Anda di halaman 1dari 45

Buku

Pintar

IR
99 TANYA JAWAB TENTANG
HUBUNGAN INDUSTRIAL
(Edisi Omnibus Law)
Buku
Pintar

IR
99 TANYA JAWAB TENTANG
HUBUNGAN INDUSTRIAL
(Edisi Omnibus Law)
Disclaimer:
Segala tulisan dalam buku ini merupakan
interpretasi dari para penulis, dan
seluruh informasi yang tersaji di
dalamnya adalah bersifat umum.
Penulis tidak bertanggung jawab atas apa
yang diinterpretasikan oleh pembaca.
Daftar
Isi

Kata Pengantar 1

Bab 1 Hubungan Kerja 2


Bab 2 Outsourcing 7
Bab 3 Peraturan Perusahaan & Perjanjian Kerja Bersama 11
Bab 4 Lembaga Kerjasama Bipartit 15
Bab 5 Mogok Kerja 19
Bab 6 Pengupahan 24
Bab 7 Serikat Pekerja 30
Bab 8 Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 34

Profil Penulis 39
Sepatah
Kata..
IR (Industrial Relations) atau Hubungan Industrial menjadi salah satu bagian penting
dalam kelancaran bisnis suatu Perusahaan. Belakangan, Hubungan Industrial
memiliki tempatnya tersendiri di dalam organisasi Perusahaan sebagai bagian atau
departemen sendiri dengan nama yang sering kita dengar sebagai Industrial
Relations, Employee Relations, maupun Industrial Relations Management. Industrial
Relations menjadi sebuah profesi yang saat ini memiliki peran yang penting di suatu
Perusahaan.

Kami meyakini bahwa dalam rangka menciptakan hubungan industrial harmonis


memerlukan jam terbang dan proses yang berkelanjutan. Hubungan industrial
merupakan seni bagaimana kita menyiapkan, mengelola, dan menghadapi dinamika
yang ada antara pengusaha, pekerja, pemerintah, maupun pemangku kepentingan
yang terkait.

Sebagai bagian menciptakan hubungan industrial harmonis, perkenankan kami


untuk turut belajar berkontribusi melalui buku yang kami beri judul “Buku Pintar IR
: 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)” menjadi salah
satu bagian dan bentuk kecintaan kami di dunia hubungan industrial untuk berbagi
bersama para senior, guru, rekan sejawat yang tentunya sudah lebih dahulu menulis
berbagai buku tentang hubungan industrial. Harapan kami tulisan dalam buku ini
dapat menambah warna serta memberikan dasar pemahaman bagi para pelaku
hubungan industrial bukan hanya bagian Industrial Relations, namun dapat menjadi
bahan bacaan bagi praktisi HR yang mengelola hubungan industrial di tingkat
Perusahaan.

Dengan kerendahan hati, kami menyadari tulisan ini masih jauh dari kata sempurna,
masukan, kritikan akan menjadi dentuman penyemangat kami untuk berkontribusi
lebih baik lagi. Selamat membaca dari kami untuk kalian yang kami banggakan!

Salam harmonis!
31 Agustus 2020

Tim Penulis

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 1
Bab 1
Hubungan
Kerja
Kerja
Hubungan

Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 50 – 63

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi no. 100 tahun 2004 tentang
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
Hubungan
Kerja
Hubungan

Bab 1

Kerja
1 Apa yang dimaksud dengan hubungan kerja?

Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha


dengan Pekerja berdasarkan perjanjian kerja yang
mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
2 Ada berapa jenis Perjanjian Kerja?
Terdapat 2 (dua) jenis,
1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/Pekerja Kontrak)
2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT/ Pekerja Tetap).

3 Bagaimana pengaturan PKWT / Kontrak?


PKWT (Kontrak) hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang
menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai
dalam waktu tertentu, yaitu :
Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;
Pekerjaaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
terlalu lama ;
Pekerjaan yang bersifat musiman; atau
Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan; atau
Pekerjaan yang jenis dan sifat kegiatannya bersifat tidak tetap.

4 Bagaimana dampak PKWT yang diadakan untuk pekerjaan bersifat tetap?


Demi hukum menjadi PKWTT.

5 Apakah boleh PKWT mensyaratkan masa percobaan dan apa akibat hukumnya?
Tidak, maka masa percobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal
demi hukum dan masa kerja tetap dihitung.

6 Apakah perjanjian kerja wajib dibuat oleh Pengusaha?


Pengusaha wajib membuat perjanjian kerja, baik secara tertulis maupun
lisan. Dalam hal perjanjian kerja dilakukan secara lisan, maka Pengusaha
wajib membuat surat pengangkatan.

4 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Apakah akibatnya jika ada pekerja yang masih menjalankan

Kerja
Hubungan
7

perintah pekerjaan dan menerima upah setelah Perjanjian


Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sudah berakhir?

Pekerja tersebut bisa menjadi pekerja tetap (PKWTT).

8 Apakah Tenaga Kerja Asing (TKA) bisa menjadi pekerja tetap (PKWTT)?
Tidak bisa, karena TKA dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam
hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu.

9 Berapa lama jangka waktu maksimal PKWTT?


Jangka waktu maksimal PKWTT adalah sampai usia pensiun
sesuai aturan dalam Perjanjian Kerja/Peraturan Perusahaan/
Perjanjian Kerja Bersama.

10 Dapatkah melakukan amandemen terhadap jangka waktu PKWT


sehingga lebih panjang durasinya?
Dapat, namun amandemen tersebut dikategorikan sebagai
Perpanjangan Masa Kontrak Kerja.

11 Apakah diperbolehkan perjanjian kerja dibuat secara digital?

Sampai dengan saat ini peraturan perundang-undangan tentang


ketenagakerjaan belum dapat mengakomodir hal tersebut, sesuai ketentuan Pasal
51 ayat (1) UU 13/2003 perjanjian kerja harus dibuat secara tertulis atau lisan.
Namun melihat perkembangan era digitalisasi dan selaras dengan UU No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pengaturan
Informasi, Dokumen, dan Tanda Tangan Elektronik,
dituangkan dalam Pasal 5 s/d Pasal 12 UU ITE.

Pengaturan Informasi, Dokumen, dan Tanda Tangan Elektronik, dituangkan dalam


Pasal 5 s/d Pasal 12 UU ITE. Secara umum dikatakan bahwa Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti
hukum yang sah, yang merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai
dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. Demikian halnya dengan Tanda
Tangan Elektronik, memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah. Namun
pembuatan tanda tangan elektronik tersebut harus memenuhi persyaratan-
persyaratan yang ditentukan.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 5
Apakah perjanjian kerja dapat diubah setelah dilakukan
Kerja
Hubungan

12

penandatangan oleh Para Pihak?


Dapat dilakukan atas persetujuan Para Pihak, sesuai ketentuan
Pasal 55 UU 13/2003

13 Apakah masa percobaan / probation dapat dilakukan untuk


jangka waktu 6 bulan ?
Masa percobaan/ probation bagi hubungan kerja waktu tidak
tertentu (PKWTT) maksimal dilakukan dalam waktu 3 (tiga) bulan,
hal tersebut sebagaimana diatur di dalam Pasal 60 UU 13/2003.

14 Kapan perjanjian kerja berakhir ?


Perjajian Kerja berakhir apabila:
Pekerja meninggal dunia,
Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja,
Selesainya suatu pekerjaan tertentu,
Adanya putusan pengadilan dan / atau putusan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap; atau,
Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.

15 Apakah pengusaha dapat mengakhiri hubungan kerja sebelum


PKWT berakhir ?
Pengusaha dapat mengakhiri hubungan kerja dengan pekerja di
tengah PKWT, sepanjang alasan/keadaan pengakhirannya
ditentukan dan tertuang dalam perjanjian kerja.

6 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 2
Outsourcing

Outsourcing
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 64 – 66

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi no. 19 tahun 2012 tentang syarat
– syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain

SE.04/MEN/VIII/2013 tentang Pedoman


Pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No 19 tahun 2012.

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan no. 11


tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no. 19 tahun 2012 tentang syarat
– syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
Outsourcing Bab 2

16 Apa saja jenis outsourcing/alih daya yang dimaksud dalam UU Cipta Kerja?

Outsourcing
Dalam UU Cita Kerja tidak lagi membagi atau mengatur mengenai jenis-jenis
outsourcing/alih daya secara spesifik, karena ketentuan sebelumnya yang diatur
di dalam Pasal 64 dan Pasal 65 UU 13/2003 telah di hapus.

17 Bagaimana hubungan kerja antara vendor outsourcing


dengan pekerja outsourcing?

Hubungan kerja antara vendor outsourcing dengan pekerja


outsourcing dapat didasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).

18 Bagaimana perlindungan upah, syarat kerja dan perselisihan yang


timbul bagi pekerja outsourcing? Apakah menjadi beban dan tanggung
jawab perusahaan pemberi kerja juga?

Terkait dengan perlindungan upah, syarat kerja dan perselisihan pekerja


outsourcing sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari vendor outsourcing.
Ketentuan lebih lanjut terkait dengan perlindungan pekerja outsourcing
akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

19 Hal apa yang harus diperhatikan terhadap perjanjian kerja pekerja outsourcing
untuk hubungan kerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Terhadap pekerja outsourcing dengan hubungan kerja Perjanjian Kerja


Waktu Tertentu (PKWT), maka di dalam perjanjian kerja tersebut harus
mensyaratkan pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja outsourcing
dalam hal terjadi pergantian vendor outsourcing dan sepanjang obyek
pekerjaannya tetap ada.

20 Apa saja syarat Perusahaan vendor outsourcing?


- Berbentuk badan hukum,
- Izin usaha yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan lebih lanjut terkait dengan perizinan berusaha bagi Perusahaan


vendor outsourcing akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 9
21 Apakah semua jenis pekerjaan dapat dialihdayakan/
di outsourcing kan menurut UU Cipta Kerja?

Di dalam UU Cita Kerja tidak mengatur secara detail jenis-jenis pekerjaan


apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan alih daya/outsourcing.
Outsourcing

22

Apakah pada saat berakhirnya hubungan


kerja pekerja outsourcing dengan hubungan
kerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) mendapatkan pesangon?
Merujuk pada ketentuan Pasal 61A ayat (1) dalam hal
perjanjian kerja berakhir, maka vendor outsourcing wajib
memberikan kompensasi kepada pekerja outsourcing.

Ketentuan lebih lanjut terkait kompensasi akan diatur


di dalam Peraturan Pemerintah.

10 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 3
Peraturan
Perusahaan

PP & PKB
& Perjanjian
Kerja
Bersama
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 108 - 135

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Np. 28


tahun 2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pengesahan Peraturan Perusahaan serta
Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama.
Peraturan Perusahaan Bab 3
& Perjanjian Kerja Bersama

23 Apa Pengertian Peraturan Perusahaan (PP)?


Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh Perusahaan yang
memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat kerja dan tata tertib
Perusahaan.

24 Berapa jumlah pekerja yang mewajibkan Perusahaan memilki PP?

PP & PKB
Perusahaan yang mempekerjakan pekerja sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) orang wajib membuat PP.

25 Berapa lama jangka waktu berlakunya PP?


PP berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

26 Bagaimana jika Perusahaan belum memilki Serikat Pekerja,


apakah dalam penyusunan PP tetap wajib meminta saran
dan pertimbangan pekerja?
Saran dan pertimbangan pekerja wajib dilaksanakan sebagai syarat
pengesahan PP. Perusahaan dapat memilih pekerja secara demokratis
yang mewakili setiap unit kerja yang ada di Perusahaan.

27 Dimana pengesahaan PP dilakukan?


Perusahaan dalam satu wilayah kabupaten/ kota Disnaker Kabupaten/kota
Perusahaan berada lebih dari satu wilayah
kabupaten/ kota namun masih dalam satu Disnaker Kabupaten Provinsi
provinsi Disnaker Provinsi

Perusahaan lebih dari satu provinsi Kementrian Ketenagakerjaan

28 Siapa yang berhak membuat, mendaftarkan, dan mengubah isi PP


yang telah terdaftar?
Pengusaha. Khusus untuk perubahan harus mendapatkan persetujuan
kembali dari instansi yang mengesahkannya.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 13
29 Manakah yang lebih kuat kedudukan hukumnya di antara Peraturan
Perundang-undangan, Perjanjian Kerja, PP, SK Direksi, dan PKB?

Urutan kekuatannya adalah sebagai berikut (dari tertinggi ke terendah) :


Peraturan Perundang-undangan, Perjanjian Kerja Bersama, Perjanjian
Kerja, Peraturan Perusahaan, terakhir SK Direksi.

30 Dapatkah pekerja menolak mematuhi Peraturan Perusahaan/


Perjanjian Kerja Bersama?

Jika PP sudah disahkan/PKB sudah disepakati, maka pekerja wajib


mematuhinya. Pekerja yang melanggar dapat dikenakan hukuman sesuai
isi PP/PKB tersebut.
PP & PKB

31 Apakah serikat pekerja dapat memaksa Pengusaha membuat PKB?

Tidak, kecuali lebih dari 50% dari total pekerja perusahaan tersebut
setuju dan memberikan kuasa kepada serikat pekerja tersebut.

32 Apakah PKB yang sudah disepakati dengan Serikat Pekerja dapat


dibatalkan oleh Pengusaha?

Tidak bisa tanpa kesepakatan tertulis dengan Serikat Pekerja atau


berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

33 Apa perbedaan PKB dengan PP?


• PP tidak dirundingkan dengan Serikat Pekerja.
• PKB dirundingkan dengan • PP butuh pengesahan dari Instansi
serikat pekerja Ketenagakerjaan
• PKB didaftarkan pada instansi • PP wajib dibuat oleh Perusahaan yang memiliki
Ketenagakerjaan. pekerja dengan jumlah sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) orang.

34 Apabila terjadi proses perundingan PKB dan salah satu pasal tidak
menemukan titik temu, masuk ke kategori persilisihan apakah
perselisihan tersebut ?
Masuk kategori Perselisihan Kepentingan, karena hal tersebut
belum menjadi norma yang diatur dan disepakati, apabila sudah
disepakati dan salah satu pihak berselisih, maka ini masuk
kepada kategori perselisihan hak.

14 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 4
Lembaga
Kerja Sama
Bipartit
(LKS Bipartit)

Bipartit
LKS
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 106

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi no. 32 tahun 2008 tentang Tata
Cara Pembentukan LKS Bipartit.
Lembaga Kerja Sama Bab 4
Bipartit (LKS Bipartit)

35 Apa pengertian Lembaga Kerja Sama Bipartit (LKS Bipartit)?


LKS Bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu Perusahaan.

