Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REGULASI & IMPLEMENTASI PP NOMOR 24 TAHUN 2021


TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DAN TATA CARA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
YANG BERASAL DARI DENDA ADMINISTRATIF DI BIDANG KEHUTANAN

YAZID NURHUDA, SH., MA.


DIREKTUR PENEGAKAN HUKUM PIDANA

Sosialisasi Peraturan Perundangan Bidang


27 JULI 2021 Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PERGESERAN NORMA PENEGAKAN HUKUM SEKTOR KEHUTANAN DALAM UU CK

KEGIATAN USAHA DI DALAM KAWASAN


KEGIATAN USAHA DI DALAM
HUTAN TANPA MEMILIKI PERIZINAN
KAWASAN HUTAN TANPA MEMILIKI
BIDANG KEHUTANAN YANG DILAKUKAN
PERIZINAN BERUSAHA DI BIDANG
SEBELUM UU CIPTA KERJA
KEHUTANAN, PERSETUJUAN MENTERI,
1 ultimum remedium (hukum pidana merupakan upaya KERJA SAMA, ATAU KEMITRAAN DI
terakhir dalam penegakan hukum)
BIDANG KEHUTANAN YANG
2 restorative justice → merupakan alternatif dalam sistem DILAKUKAN SESUDAH UU CIPTA KERJA
peradilan pidana dengan mengedepankan pendekatan
integral antara pelaku dengan korban dan masyarakat
TERBIT
1 primum remedium (hukum pidana merupakan upaya
sebagai satu kesatuan untuk mencari solusi serta kembali
utama dalam penegakan hukum)
pada pola hubungan baik dalam masyarakat (Kuat Puji
Prayitno 2012)
Keberpihakan kepada masyarakat sekitar hutan →
1. pengecualian sanksi pidana terhadap Orang perseorangan yang
bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan hutan paling
singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus (Pasal 12A dan Pasal 17A
UU 18/2013)
2. pengecualian sanksi administratif terhadap orang perseorangan yang
bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan hutan paling
singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus dengan luasan paling
banyak 5 (lima) hektar (Pasal 110B ayat (2) UU 18/2013)
DASAR HUKUM PP

ASAS HUKUM: ULTIMUM REMEDIUM & RESTORATIVE JUSTICE


PASAL 110A PASAL 110B

1 Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha yang 1 Setiap orang yang melakukan pelanggaran Pasal 77 ayat (1)
telah terbangun dan memiliki Perizinan Berusaha di huruf b, huruf c, dan/atau huruf e, dan/atau Pasal 17 ayat (2) huruf
dalam kawasan hutan sebelum berlakunya UU ini b, huruf c, dan/atau huruf e, atau kegiatan lain di kawasan hutan
tanpa memiliki Perizinan Berusaha yang dilakukan sebelum
yang belum memenuhi persyaratan sesuai dengan berlakunya UU ini dikenai sanksi administratif, berupa: a.
ketentuan PUU di bidang kehutanan, wajib penghentian sementara kegiatan usaha; b. pembayaran
menyelesaikan persyaratan paling lambat 3 tahun sejak denda administratif; dan/atau c. paksaan pemerintah.
UU ini berlaku
2 Jika setelah lewat 3 tahun sejak berlakunya UU ini 2 Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak menyelesaikan persyaratan sebagaimana dilakukan oleh orang perseorangan yang bertempat tinggal di
dimaksud pada ayat (1), pelaku dikenai sanksi dalam dan/atau di sekitar kawasan hutan paling singkat 5
(lima) tahun secara terus menerus dengan luasan paling banyak
administratif, berupa: 5 (lima) hektar, dikecualikan dari sanksi administratif dan
a. pembayaran denda administratif; dan/atau diselesaikan melalui penataan kawasan hutan
b. pencabutan Perizinan Berusaha
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan SA dan
3
administratif dan tata cara penerimaan negara bukan pajak yang tata cara PNBP yang berasal dari denda administratif diatur
berasal dari denda administratif sebagaimana dimaksud pada dalam Peraturan Pemerintah
ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah

Kebun sawit di Punya izin lokasi dan/atau IUP Kegiatan ilegal di dalam Tidak punya
yang sesuai Tata Ruang (IUP Dilakukan
kawasan hutan kawasan hutan: perkebunan, perizinan di
untuk Korporasi)/STD-B untuk sebelum
sebelum berlakunya pertambangan, dan/atau bidang
masyarakat maksimal 25 ha) kegiatan lainnya UU CK terbit
UU CK kehutanan
RUANG LINGKUP PENGATURAN
BAB RUANG LINGKUP

I Ketentuan Umum 8 BAB


Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
II Usaha yang Telah Terbangun di Dalam
Kawasan Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan
61 PASAL
di Bidang Kehutanan

Tata Cara Penyelesaian Terhadap Kegiatan


III Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Yang Telah MEKANISME PENYELESAIAN
Terbangun di Dalam Kawasan Hutan yang
Memiliki Izin Lokasi dan/atau Izin Usaha di
KAWASAN
Bidang Perkebunan yang Tidak Memiliki Persetujuan Pelepasan
PASAL HUTAN
Perizinan di Bidang Kehutanan Kawasan Hutan PRODUKSI
110A PSDH-DR
Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif
IV Terhadap Kegiatan Usaha di Dalam Kawasan Persetujuan KAWASAN
Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Melanjutkan Kegiatan HUTAN
Kehutanan Usaha dan/atau LINDUNG/
Kerjasama KONSERVASI
V Tata Cara Perhitungan Denda Administratif

Penghentian KAWASAN
Persetujuan Pelepasan
VI PNBP Yang Berasal Dari Denda Administratif PASAL sementara Kawasan Hutan
HUTAN
kegiatan usaha PRODUKSI
110B
Denda
VII Paksaan Pemerintah Administratif KAWASAN
Pengembalian
Kawasan Hutan HUTAN
Paksaan Kepada Negara LINDUNG/
VIII Ketentuan Penutup Pemerintah KONSERVASI
BAB II. INVENTARISASI DATA KEGIATAN USAHA DI DALAM KAWASAN HUTAN YANG TIDAK MEMILIKI
PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN

OBYEK SUMBER DATA &


INFORMASI
SK Menteri LHK RI Nomor:
SK.359/Menlhk/Setjen/KUM.1/6/2 evaluasi data permohonan
021 tanggal 29 Juni 2021 tentang 1 (pelepasan atau tukar
Data dan Informasi Kegiatan menukar kawasan hutan
Kegiatan usaha perkebunan
Menteri melakukan Usaha di Dalam Kawasan Hutan
kelapa sawit di kawasan untuk perkebunan)
inventarisasi data & yang Tidak Memiliki Perizinan di
hutan (yang memiliki
informasi giat usaha Bidang Kehutanan
IL/IUP/STD-B & sesuai
dengan rencana tata ruang) di Kawasan Hutan inventarisasi terestris
2
dan non terestris oleh:
a) Pemerintah atau
b) Pemerintah dan
Pemda

Kegiatan ILEGAL di dalam


Kawasan Hutan: Ditetapkan dengan
3 operasi pengamanan
• pertambangan, Hutan
• perkebunan, dan/atau
Keputusan Menteri
• kegiatan lain: minyak dan pengumpulan bahan
gas bumi; panas bumi; 4
tambak; pertanian; keterangan; dan/atau
perumahan; wisata alam;
industri; dan/atau sarana
dan prasarana)
5 pengawasan
BAB III. TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TELAH TERBANGUN DAN MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA DI DALAM
KAWASAN HUTAN (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110A UUCK)

Menteri Melakukan Tidak Tumpang Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan


Kriteria Pasal 110A Verifikasi Administratif Tindih dengan
dan Teknis Perizinan di 1. Luasan Permohonan pelepasan
Bidang Kehutanan Perizinan di kawasan hutan dikurangi
• Kebun sawit sudah (clean and clear) Bidang 2. Perkebunan sawit dalam Perizinan di
terbangun Kehutanan Bidang Kehutanan:
• Memiliki izin lokasi Pemberitahuan Terbit a. Kerja sama 1 daur 25 tahun sejak
Menteri Terlebih masa tanam
dan/atau izin usaha Tumpang
Permo- (Pasal 19) Dahulu b. Menteri fasilitasi kemitraan atau
di bidang Tindih dengan
honan atas berdasarkan Kerja sama
perkebunan yang Inisiatif Perizinan di
sesuai tata ruang Kepmen Hutan IUP Terbit 1. Luasan Perizinan di Bidang Kehutanan
sendiri Penetapan Datin Bidang
yang diterbitkan Produksi Terlebih dikurangi
(Pasal (maksimal 1 Kehutanan
oleh Pejabat yang Dahulu 2. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan
20) tahun setelah PP
berwenang 24/2021 terbit)
(IUP/STD-B)
1. Persetujuan melanjutkan kegiatan usaha 1 daur max. 15
Tidak Tumpang thn sejak masa tanam: Kerja Sama/Kemitraan dengan
Menteri Menerbitkan Perintah Tindih dengan Menteri.
Pembayaran PSDH & DR Perizinan di 2. Kewajiban:
Hutan Bidang a. Giat jangka benah silvikultur → tanaman kehutanan.
Lindung/ Kehutanan b. Dilarang replanting.
BAYAR PSDH-DR Skema
Penyelesaian Konservasi

PNBP KLHK Tumpang 1. Persetujuan melanjutkan usaha 1 daur max. 15 thn sejak masa tanam.
2. Kerja Sama dengan Pemegang Perizinan di Bidang Kehutanan di
Tindih dengan Kawasan Hutan Lindung/Konservasi.
Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha selama satu daur (15 tahun) bagi usaha Perizinan di 3. Menteri memfasilitasi Kerja sama
perkebunan sawit merujuk pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 4. Kewajiban:
77.P/Hum/2019 tertanggal 31 Desember 2019 (Putusan gugatan class action
Bidang
a. Giat jangka benah silvikultur → tanaman kehutanan
terhadap PP 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Kehutanan b. Dilarang replanting.
Fungsi Kawasan Hutan)
SANKSI ADMINISTRATIF PASAL 110A UUCK

PASAL 110A
Wajib menyelesaikan persyaratan perizinan berusaha di bidang Kehutanan paling lambat 3
Tahun sejak UUCK diundangkan →
Jika lewat dari 3 Tahun, dikenakan sanksi:
- Sanksi administratif → 10 X besaran PSDH & DR, dan/atau
- Pencabutan Izin Lokasi/IUP → dilakukan oleh Penerbit Izin atas Rekomendasi Menteri

Jika sudah dicabut izinnya, maka penyelesaiannya


menggunakan mekanisme PASAL 110B
BAB IV. TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA DI KAWASAN HUTAN TANPA MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)
Data & Informasi
Kriteria & Identifikasi berdasarkan
Verifikasi oleh Tidak Ada
Kepmen Datin
a. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
Menteri untuk Tumpang
(Pasal 17) Tindih dengan b. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan
• Tanpa memiliki Perizinan menentukan status
Berusaha (IL/IUP Kebun/IUP Perizinan di sawit) atau sesuai dengan Perizinan di bidangnya
pelanggaran Permohonan Bidang untuk kegiatan pertambangan atau kegiatan
Tambang, dll)
atas Inisiatif Kehutanan
• Dilakukan sebelum UUCK lainnya
• Kegiatan Usaha di dalam
Sendiri (Pasal 43
Status Pelanggaran:
Kawasan Hutan: ayat (4))
1. Durasi waktu Tumpang- a. Kerja sama dengan Pemegang Izin → Areal yang
Pertambangan, Perkebunan, pelanggaran; tindih tumpang tindih
dan kegiatan lain (minyak 2. Luasan areal yang dengan
dan gas bumi; panas bumi; Hutan b. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan
dilanggar; Perizinan di
tambak; pertanian; 3. Perhitungan besaran Produksi Bidang
sawit) atau sesuai dengan Perizinan di
perumahan; wisata alam; denda administratif Kehutanan bidangnya untuk kegiatan pertambangan atau
industri; dan/atau sarana kegiatan lainnya.
dan prasarana) c. Menteri Fasilitasi Kerja sama.
Bagi Badan Usaha &
Perseorangan > 5Ha
Sanksi Administratif
1. Penghentian Kewajiban mengembalikan Kawasan Hutan
PNBP KLHK
sementara kegiatan Hutan kepada Negara
2. Perintah pembayaran Lindung/
Denda Administratif
Konservasi
Diatur PENGECUALIAN SECARA LIMITATIF
Masyarakat yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan
hutan paling singkat 5 tahun secara terus menerus dengan luasan paling terhadap Kegiatan Strategis dan Tidak
banyak 5 Ha, dikecualikan dari Sanksi Administratif → Diselesaikan melalui Terelakkan di dalam Kawasan Hutan
Program Penataan Kawasan Hutan
Lindung/Konservasi
Perhutanan Sosial Kemitraan Konservasi TORA
PENGECUALIAN TERHADAP KEGIATAN STRATEGIS DAN TIDAK TERELAKKAN DI KAWASAN HUTAN
LINDUNG/KONSERVASI (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)

