jam
kedua belas, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam.

KAPAN UPAH LEMBUR PEKERJA


DIBAYARKAN?

Mengacu pada pasal 32 ayat (1) Peraturan


Pemerintah No. 35/2021 yang menyebut
perhitungan upah kerja lembur didasarkan pada
upah bulanan, dapat ditafsirkan upah kerja lembur
tersebut dibayarkan bersamaan dengan
pembayaran upah bulanan. Untuk memberi
kepastian, sebaiknya mengenai waktu pembayaran
upah kerja lembur diatur di dalam peraturan
perusahaan, perjanjian kerja atau perjanjian kerja
bersama yang berlaku di perusahaan.

BAGAIMANA BILA PENGUSAHA/PERUSAHAAN


TIDAK MEMBAYAR UPAH LEMBUR?

Berdasarkan pasal 187 ayat (1) dan (2) UU


Ketenagakerjaan No. 13/2003 jo. UU Cipta Kerja No.
11/2020 menyatakan jika pengusaha tidak
membayar upah kerja lembur maka dapat dikenai
sanksi pidana kurungan paling singkat 1 (satu) bulan
dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah). Dan tindak pidana tersebut
merupakan tindak pidana pelanggaran.

Baca Juga:

Jam Kerja

Upah Lembur

Istirahat Kerja

Sumber:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih
Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
102/MEN/VI/2004 mengenai Waktu dan Upah
Kerja Lembur


Berapa harga dari:
Adakah sistem kesehatan gratis di negara
ini?


Ingin tau pasaran gaji yang diterima oleh
pekerja di bidang yang sama dengan Anda?
Gunakan fasilitas Cek Gaji!


INFO PABRIK
Bandingkan tingkat kepatuhan pabrik garmen
dan tekstil!

Punya pertanyaan? Hubungi kami!



Like halaman Facebook Gajimu

Kerja Bertahun-tahun Belu…

© WageIndicator 2024 - Apabila mengutip halaman


ini, cantumkan pada daftar sumber/referensi tulisan
Anda - Gajimu.com - Waktu Kerja Lembur Menurut
Aturan Ketenagakerjaan

BERAPA GAJI KAMU ? CARI INFONYA


DI CEK GAJI

Tentang Kami

⁃ Tentang Kami
⁃ Hubungi Kami
⁃ Berita
⁃ Sanggahan dan Kebijakan - Kebijakan Pengamanan
⁃ Tim
⁃ Project
⁃ Publikasi
⁃ Negara Lokasi WageIndicator

Media Sosial

⁃ Facebook
⁃ Twitter
⁃ LinkedIn
⁃ Instagram
⁃ YouTube
⁃ Buletin
⁃ Webinar

Database Nasional

⁃ Upah Layak
⁃ Gaji Minimum
⁃ Upah
⁃ Hukum Tenaga Kerja
⁃ Perjanjian Kerja Bersama

Database Global

⁃ Upah Layak
⁃ Gaji Minimum
⁃ Upah
⁃ Hukum Tenaga Kerja
⁃ Indeks Hak Tenaga Kerja
⁃ Perjanjian Kerja Bersama
⁃ Akses Data

DIPERSEMBAHKAN OLEH

Dipersembahkan oleh WageIndicator Foundation -


Berbagi dan bandingkan gaji, pahami aturan
ketenagakerjaan dan lihat kiat dalam berkarir

© 2024

Gajimu.com terhubung dengan jaringan


WageIndicator

Anda mungkin juga menyukai