Anda di halaman 1dari 7

MFNl'Fl f{I LINGI([; N( ;AN I IIDti I' l)A N K lr.

ll ti]'AN AN
REI'UB[,lK InND0NESIA

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR SK.69 / MENLHK/ SETJEN IPLA'2 I I l2ore
TENTANG

PENCADANGAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI


TIDAK PRODUKTIF UNTUK SUMBER TANAH OBYEK REFORMA AGRARIA
DI PRoVINSI SULA*ESI TENGGARA SELUAS t 2I.IO7 HA (DUA PULUH
SATU RIBU SERATUS TUJUH HEKTARE)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA'

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun


20l5tentangRenca'naPembangunanJangkaMenengah
Tahun 20l5-2OIg, salah satu peningkatan
Nar;rc;nal
kesejahteraan rakyat marginal pelaksanaan Program
Indonesia Kerja sasaran yang hendak dicapai dalam
rangkadistribusihakatastanahpetaniadalah
penyediaan sumber Tanah Obyek Reforma Agraria
(TORA) dan melakukan redistribusi tanah dan legalisasi
aset melalui identifikasi kawasan hutan yang akan
dilepaskanpalingsedikitseluas4.100.000Ha(empat
juta seratus ribu hektare);
b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
NomorSK.465iMenhut-IIl20|ltanggal9Agustus
20II, ditetapkan perubahan peruntukan kawasan

hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas + 1 10.105


Ha (seratus sepuluh ribu seratus lima hektare), dan
Perubahan Fungsi antar Fungsi Kawasan Hutan seluas
-2-

+ 115.1 li Ha (seratus lima belas ribu seratus sebelas


hektare) di Provinsi Sulawesi Tenggara;
c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SK.3 IS4IMENLHK-
PKTL IKUH / PLA.2 I S I 2OI8 telah ditetapkan peta
Indikatif Alokasi Kawasan Hutan untuk penyediaan
sumber Tanah obyek Reforma Agraria (TORA) seluas
4'949.737 Ha (empat juta sembilan ratus empat puruh
sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh tujuh hektare)
diantaranya berasal dari Kawasan Hutan produksi yang
dapat Dikonversi Tidak produktif seluas + 31.966 Ha
(tiga puluh satu ribu sembilan ratus enam puluh
enam
hektare) di provinsi Sulawesi Tenggara;
d' bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SK.S6}T IMENLHK_
PKTL/KUH/orl,.o lg/2or}
tanggal s september 2or8
telah dibentuk Tim Terpadu daram rangka peneritian
Pelepasan Kawasan Hutan produksi
yang dapat
Dikonversi Tidak produktif seluas
1 31.966 Ha (tiga
puluh satu ribu sembilan ratus
enam puluh enam
hektare) untuk sumber Tanah obyek
Reforma Agraria
(TORA) di provinsi Sulawesi
Tenggara;
e' bahwa Direktur Jenderal planologi
Kehutanan dan Tata
Lingkungan dengan surat Nomor
S.14lpKT L/KUH/
PLA.2/tt/20Ig tanggal 2I November 201g
menyampaikan, dengan mempertimbangkan
aspek
teknis, ekologi dan keanekaragaman
hayati, sosial
ekonomi dan budaya serta hukum,
Trm Terpadu
merekomendasikan pelepasan Kawasan
Hutan produksi
yang dapat Dikonversi Ticiak produktif
seluas + 2I.IOz
Ha {dua puluh satu ribu seratus
tujuh hektare) untuk
Sumber Tanah Obyek Reforma
Agraria (TORA) di
Provinsi Sulawesi Tenggara;
f' bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai
dengan huruf e, perlu
menetapkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang pencadangan
Kawasan Hutan
-3-

Produksi yang dapat Dikonversi Tidak produktif untuk


Sumber Tanah Obyek Reforma Agraria di provinsi
sulawesi renggara seluas + 2r.107 Ha (dua puluh satu
ribu seratus tujuh hektare);

Mengingaf 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang


Peraturan Dasar pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor S Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
3. Undang-Undang Nomor 4l Tahun lggg tentang
Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2OO4;
4. Undang-Undang t\omor 26 Tahun 2OOT tentang
Perr:rtaan Ruang;
5' Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2oog tentang
Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup;
6' Undang-Undang Nomor 1g rahun 2ors tentang
Pencegahan dan pemberantasan perusakan Hutan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OI5;
8. Peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2oo4 tentang
Perencanaan Kehutanan;
9- Peraturan pemerintah Nomor 4s rahun 2oo4 tentang
Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan pemerintah Nomor 60 Tahu n 2OO9;
10. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2oor tentang
Tata Hutan dan penyusunan Rencana pengelolaan
Hutan serta pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah
diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 3 Tahun
2008;
I 1' Peraturan pemerintah Nomor 26 Tahun
2oog tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi, sebagaimana
telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor
13
Tahun 2017;
-4-

12.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2OlO tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2o15 tentang
Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan
Hutan;
14. Keputusan Presiden Nomor r2r/p rahun 2or4 tentang
Pembentukan Kementerian dan pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Tahun 2or4-2or9, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 10/p Tahun 2OIg;
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2ors tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015 - 2OI9;
16. Peraturan Presiden Nomor T Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
17. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
18. Peraturan Presiden Nomor gg rahun 2or7 tentang
Penyelesaian penguasaan Tanah Dalam Kawasan
Hutan;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor sK.465/Menhut-
Irl2o11 tentang perubahan peruntukan Kawasan Hutan
menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas + 110.105
(serair.rs sepuluh ribu seratus lima) hektar, dan
Perubahan Fungsi Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas
+
115.111 (seratus lima belas ribu seratus sebelas)
hektar di Provinsi Sulawesi Tenggara;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor p.44/Menhut-
ll l2OI2 tentang pengukuhan Kawasan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri
Kehutanan Nomor p.62 /Menhut-lI I 2013;
21. Peraturan Menteri LingkunganHidup dan Kehutanan
Nomor P. 18/Menlhk-il/201s tentang organisasi dan
Tata Ker.la Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
22'Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P'1-/ / MENLHK/SETJEN/KUM. r s 2018 tentang
/ /
-5-

Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan dan Perubahan


Batas Kawasan Hutan untuk Sumber Tanah Obyek
Reforma Agraria;
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SK.3I54 IMENLHK-PKTLIKUH/PLA21512018
tentang Peta Indikatif Alokasi Kawasan Hutan untuk
Penyediaan Sumber Tanah Obyek Reforma Agraria
(Revisr II);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG PENCADANGAN KAWASAN HUTAN
PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI TIDAK PRODUKTIF
UNTUK SUMBER TANAH OBYEK REFORMA AGRARIA DI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA SELUAS + 2I.TO7 HA
(DUA PULUH SATU RIBU SERATUS TUJUH HEKTARE).

KESATU : Mencadangkan Kawasan Hutan produksi yang dapat


Dikonversi Tidak Produktif untuk sumber Tanah obyek
Reforma Agraria di Provinsi sulawesi Tenggara seruas
+ 2L 107 Ha (dua puluh satu ribu seratus tujuh hektare),
sebagaimana tercantum dalam Peta Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Luas dan letak definitif Kawasan Hutan produksi yang


dapat Dikonversi Tidak Produktif sebagaimana dimaksud
dalam Amar KESATU, ditetapkan oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan setelah dilaksanakan penataan batas
di lapangan.

KETIGA r Memerintahkan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan


wilayah XXII Kendari untuk menyelesaikan penataan batas
Kawasarr Hutan Produksi yang dapat Dikonversi ridak
Produktif sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU,
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
sejak ditetapkannya Keputusan ini.
-6-

KEEMPAT Memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi


Tenggara untuk mengamankan Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi Tidak Produktif yang telah
dicadangkan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU.

KELIMA Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi Tidak


Produktif yang telah dicadangkan sebagaimana dimaksud
dalam Amar KESATU, pengurusan dan pengawasannya
masih menjadi tanggung jawab Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Sulawesi Tenggara sarrp"i ditetapkannya
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tentang Penetapan Batas Areal Pelepasan Kawasan Hutan
Produksi yang dapat Dikonversi Tidak Produktif.

KEENAIU : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diteta,pkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Januari2OI9

sesuai ciengan aslinya M]]I{TERI LINGKUNGAN HIDUP DAI{


IRO HUKUM, KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Z\l
Pi!
-1,
4rl ttd
$.
SITI NURBAYA

Salinan Keptrtusan ini disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonornian;


2. Menteri Dalam Negeri;
3. Menteri Pertanian;
4. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
5. I\4enteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan F-ehutanan;
7. Direktur .Ienderal Planologi Kehutanan dan Tara Lingkungan;
8. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;
g. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung;
-7-

10. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem;


11. Gubernur Sulawesi Tenggara;
12. Bupati/Wali Kota se Provinsi Sulawesi Tenggara;
13. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara;
14. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara;
15' Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi
Tenggara;
16' Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan provinsi
Sulawesi Tenggara;
17' Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi
Tenggara;
18. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan wilayah XXII
Kendari;
19. Kepala Balai Pengelo.aan Hutan produksi wilayah XIII Makassar.

Anda mungkin juga menyukai