Pelaku Usaha telah membayar Denda Administratif

KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN LINDUNG KONSERVASI

a. Izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan di Kawasan


Diterbitkan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan Hutan Konservasi
b. Kerja Sama

Jangka waktu mengikuti Perizinan Berusaha di bidangnya

Hutan
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Konservasi Lindung/Konservasi
Kegiatan/Usaha meliputi: Yang dimaksud dengan “sarana prasarana Kegiatan strategis dan tidak terelakkan Sarana dan prasarana kepentingan
a. minyak dan gas bumi; untuk kepentingan umum” meliputi: yang mempunyai izin di bidangnya yang umum milik Pemerintah Pusat dan
b. panas bumi; a. sarana prasarana kelistrikan; berada di dalam Kawasan Hutan Pemerintah Daerah meliputi:
c. sarana prasarana untuk kepentingan b. sarana prasarana perhubungan; Konservasi meliputi: • sarana prasarana pertahanan dan
umum dan/atau strategis; dan/atau c. sarana prasarana telekomunikasi (BTS); a. wisata; keamanan;
d. kegiatan tambang sebagaimana d. sarana prasarana penunjang tambang b. panas bumi; • sarana prasarana religi;
dimaksud dalam Keputusan Presiden antara lain meliputi: sarana prasarana c. sarana prasarana kelistrikan; • sarana prasarana pengairan;
Nomor 41 Tahun 2004 tentang pelabuhan, terminal khusus/pelabuhan d. sarana prasarana perhubungan; • sarana prasarana perhubungan untuk
Perizinan atau Perjanjian di Bidang khusus angkutan produksi, dan e. sarana prasarana telekomunikasi umum;
Pertambangan yang Berada di pengelolaan dampak kegiatan (BTS). • sarana prasarana mitigasi bencana.
Kawasan Hutan. pertambangan.
PENGECUALIAN TERHADAP KEGIATAN PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI KAWASAN HUTAN
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)

Tidak dikenakan Sanksi


PASAL 110B UUCK
Administratif
Pembayaran Denda

Sarana
Prasarana Hutan Produksi
Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan
Pemerintah
Penyelesaian diatur
dalam Peraturan Persetujuan Penggunaan
Hutan Lindung
Perundang-Undangan Kawasan Hutan
Kehutanan

Kerja Sama Kawasan


Hutan Konservasi
Konservasi
PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TERBANGUN & MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA DALAM KAWASAN HUTAN
IZIN PERDA TATA PASAL KAW. POLA PENYELESAIAN TUMPANG MEKANISME PENYELESAIAN
KEGIATAN
RUANG UUCK HUTAN KAWASAN HUTAN TINDIH
1.Sanksi Administratif Denda, 2. Kerja Sama 1 daur tanam dengan KLHK
TIDAK
TETAP KAWASAN 3. Bayar PNBP selama Kerja Sama, 4 Kewajiban jangka benah & tidak replanting
HUTAN KONSERVASI
(DAPAT Jika Izin Pemanfaatan Lebih Dulu
SESUAI 110A MELANJUUTKAN USAHA 1. Permohonan luasan dikurangi
SKEMA KERJASAMA 1 2. Perkebunan sawit dalam Izin Pemanfaatan Hutan:
ADA HK DAUR 15 TAHUN SEJAK ADA a. Sanksi Administratif Denda, b. Kerja Sama 1 daur tahun sejak masa tanam dengan pemegang izin,
MASA TANAM)
c. PNBP/Tahun (Pemohon), c Menteri fasilitasi Kerja Sama
Jika Izin Usaha Lebih Dulu
1. Izin Pemanfaatan dikurangi luasan

TETAP KAWASAN ADA/ 1. Sanksi Administratif Denda


TIDAK SESUAI 110B HUTAN KONSERVASI TIDAK 2. Pengembalian lahan usaha kepada KLHK

1. Sanksi Administratif Denda, 2. Kerja Sama 1 daur tanam dengan KLHK


TIDAK
TETAP KAWASAN 3. Bayar PNBP selama Kerja Sama, 4 Kewajiban jangka benah
HUTAN LINDUNG
(DAPAT MELANJUTKAN Jika Izin Pemanfaatan Lebih Dulu
USAHA USAHA SKEMA 1. Permohonan luasan dikurangi
SESUAI 110A KERJASAMA 1 DAUR 15
PERKEBUNAN 2. Perkebunan sawit dalam Izin Pemanfaatan Hutan:
DI KAWASAN ADA HL TAHUN SEJAK MASA ADA a.Sanksi Adminisitratif Denda, b. Kerja Sama 1 daur tahun sejak masa tanam dengan pemegang
TANAM)
HUTAN izin, c. PNBP/Tahun (Pemohon),d. Menteri fasilitasi Kerja Sama
Jika Izin Usaha Lebih Dulu
1. Izin Pemanfaatan dikurangi luasan

TETAP KAWASAN ADA/ 1. Sanksi Administratif Denda


TIDAK SESUAI 110B HUTAN KONSERVASI TIDAK 2. Pengembalian lahan usaha kepada KLHK

TIDAK 1. Perintah pembayaran PSDH DR 2. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan

Jika Izin Pemanfaatan Lebih Dulu


1. Permohonan luasan dikurangi
SESUAI 110A PELEPASAN MENJADI
APL 2. Perkebunan sawit dalam Izin Pemanfaatan Hutan:
HP/HPT/ ADA a.Sanksi Adminisitratif Denda, b. Kerja Sama 1 daur tahun sejak masa tanam dengan pemegang
ADA
HPK izin, c. PNBP/Tahun (Pemohon), d Menteri fasilitasi Kerja Sama
Jika Izin Usaha Lebih Dulu
1. Izin Pemanfaatan dikurangi luasan dan Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan

TETAP KAWASAN ADA/ 1.Sanksi Administratif Denda, 2. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
TIDAK SESUAI 110B HUTAN TIDAK 3. Bayar PNBP selama Penggunaan Kawasan Hutan
BAB V. PENGHITUNGAN DENDA ADMINISTRATIF (PASAL 110B UUCK)
Persentase
Tutupan
Persenta
se Tarif
Pendapatan
Bersih /
Tarif Denda
dari
Luas
Pelanggaran
Jangka Waktu
Pelanggaran
Denda
Administratif (D)
D = L x J x TD Jasa Appraisal
Hutan Denda Tahun Persentase dalam dalam Kawasan
(DK) (PB) Keuntungan Kawasan Hutan Luas Jangka Waktu Tarif Denda
/ Tahun (TD) Hutan (J) Pelanggaran Pelanggaran dari Persentase
Denda dalam dalam
(L)
Administratif = Kawasan x Kawasan
x Keuntungan /
1 2 3 4 5 6 7 Tahun
(D) Hutan Hutan
(2 x 3) (4 x 5 x 6) (TD)
(L) (J)
Tinggi 60% 60% x TD x L x J
( 50 %) J = Lama Pelanggaran – Usia Tidak Produkstif Kegiatan Usaha
Sedang (21- 40% 40% x TD x L x J
Tarif Denda
49 %)
dari Pendapatan
Rendah 20% 20% x TD x L x J Tarif Denda
TD = PB x DTH Persentase
Keuntungan / = Bersih / x Tutupan
( 20 %) Tahun
Tahun Hutan (DTH)
(PB)
(TD)

Contoh Perhitungan Denda Perkebunan Kelapa Sawit:


