1 Maret 2021
ISOMA
PERJANJIAN REHAT
PERJANJIAN KERJA
PERATURAN PERUSAHAAN
REHAT PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PERSELISIHAN
JENIS PERSELISIHAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
DISKUSI
PENUTUP
3
HUKUM-HUKUM
KETENAGAKERJAAN
4
HUKUM
KETENAGAKERJAAN
Adalah segala peraturan hukum
yang berkaitan dengan tenaga
kerja, baik sebelum bekerja,
selama atau dalam hubungan kerja
dan sesudah hubungan kerja.
HUKUM
DIDALAM DILUAR
UU NAKER UU NAKER
UU PPHI UU PPHI
HUKUM HUKUM
HETERONOM OTONOM
Kelima Perlindungan Pekerja Migran Pasal 84 Ubah : ps 1 (9), ps 51, ps 53, ps 57 (4 pasal)
Indonesia Hapus : -
UU No. 18 Tahun 2017 Baru : ps 89A (1 pasal)
UU 13 TAHUN 2003 Pelatihan ”ps 13 & ps 14”
PERJANJIAN KERJA:
Adalah perjanjian antara Pekerja dengan Pengusaha atau
Pemberi Kerja yang memuat (1) Syarat-Syarat Kerja, (2)
Hak & Kewajiban Para Pihak.
UU 13 TAHUN 2003 PK ”ps 50 s/d ps 63”
KONTRAK PERJANJIAN
ps 1313 KUH Perdata :
Suatu "perbuatan", yaitu perbuatan hukum , perbuatan yang mempunyai
1
akibat.
3
Kesepakatan dua pihak atau lebih, mengenai hal tertentu yang
disetujui oleh mereka
PERJANJIAN
ASAS
PK, PP
PKB
KEP
MEN
UU-13 UU/PP/ BUSINESS
TH 2003 PER/KEP STRATEGY
SE
tidak bertentangan learning & growth
belum dicabut internal process
PK/PP/PKB: PENDEKATAN LEGAL COMPLIANCE
JANGKA
WAKTU
BERLAKU
PK/PP/PKB : PENDEKATAN COMPETITIVE ADVANTAGE
PERJANJIAN KERJA (PK), PERATURAN
PERUSAHAAN (PP), PERJANJIAN KERJA
BERSAMA (PKB)
HAK & KEWAJIBAN TATA TERTIB
PEKERJA PERUSAHAAN
HUBUNGAN PENGEMBANGAN
INDUSTRIAL SDM
Pasal-55
“Perjanjian Kerja tidak dapat ditarik dan/atau diubah, kecuali atas
persetujuan Para Pihak ”
JENIS PERJANJIAN KERJA (PK)
PASAL-56 (1)
PASAL-56 (3)
“jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu,
ditentukan berdasarkan perjanjian kerja”
PKWTT: PERJANJIAN lisan atau tertulis?
Pasal-63
(1) Boleh Lisan. Boleh Tertulis.
PASAL-58
(1) PKWT tidak boleh mensyaratkan masa percobaan.
(2) Persyaratan masa percobaan BATAL DEMI HUKUM, masa kerja dihitung
NDAK MAU !
COBA-2
BATAL DEMI
DULU YA
HUKUM
MAS!
PKWT
“PKWT yg tidak dlm bahasa Indonesia dan huruf latin berubah menjadi PKWTT sejak
adanya hubungan kerja.”
(KepMen 100/2004, psl 15:1)
PKWT: JENIS & SIFAT PEKERJAAN YANG DIPERBOLEHKAN
Pasal-59
1. Pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai waktu tertentu:
(a) Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
(b) Pekerjaan yang diperkirakan selesai dalam waktu tidak terlalu lama
(c) Pekerjaan yang bersifat musiman
(d) Pekerjaan yang berhubungan dgn produk baru, kegiatan baru, atau
produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan
(e) Pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatanya bersifat tdk tetap
2. PKWT dilarang untuk pekerjaan yang sifatnya TETAP
3. PKWT yg tidak memenuhi ketentuan ayat (1), (2), DEMI HUKUM menjadi
PKWTT
PEKERJAAN TETAP:
“sifatnya terus menerus, tidak terputus=putus, tidak dibatasi waktu, dan merupakan
bagian suatu proses produksi atau pekerjaan yg bukan musiman”
PKWT: JENIS & SIFAT PEKERJAAN YANG DIPERBOLEHKAN
PASAL-61 (2)
PK tidak berakhir karena meninggalnya Pengusaha atau beralihnya hak atas
perusahaan yg disebabkan pembelian, pewarisan atau hibah.
