PP No 34 Tahun 2021
UU Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan PP No 35 Tahun 2021
UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang PP No 36 Tahun 2021
Penetapan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 PP No 37 Tahun 2021
tentang Cipta Kerja menjadi UU Permenaker No 6 Tahun 2016
UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Permenaker No 2 Tahun 2022
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021
Permenaker Nomor 15 Tahun 2021
Peraturan perusahaan (PP)”) Pengusaha yang mempekerjakan Masa berlaku PP paling lama
diartikan sebagai peraturan yang sekurang-kurangnya 10 adalah 2 tahun dan wajib
dibuat secara tertulis oleh pekerja/buruh wajib membuat PP diperbaharui setelah habis masa
pengusaha yang memuat syarat- yang mulai berlaku setelah disahkan berlakunya sebagaimana disebut
syarat kerja dan tata tertib oleh Menteri Ketenagakerjaan atau dalam Pasal 111 ayat (3) UU
perusahaan pejabat yang ditunjuk. Ketenagakerjaan.
Permenaker 28/2014
HUBUNGAN KERJA
PKWT
(PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU)
PKWTT
(PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU)
DASAR PKWT
Nama, alamat Perusahaan, dan jenis usaha;
Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat Pekerja;
Jabatan atau jenis pekerjaan;
Tempat pekerjaan;
Besaran upah dan cara pembayaran;
Hak dan kewajiban Pengusaha dan Pekerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan dan/atau syarat kerja yang diatur dalam
PP/PKB;
Mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT;
Tempat dan tanggal PKWT dibuat
Tanda tangan para pihak dalam PKWT.
PENCATATAN PKWT
PKWT harus dicatatkan secara daring pada Kementerian
Ketenagakerjaan paling lambat 3 hari setelah PKWT ditandatangani.
Selama sistem pencatatan daring belum tersedia, pencatatan melalui
Disnaker Kab/Kota, 7 hari setelah PKWT ditandatangani
(Pasal 14 PP 35/2021)
JENIS –JENIS PKWT
Pekerja PKWT dengan masa kerja paling sedikit 1 bulan secara terus menerus
SIAPA YANG BERHAK Berakhir PKWT dengan alasan berakhirnya jangka waktu perjanjian
PKWT diakhiri oleh salah satu pihak sebelum jangka waktu PKWT berakhir
ATAS KOMPENSASI Selesainya pekerjaan yang diperjanjikan dalam PKWT (berdasarkan selesainya
pekerjaan)
Teguran Tertulis
Pembatasan kegiatan usaha
Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi
Pembekuan kegiatan usaha
Jam Kerja Standar JAM KERJA KURANG DARI JAM KERJA LEBIH DARI
7 jam 1 (satu) hari dan 40 jam 1
STANDAR STANDAR
minggu untuk 6 hari kerja dalam Perusahaan pada sektor usaha atau Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan
1 minggu pekerjaan tertentu dapat menerapkan tertentu yang menerapkan waktu kerja lebih
8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu waktu kerja yang kurang dari ketentuan dari ketentuan dengan ketentuan waktu kerja
untuk 5 hari kerja dalam 1 yang mempunyai karakteristik:
yang telah ditetapkan oleh Menteri.
minggu.
Dalam hal terdapat kebutuhan waktu kerja
Penyelesaian pekerjaan kurang dari 7 dan waktu istirahat selain yang telah
istirahat mingguan 1 hari untuk 6 ditetapkan oleh Menteri maka menteri dapat
jam 1 hari dan kurang dari 35 jam 1
hari kerja dalam 1 minggu menetapkan waktu kerja dan waktu istirahat
minggu;
istirahat mingguan 2 hari untuk 5 pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu
Waktu kerja fleksibel lainnya
hari kerja dalam 1 minggu.
Pekerjaan dapat dilakukan di luar
(Pasal 21 & 22 PP No. 35 Tahun 2021) lokasi kerja.
(Pasal 23 PPNo. 35 Tahun 2021) (Pasal 23 PP No. 35 Tahun 2021)
JAM KERJA LEMBUR
Dengan lahirnya Omnibus law diatur jenis sanksi baru yang dapat diatur dalam
PP/PKB, yakni sanksi peringatan pertama dan terakhir.
Adapun sifat dari sanksi Peringatan Pertama dan Terakhir seperti sanksi SP III,
yakni apabila pekerja melakukan pelanggaran terhadap PP/PKB pada saat masa
berlakunya sanksi peringatan pertama dan terakhir maka pengusaha dapat
melakukan PHK terhadap pekerja yang bersangkutan