Anda di halaman 1dari 5

--ffii$r'#,"ffiffiS

I{EPUTUSAN MEITTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


Nomor : SK.942lMenhut-tl/2O13
TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAIT NOMOR 79lxPrcIII2OOI TANE'GAL 15 MARET 2OO1 TENTANG PENUNJT'I(AN I{AWASAN
HUTAIT DAN PERAIRAN DI WILAYAII PROVINSI KALIMANTAN TIMT'R SELUAS
14.651.553 (EMPAT BELAS JUTA ENAIU RATUS LIMA PULUH SATU RIBU
LIMA RATUS LIMA PULTIH TIGAI HEKTAR
MEITTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a. bahwa

berdasarkan Keputusan Menteri pertanian Nomor

O24lKpts/Umltlt983 tanggal 1S Januari 1983,

b.

c.

d.

tetah

ditunjuk areal hutan flata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK))


di provinsi Kalimantan Timur seluas + 21.144.OOO (dua puluh
satu juta seratus empat puluh empar ribu) hektar;
bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992

tentang Penataan Ruang, Menteri Kehutanan

dengan

Keputusan Nomor TglKpts_Ill2OOl tanggal 15 Maret 2001,


menunjuk kawasan hutan di Wilayah provinsi Kalimantan
Timur seluas 14.651.S53 (empat belas juta enam ratus lima
puluh satu ribu lima ratus ljma puluh tiga) hektar, hasil
pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi
(RTRWP) Kalimantan Timur;
bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika
pembangunan dan optimalisasi fungsi kawasan hutan,
sebagian kawasan hutan di provinsi Kalimantan Timur
sebagaimana dimaksud pada huruf .b telah dilakukan
penataan batas dan/atau penetapan kawasan hutan serta
penunjukan, perubahan peruntukan dan perubahan fungsi
kawasan hutan secara parsial;
bahwa berdasarkan Undang_Undang Nomor 26 Tahun 2OOZ

tentang penataan Ruang, Menteri Kehutanan dengan


Keputusan Nomor SK.554/Menhut_Il/2013 tanggal 2
Agustus 2013, mengubah karvasan hutan menjadi bukan
kawasan hutan seruas + 395.621 (tiga ratus sembilan puruh
lima ribu enam ratus dua puhrh satu) hektar, mengubah
antar fungsi kawasan hutan seluas + 226.240 (dua ratus
tujuh puluh enam ribu dua ratus empat puluh) hektar, clan
menunjuk bukan ka,"vasan hutan menjadi kawasan hutan
seluas + 1 1 .732 (sebelas ribu tujuh ratus tiga puluh dua)
hektar, hasil penelitian Tim Terpadu;
e. bahwa ...

-2-

e.

bahwa sebagai tindak lanjut surat Gubernur Kalimantan


Timur Nomor 650l436|BAPPl2006 tanggal 16 Januari 2006,
perihal Permohonan Persetujuan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan Timur, yang telah
beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan surat
Nomor 522/L167 IBAPP/2OIO tanggal 31 Desember 2O1O,
Menteri Kehutanan dengan surat Nomor S.519/MenhutVII/2O13 tanggal 5 September 2013 kepada Gubernur
Kalimantan Timur menegaskan antara lain perubahan

peruntukan kawasan hutan pada areal yang belum

memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Ralcyat Republik


Indonesia, mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 12 Tahun 1993 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur;
f. bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P.44/Menhut-lll2Ol2 tentang
Pengukuhan Kawasan Hutan, peta penunjukan kawasan
hutan dilakukan penyempurnaan dengan menambah
informasi yang berasal dari citra penginderaan jauh resolusi
tinggi, pelaksanaan tata batas dan orientasi lapangan,
menjadi dasar dalam penyempurnaan peta kawasan hutan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
Tg lKpts-lll2OO I tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Kalimantan
Timur seluas 14.651.553 (empat belas juta enam ratus lima
puluh satu ribu lima ratus lima puluh tiga) hektar;
Mengingat

1.

2.

3.

4.

5.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan


Dasar Pokok-Pokok Agraria;
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2004;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OO7 tentang Penataan
Ruang;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor

44 Tahun

2OO4 tentang

Perencanaan Kehutanan;

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2OO4 tentang


Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
8. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintal-r Nomor 3 1'ahun 2008;
9. Peraturan .. .

-3-

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2OO7 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,


Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota;

10.

Peraturan Pemerintah Nomor

26 Tahun

2OOB tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);

ll. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010

tentang

Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan


Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;

t2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;
13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2OO9 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,


sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
55 Tahun 2013;

L4.

Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang


Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P
Tahun 2011;

15.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 20 13 ;

16.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 79 lKpts-ll l2OOl


tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di
Wilayah Provinsi Kalimantan Timur seluas 14.651.553
(empat belas juta enam ratus lima puluh satu ribu lima ratus
lima puluh tiga) hektar;

t7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhutll l2OlO tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kehutanan, sebagaimana telah diubah

dengan

Peraturan Menteri Kehutanan Non.ror P.33/ Menhut-

il l2ot2;
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-Ill2012
tentang Pengukuhan Kawasan Hutan;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.554/MenhutIIl2Ol3, tentang Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Bukan
Kawasan Hutan seluas + 395.621 (tiga ratus sembilan puluh
lima ribu enam ratus dua puluh satu) hektar, Perubahan
Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas + 276.240 (dua ratus
tujuh puluh enam ribu dua ratus empat puluh) hektar dan
Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan
seluas + 11.732 (sebelas ribu tujuh ratus tiga puluh dua)
hektar;
Mempcrhatikan :

1.

Surat Gubernur Kalimantan Timur Nomor 65O/436|BAPP|


2006 tanggal 16 Januari 2O06 dan Nomor 52211167 IBAPPI

2.

Surat Menteri Kehutanan Nomor S.519/Menhut-VIl/2O13

2010 tanggal 31 Desember 2010;

tanggal 5 September 2013;

MEMUTUSKAN: ...

-4MTMIIIUSKAN:
Menetapkan

KEPUTUSAN MENTERI I(EHUTANAN TENTANG PERUBAIIAN

ATAS XEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN ITOMOR


TglKJYtS-lll2OOl TANCTGIAL 15 MARET 2(X)l TENTANG
PENUilJI'KAJT I(AUIASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI
WILIIYAII PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SELUAS
14.651.553 (EMPAT BELA,S JUTA EnAM RATUS Ln[A PULUH
SATU RIBU LIMA RATUS LIMA PULUH TIGA} HEKTAR.
Pasal I

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 79 lKpts-II I 200 1 tanggal 1 5 Maret 200 1


tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
seluas 14.651.553 (empat belas juta enam ratus lima puluh satu ribu lima ratus
lima puluh tiga) hektar, diubah menjadi sebagai berikut :
1.

Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga keseluruhan Amar PERTAMA


berbunyi sebagai berikut :

KESATU : Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai


kawasan hutan di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur seluas
t 13.952.513 (tiga belas juta sembiian ratus lima puluh dua ribu
lima ratus tiga belas) hektar.
2. Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga keseluruhan Amar KEDUA berbunyi
sebagai berikut :
KEDUA : Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar KESATU

dirinci dengan fungsi dan luas sebagai berikut:


a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam
(KPA) seluas + L741.418 (satu juta tujuh ratus empat puluh
satu ribu empat ratus delapan belas) hektar.
b. Kawasan Hutan Lindung (HL) seluas + 2.a67.136 (dua juta
delapan ratus enam puluh tujuh ribu seratus tiga puluh enam)
hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas + 5.067.194
(lima juta enam puluh tujuh ribu seratus sembilan puluh
empat) hektar;
d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas + 4.090.534 (empat
juta sembilan puluh ribu lima ratus tiga puluh empat) hektar;
e. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas
+ 186.237 (seratus delapan puluh enam ribu dua ratus tiga
puluh satu) hektar.
3. Ketentuan Amar KETIGA diubah, sehingga berbunyi sebagai

berikut

KETIGA : Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai


karvasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA,
sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan.
4. Ketentuan Amar KEEMPAT dan Amar KELIMA dihapus.

Pasal

II

...

-5-

Pasal II

(1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.554/Menhutll/20ls tanggal 2 Agustus 2013, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Peta Lampiran Keputusan.
(2) Keputusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor 79/Kpts-Ill200l tanggal 15 Maret 2OO1 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Kalimantarl
Timur seluas 14.651.553 (empat belas juta ena.m ratus iima puluh satu ribu
lima ratus lima puluh tiga) hektar.
(3) Keputusan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 23 Desember 2013
dengan aslinya
HUKUM DAN ORGANISASI,

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd
ZVLKIF.LI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth.:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4. Menteri Energi dan Sumber Dai'a Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangurran I Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
1 1. Gubernur Kalimantan Timur.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Bupati dan Walikota di Provinsi Kalimantan Timur.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di
Provinsi Kalimantan Timur.
16. Kepala Balai Pemantapan Kau,asan Hutan Wiiayah IV Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai