DALAM KEPERAWATAN
Oleh :
Kelompok 3.B
PRAKTIK Permenkes
KEPERAWATAN 1239/2002 ttg
RUU PRAKTIK Registrasi Praktik
TENAGA Keperawatan
KESEHATAN
????....
RUU PRAK.KEP
????....
Sistem
Hukum Islam
Pembidangan hukum feat perawat
1. Keperdataan
Gugatan keperdataan terhadap perawat bersumber pada
dua bentuk yakni perbuatan melanggar hukum sesuai dengan
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata dan perbuatan wanprestasi
sesuai dengan ketentuan Pasal 1239 KUHPerdata.
2 . Pidana
seorang perawat baru dapat dimintai
pertanggungjawaban apabila terdapat unsur-unsur; perawat
melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang
tertuang dalam Pasal 8 Permenkes No. 148/2010, kedua; seorang
perawat yang menyadari bahwa tindakannya dapat merugikan
pasien, tidak adanya aturan yang mengijinkannya melakukan
suatu tindakan, ataupun tidak ada alasan pembenar.
3. Administratif
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Permenkes No.
148/2010 ketentuan administrasi yang wajib ditaati
ETIKUM PSIK B'11
ETIKUM PSIK B'11
d. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis
seperti yang ditentukan sebagai outcome-nya. Perubahan
status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial
dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat
treatment perlu untuk dirubah. Komunikasi diantara para
pengambil keputusan masih harus dipelihara.
Pengaturan mengenai transplantasi organ dan
atau jaringan tubuh manusia telah diatur dalam
hukum di Indonesia. Dalam peraturan tersebut diatur
tentang siapa yang berwenang melakukan tindakan
transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia,
bagaimana prosedur pelaksanaan tindakan medis
transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia,
juga tentang sanksi pidana.
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bagi
pelaku pelanggaran baik yang tidak memiliki keahlian
dan kewenangan, melakukan transplantasi organ dan
atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan
donor atau ahli waris, memperjualbelikan organ dan
atau jaringan tubuh manusia diancam pidana penjara
paling lama 7 (tujuh ).
ETIKUM PSIK B'11
Untuk menaggulangi perdagangan gelap organ dan
atau jaringan tubuh manusia diatur dalam UU No.
21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Organ, yang berisi ketentuan
mengenai jenis perbuatan dan sanksi pidana bagi
pelaku, dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun.