Anda di halaman 1dari 3

Tugas Personal 02

(Minggu7 / Sesi 11)

Yosie Yuniarsih – 2001605431

Pengantar:

Tugas personal kedua akan mengambil bahan dari materi-materi yang dibahas pada minggu
keenam dan minggu ketujuh, baik yang berasal dari Lecturer Notes, materi ppt, buku yang
menjadi bahan referensi, dan peraturan perundangan yang terkait dengan materi minggu
keenam dan ketujuh.

Jawablah tugas ini dengan dalam bentuk Essay dan cantumkanlah sumber jawaban kalian di
setiap akhir jawaban (misalnya jika dari buku, tulislah nama penulisnya, judul buku, tahun
terbit dan halaman yang dikutip. Jika dari sumber internet tulislah link sumber tersebut dan
tanggal berapa kalian mengakses sumber tersebut)

!Pada setiap halaman pertama (cover) dari lembar jawaban yang di submit harus
mencantumkan nama dan NIM mahasiswa.

Soal:
1. Hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja baru terjadi sejak disepakatinya
perjanjian kerja. Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan diatur tentang 2 (dua) jenis
perjanjian kerja. Sebutkan dan jelaskan masing-masing perbedaan kedua jenis perjanjian
kerja tersebut disertai dengan contoh !

Menurut UUTK, perjanjian kerja dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
- Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu (PKWT)
- Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tidak tertentu (PKWTT)

 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)


Pekerja dengan jenis perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) ini dalam prakteknya
sering disebut sebagai pegawai kontrak.

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic


Menurut UUTK, dalam perjanjian kerja jenis ini harus menyebutkan bahwa waktu
tertentu tersebut setidaknya harus berdasarkan pada:
- Berdasarkan pada jangka waktu tertentu, dan
- Berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu.

Selain itu, UUTK juga mensyaratkan beberapa hal yaitu:


- PKWT harus dibuat dalam bentuk tertulis dengan menggunakan Bahasa
Indonesia.
- Tidak boleh ada ketentuan mengenai syarat percobaan. Jika tidak, maka perjanjian
ini dianggap batal demi hukum.
- Jangka waktu perjanjian dibuat paling lama 2 (dua) tahun dan hanya dapat
diperpanjang maksimal selama 1 (satu) tahun.

Jenis pekerjaan yang selesai dalam waktu tertentu disebutkan dalam UUTK yaitu:
- Pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya;
- Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;
- Pekerjaan yang bersifat musiman;
- Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

Contoh:
Karyawan Hotel seperti dimana tempat saya bekerja. Dimana staff hotel yang
berstatus staff kontrak melakukan tanda tangan kontrak PKWT diawal kita join oleh
hotel tersebut untuk jangka waktu kontrak 2 tahun bekerja setelah 2 tahun staff
tersebut masih bagus kinerjanya maka akan diperpanjang selama 1 tahun kontrak.

 Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


Pekerja dengan dasar perjanjian jenis ini biasanya merupakan karyawan tetap
perusahaan. Sehingga untuk PKWTT ini, pengusaha diperbolehkan untuk
mensyaratkan adanya masa percobaan, tetapi paling lama maksimal 3 (tiga) bulan.
Pekerjaan yang dilakukan dalam perjanjian jenis ini adalah pekerjaan yang bersifat
tetap, yaitu pekerjaan yang sifatnya terus menerus, tidak terputus-putus, tidak dibatasi

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic


waktu, dan merupakan bagian dari proses produksi dalam satu perusahaan atau
pekerjaan yang bukan musiman. Jika perjanjian merupakan perjanjian lisan, maka
pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan.

Contoh:
Saya kembali mengambil contoh ditempat dimana saya bekerja yaitu di Industry
Perhotelan. Dimana dihotel tempat saya bekerja juga memiliki staff permanent yang
dimana ketika pertama join di hotel kami harus melewati masa percobaan yang biasa
disebut daily worker di Industry Perhotelan selama 3 bulan, jika kinerja kami bagus
selama masa percobaan tersebut kami akan langsung diangkat menjadi staff
permanent yang dimana akan berakhir bekerja di masa pension.

2. Saat ini PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) memberikan mekanisme berlangganan
listrik atau membeli listrik dengan menggunakan cara prabayar, melalui Perjanjian
Jual Beli Tenaga Listrik Prabayar (SPJBTL). Kontrak pembelian listrik ini sudah
disiapkan oleh pihak PLN sebelumnya, masyarakat tinggal menandatangi saja tanpa
bisa melakukan negosiasi pada syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian.

Berikan penjelasan dan analisa kalian apakah perjanjian semacam ini diperbolehkan
oleh undang-undang ?

Menurut saya perjanjian semacam itu diperbolehkan dalam undang-undang karena


perjanjian tersebut termasuk perjanjian standar sepihak yang dimana Perjanjian baku
sepihak adalah perjanjian yang isinya ditentukan oleh pihak yang kuat
kedudukannya di dalam perjanjian itu.
Dimana pihak yang kuat disini adalah pihak PLN karena PLN adalah satu-satunya
pemasok listrik di Indonesia sehingga masyarakat hanya bisa mengikuti peraturan
yang dibuat oleh PLN jika masyarakat ingin mendapatkan pasokan listrik dari PLN
tanpa bisa melakukan negosiasi pada syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian
tersebut.

== Selamat Mengerjakan ==

LAWS6095 – Legal Aspect in Economic

Anda mungkin juga menyukai