36 Apakah semua Perusahaan wajib memilki LKS Bipartit?


Perusahaan yang memilki pekerja 50 (lima puluh) orang
wajib membentuk LKS Bipartit.

37 Berapa jumlah anggota pengurus LKS Bipartit ?


Jumlah pengurus LKS antara Pengusaha dan Pekerja adalah

Bipartit
LKS
dengan komposisi 1 : 1 (satu banding 1) disesuaikan dengan
kebutuhan dan sekurang-kurangnya 6 (enam) orang.

38 Bagaimana apabila perusahaan sudah memiliki forum


komunikasi, apakah LKS Bipartit tetap wajib ?

Sepanjang perusahaan memiiki pekerja dengan jumlah minimal 50 (lima puluh)


orang, maka pembentukan LKS bipartit tetap wajib dibentuk. atau forum
komunikasi tersebut diformalkan kedalam bentuk LKS Bipartit.

39 Apakah perbedaannya LKS Bipartit dengan Perundingan Bipartit?

LKS Bipartit merupakan wadah komunikasi wakil Pengusaha dengan


wakil pekerja, sedangkan Perundingan Bipartit adalah wadah untuk
menyelesaikan Perselisihan.

40 Apa manfaat LKS Bipartit bagi Pengusaha?

LKS Bipartit bermanfaat untuk memberikan nilai tambah bagi Perusahaan,


mendeteksi lebih dini potensi Perselisihan, dan menciptakan komunikasi
yang harmonis antara Pengusaha dengan wakil Pekerja.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 17
41

Apa manfaat LKS Bipartit bagi pekerja?

LKS Bipartit dapat menjadi saluran aspirasi dan


konsultasi yang efektif bagi pekerja untuk
menyampaikan ketidakpuasan atau permasalahan dalam
bekerja kepada Pengusaha.

42 Berapa lama batas minimal dan maksimal kepengurusan LKS Bipartit?


Batas maksimal kepengurusan LKS Bipartit adalah 3 (tiga) Tahun.

43 Siapa saja yang menjadi keanggotaan LKS Bipartit?

Keanggotaan LKS Bipartit terdiri dari unsur Perusahaan dan unsur


Bipartit
LKS

perwakilan pekerja dengan komposisi 1:1.

18 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 5
Mogok
Kerja

Kerja
Mogok
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 137 – 145

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi no. Kep.232/MEN/2003 tentang
Akibat Hukum Mogok Kerja yang tidak Sah.
Mogok Kerja Bab 5

44 Apa yang dimaksud mogok kerja?


Mogok Kerja adalah tindakan pekerja/buruh yang direncanakan dan
dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau oleh serikat pekerja/
serikat buruh untuk menghentikan atau memperlambat pekerjaan.

45 Apakah mogok kerja hanya boleh dilakukan oleh Serikat Pekerja saja?
Tidak, pekerja/buruh yang tidak bergabung dalam serikat pekerja/
serikat buruh juga dapat melakukan mogok kerja.

46 Apa saja yang harus diberitahukan dalam surat pemberitahuan Mogok Kerja?
Surat pemberitahuan sekurang-kurangnya memuat:

Tempat mogok kerja; Tanda tangan ketua dan


Waktu (hari, sekretaris dan/atau
tanggal, dan jam) masing-masing ketua dan
dimulai dan Alasan dan sebab-sebab sekretaris serikat
diakhiri mogok mengapa harus pekerja/serikat buruh
kerja; melakukan mogok kerja; sebagai penanggung
jawab mogok kerja.

Kerja
Mogok
47 Apa yang dimaksud dengan gagal berunding?
Tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau
melakukan perundingan walaupun serikat pekerja/serikat buruh atau
pekerja/buruh telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua)
kali dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja; atau

Perundingan-perundingan yang dilakukan mengalami jalan buntu yang


dinyatakan oleh para pihak dalam risalah perundingan.

48 Apabila salah satu pihak tidak bersedia menandatangani risalah


perundingan dapat dikatakan sebagai gagal berunding?
Belum dapat dikatakan sebagai gagalnya perundingan, pernyataan gagal
perundingan harus dinyatakan secara tegas dalam risalah perundingan
dengan dibuktikan ditandatangani oleh para pihak dalam risalah
perundingan bipartit.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 21
49 Apakah pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan yang
melayani kepentingan umum boleh mogok kerja?
Pelaksanaan mogok kerja bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan
yang melayani kepentingan umum dan/atau perusahaan yang jenis kegiatannya
membahayakan keselamatan jiwa manusia diatur sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kepentingan umum dan/atau membahayakan keselamatan
orang lain.

50 Bagaimana akibat hukumnya apabila mogok kerja yang dilakukan tidak


sesuai ketentuan?
Mogok kerja yang dilakukan tidak sesuai ketentuan maka dikualifikasikan sebagai
mogok kerja yang tidak sah, dan dapat dikatergorikan sebagai mangkir.