PASAL-61 (3)
Pengalihan Perusahaan, hak-hak P/B menjadi tanggungjawab Pengusaha Baru,
kecuali ditentukan lain yg tdk mengurangi hak P/B
PASAL-61 (5)
P/B meninggal dunia, ahli waris P/B berhak mendapatkan sesuai perundangan.
PASAL-62
Diluar sebab diatas, Pihak yang mengakhiri PKWT wajib membayar GANTI RUGI
sebesar upah Pekerja selama waktu yang tersisa.
PKWT: KOMPENSASI berakhir JW/PT
PASAL-61A
(1) Berakhir “jangka waktu” DAN “selesainya pekerjaan tertentu”,
Pengusaha WAJIB memberikan kompensasi kepada P/B.
(2) Diberikan sesuai masa kerja
framework
1 2 3
Pembukaan Isi Penutup
1. Latar Belakang
1. Judul Kontrak
1. Berakhirnya
perjanjian
2. Nomor 2. Pernyataan Bahwa
2. Kerahasiaan
3. Tanggal Para Pihak Telah
3. Amandemen atau
Setuju
4. Kalimat 3. Istilah dan Ungkapan
Addendum
Pembuka 4. Force Majeur
4. Lingkup Pekerjaan
5. Penyelesaian
5. Konsideran 5. Dokumen Perjanjian
perselisihan
6. Hak dan Kewajiban
6. Para Pihak Para Pihak
6. Pernyataan Para
7. Dasar Hukum 7. Masa Perjanjian
Pihak telah
menyetujui
Perjanjian
7. Tandatangan Para
Pihak
1
2
5
7
2
7
4
1
1
3
5
7
CATATAN
• Ketentuan pengupahan dan aturan
syarat-syarat kerja, tidak boleh
bertentangan dengan Peraturan
Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) dan peraturan
perundangan yang berlaku
• Perjanjian kerja yang dibuat secara
tertulis, dibuat sekurang-kurangnya
rangkap 2 (dua)
PENTING ........
Pasal-52 dan Pasal 154A
Pekerja dapat mengajukan PHK jika Pengusaha
memerintahkan Pekerja untuk melaksanakan pekerjaan
diluar yang diperjanjikan.
Implikasi:
(1) Perjanjian Kerja (PK) harus dibuat dengan baik untuk
mencegah masalah ketika harus dilakukan rotasi dan
mutasi dikemudian hari.
(2) Job Family yang mencerminkan jenjang jabatan,
golongan dan kepangkatan harus transparan dan
menjadi bagian dari PK.
UU 13 TAHUN 2003 Outsourcing ”ps 64 s/d ps 66”
PASAL-65
1. Ketentuan Umum
2. Hubungan Kerja
3. Pengembangan Organisasi dan Karir
4. Pengupahan
5. Cuti Tahunan, Melahirkan, Haid dan Gugur Kandungan
6. Jamsostek
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
8. Tata Tertib dan Disiplin Kerja
9. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib dan PHK
10.Penanganan Keluh Kesah Pekerja
11.Penutup
PERATURAN PERUSAHAAN : PENGESAHAN
Jika ada 1 (satu) Serikat Pekerja, maka PKB dapat DIBUAT antara
Pengusaha dengan Serikat Pekerja hanya jika anggotanya lebih dari
50% karyawan (pasal 119)
1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP PERUNDINGAN
3. TAHAP PENYUSUNAN MATERI
4. TAHAP PENANDATANGANAN
5. TAHAP PENDAFTARAN
6. TAHAP PELAKSANAAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA : ISI
Pasal-124 :
minimal harus memuat :
Hak dan kewajiban Pengusaha
Hak dan kewajiban Serikat Pekerja/Serikat
Buruh serta Pekerja/Buruh
Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya
PKB
Tanda tangan para pihak yang membuat
PERJANJIAN KERJA BERSAMA : ISI (CONTOH DESAIN)
1 2 3
Pre- Employment During- Employment Post- Employment
Pasal-123
Berlaku paling lama 2 (dua) tahun, dapat
diperpanjang 1 (satu) kali maksimal 1 (satu) tahun
Pasal-126
Harus dicetak dan dibagikan keseluruh Pekerja oleh
Perusahaan.
CATATAN :
Pasal-118
Hanya boleh ada 1 (satu) PKB di perusahaan.
Pasal-127
Perjanjian Kerja individu tidak boleh
bertentangan dengan PKB.
CRITICAL POINT : PERLU DIPERHATIKAN:
• Kebijakan pengupahan : upah minimum, SSU, kerja lembur, tdk masuk kerja dan atau
tdk melakukan pekerjaan krn alasan tertentu, bentuk dan cara pembayaran upah, hal2
yg dpt diperhitungkan dg upah, upah sbg dasar perhitungan atau pembayaran hak dan
kewajiban lainnya (diatur dlm Peraturan Pemerintah), “no work no pay dan
pengecualianya tdk dirubah”
• Upah muncul saat terjadi hub kerja dan berakhir saat putus hub kerja
• Wajib dibayar sesuai kesepakatan, tdk boleh lebih rendah dari peraturan
perundangan, bila lebih rendah batal demi hukum dan dilaksanakan sesuai peraturan
perundangan
• Upah didasarkan satuan waktu dan/atau satuan hasil (Peraturan Pemerintah)
• Upah Minimum, ditetapkan Gubernur, mempertimbangkan kondisi ekonomi dan
ketenagakerjaan, bersumber dari instansi berwenang bidang statistik.
• UMP=wajib, UMK=dapat, (syarat pertumbuhan ekonomi dan inflasi), lebih tinggi dari
UMP
• Upah Minimum dihitung dg formula, dg variable pertumbuhan ekonomi atau inflasi
• Tata cara penetapan dan syarat UMK, formula upah minimum, diatur dlm Peraturan
Pemerintah
• Pengusaha dilarang membayar dibawah UM, UM utk Pekerja dg MK kurang 1 tahun,
UU 13 TAHUN 2003 Pengupahan ”ps 88 s/d ps 98”
Ketentuan :
Berlaku bagi badan usaha, berbadan hukum atau tidak, milik
orang perseorangan, persekutuan atau milik badan hukum,
baik swasta maupun negara, maupun badan usaha-usaha sosial
dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan
mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan bentuk lain. (pasal 150).
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
‚ Pada prinsipnya, PHK sebisa mungkin dihindari (pasal 151:1)
‚ Harus terjadi PHK, maksud dan alasan disampaikan Pengusaha kepada
Pekerja/buruh atau Serikat Pekerja/Buruh (pasal 151: 2).
‚ Dlm hal Pekerja/Buruh atau Serikat Pekerja/Buruh menolak,
penyelesaian PHK WAJIB dilakukan perundingan bipartit (pasal 151: 3).
‚ Apabila bipartit tdk tercapai kesepakatan, PHK dilakukan tahap
berikutnya sesuai mekanisme penyelesaian perselisihan hubungan
industrial (pasal 151: 4).
Artinya:
Semangat dan metoda BIPARTIT adalah nomor satu.
Hendaknya selalu diupayakan penyelesaian masalah dengan cara ini
dan hindari upaya melibatkan pihak luar.
