dilakukan sebelum UU CK
terbit
IDENTIFIKASI PERKEBUNAN SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
Hutan Konservasi Hutan 91,074 Ha 2 Kemenko Perekonomian melakukan inisiasi rekonsiliasi data
(HK) Lindung (HL) Hutan Konservasi perkebunan sawit nasional
Hutan
Produksi
Hutan 155,119 Ha 3 Metode yang digunakan adalah menggunakan data citra satelit
Produksi Hutan Lindung resolusi tinggi dan diverifikasi dengan data lapangan
yang dapat
Tetap
Dikonversi
(HP)
(HPK)
Dilaksanakan Penandatanganan Berita Acara Data Sawit
501,572 Ha 4
Nasional oleh Kementan, KLHK, ATR/BPN, BIG dan Menko
Hutan Produksi Tetap Perekonomian seluas 16,38 Jt Ha
Hutan
Produksi
Terbatas
1,497,421 Ha 5 Kementan sebagai Walidata dan ditetapkan melalui SK
Hutan Produksi No833/KPTS/SR.020/M/12/2019 tanggal 17 Des 2019 seluas
(HPT)
Terbatas 16,38 Jt Ha
Penghentian
VI PNBP Yang Berasal Dari Denda Administratif
Sementara Kegiatan Persetujuan
PASAL & Denda Penggunaan
110B Administratif,dan Kawasan Hutan
VII Paksaan Pemerintah atau Paksaan
Pemerintah
PASAL 110A
Wajib menyelesaikan persyaratan perizinan berusaha di bidang Kehutanan paling lambat 3
Tahun sejak UUCK diundangkan à
Jika lewat dari 3 Tahun, sanksi:
- Sanksi administrasi à 10 X besaran PSDH & DR, dan/atau
- Pencabutan izin
KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN LINDUNG KONSERVASI
b. Kerja Sama
Hutan
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Konservasi Produksi/Lindung/Konservasi
Kegiatan/Usaha meliputi: Yang dimaksud dengan “sarana prasarana Kegiatan strategis dan tidak terelakkan Sarana dan prasarana kepentingan
a. minyak dan gas bumi; untuk kepentingan umum” meliputi: yang mempunyai izin di bidangnya yang umum milik Pemerintah Pusat dan
b. panas bumi; a. sarana prasarana kelistrikan; berada di dalam Kawasan Hutan Pemerintah Daerah meliputi:
c. sarana prasarana untuk kepentingan b. sarana prasarana perhubungan; Konservasi meliputi: sarana prasarana pertahanan dan
umum dan/atau strategis; dan/atau c. sarana prasarana telekomunikasi (BTS); a. wisata; keamanan;
d. kegiatan tambang sebagaimana d. sarana prasarana penunjang tambang b. panas bumi; sarana prasarana religi;
dimaksud dalam Keputusan Presiden antara lain meliputi: sarana prasarana c. sarana prasarana kelistrikan; sarana prasarana pengairan;
Nomor 41 Tahun 2004 tentang pelabuhan, terminal khusus/pelabuhan d. sarana prasarana perhubungan; sarana prasarana perhubungan untuk
Perizinan atau Perjanjian di Bidang khusus angkutan produksi, dan e. sarana prasarana telekomunikasi umum;
Pertambangan yang Berada di pengelolaan dampak kegiatan (BTS). sarana prasarana mitigasi bencana.
Kawasan Hutan. pertambangan.
TATA CARA PENYELESAIAN TERHADAP KEGIATAN PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI KAWASAN HUTAN
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)
Sarana
Prasarana Hutan Produksi
Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan
Pemerintah
Penyelesaian diatur
dalam Peraturan Persetujuan Penggunaan
Hutan Lindung
Perundang-undangan Kawasan Hutan
Kehutanan
PASAL 41 PP 24/2021
Dalam hal kegiatan usaha di dalam Kawasan Hutan yang tidak memiliki Perizinan di bidang kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (2) dilakukan oleh orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar Kawasan Hutan paling singkat 5 (lima)
tahun secara terus menerus dengan luasan paling banyak 5 (lima) hektar, dikecualikan dari Sanksi Administratif dan diselesaikan melalui
penataan Kawasan Hutan -
Orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar Kawasan Hutan paling singkat 5
tahun secara terus menerus
dibuktikan dengan memiliki tempat tinggal tetap dan surat keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Desa atau Lurah setempat -
Orang perseorangan yang menguasai Kawasan Hutan dengan luasan paling banyak 5 ha dibuktikan dengan:
• bukti penguasaan tanah;
• surat keterangan dari Kepala Desa atau Lurah setempat; atau
• surat pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan termasuk di dalamnya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) -
Pembuktian terhadap orang perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
dilakukan melalui verifikasi teknis -
BAB V. PENGHITUNGAN DENDA ADMINISTRATIF (PASAL 110B UUCK)
Persentase
Tutupan
Persenta
se Tarif
Pendapatan
Bersih /
Tarif Denda
dari
Luas
Pelanggaran
Jangka Waktu
Pelanggaran
Denda
Administratif (D)
D = L x J x TD Jasa Appraisal
Hutan Denda Tahun Persentase dalam dalam Kawasan
(DK) (PB) Keuntungan Kawasan Hutan Luas Jangka Waktu Tarif Denda
/ Tahun (TD) Hutan (J) Pelanggaran Pelanggaran dari Persentase
Denda dalam dalam
(L)
Administratif = Kawasan x Kawasan
x Keuntungan /
1 2 3 4 5 6 7 Tahun
(D) Hutan Hutan
(2 x 3) (4 x 5 x 6) (TD)
(L) (J)
Tinggi 60% 60% x TD x L x J
(³ 50 %) J = Lama Pelanggaran – Usia Tidak Produkstif Kegiatan Usaha
Sedang (21- 40% 40% x TD x L x J
Tarif Denda
49 %)
dari Pendapatan
Tarif Denda
Rendah 20% 20% x TD x L x J
TD = PB x DTH Persentase
Keuntungan /
= Bersih / x Tutupan
(£ 20 %) Tahun
Hutan (DTH)
Tahun (PB)
(TD)
• Pemerintah dapat menggunakan jasa penaksir (appraisal) dalam menentukan besaran Denda Administratif
• Perhitungan keuntungan bersih/tahun/hektar dihitung berdasarkan fluktuasi keuntungan pertahunnya
BAB VII. PAKSAAN PEMERINTAH TERHADAP PELAKU USAHA YANG TIDAK BERITIKAD BAIK MEMBAYAR DENDA ADMINISTRATIF
1. Barang Bergerak/Tidak
Syarat : bergerak
1. tidak memenuhi kewajiban pembayaran sanksi Surat 2. Penyitaan atas rekening bank
administrasi dengan nilai sekurang-kurangnya dan akta perusahaan
Paksa
Rp1.000.000.000 Penyitaan 3. Barang yang disita dilarang
2. diragukan itikad baiknya dalam membayar dipindahtangankan,
denda administratif disewakan, dipinjamkan,
30 hari disembunyikan, dihilangkan
kalender atau dirusak.
4. Barang sitaan dapat disimpan
1. Menteri mengeluarkan Surat Perintah Paksa di Kantor Kementerian
2. Parate Eksekusi dapat dibantu POLRI/TNI Lingkungan Hidup dan
3. Diberitahukan (Langsung, Pos, Ekspedisi kurir Kehutanan dan/atau di
dengan bukti kirim) tempat lain, yaitu Setiap
Orang menyesuaikan dengan
Paksa Badan sifat dari barang atau
pertimbangan tertentu dari
Menteri.
AMANAT PP 24 TAHUN 2021 TERKAIT PENGATURAN PERATURAN MENTERI YANG BERSINERGI DENGAN PP 23 TAHUN 2021