Anda di halaman 1dari 6

Perubahan Aturan mengenai Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu (PKWT)
gajimu.com/garmen/hak-pekerja-garmen/omnibus-law/perubahan-aturan-mengenai-perjanjian-kerja-waktu-
tertentu-pkwt

Aturan mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sesuai dengan PP No. 35
Tahun 2021

Sebagaimana kita ketahui bahwa Aturan mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang
dulu diatur dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 sekarang menjadi berada
dalam UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020. Terdapat beberapa perubahan aturan
mengenai PKWT. Perubahan-perubahan tersebut dirincikan dalam PP No. 35 Tahun
2021 sebagai berikut:

Peraturan Lama Peraturan Baru

Jenis Pekerjaan yang dapat Jenis Pekerjaan yang dapat menggunakan


menggunakan PKWT PKWT

Pada undang-undang PKWT terbagi berdasarkan jangka waktu dan


ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 selesainya suatu pekerjaan tertentu:
dikatakan bahwa, Pekerja dengan
status PKWT hanya dapat dibuat PKWT yang berdasarkan jangka waktu, terbagi
untuk pekerjaan tertentu yang menjadi:
menurut jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaannya akan selesai 1. pekerjaan yang diperkirakan
dalam waktu tertentu yaitu: penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
terlalu lama
1. pekerjaan yang sekali selesai 2. pekerja yang bersifat musiman atau
atau yang sementara sifatnya; 3. pekerjaan yang berhubungan dengan
2. pekerjaan yang diperkirakan produk baru, kegiatan baru, atau produk
penyelesaiannya dalam waktu tambahan yang masih dalam percobaan
yang tidak terlalu lama dan atau penjajakan.
paling lama 3 (tiga) tahun;
3. pekerjaan yang bersifat PKWT yang berdasarkan selesainya suatu
musiman; atau pekerjaan tertentu, yaitu: pekerjaan yang sekali
4. pekerjaan yang berhubungan selesai atau pekerjaan yang sementara
dengan produk baru, kegiatan sifatnya, dan pekerjaan tertentu lainnya yang
baru, atau produk tambahan jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak
yang masih dalam percobaan tetap.
atau penjajakan.
Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 4
dan pasal 5

1/6
Jangka Waktu PKWT Jangka Waktu PKWT

Pada undang-undang PKWT yang berdasarkan jangka waktu


ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 berlaku selama maksimal 5 tahun, PKWT dapat
dikatakan bahwa, Pekerja dengan diperpanjang beberapa kali apabila pekerjaan
status PWKT hanya berlaku selama yang dilaksanakan belum selesai, dengan
2 tahun, dan dapat diperpanjang 1 ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT
(satu) kali untuk jangka waktu paling serta perpanjangannya tidak lebih dari 5 tahun.
lama 1 (satu) tahun.
PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan
tertentu
didasarkan atas kesepakatan para pihak.
Dalam hal pekerjaan tertentu yang
duperjanjikan dalam PKWT belum dapat
diselesaukan maka jangka waktu PKWT
dilakukan perpanjangan hingga selesainya
pekerjaan, dan tidak ada diatur batas waktu
maksimalnya.

PKWT berdasarkan pekerjaan tertentu lainnya


yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat
tidak tetap dapat dilakukan dengan perjanjian
kerja harian. Dengan ketentuan pekerja bekerja
kurang dari 21 (dua puluh satu) hari dalam 1
(satu) bulan

Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 6,


Pasal 8, Pasal 9 dan pasal 10

Akibat Hukum Akibat Hukum

Akibat hukum PKWT dilakukan PKWT yang berdasarkan jangka waktu


melebihi waktu 3 (tiga) tahun, maka Akibat hukum PKWT dilakukan melebihi waktu
demi hukum perjanjian kerja 5 (lima) tahun, maka demi hukum menjadi
tersebut menjadi PKWTT PKWTT dan masa kerja Pekerja tetap dihitung
sejak terjadinya hubungan kerja berdasarkan
PKWT.

PKWT dengan perjanjian kerja harian


Dalam hal Pekerja bekerja 21 (dua puluh satu)
hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut atau lebih maka Perjanjian Kerja harian
menjadi tidak berlaku dan Hubungan Kerja
antara Pengusaha dengan Pekerja demi hukum
berubah berdasarkan PKWTT

Berdasarkan Pasal 59 UUK 13/2003 paska


UU CK dan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 8
dan pasal 10

2/6
Masa Percobaan
Masa Percobaan
1. PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya
Pasal 58 UU Ketenagakerjaan: masa percobaan kerja.
2. Dalam hal disyaratkan masa percobaan
1. Perjanjian kerja untuk waktu kerja, masa percobaan kerja yang
tertentu tidak dapat disyaratkan tersebut batal demi hukum
mensyaratkan adanya masa dan masa kerja tetap dihitung.
percobaan kerja.
2. Dalam hal disyaratkan masa Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 12
percobaan kerja dalam
perjanjian kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1),
masa percobaan kerja yang
disyaratkan batal demi hukum.

Registrasi PKWT

Perusahaan harus melaporkan secara


daring/online PKWT kepada Kementrian
Ketenagakerjaan paling lama 3 (tiga) hari sejak
penandatanganan PKWT atau dalam hal
pencatatan PKWT secara daring belum
tersedia maka pencatatan PKWT dilakukan
oleh Pengusaha secara tertulis di dinas yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota, paling
lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
penandatanganan PKWT.

Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 14

3/6
Kompensasi Apabila PKWT Berakhir

Pengusaha wajib memberikan pekerja/buruh


uang kompensasi saat berakhirnya PKWT.
Uang kompensasi diberikan kepada
pekerja/buruh yang telah mempunyai masa
kerja paling sedikit 1 bulan secara terus-
menerus. PKWT yang diperpanjang, maka
uang kompensasi akan diberikan saat masa
perpanjangan berakhir.

Besarnya uang kompensasi ditentukan sebagai


berikut:

1. PKWT selama 12 (dua belas) secara


terus-menerus, sebesar 1 (satu) bulan
upah
2. PKWT selama 1 (satu) bulan atau lebih
dan kurang dari 12 (dua belas) bulan,
dihitung secara proposional dengan
perhitungan: masa kerja/12 x 1 (satu)
bulan upah. Contoh: masa kerja 6 bulan,
kompensasi = 6/12 x 1 bulan upah = 0,5 x
upah/bulan
3. PKWT lebih dari 12 (dua belas) bulan.
dihitung secara proposional dengan
perhitungan: masa kerja/12x 1 (satu)
bulan upah. Contoh: masa kerja 18 bulan,
kompensasi = 18/12 x 1 bulan upah = 1,5
x upah/bulan

Pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi


tenaga kerja asing yang dipekerjakan
berdasarkan PKWT

Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 15


dan pasal 16

4/6
Upah Per Bulan yang Digunakan sebagai
Dasar Perhitungan Pembayaran Uang
Kompensasi

1. Upah Pokok + Tunjangan Tetap.


2. Dalam hal upah di perusahaan tidak
menggunakan komponen Upah Pokok
dan tunjangan tetap, maka dasar
perhitungannya Upah tanpa tunjangan.
3. Dalam hal upah di perusahaan terdiri atas
Upah Pokok dan tunjangan tidak tetap,
maka dasar perhitungannya Upah Pokok.
4. Dalam hal PKWT berdasarkan selesainya
suatu pekerjaan lebih cepat
penyelesaiannya dari lamanya waktu
yang diperjanjikan dalam PKWT, maka
uang kompensasi dihitung sampai
dengan saat selesainya pekerjaan.
5. Besaran uang kompensasi untuk
Pekerja/Buruh pada usaha mikro dan
usaha kecil diberikan berdasarkan
kesepakatan antara Pekerja/Buruh.

Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 16

Ketentuan Masa Peralihan Uang


Kompensasi

1. pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai


berlaku (2 Februari 2021) uang
kompensasi untuk PKWT yang jangka
waktunya belum berakhir diberikan sesuai
dengan ketentuan daiam Peraturan
Pemerintah ini; dan
2. Besaran uang kompensasi sebagaimana
dimaksud pada huruf a dihitung
berdasarkan masa kerja Pekerja/Buruh
yang perhitungannya dimulai sejak
tanggal diundangkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(2 November 2020).

Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 64

5/6
PHK sebelum PKWT Berakhir PHK sebelum PKWT Berakhir

Pada Undang-Undang Apabila salah satu pihak dalam hal ini pekerja
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 ataupun perusahaan mengakhiri hubungan
dikatakan bahwa, Apabila salah satu kerja yang mana masa kontrak belum berakhir,
pihak dalam hal ini pekerja ataupun maka pengusaha wajib memberikan uang
perusahaan mengakhiri hubungan kompensasi yang besarannya dihitung
kerja yang mana masa kontrak berdasarkan jangka waktu PKWT yang telah
belum berakhir, maka pihak yg dilaksanakan oleh pekerja.
mengakhiri hubungan kerja
diwajibkan membayar ganti rugi Berdasarkan PP No. 35 Tahun 2021 Pasal 17
sesuai dengan perhitungan jangka
waktu perjanjian kerja.

Indonesia. UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003

Indonesia. PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

6/6

Anda mungkin juga menyukai