Lempi
n Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 837/Kpts/Um/1 1/1980
Tanggal : 24 Nopember 1980
Tentang
KRITERIA DAN TATA CATA PENETAPAN HUTAN LINDUNG
4. PENGERTIAN
1.1, Hutan lindung adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat fisik wilayahnya
perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan dengan penutupan vegetasi secara
tetap guna kepentingan hidro-orologi, yaitu mengatur tata-air, mencegah banjir dan
erosi serta memelihara keawetan dan kesuburan tanah, baik dalam kawasna hutan
yang bersangkutan maupun kawasan yang dipengaruhi disekitarnya.
4.2. Untuk menjaga agar hutan lindung dapat berfungsi dengan sebak-baiknya, maka di
dalam hutan lindung tidak boleh dilaksanakan kegiatan yang mengakibatkan
terganggunya fungsi tersebut.
2. KRITERIA PENETAPAN HUTAN LINDUNG
2.4. Faktor-faktor yang diperhatikan dan diperhitungkan di dalam penetapan perlunya
hutan lindung di dalam suatu wilayah adalah lereng lapangan, jenis tanah menurut
kepekaannya tethadap erosi dan intensitas hujan dari wilayah yang bersangkutan,
2.2. Lereng lapangan dibegi kedalam kelas-kelas sebagai berkut :
Lereng | Kemiringan
0% - 8% Datar
| 8% - 15% | Landai
1596 - 25% | Agak curam
25% - 45% | Curam
45% - atau lebih Sangat curam
2.3.Menurut kepekaannya terhadap erosi, tanah terbagi ke dalam kelas-kelas sebagai
berikut
Kelas |Jenis Tanah ]
tanah ft k see
1 [Auuvial, tanah glet planosol hidrowort | Tidak peka
___| kelabu, laterita air tanah
2 | Latosot E |
3 [Brown forest soil, rion calcis brown,
i mediteran : _
| Andosol, laterits, grumusol, podsol, | Peka |
| padsolik |
[5 | Regosol,iitosol, organozol, renzina Sangatpeka
Untuk jenis tanah kompleks, kelasnya adalah sama dengan kelas dari jenis tanah
yang terpeka terhadap erosi yang terdapat dalam jenis tanah kompleks tanah
tersebut.24, Iniensias hujan, yaitu rata-rata cura hujan dalam mm setahun divagi dengan cata
rata jumlah hari hujan setahun, dibagi Kedalam kelas-kelas sebagai berikut
Keias intensias Fujan | Intensitas Hjan | (mm ati hujan} j
i Sid 16 | Sangatrendah _|
i 2 43.6 20,7 Rendah__|
3 207-277 Sedang
4 - 27-348 Tinggi |
5 34,8 ke atas Sangat tinggi
2.5. Makin tinggi nilai kelas sesuatu factor, makin besar pengaruh factor tersebut tethadap
kepekaan wilayah yang bersangkutan terhadap erosi
2.6. Untuk menetapkan perlunya hutan findung daiam suatu wilayeh meka nilai dari setiap
factor diumlahkan setelan masing-masing dikalikan dengan nilai imbangan sesuai
dengan besamya pengaruh relative tethadap kepekaan wilayah yang bersangkutan
terhadap erosi. Nilai timbangan adalah 20 untuk lereng lapangan, 15 untuk jenis
tanah dan 10 untuk intensitas hujan.
2.7. Hasil penjumlahan yang sama dengan atau lebih deri 175 menunjukkan wilayah yang
bersangkutan perlu djadikan dibina dan dipertahankan sebagai hutan lindung,
2.8, Menyimpang dari ketentuan pada butir 2.7. di atas suhu wilayah perlu dibina dan
dipertahankan sebagai hutan lindvng, apabila memenuhi salah satu atau beberapa
syarat sebagal berikut
2.8.4. mempunyai leteng iap deri 45%
2.8.2. tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tanah ragosol,litosol, organoso!
dan renzina dengan lereng lapangan letih dari 15%
2.8.3. merupakan jalur pengamanan alran sungailas, sek
meter di kiri-kanan sungai/aliran air tersebut
28.4. merupakan peindung meteair, se!
meter di sekelling mata-air tersebut
2.8.5. mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2.000 meter atau lebih
286, guna keperluan/kepentingan khusus, ditetapkan oleh Menteri Pertanian
sebagai hutan lindung,
ng-kurangnya 100
;kurangnya dengen jafijat 200
281
3. TATACARA PENETAPAN HUTAN LINDUNG
3.1. Penetapan hutan lindung adalah kegiatan dalam rangka pelaksanaan penatagunaan
hutan yang merupakan tindak lanjut atau bagian dari pengukuhan hutan
3.2. Kegiaian penentuan hutan lindung pada khususnya dan penatagunaan hutan
umumnya moliput:
3.2.1. pengumpulan data mengenai faktor-faktorfisik wilayah yang diperiukan, balk
secara langsung melalui survey lapangan maupun secara tidak langsung
dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia
3.2.2. pethitungan guna menetapkan apakah wilayah yang bersangkutan perlu
dijadikan, dibina dan dipertahankan sebagai huten lindung menurut criteria
yang ditentukan
3.2.3. penunjukkan hutan lindung yang meliputi letak, ues dan perincian
peruntukkannya oleh Menteri Pertanian