51 Apakah Pengusaha wajib membayar upah selama mogok kerja?


Apabila mogok kerja dikualifikasikan sebagai mogok kerja sah maka
Pengusaha wajib bayar upah selama mogok kerja.
Sedangkan apabila mogok kerja dikualifikasikan sebagai mogok kerja
tidak sah maka Pengusaha tidak wajib bayar upah selama mogok kerja.

52 Apakah pekerja/buruh yang mogok kerja dapat di PHK?


Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah dikualifikasikan sebagai
mangkir.
Pemanggilan untuk kembali bekerja bagi pelaku dilakukan oleh
Kerja
Mogok

pengusaha 2 kali berturut-turut dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari


dalam bentuk pemanggilan secara patut dan tertulis.
Pekerja/buruh yang tidak memenuhi panggilan tersebut maka dianggap
mengundurkan diri.

53 Apa akibat hukum mogok kerja dengan tuntutan yang tidak normatif bagi Pekerja?
Pengusaha tidak wajib membayar upah pekerja yang mogok kerja
dengan tututan tidak normatif.

54 Apa yang dimaksud dengan tuntutan normatif?


Tuntutan Normatif adalah tuntutan pelaksanaan hak yang diatur
dalam Peraturan Perundang-undangan, Perjanjian Kerja, Peraturan
Perusahaan, dan/atau Perjanjian Kerja Bersama.

55 Apakah semua pekerja berhak melalukan mogok kerja tanpa


adanya serikat pekerja?
Ya, berhak, jika semua persyaratan mogok kerja yang sah terpenuhi.

22 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
56 Apakah Mogok Kerja sama dengan Unjuk Rasa?
Substansi Mogok Kerja Unjuk Rasa

Dasar UU No. 13 Tahun 2003 tentang UU No. 9 Tahun 1998


Hukum Ketenagakerjaan. tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat Di
Muka Umum
Syarat Sebagai akibat gagalnya perundingan Bukan sebagai akbat
Meteriil dari perselisihan hubungan industrial. gagal perundingan.

Syarat Wajib memberitahukan secara tertulis Wajib diberitahukan secara


kepada pengusaha dan instansi yang tertulis kepada Polri.
Formil bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat.

Jangka waktu pemberitahuan Jangka waktu pemberita-


sekurang-kurangnya dalam waktu 7 huan selambat-lambatnya
(tujuh) hari kerja sebelum mogok 3X24 jam sebelum kegiatan
kerja dilaksanakan. di mulai telah diterima oleh
polri setempat.

Isi surat pemberitahuan sekurang-ku- Isi surat pemberitahuan


rangnya memuat: memuat:
waktu (hari, tanggal, dan jam) maksud dan tujuan;
dimulai dan diakhiri mogok kerja; tempat,lokasi dan rute;
tempat mogok kerja; waktu dan lama;
alasan dan sebab-sebab mengapa bentuk;
harus melakukan mogok kerja; dan penanggung jawab;
tanda tangan ketua dan sekretaris nama dan alamat organisasi,
dan/atau masing-masing ketua dan kelompokatau perseorangan;
sekretaris SP/SB sebagai penanggung alat peraga yang digunakan;
jawab mogok kerja. dan/ata
jumlah peserta.

Setiap sampai 100 (seratus)


orang pelaku atau peserta
Penanggung jawab ketua dan unjuk rasa atau demontrasi
sekretaris dan/atau masing-masing dan pawai harus ada
ketua dan sekretaris SP/SB. seorang s.d 5 (lima) orang
penanggung jawab.

Bentuk Menghentikan atau memperlambat Unjuk rasa atau demontra-


pekerjaan. si; Pawai;
Rapat umum; dan/atau
Mimbar bebas.

Lokasi Di dalam perusahaan. Di luar perusahaan.

Akibat Di dalam Apabila mogok kerja Pengusaha tidak wajib


Hukum dilakukan secara sah, pengusaha membayarkan upah
wajib membayarkan upah pekerja berdasarkan asas pengupa-
selama melakukan mogok kerja. han “No Work No Pay.”

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 23
Bab 6
Pengupahan
Pengupahan

Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 88 - 101

Peraturan Pemerintah no 78 tahun 2015


tentang Pengupahan

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan no 15


tahun 2018 tentang Upah Minimum
Pengupahan Bab 6

57 Pengertian upah?

Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam


bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada Pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-
undangan, termasuk tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atas
suatu Pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

58 Apa saja komponen upah?


Upah tanpa tunjangan,
Upah pokok dan tunjangan tetap, atau
Upah pokok, tunjangan tetap, dan
tunjangan tidak tetap.

59 Apakah upah dapat dibayarkan kepada pihak ketiga?


Dapat dilakukan dengan memberikan surat kuasa.

60 Bagaimana mekanisme pemberian upah bagi pekerja yang


sakit dan berhalangan untuk melakukan pekerjaan?

Untuk 4 (empat) bulan pertama : 100%


Pengupahan

Untuk 4 (empat) bulan kedua : 75%


Untuk 4 (empat) bulan ketiga : 50%
Untuk 4 (empat) bulan keempat : 25%

61 Komponen upah apa saja yang


menjadi dasar perhitungan
pesangon?
Upah pokok dan tunjangan tetap.

26 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
62 Bolehkah komponen upah hanya terdiri atas Upah Pokok dan
Tunjangan Tidak Tetap saja?

Boleh, tidak ada larangan dalam Peraturan Perundang-undangan.

63 Apakah Tunjangan Tidak Tetap harus diperhitungkan secara harian?

Tunjangan Tidak Tetap merupakan tunjangan yang dipengaruhi oleh


kehadiran pekerja, namun tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa
kehadiran itu bersifat harian.

Misal: Pekerja berkurang tunjangannya ketika tidak masuk dua hari


dalam seminggu, maka tunjangan itu adalah Tunjangan Tidak Tetap.

64 Apakah Pengusaha dapat menurunkan Upah Pokok


pekerja yang demosi atau mutasi ke daerah dengan upah
minimum lebih rendah?

Apabila Upah sudah diatur dan disepakati antara Pengusaha dan


Pekerja dalam perjanjian kerja, maka besaran upah tersebut tidak
dapat dikurangi tanpa persetujuan tertulis dari Pekerja.

65 Bagaimana cara membedakan tunjangan tetap dan


tunjangan tidak tetap?
Tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan dengan
tidak berdasarkan hari kehadiran.

Tunjangan tidak tetap, adalah tunjangan yang diberikan


dengan berdasarkan hari kehadiran atau prestasi tertentu.

Pengupahan
66 Apakah pengusaha dibolehkan membayar
gaji dibawah Upah Minimum Kota/
Kabupaten?

Tidak boleh (dilarang), kecuali bagi usaha mikro dan kecil yang disepakati
antara Pengusaha dengan Pekerja di Perusahaan.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 27
67 Sanksi apa yang dikenakan apabila Pengusaha
membayar gaji Pekerja dibawah Upah Minimum?

Sanksi pidana 1-4 tahun penjara dan/atau denda 100-400 juta rupiah bagi
yang terbukti membayar upah dibawah upah minimum.

68 Siapa saja yang berhak atas THR?


Pekerja dengan status PKWT (Kontrak) maupun PKWTT (Tetap) dengan
masa kerja minimal 1 (satu) bulan.

69 Kapan THR dibayarkan kepada Pekerja?


Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.

70 Bagaimana perhitungan pembayaran THR?


Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan
secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah

Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus


menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara
proporsional sesuai masa kerja dengan perhitungan:

(masa kerja/12) x 1 (satu) bulan upah.

71 Apa sanksi bagi pengusaha yang tidak membayarkan TH ?


Dikenakan sanksi administratif dari teguran tertulis sampai dengan
Pengupahan

pembekuan usaha.

72 Apakah Pengusaha wajib membayar


upah Pekerja yang tidak bekerja?

Tidak, pengusaha dapat memberlakukan “asas no work no


pay” dimana upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak
masuk kerja dan/atau tidak melakukan pekerjaan.

28 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
73 Kapan asas no work no pay tidak berlaku dimana Pengusaha
tetap wajib membayar upah Pekerja ketika tidak bekerja ?

Asas no work no pay tidak berlaku atau upah tetap dibayar ketika pekerja
tidak bekerja dalam kondisi :
Sakit,

Menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya,


isteri melahirkan atau keguguran, suami/istri/anak/menantu/orang
tua/mertua dalam 1 rumah meninggal dunia,

Menjalankan kewajiban terhadap Negara,

Menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya,

Pekerja bersedia melakukan pekerjaan namun pengusaha tidak


mempekerjakan karena kesalahan pengusaha atau halangan yang
dapat dihindari pengusaha,

Pekerja melaksanakan tugas serikat pekerja atas persetujuan


pengusaha,

Melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.

Pengupahan

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 29
Bab 7
Serikat
Pekerja
Pekerja
Serikat

Dasar Hukum :
Undang – Undang 21 tahun 2000 tentang
Serikat Pekerja

Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan, Pasal 102 – 104
Serikat Bab 7
Pekerja
74 Pengertian serikat pekerja di Perusahaan?
Serikat pekerja yang didirikan oleh para pekerja di satu perusahaan
atau di beberapa perusahaan.

75 Apakah ada terdapat ketentuan khusus terkait dengan pekerja


yang menjadi pengurus serikat pekerja?
Pekerja yang menduduki jabatan tertentu di Perusahaan yang
menyebabkan konfilik kepentingan tidak boleh menjadi pengurus
serikat pekerja.

76 Apa yang dimaksud dengan pemberangusan Serikat (union busting)?


Tindakan yang melakukan menghalang-halangi atau memaksa pekerja
untuk membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak
menjadi pengurus, menjadi anggota atau tidak menjadi anggota dan/
atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan serikat pekerja.

77 Apakah union busting ini hanya dapat dikenakan kepada Perusahaan saja?
Tidak, siapapun yang melakukan tindakan union busting.

78 Apa sanksi terhadap union busting?


Pidana penjara 1 s.d 5 tahun dan/ atau denda Rp. 100 juta s.d Rp. 500 juta.

79 Berapa jumlah minimal pekerja dapat mendirikan Serikat Pekerja di Perusahaan?


Serikat Pekerja dapat didirikan dengan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh)
orang Pekerja Perusahaan.

80 Apakah mendirikan Serikat Pekerja wajib mendapatkan persetujuan Pengusaha?


Mendirikan Serikat Pekerja tidak diwajibkan mendapatkan persetujuan
Pekerja
Serikat

Pengusaha, sifatnya pemberitahuan.

81 Apakah pekerja berhak menolak dipotong gajinya untuk pembayaran iuran


serikat pekerja (check off)?

Ya, berhak. Karena Check Off harus atas persetujuan Pekerja terlebih dahulu.

32 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
82 Apakah pengurus serikat pekerja yang bukan pekerja perusahaan
dapat tidak diperbolehkan masuk ke area perusahaan untuk
berunding mewakili pekerja?
Ya, bisa. Perundingan sebaiknya dilakukan di luar area kantor.

82 Apakah akibat hukum bagi oknum serikat


pekerja dan badan serikat pekerja yang terbukti
memanipulasi keanggotaan organisasinya?
Oknum yang bersakutan dapat diduga melakukan
tindak pidana berupa pemalsuan surat, penipuan,
dan union busting.

82 Apakah setiap pekerja wajib menjadi anggota serikat pekerja?


Tidak wajib.

82 Apakah staff HRD dan jabatan manajerial diperbolehkan untuk


menjadi pengurus Serikat Pekerja?

Agar tidak terjadi benturan kepentingan sebaiknya staff/ Pekerja bagian HRD tidak
menjadi pengurus serikat pekerja, namun tetap berhak menjadi anggota serikat
pekerja.

Untuk jabatan manajerial kembali lagi pada anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga serikat pekerja. Sepanjang tidak ada benturan kepentingan posisi
manajerial tidak dapat dilarang untuk menjadi pengurus Serikat Pekerja.
Pekerja
Serikat

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 33
Bab 8
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan
Industrial
(PPHI)
Dasar Hukum :
Undang – Undang no 2 tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
PPHI
Penyelesaian Perselisihan Bab 8
Hubungan Industrial

86 Apa yang dimaksud dengan perselisihan hubungan industrial?


Perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara Pengusaha
atau gabungan Pengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja karena adanya
perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan.

87 Apa saja jenis-jenis perselisihan?


Perselisihan Hak;
Perselisihan Kepentingan;
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja;
Perselisihan antar Serikat Pekerja.

88 Jelaskan yang dimaksud perselisihan Hak ?


Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak,
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

89 Jelaskan yang dimaksud perselisihan Kepentingan ?


Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/atau perubahan
syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

Contoh : terjadi kebuntuan/deadlock atas salah satu pasal yang menjadi objek
diperundingan Perjanjian Kerja Bersama.

90 Jelaskan yang dimaksud perselisihan PHK ?


Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak.

Contoh : pekerja yang di PHK oleh Perusahaan namun pekerja tidak menerima
PPHI

keputusan PHK yang dilakukan oleh Perusahaan.

36 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
91 Jelaskan yang dimaksud perselisihan antar Serikat Pekerja ?
Perselisihan antar serikat/serikat buruh dengan serikat pekerja/serikat buruh
lain hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham
mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban keserikat pekerjaan.

Contoh : dalam satu perusahaan terdapat lebih dari 1 serikat


pekerja kemudian dalam proses persiapan pelaksanaan PKB terjadi
ketidaksepemahaman mengenai jumlah keterwakilan tim
perunding yang mewakili anggota, karena masih ada perbedaan
klaim mengenai jumlah keanggotaan serikat pekerja.

92 Bagaimana tahapan penyelesaian perselisihan?


- Bipartit
- Mediasi/ Arbitrase/ Konsiliasi.
- Pengadilan Hubungan Industrial.
- Kasasi Mahkamah Agung (hanya untuk perselisihan PHK dan Hak).

93 Apakah Pengadilan Hubungan Industrial berada di seluruh


kabupaten/ kota?
Pengadilan Hubungan Industrial terdapat di Pengadilan Negeri ibu kota
provinsi di masing-masing daerah.

94 Apakah serikat pekerja dapat beracara di Pengadilan Hubungan Industrial?


Serikat pekerja dapat bertindak sebagai kuasa hukum untuk beracara di
Pengadilan Hubungan Industrial untuk mewakili anggotanya.

95 Apakah TKA yang diputus hubungan kerjanya oleh perusahaan


berhak atas kompensasi?
Jika Pengusaha terbukti melanggar aturan PKWT dan TKA diputus
hubungan kerjanya sebelum kontraknya berakhir tanpa kesalahan
dan secara sepihak, maka TKA tersebut berhak atas ganti kerugian
sisa kontrak berdasarkan Pasal 62 UU No. 13 Tahun 2003.

96 Dapatkah ahli waris mengajukan Perselisihan Hak atas pesangon


anggota Keluarga nya yang meninggal dunia melalui PHI?

