Oleh
DR. Sri Rahayu SH.MM
Disampaikan pada Acara
Webnar , 17 – 18 Februari 2021
• Nama : Dr. Hj. Sri Rahayu, SH.MM.
• Pendidikan : S 1 (UKSW), S 2 (LPIM), S 3 (UNJ)
• Diklat : 1. Mediator Hubungan Industrial
2. Pengawas Ketenagakerjaan
3. PPNS Ketenagakerjaan
4. PIM IV
5. Widyaiswara
• Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
• Alamat : Komp. Titian Asri B I/ 25 Bekasi
• Telp. : 0811- 940228
• Email : yayukphilip@yahoo.co.id
• Penulis Buku : Outsourcing, PHK, Perjanjian Kerja,
Jamsostek, PPHI.
PERATURAN PERUSAHAAN
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan beberapa Peraturan Pelaksanaannya.
2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
3. UU NO 24 / 2011 tentang BPJS
4. UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial dan beberapa Peraturan
Pelaksanaannnya.
5. Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Dalam
Permenaker RI No 28 Tahun 2014 ( Kepmenakertrans RI Nomor :
Kep. 48/Men/IV/2004 )
Peraturan yang dibuat secara tertulis, oleh
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja
dan tata tertib perusahaan.
KEWAJIBAN MEMBUAT
PERATURAN PERUSAHAAN
1. Pengusaha yang
mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang-
kurangnya 10 (sepuluh)
orang.
2. Tidak berlaku bagi
perusahaan yang telah
memiliki PKB.
3. Tanggung jawab dari
Pengusaha.
1. Isi adalah syarat-syarat kerja yang belum diatur
dalam Peraturan Perundang-undangan.
2. Rincian pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan
Perundang-undangan.
3. Dalam hal PP mengatur kembali dari Peraturan
Perundang-undangan maka PP harus lebih baik.
1. Naskah PP disusun oleh Pengusaha.
1. PKB Baru
2. PKB Pembaharuan
3. PKB Perpanjangan
MASA BERLAKU PKB
1. Mukadimah
2. Para pihak yang mebuat kesepakatan
3. Umum
4. Hubungan kerja
5. Hari dan jam kerja
6. Pembebasan dari kewajiban untuk bekerja
7. Pengupahan
8. Perawatan dan kesehatan kerja
9. Jamsostek
lanjutan
1. Pengusaha.
36
Lanjutan
37
DALAM HAL DI PERUSAHAAN TERDAPAT
KEANGGOTAAN SP/SB GANDA
1. PERSIAPAN
2. PEMBUATAN (TATIB)
3. PERUNDINGAN
4. PELAKSANAAN
TAHAP PERSIAPAN
1. Dasar ;
2. Maksud dan tujuan tata tertib;
3. Susunan tim perunding dari masing-masing pihak,
(masing-masing tim menunjuk ketua);
4. Jumlah tim perunding;
5. Jangka waktu (lamanya perundingan)
6. Biaya dan sarana serta prasarana pelaksanaan
perundingan;
7. Tempat (panggung)
lanjutan. . .
1 Wajib bagi pengusaha yang mempekerjakan Wajib bagi perusahaan yang sudah ada serikat
. Kewajiban minimal 10 (sepuluh) orang (Pasal 108 huruf a UU pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat (Pasal 111
No. 13/2003) ayat (4) dan Pasal 116 ayat (1) UU No.13/2003)
4 Jumlah Hanya 1 PP dalam 1 perusahaan (Pasal 3 Hanya 1 PKB dalam 1 perusahaan (Pasal 118 UU No.
. Permenkentrans No. 16/2011) 13/2003)
5 Paling lama 2 tahun (Pasal 111 ayat (3) UU No. Paling lama 2 tahun (Pasal 123 ayat (1) UU No.
Masa berlaku
. 13/2003) 13/2003)
6 Tanggungjawab pengusaha karena sebagai Tanggungjawab pengusaha (Pasal 126 ayat (3) UU
. Beban biaya pembuatan kewajiban (Pasal 109 UU No.13/2003) No.13/2003)
Penyelesaian Perselisihan
Pelaksanaan PP dan PKB
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial mengatur tentang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial yang disebabkan dari:
a. Perbedaan pendapat atau kepentingan mengenai keadaan
ketenagakerjaan yang belum diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau peraturan
perundang-undangan;
b. Kelalaian atau ketidakpatuhan salah satu atau para pihak dalam
melaksanakan ketentuan normatif yang telah diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama,
atau peraturan perundang-undangan;
c. Pengakhiran hubungan kerja;
d. Perbedaan pendapat antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan mengenai pelaksanaan hak dan kewajiban keserikat
pekerjaan.
Kedudukan UU Cipta Kerja dibandingkan
UU Ketenagakerjaan
PERBEDAAN UU 11/2020 DENGAN UU
13/2003
UU 13/2003 UU 11/2020
1. Waktu Istirahat dan Cuti 1. Istirahat mingguan 1 hari
Dalam Pasal 79 "Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk hak cuti panjang tersebut tak
6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2(dua)
diatur melainkan menyerahkan
hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu."
aturan itu kepada perusahaan atau
2) Istirahat Panjang
diatur melalui perjanjian kerja
Dalam Pasal 79 Ayat (2) huruf d UU Ketenagakerjaan
sama yang disepakati.
disebutkan bahwa pekerja berhak atas istirahat
panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan
pada tahun ketujuh dan kedelapan masing masing satu
bulan jika telah bekerja selama 6 tahun secara terus-
menerus pada perusahaan yang sama
Upah
• Upah minimum ditetapkan • Upah sektoral dihapuskan
di tingkat provinsi, sedangkan penetapan upah
kabupaten/kotamadya, dan minimum provinsi diatur dan
sektoral diatur lewat pasal ditetapkan gubernur
89 dan diarahkan pada berdasarkan kondisi ekonomi
pencapaian kelayakan dan ketenagakerjaan dengan
hidup. syarat tertentu
Pesangon
• Uang penggantian hak terdiri dari uang • Uang penggantian perumahan
pengganti cuti tahunan yang belum diambil serta pengobatan dan perawatan
dan belum gugur; uang pengganti biaya atau yang ditetapkan 15 persen dari
ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan uang pesangon dan/atau uang
keluarganya ke tempat di mana diterima penghargaan masa kerja dihapus
bekerja; dan uang penggantian perumahan
serta pengobatan dan perawatan yang
ditetapkan 15 persen dari uang pesangon
dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi
yang memenuhi syarat. • Sanksi pidana dihapus
• Pasal 167 ayat (5) menyatakan bahwa • Pasal 184 UU ketenagakerjaan yang
pengusaha yang tak mengikutsertakan menyatakan "barang siapa
pekerja yang terkena PHK karena usia melanggar ketentuan sebagaimana
pensiun pada program pensiun wajib dimaksud dalam pasal 167 ayat (5),
memberikan uang pesangon sebesar 2
dikenakan sanksi pidana penjara
kali, uang penghargaan masa kerja 1 kali
dan uang penggantian hak. Jika hal paling singkat 1 (satu) tahun dan
tersebut tak dilakukan, maka pengusaha paling lama 5 (lima) tahun.“
dapat terkena sanksi pidana.
Pekerja Outsourching
Persyaratan sesudah,
1. Scan Surat Permohonan
2. Scan Surat pernyataan Saran SP/ SB
3. Scan Surat Persetujuan Pimpinan SP/SB untuk
melakukan Pengesahan
4. Scan daftar cabang
5. Scan BPJS pembayaran terakhir
6. Scan Surat Kuasa/ Srt Tugas
7. Scan Surat pernyataan Struktur dan Skala upah
8. Terdaftar di Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Bagaimana status PKB setelah masa 2 +1 +1
tahun?