Anda di halaman 1dari 5

Cara Hitung PPh 21 Karyawan Terbaru Sesuai UU HPP

gadjian.com/blog/2021/10/15/cara-hitung-pph-21-karyawan-terbaru-uu-hpp/

October 15, 2021

Pemerintah kembali melakukan perubahan ketentuan perpajakan melalui Rancangan


Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) yang telah disetujui
DPR pada 7 Oktober 2021 dan telah diundangkan menjadi UU Nomor 7 Tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan pada 29 Oktober 2021.

Menurut keterangan resmi Kementerian Keuangan RI, UU ini bertujuan antara lain untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang dinilai masih rendah, menutup celah praktik
erosi perpajakan, dan memperbaiki sistem perpajakan Indonesia.

UU HPP mencakup beberapa ketentuan baru, seperti kenaikan tarif Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) menjadi 12% secara bertahap hingga 2025, penggunaan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), ketentuan pajak
karbon, tax amnesty II, hingga perubahan sanksi pajak.

Perubahan Aturan Pajak Penghasilan (PPh)


Selain itu, yang tak kalah penting adalah UU HPP juga mengubah beberapa aturan Pajak
Penghasilan (PPh), yaitu:

1. Pajak atas natura: pembebasan PPh atas natura atau fasilitas dari pemberi kerja,
meliputi makanan dan minuman, natura untuk daerah tertentu, natura karena keharusan
pekerjaan (seragam, alat keselamatan kerja, dan lainnya), natura yang bersumber dari
APBN/APBD, dan natura dengan jenis dan batasan tertentu.

2. PPh pengusaha perorangan (UMKM): perubahan tarif pajak final dari 0,5% (PP No 23
Tahun 2018) menjadi 0% atau tidak dikenai pajak untuk peredaran bruto setahun sampai
dengan Rp500 juta.

3. PPh badan: perubahan tarif tahun 2022 dari 20% kembali menjadi 22%.

4. PPh orang pribadi: perubahan lapisan tarif pajak Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Pajak
Penghasilan No 36 Tahun 2008.

Poin terakhir ini tentu akan berdampak pada perubahan perhitungan PPh 21 karyawan
perusahaan. Sebelum membahas cara hitung PPh 21 karyawan terbaru, perlu diketahui
dulu tentang lapisan tarif pajak penghasilan UU HPP.

Berikut ini perubahan tarif pajak orang pribadi berdasarkan UU HPP yang mengubah
Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan. Sebagai catatan, aturan PPh 21 terbaru
ini berlaku mulai tahun pajak 2022.

1/5
UU Pajak Penghasilan UU HPP

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Lapisan Penghasilan Kena Tarif


Pajak

Sampai dengan Rp50.000.000 5% Sampai dengan Rp60.000.000 5%

Di atas Rp50.000.000 sampai 15% Di atas Rp60.000.000 sampai 15%


dengan Rp250.000.000 dengan Rp250.000.000

Di atas Rp250.000.000 sampai 25% Di atas Rp250.000.000 sampai 25%


dengan Rp500.000.000 dengan Rp500.000.000

Di atas Rp500.000.000 30% Di atas Rp500.000.000 sampai 30%


dengan Rp5.000.000.000

Di atas Rp5.000.000.000 35%

Jika melihat tabel di atas, maka ada dua perubahan ketentuan. Pertama, tarif PPh 21 UU
HPP menjadi 5 lapisan, dari sebelumnya (UU PPh) 4 lapisan. Pemerintah menambahkan
tarif kelima, yakni untuk PKP di atas Rp5.000.000.000 sebesar 35%.

Perubahan yang kedua adalah pemerintah menaikkan batas Penghasilan Kena Pajak
(PKP) untuk tarif pajak 5%, dari sebelumnya Rp50 juta (UU PPh) menjadi Rp60 juta.
Perubahan ini akan memengaruhi perhitungan PPh 21 karyawan yang memiliki PKP
setahun di atas Rp50 juta sampai dengan Rp60 juta.

Apabila sebelumnya mereka dikenai dua lapis tarif PPh 21, yakni 5% dan 15%, maka
mulai tahun 2022 hanya akan dikenai satu lapis tarif yakni 5%. Ini artinya, dengan tarif
PPh 21 terbaru ini, karyawan tersebut membayar pajak lebih rendah dari pajak yang
dibayar sebelumnya.

Contoh Perhitungan PPh 21 Karyawan Menurut UU HPP


Contoh berikut ini dapat menggambarkan perubahan perhitungan PPh 21 karyawan
berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2021.

Seorang back-end developer menerima gaji dan tunjangan tetap sebesar Rp10.000.000
setiap bulan dari perusahaan, statusnya belum menikah dan tanpa tanggungan, serta
memiliki NPWP.

