1 Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha yang 1 Setiap orang yang melakukan pelanggaran Pasal 77 ayat (1)
telah terbangun dan memiliki Perizinan Berusaha di huruf b, huruf c, dan/atau huruf e, dan/atau Pasal 17 ayat (2) huruf
dalam kawasan hutan sebelum berlakunya UU ini b, huruf c, dan/atau huruf e, atau kegiatan lain di kawasan hutan
tanpa memiliki Perizinan Berusaha yang dilakukan sebelum
yang belum memenuhi persyaratan sesuai dengan berlakunya UU ini dikenai sanksi administratif, berupa: a.
ketentuan PUU di bidang kehutanan, wajib penghentian sementara kegiatan usaha; b. pembayaran
menyelesaikan persyaratan paling lambat 3 tahun sejak denda administratif; dan/atau c. paksaan pemerintah.
UU ini berlaku
2 Jika setelah lewat 3 tahun sejak berlakunya UU ini 2 Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak menyelesaikan persyaratan sebagaimana dilakukan oleh orang perseorangan yang bertempat tinggal di
dimaksud pada ayat (1), pelaku dikenai sanksi dalam dan/atau di sekitar kawasan hutan paling singkat 5
(lima) tahun secara terus menerus dengan luasan paling banyak
administratif, berupa: 5 (lima) hektar, dikecualikan dari sanksi administratif dan
a. pembayaran denda administratif; dan/atau diselesaikan melalui penataan kawasan hutan
b. pencabutan Perizinan Berusaha
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan SA dan
3
administratif dan tata cara penerimaan negara bukan pajak yang tata cara PNBP yang berasal dari denda administratif diatur
berasal dari denda administratif sebagaimana dimaksud pada dalam Peraturan Pemerintah
ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah
Kebun sawit di Punya izin lokasi dan/atau IUP Kegiatan ilegal di dalam Tidak punya
yang sesuai Tata Ruang (IUP Dilakukan
kawasan hutan kawasan hutan: perkebunan, perizinan di
untuk Korporasi)/STD-B untuk sebelum
sebelum berlakunya pertambangan, dan/atau bidang
masyarakat maksimal 25 ha) kegiatan lainnya UU CK terbit
UU CK kehutanan
RUANG LINGKUP PENGATURAN
BAB RUANG LINGKUP
Penghentian KAWASAN
Persetujuan Pelepasan
VI PNBP Yang Berasal Dari Denda Administratif PASAL sementara Kawasan Hutan
HUTAN
kegiatan usaha PRODUKSI
110B
Denda
VII Paksaan Pemerintah Administratif KAWASAN
Pengembalian
Kawasan Hutan HUTAN
Paksaan Kepada Negara LINDUNG/
VIII Ketentuan Penutup Pemerintah KONSERVASI
BAB II. INVENTARISASI DATA KEGIATAN USAHA DI DALAM KAWASAN HUTAN YANG TIDAK MEMILIKI
PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN
PNBP KLHK Tumpang 1. Persetujuan melanjutkan usaha 1 daur max. 15 thn sejak masa tanam.
2. Kerja Sama dengan Pemegang Perizinan di Bidang Kehutanan di
Tindih dengan Kawasan Hutan Lindung/Konservasi.
Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha selama satu daur (15 tahun) bagi usaha Perizinan di 3. Menteri memfasilitasi Kerja sama
perkebunan sawit merujuk pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 4. Kewajiban:
77.P/Hum/2019 tertanggal 31 Desember 2019 (Putusan gugatan class action
Bidang
a. Giat jangka benah silvikultur → tanaman kehutanan
terhadap PP 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Kehutanan b. Dilarang replanting.
Fungsi Kawasan Hutan)
SANKSI ADMINISTRATIF PASAL 110A UUCK
PASAL 110A
Wajib menyelesaikan persyaratan perizinan berusaha di bidang Kehutanan paling lambat 3
Tahun sejak UUCK diundangkan →
Jika lewat dari 3 Tahun, dikenakan sanksi:
- Sanksi administratif → 10 X besaran PSDH & DR, dan/atau
- Pencabutan Izin Lokasi/IUP → dilakukan oleh Penerbit Izin atas Rekomendasi Menteri
KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN LINDUNG KONSERVASI
Hutan
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Konservasi Lindung/Konservasi
Kegiatan/Usaha meliputi: Yang dimaksud dengan “sarana prasarana Kegiatan strategis dan tidak terelakkan Sarana dan prasarana kepentingan
a. minyak dan gas bumi; untuk kepentingan umum” meliputi: yang mempunyai izin di bidangnya yang umum milik Pemerintah Pusat dan
b. panas bumi; a. sarana prasarana kelistrikan; berada di dalam Kawasan Hutan Pemerintah Daerah meliputi:
c. sarana prasarana untuk kepentingan b. sarana prasarana perhubungan; Konservasi meliputi: • sarana prasarana pertahanan dan
umum dan/atau strategis; dan/atau c. sarana prasarana telekomunikasi (BTS); a. wisata; keamanan;
d. kegiatan tambang sebagaimana d. sarana prasarana penunjang tambang b. panas bumi; • sarana prasarana religi;
dimaksud dalam Keputusan Presiden antara lain meliputi: sarana prasarana c. sarana prasarana kelistrikan; • sarana prasarana pengairan;
Nomor 41 Tahun 2004 tentang pelabuhan, terminal khusus/pelabuhan d. sarana prasarana perhubungan; • sarana prasarana perhubungan untuk
Perizinan atau Perjanjian di Bidang khusus angkutan produksi, dan e. sarana prasarana telekomunikasi umum;
Pertambangan yang Berada di pengelolaan dampak kegiatan (BTS). • sarana prasarana mitigasi bencana.
Kawasan Hutan. pertambangan.
PENGECUALIAN TERHADAP KEGIATAN PEMERINTAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI KAWASAN HUTAN
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK)
Sarana
Prasarana Hutan Produksi
Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan
Pemerintah
Penyelesaian diatur
dalam Peraturan Persetujuan Penggunaan
Hutan Lindung
Perundang-Undangan Kawasan Hutan
Kehutanan
TETAP KAWASAN ADA/ 1.Sanksi Administratif Denda, 2. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
TIDAK SESUAI 110B HUTAN TIDAK 3. Bayar PNBP selama Penggunaan Kawasan Hutan
BAB V. PENGHITUNGAN DENDA ADMINISTRATIF (PASAL 110B UUCK)
Persentase
Tutupan
Persenta
se Tarif
Pendapatan
Bersih /
Tarif Denda
dari
Luas
Pelanggaran
Jangka Waktu
Pelanggaran
Denda
Administratif (D)
D = L x J x TD Jasa Appraisal
Hutan Denda Tahun Persentase dalam dalam Kawasan
(DK) (PB) Keuntungan Kawasan Hutan Luas Jangka Waktu Tarif Denda
/ Tahun (TD) Hutan (J) Pelanggaran Pelanggaran dari Persentase
Denda dalam dalam
(L)
Administratif = Kawasan x Kawasan
x Keuntungan /
1 2 3 4 5 6 7 Tahun
(D) Hutan Hutan
(2 x 3) (4 x 5 x 6) (TD)
(L) (J)
Tinggi 60% 60% x TD x L x J
( 50 %) J = Lama Pelanggaran – Usia Tidak Produkstif Kegiatan Usaha
Sedang (21- 40% 40% x TD x L x J
Tarif Denda
49 %)
dari Pendapatan
Rendah 20% 20% x TD x L x J Tarif Denda
TD = PB x DTH Persentase
Keuntungan / = Bersih / x Tutupan
( 20 %) Tahun
Tahun Hutan (DTH)
(PB)
(TD)
1. Barang Bergerak/Tidak
Syarat : bergerak
1. tidak memenuhi kewajiban pembayaran sanksi Surat 2. Penyitaan atas rekening bank
administrasi dengan nilai sekurang-kurangnya dan akta perusahaan
Paksa
Rp1.000.000.000 Penyitaan 3. Barang yang disita dilarang
2. diragukan itikad baiknya dalam membayar denda dipindahtangankan,
administratif disewakan, dipinjamkan,
30 hari disembunyikan, dihilangkan
kalender atau dirusak.
4. Barang sitaan dapat disimpan
1. Menteri mengeluarkan Surat Perintah Paksa di Kantor Kementerian
2. Parate Eksekusi dapat dibantu POLRI/TNI Lingkungan Hidup dan
3. Diberitahukan (Langsung, Pos, Ekspedisi kurir Kehutanan dan/atau di
dengan bukti kirim) tempat lain, yaitu Setiap
Orang menyesuaikan dengan
Paksa Badan sifat dari barang atau
pertimbangan tertentu dari
Menteri.
AMANAT PP 24 TAHUN 2021 TERKAIT PENGATURAN PERATURAN MENTERI YANG BERSINERGI DENGAN PP 23 TAHUN 2021
”
Kegiatan Usaha PermenLHK 7/2021
tentang Perencanaan Kehutanan, Perubahan
Tata Cara Kemitraan atau Kerja Sama Peruntukan Kawasan Hutan & Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan serta Penggunaan Kawasan Hutan
”
PermenLHK 9/2021
Perlindungan Hutan tentang Pengelolaan Perhutanan Sosialand Text.
Pengawasan Kehutanan
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TERIMA KASIH