Ya, bisa. Karena undang-undang ketenagakerjaan mengatur juga hak


bagi ahli waris dari karyawan yang meninggal dunia, menggantikan
PPHI

kedudukan hukum karyawan yang meninggal dunia tersebut.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 37
97 Apakah persidangan di PHI harus diwakili oleh seorang advokat
yang memiliki lisensi?
Tidak wajib, karena bagian HRD dimungkinkan mewakili Pengusaha
dengan mendaftarkan Surat Kuasa Insidentil dari Direksi ke Panitera PHI
pada Pengadilan Negeri setempat.

98 Apakah Perselisihan Hubungan Industrial


atas pekerja yang bertugas di Jayapura dapat
di persidangan di PHI pada PN Jakarta sesuai
alamat kantor pusat perusahaan?

Tidak, karena kewenangan relatif PHI adalah


berdasarkan lokasi Pekerja bekerja, bukan kantor
pusat perusahaan.

99 Dapatkah dilakukan pembatalan atas Perjanjian Bersama (PB)


yang sudah diaktakan di PHI?

Bisa, apabila pembuatan dan penandatangan PB tidak sesuai dengam kaedah


hukum yang berlaku.

Misalnya : pihak Pengusaha yang menandatangani PB tidak memiliki surat


Kuasa dari Direksi.
PPHI

38 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Tentang
Penulis

Rio E. Luhulima, S.H., M.Kn.,


alumnus S-1 & S-2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
saat ini menjabat sebagai senior manager Hubungan
Industrial di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, analis
Hukum Ketenagakerjaan/Hubungan Industrial, berpengala-
man lebih dari 15 tahun sebagai praktisi HRD & Industrial
Relations di bidang FMCG, otomotif, logistik, konstruksi,
migas dan pertambangan, trainer di berbagai workshop,
Co.Founder IR Talk.

Faisal Rizza, S.H., M.H.,


merupakan alumnus S-1 & S-2 dari Fakultas Hukum
Universitas Trisakti, mengawali kariernya di Kementerian
Ketenagakerjaan RI sebagai Mediator Hubungan Industrial
kemudian menjadi Kepala Seksi Penanganan Mogok Kerja &
Penutupan Perusaan. Saat ini aktif sebagai Analis Penelitian
Hubungan Industrial dan juga sebagai Dosen pada
Politeknik Ketenagakerjaan RI, Penulis buku & jurnal, serta
menjadi Pembicara & Trainer pada berbagai seminar,
workshop atau training tentang hubungan industrial

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 39
Ade Kurniawan, S.H.,
meraih gelar sajana hukum pada Universitas Padjadjaran
Bandung. Saat ini aktif sebagai praktisi hubungan industrial
dengan pengalaman diberbagai industri; transportasi,
logistik, property, infrastruktur, insurance. Aktif diberbagai
kegiatan/ organisasi baik ikatan alumni maupun forum-
forum industrial relations.

Masykur Isnan, S.H.,


alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, yang saat ini berprofesi sebagai Advokat
Spesialis Hukum Ketenagakerjaan/Hubungan Industrial,
Industrial Relation Expert di pelbagai industri (Otomotif,
Farmasi, Perbankan, dll), Dosen Tamu di pelbagai
Universitas/Politeknik, Penulis/kolomis, Pembicara dan
Trainer di pelbagai Workshop/Training,Founder IR Talk.

Asep Nurhakim, S.H.,


alumnus Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Bandung, merupakan pemerhati dan praktisi hubungan
industrial di berbagai sektor industri (transportasi, logistik,
otomotif, dan perusahaan oursourcing). Selain memiliki
lisensi Advokat, penulis mengenyam berbagai pendidikan
informal seperti mendapatkan sertifikasi Industrial
Relations Certification Program (IRCP) pada tahun 2016,
risk management officer (CRMO) di BNSP, serta aktif
sebagai Pembicara, Trainer dan Assesor di bidang Industrial
Relations.

Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 40
Berangkat dari obrolan warung kopi, munculah ide dalam pembuatan buku ini.
Buku ini dibuat sebagai salah satu bahan bacaan ringan bagi para pelaku hubungan
industrial. Penulis mencoba menyajikan sesederhana mungkin dalam bentuk
kompilasi tanya jawab hubungan industrial seputar: hubungan kerja, outsourcing,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, mogok kerja, Serikat Pekerja, LKS
Bipartit, pengupahan, sampai dengan proses penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.

Penulis berharap kontribusi kecil ini membantu memberikan pemahaman dasar


sehingga dapat mengarah kepada hubungan industrial yang harmonis yang
dicita-citakan baik bagi para pelaku usaha, Pekerja, maupun Pemerintah, dan
pemangku kepentingan lainnya.

Kami sadar tentu buku ini masih jauh dari kata sempurna, semoga hal ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, segala masukan dan kritikan akan kami terima
sebagai bagian dari proses perbaikan.

Salam harmonis! Tim Penulis

Anda mungkin juga menyukai