Anda di halaman 1dari 38

DATA KELEMBAGAAN MASYARAKAT DAN DUKUNGAN BERKELANJUTAN

1. Kelembagaan Masyarakat
a. Kelembagaan

SK KUPS Bebatu SK HPHD Daftar Hadir

b. Struktur Organisasi

c. Program Kerja LPHD Bebatu


Terlampir

d. Aturan Organisasi
Terlampir

e. Sistem Kaderisasi
Terlampir
2. Dukungan Kebijakan Terkait Pengendalian Perubahan Iklim
a. Kearifan/Kebijakan Lokal

b. Kebijakan Desa/Kelurahan

3. Partisipasi Masyarakat

4. Kapasitas Masyarakat
a. Menyebarkan Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi ke Pihak Lain

Kunjungan dari Desa Sengkong Buku Tamu Narasumber LPHD

Instagram Facebook
b. Tokoh atau Pemimpin Lokal

Ketua Adat Bapak Udin S.

c. Keragaman Teknologi Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim

IPA Gambut Teknologi Pengolahan Produk VCO Alat Monitor Tinggi Muka Air Gambut

d. Kemampuan Masyarakat Untuk Membangun Jejaring

Kerjasama dengan GIZ Pembinaan oleh Dishut Prov. Kaltara

e. Kemampuan Masyarakat Dalam Meraih Prestasi

f. Keikutsertaan Dalam Program Lain

Kampung KB
5. Dukungan Sumber Daya Eksternal

Kerjasama dengan GIZ Dishut Prov. Kaltara CSR Perusahaan

6. Pengembangan Kegiatan

Kerja Bakti Paludikultur

7. Pengelolaan Data Aksi

Laporan Tahunan Dalam Bentuk Profil Kegiatan

8. Manfaat Terhadap Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan


a. Manfaat Ekonomi

Menghasilkan Produk Untuk Penghasilan Desa


b. Manfaat Sosial

Pemberdayaan Masyarakat Gotong Royong

c. Manfaat Lingkungan

Kesuburan Tanah Pencegahan Banjir/Rob


REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


REPUBLIKINDONESIA
Nomor : SK. 4421/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2020

TENT ANG

PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN HUTAN DESA KEPADA


LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA BEBATU SELUAS ± 1.819 (SERIBU
DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS) HEKTARE BERADA PADA KAWASAN
HUTAN PRODUKSI TETAP DI DESA BEBATU KECAMATAN SESAYAP HILIR
KABUPATEN TANA TIDUNG
PROVINS! KALIMANTAN UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Surat Permohonan Nomor


01/LPHD/DS.BBT/IX/2018 tanggal 28 September 2018,
Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa Bebatu
mengajukan Permohonan Hak Pengelolaan Hutan Desa
seluas ± 3.131 (tiga ribu seratus tiga puluh satu) hektare
berada pada kawasan Hutan Produksi Tetap dan pada
kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi di Desa
Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung
Provinsi Kalimantan Utara;
b. bahwa berdasarkan hasil verifikasi teknis sesuai Berita
Acara Verifikasi Teknis Nomor: BA.21/X-3/BPSKL-2/
PSL.1/04/2020 tanggal 1 Februari 2020, permohonan
sebagaimana dimaksud pada huruf a terdapat
pengurangan seluas ± 1257 (seribu dua ratus lima puluh
tujuh) berdasarkan Peta Indikatif dan Areal Perhutanan
Sosial. ..
2

Sosial Revisi IV, terdapat pengurangan seluas ± 16 (enam


belas) Hektare Berdasarkan Peta Indikatif Alokasi
Kawasan Hutan Penyediaan Sumber dan Tanah Obyek
Reforma Agraria (TORA) Revisi IV, terdapat pengurangan
seluas ± 6 (enam) Hektare karena areal aset Obyek Vital
milik PT. Pertamina, dan terdapat pengurangan seluas 33
(tiga puluh tiga) karena areal terlalu jauh dan tidak
mungkin dikelola oleh LPHD. Sebingga calon areal yang
dapat direkomendasikan menjadi seluas ± 1.819 (seribu
delapan ratus sembilan belas) hektare berada pada
kawasan Hutan Produksi Tetap di Desa Bebatu
Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi
Kalimantan Utara. Areal Kerja Hak Pengelolaan Hutan
Desa berada dalam fungsi lindung dan fungsi budidaya
ekosistem gambut;
c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SK.7099/MENLHK-
PKTL/IPSDH/PLA.1/8/2019 tentang Penetapan Peta
lndikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Hutan Alam
Primer dan Laban Gambut Tahun 2019, calon areal kerja
Hak Pengelolaan Hutan Desa sebagaimana dimaksud
dalam huruf b, seluruhnya berada dalam Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru Hutan Alam Primer dan
Laban Gambut seluas ± 1819 (seribu delapan ratus
Sembilan belas) hektare, dapat diberikan selain izin
usaha pemanfaatan basil hutan kayu, izin pemungutan
hasil hutan kayu, izin penggunaan kawasan hutan dan
perubahan peruntukan kawasan hutan;
d. bahwa berdasarkan lampiran Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.130/MENLHK/SETJEN/PKL.0/2/2017 tentang
Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional,
calon areal kerja Hak Pengelolaan Hutan Desa
sebagaimana dimaksud pada huruf b, sebagian berada
dalam ...
3

dalam Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional pada


fungsi lindung dan fungsi budidaya seluas ± 1.819
(seribu delapan ratus Sembilan belas) hektare;
e. bahwa berdasarkan Pasal 12, Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83/MenLHK/
Setjen/Kum-1/ 10/2016 tentang Perhutanan Sosial,
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan
Lingkungan atas nama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan menerbitkan Keputusan tentang Pemberian
Hak Pengelolaan Hutan Desa;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf e, perlu diterbitkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan tentang Pemberian Hak
Pengelolaan Hutan Desa kepada Lembaga Pengelola
Hutan Desa Bebatu seluas ± 1.819 (seribu delapan ratus
sembilan belas) hektare berada pada kawasan Hutan
Produksi Tetap di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang


Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244. Tambahan Lembaran
Negara...
4

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana


telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4818);
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 17);
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia tahun
2015 Nomor 713);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P.14/ Menlhk/ Setjen/ OTL.0/ 1/ 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Perhutanan Sosial dan
Kemitraan Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia
tahun 2016 Nomor 210);

7.Peraturan ...
5

7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Nomor: P.83/MenLHK/Setjen/Kum-1/10/2016 tentang
Perhutanan Sosial.
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.16/MENLRK/SETJEN/ KUM.1/2/2017 tentang
Pedoman Teknis Pemulihan Fungsi Ekosistem Gambut.
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P.37 /MenLRK/Setjen/Kum-1/ 10/2019 tentang
Perhutanan Sosial pada Ekosistem Gambut.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN


KERUTANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN RUTAN DESA KEPADA
LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA BEBATU SELUAS
± 1.819 (SERIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS)
HEKTARE BERADA PADA KAWASAN RUTAN PRODUKSI
TETAP DI DESA BEBATU KECAMATAN SESAYAP RILIR
KABUPATEN TANA TIDUNG PROVINS! KALIMANTAN
UTARA.

KESATU Memberikan Hak Pengelolaan Hutan Desa kepada


Lembaga Pengelola Rutan Desa Bebatu di Wilayah
Administrasi Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara seluas
± 1.819 ( seribu delapan ratus sembilan belas) hektare
berada pada kawasan Rutan Produksi Tetap dengan
susunan pengurus sebagaimana Lampiran Keputusan ini.

KEDUA Letak, Luas dan batas Rak Pengelolaan Hutan Desa


sebagaimana dimaksud pada Amar KESATU adalah
sebagaimana tergambar pada Lampiran Keputusan
Menteri ini.
KETIGA:...
6