ALASAN MENDESAK
3 Meskipun telah diperingatkan, masih gemar mabuk, madat, berbuat tingkah laku yang buruk
Telah melakukan pencurian, penggelapan, penipuan atau lain-lain, menyebabkan tidak patut lagi
4
mendapat kepercayaan
Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam sungguh-sungguh majikan, sanak keluarga
5
atau teman serumah majikan atau teman sekerja
Membujuk, mencoba mengajak majikan, sanak keluarga atau teman serumah si majikan atau teman
6
sekerja untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan UU atau kesusilaan
Dengan sengaja atau meskipun telah diperingatkan, secara sembrono merusak milik majikan atau
7
menerbitkan bahaya yang sungguh-sungguh mengancam milik itu
Dengan sengaja atau meskipun telah diperingatkan, menerbitkan bahaya yang sungguh-sungguh
8
mengancam pada diri sendiri atau lain-lain orang
Mengumumkan hak-hak istimewa mengenai rumah tangga atau perusahaan si majikan yang ia
9
diwajibkan merahasiakan
Berkeras kepala menolak atau memenuhi perintah yang patut diberikan kepadanya oleh atau atas
10
nama majikan.
11 Dengan cara lain sangat melalaikan yang oleh perjanjian dibebankan kepadanya
12 Dengan sengaja atau sembrono telah menjadi tidak mampu melakukan pekerjaan
PHK SEBAGAI VARIABLE PROSES BISNIS
LEPASKAN AMBIL
Penentu :
(1) Biaya
(2) Kompetensi Organisasi
(3) Fleksibilitas Organisasi KEUNGGULAN
(4) Stabilitas BERSAING YG
(5) Legal Compliance
BERKELANJUTAN
(SCA) GUNAKAN
KEMBANGKAN
IMBALAN
PHK SEBAGAI VARIABLE PROSES BISNIS
Flow Process…
Strategi Strategi PHK
Bisnis
(1) Proses PHK Masal bisa dibuat sebagai ‘Berkah’ dan bukan
‘Bencana’ bagi Karyawan beserta keluarganya
• Pidana Kejahatan (penjara 1-4 th dan/atau denda min 100 jt maks 400 jt :
perorangan pakai TKA (42-2), mempekerjakan anak (68), pekerjakan anak bkn yg
dibolehkan (69-2), melarang ibadah (80), tdk memberikan istirahat melahirkan
atau gugur kandungan (82), tdk bayar upah sesuai kesepakatan (88A-3), byr upah
dibawah UM (88E-2), menghalangi hak mogok sah SP/SB (143), tdk bayar
pesangon, pmk, ph PHK (156-1), tdk pekerjakan kembali P/B yg diputus tdk
bersalah dlm perkara pidana selesai sebelum 6 bln (160-4)
• Pidana Pelanggaran (penjara 1-4 bln dan/atau denda min 10 jt maks 400 jt : tdk
memberikan perlindungan penempatan kerja (35-2/3), tdk byr upah pengecualian
no work no pay (93-2), mengalangi mogok kerja sah (137) (138-1),
• Pidana Pelanggaran (penjara 1-12 bln dan/atau denda min 10 jt maks 100 jt :
menggunakan TKA tdk menunjuk pendamping, memberi pendidikan/pelatihan
(45-1), tdk berikan perlindungan P/B cacat (67-1), tdk penuhi syarat pekerjakan
anak (71-2), btdk penuhi syarat P/B perempuan (76), tdk byr lembur (78-2), tdk
berikan waktu istirahat/cuti (79-1), tdk byr lembur holiday (85-3), memberi
sanksi mogok kerja sesuai aturan (144)
UU 13 TAHUN 2003 SANKSI ”ps 183 s/d ps 190”
PENGUSAHA/ PEKERJA/
GABUNGAN BERBEDA PENDAPAT BURUH ATAU
PENGUSAHA SP/SB
PB PB
30 HARI 140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI Ps 15, HARI
Ps 25,
SEPAKAT 2 PIHAK Ps 40
(1)
DISNAKER
PB BIPARTIT 30 HARI
Ps. 3 (2)
1 2
PERBEDAAN PENGAKHIRAN
KETENTUAN YANG PENDAPAT HUBUNGAN KERJA
TELAH DITETAPKAN
OLEH SALAH SATU
DALAM PK/PP/PKB 3 PIHAK
CONTOH:
• PEMBAYARAN UPAH
SELAMA SKORSING
4
AKIBAT:
TIMBUL PERSELISIHAN PHK
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
DILUAR MELALUI
PENGADILAN PENGADILAN
NEGERI NEGERI
1 2
(1) BIPARTIT
PENGADILAN
(2) MEDIASI
HUBUNGAN
(3) KONSILIASI
INDUSTRIAL
(4) ARBITRASE
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DILUAR PENGADILAN NEGERI :
Penyelesaian
Melalui Bipartit
PENYELESAIAN BIPARTIT : JENIS PERSELISIHAN
1- HAK
2- KEPENTINGAN
3- PHK
4- ANTAR SP/SB
PERUNDINGAN
(RISALAH RAPAT)
1 2
AJUKAN
PERMOHONAN N DILAKSANAKAN Y
DENGAN BAIK? SELESAI
EKSEKUSI KE PHI
PENETAPAN
EKSEKUSI MELALUI
PHI DI PN
PENYELESAIAN BIPARTIT : ALUR PROSES TINDAK LANJUT
1 2
DISNAKER DISNAKER BUKTI
SETEMPAT MENELITI BIPARTIT
MENERIMA PERSELISIHAN LENGKAP
PERSELISIHAN & BUKTI ?
4
KOALISI/
ARBITRASE SEPAKAT
MEMILIH
TAWARKAN: DIKEMBALIKAN
YA TIDAK DAN DALAM 7
KONSILIASI/
ARBITRASE/ HARI HARUS
TIDAK SEPAKAT
MEDIASI 3 DILENGKAPI
MEMILIH DALAM
5 7 HARI KERJA
MEDIATOR
PENYELESAIAN BIPARTIT : ALUR PROSES TINDAK LANJUT
1 KONSILIASI 2 ARBITRASE
JENIS PERSELISIHAN: JENIS PERSELISIHAN:
(1) KEPENTINGAN (1) KEPENTINGAN
(2) PHK (2) ANTAR SP/SB
(3) ANTAR SP/SB
KASASI PK
PHI MA FINAL
PHK
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DILUAR PENGADILAN NEGERI :
Penyelesaian
Melalui MEDIASI
PENYELESAIAN MEDIASI : JENIS PERSELISIHAN
1- HAK
2- KEPENTINGAN
3- PHK
4- ANTAR SP/SB
Penyelesaian
Melalui konsiliasi
PENYELESAIAN konsiliasi : JENIS PERSELISIHAN
1- KEPENTINGAN
2- PHK
3- ANTAR SP/SB
PeNGADILAN
HUBUNGAN
INDUSTRIAL (PHI)
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL : PENGERTIAN
1 2 3
Memberi
Memeriksa Mengadili
Putusan
SUSUNAN PHI
1 2 3 4
HAKIM
HAKIM Ad-Hoc
PANITERA
AGUNG PADA
MA
TUGAS MAHKAMAH AGUNG
1 2 3
MEMERIKSA &
MENGADILI TATA CARA
PERSELISIHAN PERMOHONAN
PENYELESAIAN
HUBUNGAN KASASI &
PALING LAMBAT
INDUSTRIAL PENYELESAIAN
30 HARI KERJA
YANG SESUAI PER-UU-an
DITETAPKAN YANG BERLAKU
OLEH
KETUA MA
TUGAS PANITERA
1 2 3 4
MEMBUAT MENYAMPAIKAN: SEBAGAI
DAFTAR (1) SURAT PANITERA
SEMUA PANGGILAN PENGGANTI
ADMINISTRASI DAN
PERSELISIHAN (2) PEMBERITAHU-
PHI AN PUTUSAN MENCATAT
YG DITERIMA JALANNYA
KEDALAM (3) SALINAN
PUTUSAN PERUNDINGAN
BUKU PERKARA DALAM
BERITA ACARA
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA BIASA
MEMANGGIL PARA PIHAK KE ALAMAT TEMPAT TINGGAL
UNTUK DATANG SECARA SAH KEDIAMAN TERAKHIR
1
TERBUKA
UNTUK UMUM
KECUALI DITETAPKAN LAIN
DWI SARYANTO