Anda di halaman 1dari 7
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANA Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270, Kotak Pos 6505 Telepon : 5730191, Faximile : 5738732 Kepada 1. Yth. Gubernur (daftar terlampir) 2. Yth. Bupati/Walikota (daftar terlampir) 3. Sdr. Pimpinan Perusahaan Pemegang IUPHHK-HT/HA/RE 4. Sdr. Pimpinan Perusahaan Pemegang Izin Usaha Perkebunan 5. Sdr. Kepala UPT Lingkup KLHK SURAT EDARAN Nomor: SE -3/MENLH fe ~/PEL/SET letra). upg TENTANG PENJELASAN UNTUK PELAKSANAAN TEKNIS P.10/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019 Menindaklanjuti penetapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.10/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/2019 Tentang Penentuan, Penetapan dan Pengelolaan Puncak Kubah Gambut Berbasis Kesatuan Hidrologis Gambut, dengan hormat kami sampaikan hal-hal penting sebagai berikut: LATAR BELAKANG KEBIJAKAN 1. Putusan Mahkamah Agung Nomor 49P/HUM/2017 yang membatalkan beberapa Pasal dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.17/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/2/2017 mengandung arti bahwa: a. izin usaha darvatau kegiatan untuk memanfaatkan Ekosistem Gambut pada fungsi lindung Ekosistem Gambut yang telah terbit sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2014 dan sudah beroperasi, dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu izin berakhir. b. Kegiatan pemanfaatan Ekosistem Gambut dengan fungsi lindung yang telah mendapat izin usaha dan/atau kegiatan dan belum ada kegiatan di lokasi, izin usaha dan/atau kegiatan tetap berlaku dengan kewajiban menjaga fungsi hidrologis Gambut. 2. Fungsi Lindung Ekosistem Gambut adalah tatanan unsur Gambut yang memilki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi utama dalam perlindungan dan keseimbangan tata air, penyimpan cadangan karbon, dan_pelestarian keanekaragaman hayati untuk dapat melestarikan fungsi Ekosistem Gambut. 3. Kubah Gambut adalah areal Kesatuan Hidrologis Gambut yang mempunyai topografi/relief yang lebih tinggi dari wilayah sekitarnya, sehingga secara alami mempunyai kemampuan menyerap dan menyimpan air lebih banyak, serta menyuplai air pada wilayah sekitarnya. 4, Puncak Kubah Gambut adalah areal pada kubah Gambut yang mempunyei topografi paling tinggi dari wilayah sekitamya yang penentuannya berbasis neraca air dengan memperhatikan prinsip keseimbangan air (water balance) MUATAN TEKNIS KEBIJAKAN 5. Atas dasar hal-hal tersebut di atas dan untuk tetap menjaga fungsi hidrologis Gambut, maka Puncak Kubah Gambut harus diselamatkan dari kegiatan pemanfaatan pada fungsi lindung Ekosistem Gambut melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.10/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/ 2019 tentang Penentuan, Penetapan, dan Pengelolaan Puncak Kubah Gambut Berbasis Kesatuan Hidrologis Gambut. 6. Peraturan Menteri_ Lingkungan Hidup dan ‘Kehutanan_— Nomor: P.10/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/2019 lebih memperkuat Peraturan Pemerintah Nomor 71/2014 juncto Peraturan Pemerintah No. 57/2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut yang menjelaskan bahwa semua Fungsi Lindung Ekosistem Gambut (FLEG) dapat dimanfaatkan sepanjang menjaga fungsi hidrologis gambut melalui tata kelola air, namun pada areal Puncak Kubah Gambut yang menjadi areal penyimpanan air harus dilindungi dan tidak diperbolehkan ada pemanfaatan di dalamnya. 7. Ketentuan Pasal 4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. P.16/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/2/2017 tentang Pedoman Teknis Pemulihan Fungsi Ekosistem Gambut tidak menjelaskan secara rinci mengenai areal yang dimaksud sebagai Kubah Gambut. Untuk itu maka diperjelas dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.10/MENLHK/SETJEN/ KUM. 1/3/2019, penegasan pada bagian mana yang dimaksud sebagai Puncak Kubah Gambut yang wajib untuk dijaga untuk dijadikan sebagai area konservasi dan juga _puncak kubah yang telah rusak wajib dilakukan pemulihan. 8. Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. 129/2017 dan No, 130/2017 hanya menetapkan areal Fungsi Lindung Ekosistem Gambut (FLEG) dan Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut (FBEG), yang di dalamnya terdapat areal Kubah Gambut, tetapi areal Kubah Gambut dan Fungsi Ekosistem Gambut tersebut masih merupakan Peta Indikatif (Skala 1:250.000) dan belum berada pada skala operasional lapangan (skala 1:50.000). 9. Pasal 8 ayat (6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.10/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/3/2019 memberikan kesetaraan_ kepada masyarakat dalam hal pelaksanaan Ketentuan Peralihan Pasal 45 Peraturan Pemerintah Nomor 71/2014, dimana masyarakat (adat/hukum adat/individu) yang telah melakukan kegiatan pemantaatan Ekosistem Gambut di luar Puncak Kubah Gambut tetap diperbolehkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pada fungsi lindung Ekosistem Gambut yang belum dimanfaatkan, dapat dilakukan secara terbatas sesuai dengan ketentuan perundangan, antara lain untuk: a) Penelitian; b) limu Pengetahuan; ©) Pendidikan; d) Pemanfaatan Hasil Hutan; bukan kayu; dan/atau e) Jasa Lingkungan. ‘Sepanjang tidak melampaui kriteria baku kerusakan Ekosistem Gambut. b. Pada fungsi lindung Ekosistem Gambut dan fungsi budidaya Ekosistem Gambut yang telah dimanfaatkan tetap dapat dilanjutkan dengan tetap menjaga fungsi hidrologis sesuai dengan ketentuan, yaitu a) Pembangunan sekat kanal dengan limpasan (spillway), b) Penetapan titik penaatan tinggi muka air tanah dan stasiun pemantauan curah hyjan, c) Pemantauan dan pelaporan tinggi muka air tanah dan curah hujan, 4) Cara lain sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian disampaikan agar ketentuan dimaksud kiranya ditaati untuk menghindari kerusakan Ekosistem Gambut yang mengganggu kehidupan masyarakat dan berindikasi pelanggaran. Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal : 22 November 2019 ‘An. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Jenderal neemaran dan Kerusakan Lingkungan, Tembusan disampaikan kepada, meena Yth. Menteri Dalam Negeri RI Yth, Menteri Pertanian RI Yth. Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Yth. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI ‘Sdr. Kepala Badan Restorasi Gambut Lampiran Surat Nomor SE.3/MENLHK-PPKLUSET/KUM. 1/1 1/2019 Tanggal : 22 November 2019 Kepada Yth A. Daftar Provinsi OP PNOARONS Gubernur Provinsi Aceh Gubernur Provinsi Bengkulu Gubernur Provinsi Jambi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Guebrnur Provinsi Kepulauan Riau Gubernur Provinsi Lampung Gubernur Provinsi Riau Gubernur Provinsi Sumatera Barat Gubernur Provinsi Sumetera Selatan 10. Gubernur Provinsi Sumatera Utara 411. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat 12, Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan 13, Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah 14, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur 15. Gubernur Provinsi Kalimantan Utara 16. Gubernur Provinsi Sulawesi Barat 17.Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah 18, Gubernur Provinsi Papua 19, Gubernur Provinsi Papua Barat B. Daftar Kabupaten/Kota 1 2. 3. Provinsi Aceh Bupati Aceh Barat Bupati Aceh Barat Daya Bupati Aceh Jaya Bupati Aceh Selatan Bupati Aceh Singkil Walikota Subulussalam g. Bupati Nagan Raya mpagcD Provinsi Bengkulu a. Bupati Muko-Muko Provinsi Jambi Walikota Jambi Bupati Merangin Bupati Muaro Jambi Bupati Sarolangun Bupati Tanjung Jabung Barat Bupati Tanjung Jabung Timur -eaogp 10. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bupati Bangka Bupati Bangka Barat Bupati Bangka Selatan Bupati Bangka Tengah e. Walikota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Riau a. Bupati Karimun Provinsi Lampung a. Bupati Lampung Tengah b. Bupati Lampung Timur c. Bupati Mesuji d. Bupati Tulang Bawang Provinsi Riau Bupati Bengkelis Bupati Indragiri Hilir Bupati Indragiri Hulu Bupati Kampar Bupati Kepulauan Meranti Walikota Dumai Walikota Pekanbaru Bupati Pelalawan Bupati Rokan Hilir Bupati Rokan Hulu Bupati Siak Provinsi Sumatera Barat a. Bupati Agam b. Bupati Pasaman Barat cc. Bupati Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Selatan Bupati Banyuasin Bupati Muara Enim Bupati Musi Banyuasin Bupati Musi Rawas Bupati Ogan llr Bupati Ogan Komering llir rovinsi Sumatera Utara Bupati Asahan Bupati Humbang Hasundutan Bupati Labuhan Batu Bupati Labuhan Batu Selatan Bupati Labuhan Batu Utara Bupati Mandailing Natal Bupati Samosir Bupati Tapanuli Selatan Bupati Tapanuli Tengah aeop err sere@ange ryeseaogp2seangp 114. Provinsi Kalimantan Barat Bupati Bengkayang Bupati Kapuas Hulu Bupati Kayong Utara Bupati Ketapang Walikota Pontianak Walikota Singkawang Bupati Kubu Raya Bupati Landak Bupati Melawi Bupati Pontianak Bupati Sambas Bupati Sanggau Bupati Sekadau . Bupati Sintang rovinsi Kalimantan Selatan Bupati Balangan Bupati Banjar Bupati Barito Kuala Bupati Hulu Sungai Selatan Bupati Hulu Sungai Tengah Bupati Hulu Sungai Utara Bupati Tabalong Bupati Tapin ‘ovinsi Kalimantan Selatan Bupati Barito Selatan Bupati Barito Timur Bupati Gunung Mas Bupati Kapuas Bupati Katingan Walikota Palangkaraya Bupati Kotawaringin Barat Bupati Kotawaringin Timur Bupati Lamandau Bupati Pulang Pisau Bupati Seruyan Bupati Sukamara ovinsi Kalimantan Timur Bupati Berau Bupati Kutai Barat Bupati Kutai Kartanegara Bupati Kutai Timur Bupati Paser g-7>rse>9a0cm 2 12. D 13. 14, paogpt-x--se-ganepVTEe-9AOgD 15. Provinsi Kalimantan Utara a. Bupati Malinau b. Bupati Nunukan c. Bupati Tana Tidung 16. Provinsi Sulawesi Barat a. Bupati Mamuju Utara 17. Provinsi Sulawesi Tengah a. Bupati Morowal b. Bupati Sigi 18, Provinsi Papua Bupati Asmat Bupati Boven Digoel Bupati Deiyai Bupati Dogiyai Bupati Intan Jaya Bupati Jayapura Bupati Keerom Walikota Jayapura Bupati Mamberamo Raya Bupati Mappi Bupati Membramo Tengah Bupati Merauke Bupati Mimika Bupati Nabire Bupati Paniae Bupati Puncak Bupeti Puncak Jaya Bupati Sarmi Bupati Tolikara Bupati Waropen Bupati Yakuhimo . Bupati Yalimo rovinsi Papua Barat Bupati Fak-fak Bupati Keimana Bupati Manokwari Bupati Pegunungan Arfak Bupati Raja Ampat Bupati Sorong Bupati Sorong Selatan Bupati Teluk Bintuni Bupati Wondama fren epoaar Re seme a0c®D p< 19. rses-9aggD

Anda mungkin juga menyukai