Perhitungan PPh 21 berdasarkan UU PPh:

2/5
Gaji dan tunjangan tetap 10.000.000 120.000.000

Penghasilan bruto setahun

Dikurangi: 5% x 120.000.000 6.000.000-

Biaya jabatan

Penghasilan neto setahun 114.000.000

PTKP TK/0 54.000.000-

Penghasilan Kena Pajak 60.000.000

PPh 21 5% x 50.000.000 2.500.000

Tarif lapis pertama 15% x 10.000.000 1.500.000

Tarif lapis kedua

PPh 21 terutang setahun 4.000.000

PPh 21 dipotong sebulan 333.333

Sedangkan dengan perhitungan PPh 21 UU HPP hasilnya seperti berikut:

Gaji dan tunjangan tetap 10.000.000 120.000.000

Penghasilan bruto setahun

Dikurangi: 5% x 120.000.000 6.000.000-

Biaya jabatan

Penghasilan neto setahun 114.000.000

PTKP TK/0 54.000.000-

Penghasilan Kena Pajak 60.000.000

PPh 21 terutang setahun 5% x 60.000.000 3.000.000

3/5
PPh 21 dipotong sebulan 250.000

Dengan tarif baru PPh 21 2022, karyawan akan membayar pajak lebih sedikit. Namun,
sekali lagi, dampak ini hanya dinikmati karyawan yang memiliki PKP di atas
Rp50.000.000 setahun. Berikut ini simulasinya:

PKP PPh 21 UU PPh PPh 21 UU HPP

30.000.000 5% x 30.000.000 1.500.000 5% x 30.000.000 1.500.000

40.000.000 5% x 40.000.000 2.000.000 5% x 40.000.000 2.000.000

50.000.000 5% x 50.000.000 2.500.000 5% x 50.000.000 2.500.000

60.000.000 5% x 50.000.000 4.000.000 5% x 60.000.000 3.000.000

15% x 10.000.000

80.000.000 5% x 50.000.000 7.000.000 5% x 60.000.000 6.000.000

15% x 30.000.000 15% x 20.000.000

100.000.000 5% x 50.000.000 10.000.000 5% x 60.000.000 9.000.000

15% x 50.000.000 15% x 40.000.000

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa PKP di atas Rp50.000.000 akan dikenai PPh 21
lebih rendah dengan aturan tarif pajak penghasilan 2022 dibanding tarif PPh saat ini.
Sementara, karyawan yang memiliki PKP sampai dengan Rp50.000.000 tidak mengalami
perubahan.

Jadi, apa pengaruhnya bagi perusahaan? Dengan penjelasan di atas, UU HPP bisa
menjadi angin segar bagi perusahaan yang selama ini membayar tunjangan PPh 21
maupun subsidi pajak penghasilan karyawan. Sebab, mulai tahun 2022, perusahaan
akan membayar lebih sedikit, yang berarti menghemat biaya.

Namun, sebelum itu, kamu wajib melakukan penyesuaian dan pembetulan rumus
perhitungan PPh 21 karyawan di Excel atau memperbarui software pajak di komputer
kantor agar sesuai ketentuan pajak UU HPP. Ini mungkin pekerjaan yang cukup
merepotkan.

Mau cara gampang dan praktis? Kamu bisa hitung PPh 21 karyawan terbaru
menggunakan aplikasi Gadjian. Software payroll terbaik di Indonesia ini memiliki fitur
hitung PPh 21 online yang efisien untuk menghitung PPh 21/26 karyawan di slip gaji.

4/5
Kalkulator pajak Gadjian dapat menghitung otomatis pajak atas berbagai jenis
penghasilan karyawan, baik berupa penghasilan teratur (gaji dan tunjangan) maupun
penghasilan tidak teratur (THR, bonus, komisi, natura, dan sebagainya). Kamu hanya
perlu melakukan sedikit pengaturan awal di aplikasi, dan selanjutnya PPh 21 karyawan
akan terhitung otomatis setiap bulan.

Nah, soal perubahan aturan pemerintah ini, kamu tak perlu khawatir. Tim kami akan
memperbarui sistem hitung Gadjian menurut ketentuan tarif pajak baru. Sehingga, mulai
tahun 2022, perhitungan PPh 21 karyawan di perusahaan kamu otomatis sesuai dengan
ketentuan UU HPP atau UU No 7 tahun 2021.

Ini merupakan salah satu keuntungan menggunakan Gadjian. Pengguna tinggal


berlangganan dan memakai aplikasi tanpa perlu pusing memikirkan pembaruan
perangkat lunak yang menjadi tanggung jawab kami.

Sebagai tambahan, Gadjian mengakomodasi tiga metode perhitungan PPh 21, yaitu
gross, gross up, dan nett. Jadi, tidak masalah apakah perusahaan kamu memberikan
tunjangan PPh 21 atau tidak, hasil hitung akan tetap akurat sesuai dengan peraturan
perpajakan.

5/5

Anda mungkin juga menyukai