Pembukaan Kawasan Hutan untuk perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 hektar dilakukan pada Januari 2005. Diasumsikan bahwa pohon kelapa sawit mulai
produktif pada tahun ke-6 sejak masa tanam (Januari 2010). Asumsi keuntungan bersih/tahun/hektar, yaitu sebesar Rp25.000.000,00 (perhitungan keuntungan
bersih/tahun/hektar dihitung berdasarkan fluktuasi keuntungan pertahunnya). Berdasarkan informasi citra satelit dan data pendukung lainnya, kondisi tutupan
hutan pada saat dilakukan pembukaan Kawasan Hutan tahun 2005 tergolong dalam prosentase rendah (20%), sehingga Tarif Denda Tutupan Hutan (DTH) masuk
ke dalam kategori 20%
J = Jp – Je
= 15 thn - 5 thn =10 thn
TD = PB x DK D = L x J x TD Denda Administratif merupakan PNBP KLHK
TD = Rp 25.000.000,00 x 20% D = 10.000 Ha x 10 thn x Rp 5.000.000,00
= Rp 5.000.000,00 D = Rp 500.000.000.000
• Pemerintah dapat menggunakan jasa penaksir (appraisal) dalam menentukan besaran Denda Administratif
• Perhitungan keuntungan bersih/tahun/hektar dihitung berdasarkan fluktuasi keuntungan pertahunnya
• Dalam hal kegiatan usaha tidak dapat ditentukan besaran keuntungan, perhitungan keuntungan per tahun per hektar disetarakan dengan sepuluh kali
besaran Tarif PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
BAB VII. PAKSAAN PEMERINTAH TERHADAP PELAKU USAHA YANG TIDAK BERITIKAD BAIK MEMBAYAR DENDA ADMINISTRATIF

Paksaan Pemerintah berupa:


1. Pemblokiran
2. Pencegahan ke luar negeri
3. Penyitaan
4. Paksa Badan
MENTERI • Blokir bekerja sama
dengan OJK
SA: Denda - Blokir Rekening
Tidak Taat Paksaan • Pencegahan bekerja
Administratif - Pencegahan sama dengan Ditjen
Pemerintah
Surat
Imigrasi
Peringatan

6 bulan Menteri LHK

1. Barang Bergerak/Tidak
Syarat : bergerak
1. tidak memenuhi kewajiban pembayaran sanksi Surat 2. Penyitaan atas rekening bank
administrasi dengan nilai sekurang-kurangnya dan akta perusahaan
Paksa
Rp1.000.000.000 Penyitaan 3. Barang yang disita dilarang
2. diragukan itikad baiknya dalam membayar denda dipindahtangankan,
administratif disewakan, dipinjamkan,
30 hari disembunyikan, dihilangkan
kalender atau dirusak.
4. Barang sitaan dapat disimpan
1. Menteri mengeluarkan Surat Perintah Paksa di Kantor Kementerian
2. Parate Eksekusi dapat dibantu POLRI/TNI Lingkungan Hidup dan
3. Diberitahukan (Langsung, Pos, Ekspedisi kurir Kehutanan dan/atau di
dengan bukti kirim) tempat lain, yaitu Setiap
Orang menyesuaikan dengan
Paksa Badan sifat dari barang atau
pertimbangan tertentu dari
Menteri.
AMANAT PP 24 TAHUN 2021 TERKAIT PENGATURAN PERATURAN MENTERI YANG BERSINERGI DENGAN PP 23 TAHUN 2021

Tata Cara Persetujuan Pelepasan


Kawasan Hutan PERATURAN MENTERI

Tata Cara Persetujuan Melanjutkan


Kegiatan Usaha PermenLHK 7/2021
tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan
Tata Cara Kemitraan atau Kerja Sama Peruntukan Kawasan Hutan & Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan serta Penggunaan Kawasan Hutan

Tata Cara Persetujuan Penggunaan


Kawasan Hutan

PermenLHK 8/2021
tentang Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan
Program Penataan Kawasan Hutan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung
dan Hutan Produksiand Text.

PNBP Pemanfaatan Hutan


PermenLHK 9/2021
Perlindungan Hutan tentang Pengelolaan Perhutanan Sosialand Text.

Pengawasan Kehutanan
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai