TANGGUNGAN
-Balik Nama
Pendaftaran
-Pecah/Gabungan
-Balik Nama
-Tanah Adat -Balik Nama
-Pemecahan
-Pecah/Gab.
Max. 3 bln
7 hari
-Tanah Adat
-Tanah Adat
kerja
SKMHT APHT
(PPAT/ (PPAT) BPN (APHT)
Notaris) Sertipikat BUKU
a.n. ybs. Hari ke TANAH
7
HT
PK Sertipikat a.n.
Pemberi HT SERTIPIKAT HT
1
PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN
2
B. Proses Pendaftaran Hak Tanggungan
(1)Pembukuan di dalam Buku Tanah HT
oleh Kepala Kantor Pertanahan.
Dilakukan oleh Kepala Kantor
Pertanahan atas dasar data di dalam
APHT serta berkas pendaftaran yang
diterimanya dari PPAT, dengan dibuatnya
apa yang disebut Buku Tanah HT.
3
(2)Tanggal Kelahiran HT
Tanggal hari ketujuh setelah
penerimaan secara lengkap surat-
surat yang diperlukan bagi
pendaftarannya dan jika hari ketujuh
itu jatuh pada hari libur, buku tanah
yang bersangkutan diberi bertanggal
hari kerja berikutnya.
4
Surat-surat yang diperlukan bagi pendaftaran
HT adalah jika obyek HT berupa:
5
3. Hak atas tanah yang memerlukan pemisahan
atau pemecahan hak atas tanah induk yang
sudah didaftar dan pendaftaran haknya atas
nama pemberi HT terlebih dahulu: tanggal
selesainya pemisahan atau pemecahan hak
tersebut dan dibuatnya Buku Tanah dan
diterbitkan Sertipikat haknya atas nama
pemberi HT.
4. Hak Milik bekas hak milik adat yang belum
didaftar: tanggal dibuatnya Buku Tanah dan
diterbitkan Sertipikat Hak Milik yang
bersangkutan atas nama pemberi HT.
6
(3) Pencatatan adanya HT dalam Buku
Tanah dan Sertipikat Obyek HT.
Setelah dibuat Buku Tanahnya adanya
HT tersebut oleh Kepala Kantor
Pertanahan dicatat pada Buku Tanah
dan menyalinnya pada Sertipikat hak
atas tanah atau Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun yang dijadikan jaminan.
Selesailah acara pendaftaran HT yang
bersangkutan.
7
SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN
8
B. Bentuk dan kekuatan berlakunya Sertipikat Hak
Tanggungan
9
Sertipikat tersebut mempunyai kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan berlaku sebagai
pengganti grosse acte Hypotheek,
sepanjang mengenai hak atas tanah (dan
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun) dalam
pelaksanaan “parate executie” berdasarkan
pasal 20.
10