KETIGA Pemberian Hak Pengelolaan Hutan Desa sebagaimana


dimaksud pada Amar KESATUdengan ketentuan :
1. Hak Pengelolaan Hutan Desa tidak dapat diwariskan;
2. Hak Pengelolaan Hutan Desa bukan merupakan hak
kepemilikan atas kawasan hutan;
3. Hak Pengelolaan Hutan Desa dilarang
dipindahtangankan;
4. Hak Pengelolaan Hutan Desa tidak boleh mengubah
status dan fungsi kawasan hutan;
5. Hak Pengelolaan Hutan Desa dilarang digunakan
untuk kepentingan lain diluar rencana usaha
pemanfaatan;
6. Hak Pengelolaan Rutan Desa tidak dapat diagunkan
kecuali tanamannya;
7. Dilarang menanam sawit di areal Hak Pengelolaan
Hutan Desa.
8. Pemanfaatan Kawasan di areal Hak Pengelolaan Hutan
Desa sesuai RPPEG;
9. Pemanfaatan kawasan dan pemanfaatan jasa
lingkungan di areal Hak Pengelolaan Hutan Desa
tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan
fungsi utamanya;
10. Pemanfaatan Kawasan di areal Hak Pengelolaan
Hutan Desa dengan pengolahan tanah terbatas;
11. Dilarang menimbulkan dampak negatif terhadap
biofisik dan sosial ekonomi di areal Hak Pengelolaan
Hutan Desa;
12. Dilarang menggunakan peralatan mekanis dan alat
berat di areal Hak Pengelolaan Hutan Desa;
13. Dilarang membangun sarana dan prasarana yang
mengubah bentang alam di areal Hak Pengelolaan
Hutan Desa;
14. Menerapkan pola tanam campur wanatani
(agroforestry) dan / atau wana - mina - tani

( agrosilvofishery) ...
7

(agrosilvofishery) di areal Hak Pengelolaan Hutan


Desa;
15. Pemanfaatan jasa lingkungan dalam rangka restorasi
dan perlindungan Ekosistem Gambut di areal Hak
Pengelolaan Hutan Desa;
16. Dilarang mengubah bentang alam di areal Hak
Pengelolaan Hutan Desa;
17. Dilarang merusak keseimbangan unsur-unsur
lingkungan di areal Hak Pengelolaan Hutan Desa; dan
18. Dilarang menggunakan peralatan mekanis dan
alat berat di areal Hak Pengelolaan Hutan Desa;
19. Dilarang membuka lahan baru dengan cara land
clearing atau clear cutting (tebang habis) di areal Hak
Pengelolaan Hutan Desa;
20. Dilarang membuat kanal pada bentang lahan
ekosistem gambut di areal Hak Pengelolaan Hutan
Desa;
21. Dilarang membuat saluran drainase yang
mengakibatkan Gambut menjadi kering di areal Hak
Pengelolaan Hutan Desa;
22. Dilarang membakar lahan Gambut dan/atau
melakukan pembiaran terjadinya pembakaran di areal
Hak Pengelolaan Rutan Desa; dan
23. Dilarang melakukan kegiatan lain yang
mengakibatkan terlampauinya kriteria baku
kerusakan Ekosistem Gambut di areal Hak
Pengelolaan Hutan Desa.

KEEMPAT Rak Pengelolaan Rutan Desa sebagaimana Amar


KESATU,meliputi:
1. Usaha pemanfaatan kawasan;
2. Usaha pemungutan dan pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu disesuaikan dengan daya dukung
ekosistem gambut dan daya tampung untuk setiap
Kepala...
8

kepala keluarga serta memperhatikan kepentingan


pemulihan Ekosistem Gambut;
3. Usaha pemanfaatan tanaman kehidupan untuk
kebutuhan pangan dengan varietas yang adaptif
dengan fungsi lindung ekosistem gambut pada fungsi
lindung ekosistem gambut; dan/ atau
4. Usaha pemanfaatan jasa lingkungan;

KELIMA Setelah diberikan Hak Pengelolaan Hutan Desa, Lembaga


Pengelola Hutan Desa Bebatu berhak:
1. Mendapat Perlindungan dari gangguan perusakan dan
pencemaran lingkungan atau pengambilalihan secara
sepihak oleh pihak lain;
2. melaksanakan usaha pemanfaatan sebagaimana Amar
KEEMPATsesuai dengan kearifan lokal antara lain
sistem agroforestry (wanatani);
3. mendapat manfaat dari sumber daya genetik yang ada
di dalam areal Hak Pengelolaan Hutan Desa;
4. mengembangkan ekonomi produktif berbasis
kehutanan;
5. mendapat pendampingan dalam pengelolaan Hutan
Desa serta penyelesaian konflik;
6. mendapat pendampingan kemitraan dalam
pengembangan usahanya;
7. mendapat pendampingan penyusunan rencana
pengelolaan hutan desa dan rencana kerja tahunan
hak pengelolaan hutan desa; dan
8. mendapat perlakuan yang adil atas dasar gender
ataupun bentuk lainnya.
9. Mendapatkan fasilitasi dalam rangka pemulihan
ekosistem gambut.

KEENAM Setelah diberikan Hak Pengelolaan Hutan Desa, Lembaga


Pengelola Hutan Desa Bebatu berkewajiban:
1. menjaga arealnya dari perusakan dan pencemaran
lingkungan ...
9

lingkungan;
2. memberi tanda batas areal kerjanya;
3. menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD)
dan Rencana Kerja Tahunan Hak Pengelolaan Hutan
Desa (RKTHPHD);
4. menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan
Hutan Desa kepada pemberi Hak Pengelolaan Hutan
Desa;
5. melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan di
areal kerja Hak Pengelolaan Hutan Desa;
6. melaksanakan tata usaha hasil hutan;
7. membayar provisi sumber daya hutan;
8. mempertahankan fungsi hutan; dan
9. melaksanakan perlindungan hutan.
10. menjaga fungsi hidrologis gambut.
11. Melakukan pemulihan ekosistem gambut dalam hal
ekosistem gambut mengalami kerusakan dengan
difasilitasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

KETUJUH Dalam hal pengelolaan hutan dilarang melakukan


aktivitas pembukaan lahan dengan metode pembakaran.

KEDELAPAN Kegiatan pemanfaatan areal kerja Hak Pengelolaan Hutan


Desa sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPATyang
berada dalam fungsi ekosistem gambut dilakukan sesuai
dengan ketentuan pengelolaan gambut dan mengacu
kepada Rencana Pengelolaan Hutan Desa dan Rencana
Kerja Tahunan Hak Pengelolaan Hutan Desa yang telah
disahkan.

KESEMBILAN Hak Pengelolaan Hutan Desa diberikan untuk jangka


waktu 35 (tiga puluh lima) tahun dan dievaluasi setiap 5
(lima)tahun.

KESEPULUH:
...
10

KESEPULUH Apabila pemegang Hak Pengelolaan Hutan Desa di Desa


Bebatu melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEENAMdikenakan sanksi sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.83/Menlhk/Setjen/Kum-I/2016 tentang
Perhutanan Sosial.

KESEBELAS:
...
11

KESESELAS Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diTetap dan


pada kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversikan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Di tetap : di Jakarta

Salinan sesuai dengan aslinya Pada tanggal 30 Juni 2020

Plt. Kepala Bagian Hukum dan


A.n MENTERI LINGKUNGANHIDUP DAN
Kerjasama Teknik
KEHUTANANREPUSLIK INDONESIA,
Sekretariat Direktorat Jenderal
DIREKTUR JENDERAL PERHUTANAN
SOSIAL DAN KEMITRAANLINGKUNGAN,

Ttd.

BAMBANG SUPRIYANTO
NIP. 19631004 199004 1 001
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi;
2. Menteri Dalam Negeri;
3. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
4. Menteri Pertanian;
5. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
6. Menteri Perindustrian;
7. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Sadan Pertanahan Nasional;
8. Kepala Sadan Restorasi Gambut
9. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
10. Direktur Jenderal Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
11. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
12. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;
13. Kepala Sadan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
14. Kepala Sadan Restorasi Gambut;
15. Gubernur Kalimantan Utara;
16. Bupati Tana Tidung;
1 7. Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial;
18. Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat;
19. Kepala Balai Perhutanan Sosial Dan Kemitraan Lingkungan Wilayah
Kalimantan;
20. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara;
21. Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara;
22. Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial Provinsi Kalimantan Utara;
23. Kepala Camat Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi
Kalimantan Utara;
24. Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa Bebatu di Desa Bebatu Kecamatan
Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara.
12

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN HUTAN
DESA KEPADA LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA BEBATU SELUAS ±
1.819 (SERIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS) HEKTARE BERADA PADA
KAWASAN HUTAN PRODUKSI TETAP DI DESA BEBATU KECAMATAN
SESAYAP HILIR KABUPATEN TANA TIDUNG PROVINS! KALIMANTAN UTARA.

NO MOR SK. 4221/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2020


TANGGAL 30 JUNI 2020
SUSUNAN PENGURUS
LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA BEBATU
DI DESA BEBATU KECAMATAN SESAYAP HILIR
KABUPATEN TANA TIDUNG PROVINS! KALIMANTAN UTARA

Ketua Mustafa
Sekretaris Sariffudin
Bendahara JamhariJ.
Seksi Bidang
a. Seksi Perencanaan Program Uddin S
Koordinator 1. Rabet
Anggota 2. Samsudin T

b. Seksi Rehabilitasi dan Pemeliharaan Kadir K


Koordinator 1. Jefri
Anggota 2. Ibrahim K

c. Seksi Pengamanan Kawasan


Koordinator Ahmad Johan
Anggota 1. Samsudin J
2. Jusran

d. Seksi Pemanfaatan Kawasan


Koordinator Hamsah T
Anggota 1. Hamzah M
2. Hamzah H

e. Seksi...
13

e. Seksi Pengembangan Usaha


Koordinator Saipul Islam
Anggota 1. Masrianti
2. Marjuan

A.n MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DIREKTUR JENDERAL PERHUTANAN


SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN,

Ttd.

BAMBANG SUPRIYANTO
NIP. 19631004 199004 1 001
LEMBAGA PENGELOLAAN HUTAN DESA (LPHD) BEBATU
Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENGELOLAAN HUTAN DESA (LPHD) BEBATU


TAHUN 2021-2026

Rapat Anggota

Dewan Pembina :
 Kepala Desa Bebatu
 Kepala BPK
 Fasilitator/Pendamping

Ketua LPHD
Mustapa

Sekretaris Bendahara
Sariffudin Jamhari J

Seksi Perencanaan Seksi Rehabilitasi Seksi Pemanfaatan Seksi Pengamanan


Program dan Pemeliharaan Kawasan Kawasan
Uddin S Kadir K Hamsah T Ahmad Johan

KUPS HHBK KUPS Silvofishery KUPS Silvopastura


Indra Lastari Darul Sopianto, S.Pd Jalil
LEMBAGA PENGELOLAAN HUTAN DESA (LPHD) BEBATU
Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK USAHA PERHUTANAN SOSIAL (KUPS)


SILVOFISHERY

Ketua LPHD
Mustapa

Ketua KUPS HHBK


Darul Sopianto, S.Pd

Sekretaris KUPS Bendahara KUPS


Agus Wanto Fitriani, A.Md.Farm

Anggota
KUPS
LEMBAGA PENGELOLAAN HUTAN DESA (LPHD) BEBATU
Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK USAHA PERHUTANAN SOSIAL (KUPS)


HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)

Ketua LPHD
Mustapa

Ketua KUPS Silvofishery


Indra Lastari

Sekretaris KUPS Bendahara KUPS


Rolliandi, Sp Rukiyah

Anggota
KUPS
STRUKTUR ORGANISASI ADAT

KETUA
UDDIN.S

WAKIL BENDAHARA
JAMHARI MUSTAPA

SEKRETARIS ANGGOTA
IRIAN LAYAP KADIR.K
STRUKTUR ORGANISASI

KARANG TARUNA

KETUA
ZULHAMDANI

SEKRETARIS
BENDAHARA
ADAM MALIK
RISKA OPAVIANA

KETUA KETUA
KETUA
BIDANG KETUA KETUA
BIDANG SDM BIDANG
KEAGAMAAN PUBLIKASI KEBUDAYAAN
SANDY PUTRA OLAHRAGA
AHMAD HENDRI FAJAR MALIK
YUSRIL HEZA .M
AFRIZAL
STRUKTUR ORGANISASI
FARDU QIFAYAH

KETUA
SYAMSUDIN NUR

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA


MUHDAR DARMAWATI FITRIANTI
HERMAN TAHIR ARBAYA IDRIS SUDARMI
ARMIAH JAURAH AHMAD DAYAT
JAMILAH .M RAHMILAH HABLY
JAINUDIN
STRUKTUR ORGANISASI TBM

KETUA
DIANA

SEKRETARIS
RAHMA
ANGGOTA :
JULAIDA
RAHMAWATI
NORAINI
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAH DESA BEBATU
BPD KEPALA DESA
RABET MAHMUDA

SEKRETARIS DESA
SARIFUDIN

KASI PEMERINTAHAN KASI PELAYANAN KAUR PERENCANAAN KAUR UMUM KAUR KEUANGAN
PPPEMERINTAHAN
SAPRIANTO NOVA ASJAWIYAH NORA ALAWIYAH YULI ASTRI Y NURVITA HASANAH

KASI KESEJAHTERAAN
SRI KAMARIAH

RT I RT II RT III RT IV
JAMHARI ARDIANSYAH SARAKAL F NURDIN H

Anda mungkin juga menyukai