SALINAN
BUPATI BERAU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TENTANG
BUPATI BERAU,
dan
BUPATI BERAU
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Kedua
Sasaran
Pasal 8
Pasal 9
BAB IV
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
Pasal 10
BAB V
PERENCANAAN, PENATAAN
Bagian Kesatu
Perencanaan
Pasal 11
Bagian Kedua
Penataan
Pasal 12
BAB V
PENGELOLAAN
Bagian kesatu
Penetapan Kawasan / Zonasi
Pasal 13
Bagian Kedua
Jenis Kegiatan yang Boleh Dilaksanakan
Pasal 14
Bagian Ketiga
Jenis Kegiatan yang Tidak Boleh Dilaksanakan
Pasal 15
BAB VI
KELEMBAGAAN
Pasal 16
(1) Dalam pengembangan hutan mangrove, dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis
Dinas.
(2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VII
Pasal 17
BAB VIII
SISTEM INFORMASI
Pasal 18
BAB IX
KOORDINASI
Pasal 19
BAB X
Bagian Kesatu
Kerjasama
Pasal 20
Bagian Kedua
Kemitraan
Pasal 21
BAB XI
Pasal 22
BAB XII
INSENTIF
Pasal 23
(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif kepada masyarakat dan dunia
usaha yang melaksanakan Pengelolaan dan Pengelolaan ekosistem mangrove
untuk pencapaian 45% (empat puluh lima persen) kawasan lindung Daerah,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Insentif kepada masyarakat dan dunia usaha, dapat diberikan dengan
pertimbangan keterlibatan masyarakat dan dunia usaha terhadap upaya
Pengelolaan ekosistem mangrove guna mewujudkan luasan kawasan lindung
di Daerah, dalam bentuk :
a. bantuan sosial;
b. kompensasi;
c. kerjasama pendanaan untuk kelestarian lingkungan;
d. penyediaan infrastruktur; dan/atau
e. penghargaan.
(3) Ketentuan mengenai insentif diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati,
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
BAB XIII
LARANGAN
Pasal 24
BAB XIV
Pasal 25
Pasal 26
BAB XV
PEMBIAYAAN
Pasal 27
BAB XVI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 28
(1) Orang atau badan usaha yang memiliki izin usaha pemanfaatan kawasan, izin
usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu, izin pemungutan hasil hutan, dan/atau pemegang izin lainnya
yang melanggar Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi administrasi, berupa:
a. teguran tertulis;
b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha;
c. pembekuan izin;
- 15 -
d. pencabutan izin;
e. penetapan ganti rugi; dan/atau
f. denda.
BAB XVII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 29
(1) Setiap orang dan/atau badan yang melanggar Peraturan Daerah ini diancam
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
(3) Selain ketentuan pidana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2), dikenakan
sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XVIII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 30
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
KABUPATEN BERAU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR : (11/2014)