Anda di halaman 1dari 10

SKEMA PEMBERIAN DAN PENDAFTARAN HAK

TANGGUNGAN
-Balik Nama
Pendaftaran
-Pecah/Gabungan
-Balik Nama
-Tanah Adat -Balik Nama
-Pemecahan
-Pecah/Gab.
Max. 3 bln
7 hari
-Tanah Adat
-Tanah Adat
kerja
SKMHT APHT
(PPAT/ (PPAT) BPN (APHT)
Notaris) Sertipikat BUKU
a.n. ybs. Hari ke TANAH
7
HT

PK Sertipikat a.n.
Pemberi HT SERTIPIKAT HT

1
PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN

A. Pemenuhan Syarat Publisitas


 Dengan diberikannya HT di hadapan PPAT baru
dipenuhi syarat spesialitas.
 Bagi kelahirannya masih harus dipenuhi syarat
publisitas, yaitu pendaftarannya oleh Kepala Kantor
Pertanahan yang semula diatur dalam pasal 13 dan
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN
nomor 5/1996 serta Surat Menteri Negara Agraria/
Kepala BPN tanggal 26 Juni 1996 nomor 630.1-
1826.
 Sejak tanggal 8 Oktober 1997 diatur dalam
Peraturan Menteri 3/1997.

2
B. Proses Pendaftaran Hak Tanggungan
(1)Pembukuan di dalam Buku Tanah HT
oleh Kepala Kantor Pertanahan.
Dilakukan oleh Kepala Kantor
Pertanahan atas dasar data di dalam
APHT serta berkas pendaftaran yang
diterimanya dari PPAT, dengan dibuatnya
apa yang disebut Buku Tanah HT.

3
(2)Tanggal Kelahiran HT
Tanggal hari ketujuh setelah
penerimaan secara lengkap surat-
surat yang diperlukan bagi
pendaftarannya dan jika hari ketujuh
itu jatuh pada hari libur, buku tanah
yang bersangkutan diberi bertanggal
hari kerja berikutnya.

4
Surat-surat yang diperlukan bagi pendaftaran
HT adalah jika obyek HT berupa:

1. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun dan hak-


hak atas tanah yang sudah didaftar atas nama
pemberi HT: tanggal penerimaan berkasnya
PPAT.
2. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun dan hak-
hak atas tanah yang sudah didaftar tetapi
belum dicatat atas nama pemberi HT: tanggal
pencatatan peralihan haknya pada Buku Tanah
dan Sertipikat haknya atas nama pemberi HT.

5
3. Hak atas tanah yang memerlukan pemisahan
atau pemecahan hak atas tanah induk yang
sudah didaftar dan pendaftaran haknya atas
nama pemberi HT terlebih dahulu: tanggal
selesainya pemisahan atau pemecahan hak
tersebut dan dibuatnya Buku Tanah dan
diterbitkan Sertipikat haknya atas nama
pemberi HT.
4. Hak Milik bekas hak milik adat yang belum
didaftar: tanggal dibuatnya Buku Tanah dan
diterbitkan Sertipikat Hak Milik yang
bersangkutan atas nama pemberi HT.

6
(3) Pencatatan adanya HT dalam Buku
Tanah dan Sertipikat Obyek HT.
Setelah dibuat Buku Tanahnya adanya
HT tersebut oleh Kepala Kantor
Pertanahan dicatat pada Buku Tanah
dan menyalinnya pada Sertipikat hak
atas tanah atau Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun yang dijadikan jaminan.
Selesailah acara pendaftaran HT yang
bersangkutan.

7
SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN

A. Sertipikat sebagai tanda bukti adanya Hak


Tanggungan

Dalam waktu tujuh hari kerja setelah dibuat


Buku Tanah oleh Kepala Kantor Pertanahan
diterbitkan Sertipikat HT, sebagai surat tanda
bukti adanya HT yang bersangkutan. Bentuk
Sertipikat ditetapkan dengan Peraturan
Menteri nomor 3/1996.

8
B. Bentuk dan kekuatan berlakunya Sertipikat Hak
Tanggungan

Sertipikat HT terdiri atas salinan Buku Tanah


HT dan Salinan APHT yang keduanya dibuat
oleh Kepala Kantor Pertanahan dan dijilid
menjadi satu dalam satu sampul dokumen.
Sampul sertipikat dibubuhkan irah-irah dengan
kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA”.

9
Sertipikat tersebut mempunyai kekuatan
eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan berlaku sebagai
pengganti grosse acte Hypotheek,
sepanjang mengenai hak atas tanah (dan
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun) dalam
pelaksanaan “parate executie” berdasarkan
pasal 20.

10

Anda mungkin juga menyukai