Anda di halaman 1dari 11

III

Penyelesaian Konflik Pertanahan Ada banyak penyelesaian konflik pertanahan yang dilaksanakan dalam upaya

penyelesaiannya baik yang bersifat litigasi dan non litigasi penyelesaian secara ligitasi dirasakan masyarakat tetap kurang memuaskan akibatnya rasa keadilan dan kepastian hukum yang diharapkan masyarakat tidak terpenuhi, bahkan menimbulkan persoalan baru justru memperburuk keadaan. Begitu juga dengan penyelesaian konflik pertanahan yang dilakukan di luar pengadilan seperti : ; ; ; Negoisasi usya!arah atau ediasi ufakat

Negoisasi adalah dilakukan dengan jalan dimana para pihak yang berkonflik duduk bersamaa untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaiannya dengan prinsip dengan prinsip bah!a penyelesaian tidak ada yang dirugikan "win-win solution#. Musyawarah/Mufakat adalah langkah lebih lanjut dan negoisasi dengan pengertian bah!a penyelesaian konflik melalui negoisasi tidak ditemukan jalan keluar, pneyelesaian ini melibatkan pihak lain selaku penengah. $asil musyara!ah%mufakat jika telah disetujui kedua belah pihak yang berkonflik dibuatkan &urat kesepakatan bersama dan ditanda tangani oleh para pihak dan para saksi. ediasi adalah pengendalian konflik pertanahan yang dilakukan dengan cara membuat konsesus diantara dua pihak yang berkonflik untuk mencari pihak ke tiga yang berkedudukan netral sebagai mediator dalam penyelesaian konflik. 'enyelesaian secara mediasi lebih efektif dari menyelesaikannya di peradilan. I( Mekanisme Penanganan Dan Penyelesaian Sengketa Konflik Bidang 'ertanahan Nasioanal B'N )I melalui 'eraturan *a. B'N )I No. + ,ahun -.// ,entang 'engelolaan 'engkajian 0an 'enanganan *asus 'ertanahan yang meliputi 'elayanan 'engaduan 0an Informasi, 'engkajian, 'enanganan, 0an 'enyelesaian *onflik 'ertanahan &erta Bah!a $ukum 0an 'erlindungan $ukum.

ekanisme 'engaduan / 'elayanan pengadauan sengketa dan konflik pertanahan dilaksanakan oleh : ; ; ; 01'2,I ( "0eputi Bidang 'engkajian dan 'enanganan &engketa 0an *onflik 'ertanahan di B'N )I#. 0i *an!il B'N 'ro3insi *epulauan )iau dilakukan oleh *epala Bidang ''& *'. 0i *abupaen%*ota dilakukan oleh *epala &eksi dan dikordinir oleh *epala &eksi &*' dan dikoordinir oleh *epala *antor 'engaduan sengketa dan konflik dapat diajukan secara lisan atau tertulis dan dapat disampaikan secara langsung kepada *AN,A$, *an!il B'N dan *antor B'N )I. + 'engaduan paling sedikit memuat identitas pengadu, obyek yang di perbolehkan posisi kasus dan maksud pengadauan serta dilampiri identitas 'engadu. 4 &urat pengaduan yang telah diterima, diteruskan ke &atuan 5rganisasi ,ugas dan 6ungsi yang menangani sengeketa dan konflik pertanahan.

'engkajian *onflik 'ertanahan 'engkajian konflik dilakukan dengan melakukan pengkajian akar dan ri!ayat konflik untuk mengetahui penyebab terjadinya dan potensi dari terjadinya konflik

'enanganan *onflik 'ertanahan 2ntuk memberikan jaminan kepastian hukum atas penguasaan, pemilihan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. 'enanganan sengketa dan konflik 'ertanahan dilakukan dengan : ; ; ; 'enelitian%pengelolaan data pengaduan 'enelitian lapangan 'enyelenggara gekar kasus yang terdiri dari ; ; ; 7elar Internal "*an!il dan *antor 'ertanahan *abupaten%*ota# 7elar 1ksternal "B'N )I%*an!il dan *antah# 7elar ediasi "'ara 'ihak%6asilitator#

; ; ; ;

7elar Istime!a ",im B'N )I dan *an!il#

'enyusunan )isalah 'engelolaan 0ata 'enyiapan Berita, Berita Acara%&urat%*eputusan onitoring dan e3aluasi terhadap hasil penanganan sengketa P!"TANA AN

TIPOLOGI MASALA

,ipologi konflik pertanahan merupakan jenis sengketa, konflik dan atau perkara pertanahan yang di sampaikan atau diadukan dan ditanda tangani. ,ipologi pertanhan yang ditangani Badan 'ertanhan Nasional )I dapat dikelompokkan menjadi 8 "delapan#, terdiri dari 'emasalah yang berkaitan dengan : a 'enguasaan dan 'emilikan ,anah, yaitu perbedaan persepsi, nilai dan atau pendapat, kepentingan mengenai status penguasaan di atas tanah tertentu yang tidak atau belum dilekati hak "tanah Negara#, maupun yang telah dilekati oleh pihak9pihak tertentu. b 'enetapan $ak dan 'emdaftaran ,anah, yaitu perbedan persepsi, nilai atau pendapat, kepentingan melalui proses penetapan hak dan pendaftaran tanah yang merugikan pihak lain sehingga menimbulkan anggapan tidak sahnya penetapan atau peri:inan di bidang pertanahan. c Batas atau letak bidang tanah, yaitu perbedaan pendapat, nilai kepentingan mengenai mengenai letak, batas dan luas bidang tanah yang diakui satu pihak yang telah ditetapkan pleh Badan 'ertanahan Nasional )epublik Indonesia maupun yang masih dalam proses penetapan batas. d 'engadaan ,anah, yaitu perbedaan pendapat, kepentingan, pendapat atau nilai mengenai status hak tanah yang diperolehnya bera!al dari proses pengadaan tanah, atau mengenai keabsahan proses, pelaksanaan pelepasan atau pengadaan tanah dang anti rugi. e ,anah obyek landreform, yaitu perbedaan persepsi, nilai atau pendapat kepentingan mengenai prosedur penegasan, status penguasaan dan pemilikan, proses penetapan ganti rugi, penetapan subjek objek dan pembagian tanah objek landreform.

,untutan ganti rugi tanah partikelir, yaitu perbedaan persepsi, pendapat, kepentingan atau nilai mengenai keputusan tentang kesediaan 'emerintah untuk memberikan ganti kerugian atas tanah partikelir yang dilik!idasi.

,anah ulayat, yaitu perbedaan persepsi, nilai atau pendapat, kepentingan mengenai status ulayat dan masyarakat hukum adat di atas arel tertentu baik yang diterbitkan hak atas tanah maupun yang belum, akan tetap dikuasai oleh pihak lain.

'elaksanaan 'utusan 'engadilan, yaitu perbedaan persepsi, nilai atau pedapat, kepentingan mengenai putusan Badan 'eradilan yang berkaitan dengan subjek dan objek hak atas tanah ata mengenai prosedur penerbitan hak atas tanah tertentu. Penanganan Konflik Menurut #n$ang #n$ang No % Tahun &'(& Tentang Penanganan Konflik Sosial

*onflik sosial yang selanjutnya disebut konflik adaalah perseteruan dan atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam !aktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidak amanan dan disentegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional "pasal / ayat / 22 No ;%-./-#. 'encegahan konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem peringatan dini "'asal / Ayat + 22 No ; ,ahun -./-# *onflik dapat bersumber "pasal <# a b c d 'ermasalahan yang berkaitan dengan politik, ekonomi dan sosial budaya. 'erseturuan antar umat beragama dan %atau inter umat beragama, antar suku, dan antar etnis. &engketa data !ilayah desa, kabupaten%kota dan %atau 'ro3insi &engketa sumber daya alam antara masyarakat dan %atau antar masyarakat dan pelaku usaha atau

e )antuan

0istribusi sumber daya alam yang tidak seimbang dalam masyarakat. ukum $an Perlin$ungan ukum

Bantuan hukum dilaksanakan utuk kepentingan B'N )I atau Aparatur B'N )I yang masih aktif atau sudah purna tugas yang menghadapi masalah hukum. Bantuan hukum meliputi pendampingan hukum dalam proses peradilan pidana, perdata atau tata usaha Negara, pengkajian masalah hukum akibat tindakan yang dilakukan oleh 'ejabat atau 'ega!ai B'N Strategi Penanganan $an Penyelesaian Konflik Pertanahan Agar penanganan dan penyelesaian konflik pertanahan dapat di!ujudkan dan agenda kebijakan B'N )I dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran strategis yang diinginkan, maka dirumuskan strategi sebagai berikut : a emantapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi *edeputian Bidang 'engkajian dan 'enanganan &engketa dan *onflik 'ertanahan dengan membangun standar mekanisme dan prosedur operasional pengkajian dan penanganan sengketa pertanahan. b c engintensifkan penyelesaian sengketa, konflik dan perkara pertanahan melalui mediasi dengan mendasarkan pada kajian akar permasalahan. embangun sistem basis data dan sistem kasus pertanahan yang 3alid guna mendukung percepatan penanganan dan penyelesaian sengketa, konflik dan perkara pertanahan secara sistematis. d emprakarsai ter!ujudnya konsep strategis penyelesaian sengketa, konflik dan perkara pertanahan dengan melibatkan 'akar, Akedemisi serta 'engamat Agraria. e eningkatkan kualitas dan profesioanlisme sumber daya manusia di lingkungan *edeputian Bidang 'engkajian dan 'enanganan &engketa dan *onflik pertanahan. Prinsi* Win Win Solution

Badan 'ertanahan Nasional )I sebagai =embaga yang melaksanakan tugas 'emerintah di Bidang 'ertanahan berke!ajiban untuk menyelesaikan konflik pertanahan yang ada di Indonesia. Badan 'ertanahan Nasional dalam menyelesaikan setiap konflik pertanahan di Indonesia berpedoman pada 'eraturan *epala Badan 'ertanahan Nasional )I ,ahun-.// ,entang 'engelolaan 'engkajian dan 'enanganan *asus 'ertanahan dengan mengedepankan prinsip !in !in solution. Win Win Solution adalah situasi di mana kedua belah pihak yang berselisih "berkonflik# sama sama merasa diuntungkan dalam suatu transaksi atau kesepakatan dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan. B'N sebagai mediator dan mencari jalan tengah yang mengakomodasi keadilan para pihak yang bersengketa. 0alam semangat win win solution, penyelesaian sengketa tidak semata mata didasarkan pada siapa yang memiliki sertifikat. 0alam banyak kasus, misalnya seringkali penyelesaian sengketa mengabaikan eksitensi masyarakat lokal yang bertahun bertahun, dari generasi ke genarasi. KON+LIK P!"TANA AN K!N,ATAAN SAAT INI 2paya mengejar pertumbuhan ekonomi industrialisasi dan modernisasi justru menimbulkan praktek perampasan tanah petani. )e3olusi hijau mengakibatkan petani tidak lagi prospontif sehingga tanah dijual, hal ini akibat biaya produksi yang terlalu tinggi sehingga tidak menguntungkan hasil produksi Adanya konflik kepentingan, yaitu dengan makin meningkatnya kebutuhan akan tanah, baik oleh perseorang maupun Badan $ukum s!asta atau public, sedangkan ketersediaan lahan semakin terbatas. ,imbulnya ketidakpastian hukum, misalnya dalam memberikan tafsiran tentang criteria eksitensi dan pelaksanaan hak ulayat masyarakat hukum adat, karena aturan pelaksanaannya baru ada dengan diterbitkannya ' NA%*B'N No. < ,ahun/>>> ,entang 'enyelesaian asalah $ak 2layat asyarakat $ukum Adat. *ebijakan Negara belum mengakomodir secara serius klaim pengelolaan sumber daya alam oleh berbagai komunitas lokal hingga kini masih me!arisi tradisi penguasaan lahan secara turun temurun, baik indi3idual maupun komunal.

&trukur Arahan 'emanfaatan )uang dari tingkat Nasional hingga *abupaten yang berorientasi pertumbuhan ekonomi hanya mengalokasikan ruang ruanh untuk kepentingan in3estasi bisnis sumber daya alam skala luas dan monokultur, seperti perkebunan sa!it dan hutan tanaman industri. ?ontoh kasus : a ',. ,organda "0= &itourus# dengan asyarakat 2jung 7ading @ae dan 2jung 7ading @ulu ,apanuli &elatan yang digarap masyarakat dari *ampung Barumun sementara ada komplain dari )aja Adat 2jung 7ading yang menyatakan tanah tersebut ulayat mereka. b c d 2layat &uku 0ayak di *alimantan ,engah &eruyan di *alimantan tengah, karena kehutanan mengklaim tanah tersebut ka!asan hutan. 2layat *erajaan *utai *artanegara di *alimantan ,imur, yang telah diguanakan oleh 'ihak 'engusaha untuk perkebunan sa!it. *asus esuji di 5gan *omering Ilir dengan ',. Barat &elatan akmur In3estation dan ',. &il3a Inhutani. $al hal tersebut diatas menyangkut kepada )egulasi pemerintah yang tidak dilaksanakan secara benar seperti : ; 2ndang 2ndang No /> ,ahun -..4 ,entang 'enetapan 'erpu No / ,ahun -..4 ,entang 'erubahan atas 2ndang 2ndang No 4/ ,ahun />>> ,entang *ehutanan t enjadi 2ndang 2ndang ; ; ; 2ndang 2ndang No /8 ,ahun -..4 ,entang 'erkebunan 2ndang 2ndang No 4 ,ahu -..> ,entang 'ertambangan, Batu Bara. 2ndang 2ndang No - ,ahun -./- ,entang 'engadaan ,anah Bagi 'embangunan 'elaksanaannya. ; &urat *eputusan enteri *ehutanan. &* 4A+% enhut II%-./+ ,entang enjadi Bukan *a!asan $utan di 'eruntukkan *a!asan $utan 2ntuk *epentingan 2mum dan 'erturan inimal

'ro3insi *epulauan )iau "khusus di *epuluan )iau#

III. 'enetapan 'erundang 2ndangan dan 'enyusunan 'etunjuk ,eknis. / 'etunjuk teknis tentang mekanisme%strategi gelar kasus : a 'engaduan kasus pertanahan dapat disampaikan kepada *epala *antor 'ertanahan *abupaten%*ota, *epala *antor Bilayah 'ro3insi dan *epada *epala B'N )I. b 2ntuk mengetahui faktor faktor penyebab terjadinya dan potensi penyelesaian sengketa%konflik perlu dilakukan pengkajian tentang akar dan ri!ayat sengketa dan konflik. 'engkajian dilakukan dengan cara meneliti dan menganalisa data sengketa%konflik pertanahan. c d 'enanganan kasus pertanahan melalui penyelenggara gelar kasus. 7elar kasus dapat dilakukan melalui persuasif, fasilitasi, mediasi para pihak dalam rangka penanganan sengketa%konflik "'asal ++ Ayat / 'eraturan *epala B'N No + ,ahun -.//# e ekanisme pelaksanaan gelar kasus, harus dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari 7elar Internal "yaitu, yang hanya melibatkan unsure B'N#, sebagai strategi untuk lebih mengetahui pokok permasalahannya secara objektif dan akuntabel, agar supaya persoalannya tidak melebar "dapat dikerucutkan#, dan gelar kasus dapat dilaksanan lebih dari / "satu# kali, untuk memperoleh penjelasan yang memadai mengenai kasus tanah yang disengketakan. f 7elar kasus eksternal dan atau gelar mediasi dalam rangka penanganan kasus pertanahan, jika diperlukan dapat melibatkan pakar dan atau saksi ahli yang terkait dengan kasus pertanahan dan atau instansi yang terkait. g 'elaksanaan gelar eksternal yang melibatkan para pihak hanya dapat dilakukan, apabila fakta dam data mengenai objek sengketa telah jelas dan telah disepakati oleh B'N mengenai upaya penanganannya, sebagaimana terutang dalam hasil gelar internal sebelumnya

'engaduan kasus pertanahan yang disampaikan kepada *epala B'N )I dapat dilimpahkan penanganannya kepada *epala *antor Bilayah B'N 'ro3insi secara terkoordinasi dengan *epala *antor 'ertanahan.

