Anda di halaman 1dari 2

TEMPO.

CO, Jakarta - Kontrak kerja adalah perjanjian antara pekerja dan


pengusaha secara lisan dan atau tulisan. Kontrak kerja dapat berlangsung
baik untuk waktu tertentu maupun waktu tidak tertentu. Di dalamnya
memuat syarat-syarat kerja serta hak dan kewajiban bagi pekerja dan
pengusaha. Sebelum mulai bekerja, kontrak kerja diberikan oleh perusahaan
kepada calon pekerja mendapatkan kesepahaman antara dua pihak.
Apa saja bentuk kontrak kerja yang ada?
 Kontrak Karyawan Tetap
Kontrak karyawan tetap juga disebut sebagai perjanjian kerja waktu tidak
tentu (PKWTT). Disebut demikian karena hubungan kerja antara pemberi dan
penerima kerja tidak ada batas waktu tertentu atau bersifat tetap. PKWTT
dapat dibuat secara lisan tanpa harus mendapat pengesahan dari instansi
ketenagakerjaan terkait. Namun, perlu diingat bahwa perusahaan harus
membuat surat pengangkatan kerja bagi karyawan yang bersangkutan.
Kontrak karyawan tetap biasanya mencakup adanya masa percobaan
(probation). Masa percobaan dilakukan selama tiga bulan. Perusahaan wajib
untuk menggaji karyawan yang sedang menjalani masa percobaan,
sekurang-kurangnya sesuai nominal upah minimum yang berlaku di daerah
tersebut.
 Kontrak Karyawan Tidak Tetap
Berbeda dengan kontrak karyawan tetap, kontrak karyawan tidak tetap
merupakan hubungan kerja yang bersifat sementara antara pemberi dan
penerima kerja. Kontrak karyawan tidak tetap juga disebut perjanjian kerja
waktu tertentu (PKWT). Karyawan yang bekerja dengan kontrak ini disebut
sebagai karyawan kontrak.
Berbeda dengan PKWTT, kontrak PKWT harus dibuat secara tertulis. Selain
sebagai arsip karyawan dan perusahaan, dokumen tersebut juga harus
didaftarkan ke Dinas Tenaga Kerja. PKWT tidak memperbolehkan adanya
masa percobaan (probation) sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan. Selain itu, hubungan kerja berlangsung paling lama hingga
tiga tahun atau hingga pekerjaan selesai.
 Kontrak Karyawan Paruh Waktu
Berbeda dengan karyawan harian, karyawan paruh waktu memiliki durasi
bekerja yang lebih singkat. Kontrak karyawan paruh waktu sendiri adalah
perjanjian kerja dengan durasi kurang 7-8 jam per hari atau kurang dari 35-40
jam per minggu bagi pekerjanya.
Pembayaran upah menjadi kesepakatan bersama antara pekerja paruh
waktu dan pemilik pekerjaan. Biasanya, orang yang bekerja paruh waktu
adalah pelajar atau mahasiswa yang ingin mendapat uang saku tambahan.
Pekerjaannya dapat berupa pramusaji dan penjaga toko.
 Outsourcing
Outsourcing  merupakan perjanjian antara pihak/perusahaan penyedia
tenaga kerja (pemborong) yang menerima sebagian pekerjaan dari
pihak/perusahaan pemberi kerja. Perjanjian antara kedua belah pihak
disebut perjanjian outsourcing. Hubungan kerja antara pihak penyedia tenaga
kerja dengan pihak pemilik kerja dapat berupa PKWT atau PKWTT.
Perjanjian outsourcing  harus memuat Transfer of Protection Employment,
yaitu prinsip pengalihan tindakan perlindungan bagi pekerja. Hal ini
didasarkan pada Keputusan Mahkamah Konstitusi Register No.
27/PUU-X/2011.
Demikian merupakan macam-macam kontrak kerja bagi karyawan. Anda
yang sedang mencari pekerjaan, lebih baik berhati-hati dan mulai melakukan
riset terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang Anda inginkan dan pekerjaan
yang tersedia. Jangan sampai Anda menandatangani kontrak karyawan tidak
tetap namun dengan ekspektasi menjadi karyawan tetap
di perusahaan tersebut.
DINA OKTAFERIA

ADVERTISEMENT

Baca juga: Aturan Turunan UU Cipta Kerja, Batas Maksimal Kontrak Kerja


PKWT 5 Tahun

Anda mungkin juga menyukai