@angka !aktu penanganan dan penyelesaian sengketa%konflik 'ertanahan berpedoman pada 'asal -8 @o 'asal ;- 'erkaban No + ,ahun -.// dengan jangka !aktu penyelesaian paling lama + "tiga# bulan sejak diterimanya pengaduan, dan pihak pengadu diberitahu tentang hal tersebut, kecuali mendapat persetujuan *epala *antor Bilayah, 0eputi Bidang 'engkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan untuk perpanjangan jangka !aktu dimaksud. *onflik yang berdampak luas dilakukan dengan perencanaan dan target !aktu yang disesuaikan dengan situasi yang dihadapi serta perkembangannya selama proses penanganan konflik.

,indak =anjut $asil 7elar *asus : a 2ntuk setiap hasil gelar kasus pertanahan, baik internal, dengan eksternal, mediasi maupun istime!a, harus ditindaklanjuti dengan &urat pemberitahuan kepada peserta gelar mengenai kesimpulan gelar sebagai informasi mengenai perkembangan penanganan kasus pertanahan dimaksud "dibuat dengan menagacu 0.I <..> A# b 0alam hal hasil gelar kasus diperoleh kesimpulan bah!a penerbitan dan atau peralihan hak atas tanah terindikasi cacat administrasi, maka untuk melengkapi hasil gelar dimaksud agar dibentuk team yang bertugas melakukan penelitan, pengkajan serta pembuatan risalah pengolahan data ")'0#. )'0 yang telah disahkan 'ejabat Cang ber!enang merupakan dasar pertimbangan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan penyelesaian pertanahan c 'engendalian pengkajian dan penanganan kasus pertanahan di *an!il B'N dan *antor 'ertanahan dikoordinasikan oleh *an!il yang dilaksanakan oleh *epala Bidang 'engkajian dan 'enanganan sengketa dan konflik pertanahan, untuk di *antor 'ertanahan dikoordinasikan oleh *epala *antor 'ertanahan

yang dilaksanakan oleh *epala &eksi &engketa, *onflik dan 'erkara 'ertanahan. d + onitoring dan e3aluasi penanganan kasus pertanahan dikoordinasikan oleh 0eputi yang pelakasanaanya dapat menunjuk 0irektur. 'embatalan $ak Atas ,anah &ebagai ,indak =anjut 'elaksanaan 'utusan 'engadilan. a 'utusan 'erdata maupun ,2N yang bias ditindak lanjuti dengan tindakan administrasi pertanahan adalah putusan yang bersifat : a b b ?ondemnatoir "berisi penghukuman# ?onsituti3e "menghapus%menciptakan keadaan hukum baru# yang keduanya dapat dieksekusi "eksekuitabel# 'utusan 'engadilan dalam perkara pidana%peradilan agama tidak dapat digunakan langsung sebagai dasar pelaksanaan pembatalan hak. =angkah administrasi pertanahan yang dilaksanakan adalah pembatalan karena cacat adiministrasi dengan data pendukung putusan pidana dimaksud, dengan syarat antara lain : a b c d c &ertifikat masih originair. Amarnya menyatakan dokumen%alas hak sebagai dasar penerbitan *,2N palsu. 'ermohonan pembatalan diajukan oleh pihak yang mempunyai hubungan hukum yang sah dengan tanah terpekara. &ebelum diterbitkan &*. 'embatalan hak harus dilakukan 'enelitian oleh ,im 'eneliti. 0alam hal putusan ',2N amarnya menyatakan batal hak atas tanah instansi pemerintah yang merupakan Barang dilakukan sebagai berikut: a Bila putusan menyatakan batal hak atas tanah, 0iktum &* hanya menegaskan batalnya hak atas tanah sesuai dengan bunyi amar putusan ilik Negara%0aerah, maka penerbitan &urat *eputusan dalam rangka tindak lanjut pelaksanaan putusan 'engadilan,

b c d

0iktum &* menyatakan status tanahnya kembali kepada keadaan semula 'embatalan dengan menyampaikan tindasannya kepada Instansi 'engguna dan pengelola asset. @ika putusan ',2N merekomendasikan pemberian hak kepada pemenang perkara, maka proses permohonan hak atas tanahnya tunduk pada ketentuan perundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai