Dept. Fisiologi FKUI / FKK UMJ FUNGSI RESPIRASI - Fungsi Ventilasi - Fungsi Difusi - Fungsi Perfusi
Inspirasi tenang: Proses aktif Diafragma M. interkostalis eksternus Inspirasi kuat otot-otot inspirasi tambahan: M. sternokleidomastoid M. skalenus
Inspirasi Ekspirasi Ekspirasi tenang: Proses pasif Gaya rekoil paru dan dinding toraks Ekspirasi kuat: Otot-otot abdominal M. interkostalis eksternus
Sebelum inspirasi Inspirasi Ekspirasi pasif Ekspirasi aktif Ventilasi Ventilasi paru Volume udara keluar atau masuk dalam 1 menit Isi alun napas (Tidal volume) x frekuensi respirasi Ruang rugi (dead space) - Bagian saluran napas yang tidak mengalami pertukaran gas. Ruang rugi anatomik (Anatomical dead space) Ruang rugi fisiologik (Physiological dead space) Ventilasi Ventilasi alveolar (alveolar ventilation) - Volume udara yang terlibat pertukaran gas dalam 1 menit - (Tidal volume-dead space) x frekuensi napas
Rasio ventilasi-perfusi - Rasio antara ventilasi alveolar (4.2 L/min) dan aliran darah paru (5 L/min) - Gaya gravitasi menyebabkan darah lebih banyak ke bawah (uneven matching of ventilation to perfusion)
Paru mengembang Keseimbangan dari: Tarikan jaringan paru yang elastis Tarikan dinding toraks
tekanan subatmosferik rongga pleura (tekanan negatif) Pneumotoraks Bila rongga pleura tembus udara masuk Paru kolaps mencapai ukuran awal (tidak tertarik) Rongga toraks lebih mengembang Paru bayi baru lahir Dalam uterus: tidak ada pengembangan alveolus dan saluran napas diafragma tinggi Lahir: kontraksi diafragma inspirasi tidak dapat kembali ke posisi semula Forensik: bayi lahir mati / mati setelah lahir ? Surfaktan Lapisan campuran lipoprotein yang menurunkan tegangan permukaan dinding alveolus Disekresi oleh sel alveolus tipe II Alveolus mengecil lapisan menebal
Peran surfaktan Menurunkan tegangan permukaan alveolus Waktu alveolus mengecil (ekspirasi) : tegangan permukaan mengecil : mencegah kolaps compliance tinggi / mudah mengembang Akhir inspirasi: tegangan permukaan tinggi compliance rendah / sukar mengembang mencegah alveolus pecah
Pengaruh Gravitasi Pengaruh gravitasi Pada posisi berdiri: alveolus bagian apeks > basis Tekanan intrapleura apeks > negatif dari pada basis Compliance pada apeks < basis Ventilasi alveolus apeks < basis Aliran darah di bagian apeks < basis Rasio ventilasi / perfusi : apeks > basis Regangan pada jaringan paru : apeks > basis
Aliran darah paru saat istirahat dan latihan Hubungan ventilasi dan perfusi paru Posisi tubuh Telentang Venous return bertambah baik Aliran darah paru meningkat Pembuluh darah paru dilatasi pasif Volume darah total di paru meningkat (+ 400 ml) Tahanan saluran napas meningklat Volume paru total berkurang
Tahanan saluran napas 90% tahanan saluran napas (airway resistance): peran trakea dan bronki tidak banyak berubah R: konstan Edema saluran napas atas R Penampang total bronkioli sekitar 2000 kali trakea R rendah Bronkioli dapat menyempit dan kolaps < pengaruhi tahanan saluran napas Tahanan saluran napas compliance + dispnea
Fungsi saluran napas Saluran udara Menyaring udara mukus, silia Melembabkan udara dinding berair Memanaskan / mendinginkan udara + dinding rongga hidung faring, laring, trakea DIFUSI GAS O 2 : alveoli kapiler CO 2 : kapiler alveoli
Alveolus diliput kapiler bola dgn jaring permukaan difusi luas Tekanan Parsial Gas Udara: campuran gas, masing2 punya tekanan parsial (tekanan bagian, Pp) TekananTotal = E tekanan parsial Pp = volume x tekanan total
Gas Larut dalam air dalam darah ada gas Tekanan parsial gas di udara = dlm air
Ketinggian Udara atmosfir pada permukaan laut t.d. : 76.62 % N 2 , 20.84 % O 2 , 0.04% CO 2 , 0.5 % uap air Ketinggian (high altitude): % volume tetap Tekanan total udara berkurang Tekanan parsial masing2 gas berkurang
Tekanan parsial berbagai gas Lapisan yang dilalui gas di alveolus Kurva Disosiasi HbO 2
Kurva disosiasi Hb-O 2 Hubungan saturasi Hb dg O 2 PO 2
di jaringan: PO 2 < O 2 dilepas dari darah di paru : PO 2 > O 2 diikat ke darah Bergeser ke kanan (untuk PO 2 yang sama, >O 2 dilepas) -- suhu tubuh -- PCO 2
-- BPG (DPG) jaringan yang aktif : O 2 > dilepas
Transport Gas Transport oksigen Terikat molekul hemoglobin Sedikit larut dalam plasma PO 2
Transport Carbon Dioxide (CO 2 ) Sebagai ion bikarbonat (>>) Terikat molekul hemoglobin Larut dalam plasma darah
Imbangan asam-basa Perubahan ventilasi dapat mengoreksi gangguan asam basa. Perubahan ventilasi dapat pula menimbulkan gangguan asam-basa Reaksi kimia : CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 H + + HCO 3
PENGATURAN VENTILASI Reseptor perifer & sentral kemoreseptor non kemoreseptor / neural Pusat respirasi Pusat pengaturan respirasi di batang otak Pusat Respirasi Batang Otak 2 kelompok saraf: Dorsal Respiratory Group (DRG) neuron inspirasi Ventral Respiratory Group (VRG) neuron inspirasi dan ekspirasi Menghasilkan pola napas yang ritmik Impuls melalui neuron menuju otot-otot pernapasan
Dorsal Respiratory Group Pencetus impuls (pacemaker) Neuron inspirasi aktif inspirasi Neuron inspirasi berhenti aktif ekspirasi Ventral Respiratory Group Napas tenang : neuron I dan E tidak aktif Neuron aktif waktu napas kuat Peningkatan aktivitas I-DRG mengaktifkan I-VRG merangsang otot-otot pernapasan tambahan E-VRG mengaktifkan otot-otot ekspirasi Reciprocal inhibition antara I-VRG & E-VRG
Impuls pusat pernapasan Tercetus otomatis dan terus menerus selama hidup Dapat diinterupsi secara volunter sampai batas tertentu Berasal dari anyaman neuron dg potensial membran tidak stabil Menghasilkan aktivitas ritmik intrinsik untuk inspirasi dan ekspirasi Dipengaruhi terus menerus oleh impuls sensorik dari kemoreseptor Pusat Apneustik Memperkuat dorongan inspirasi Mencegah inspirasi berhenti perpanjang inspirasi Terus menerus merangsang pusat respirasi batang otak
Pusat Pneumotaksik Kirim impuls yang membantu switch off I-DRG membatasi lama inspirasi Pusat pneumotaxic lebih dominan terhadap pusat apneustik hentikan inspirasi Bersama impuls inhibisi dari vagus ekspirasi normal Tanpa hambatan pneumotaksik APNEUSIS Pengaruh kimia dan neural pada pusat pernapasan Faktor kimia Perubahan kadar CO 2 , O 2 dan H +
darah arteri + Kemoreseptor perifer Kemoreseptor pusat + Perubahan frekuensi dan amplitudo pernapasan
Pengaruh rangsang kimia pada ventilasi Kemoreseptor perifer Aortic and carotid bodies +Po 2 , | Pco 2 , +pH darah arteri Potensial aksi neuron sensorik pusat respirasi neuron motor somatik ventilasi meningkat Effek | Pco 2 pada ventilasi
Pengaruh + Po 2 pada ventilasi
Pengaruh penururnan pH / peningkatan H + pada ventilasi
Kesimpulan interaksi Pco 2 , Po 2 and pH darah arteri | CO 2 stimulan pernapasan yang paling kuat. CO 2
dihidrasi di LCS H + merangsang langsung kemoreseptor sentral | ventilasi Umumnya PO 2 berpengaruh tidak langsung mengubah sensitivitas kemoreseptor terhadap Pco 2 . Po 2 rendah meningkatkan efek Pco 2 . Po 2
Refleks HeringBreuer Mencegah ekspansi paru berlebihan Bila VT > 1 L receptor regang di pleura viseral dan saluran napas kecil terangsang impuls inhibisi via serat aferen vagus medullary respiratory center akhiri inspirasi Paru mengecil reseptor regang tidak terangsang inspirasi mulai lagi.
Pulmonary Irritant Reflexes Mukus, debu, asap rokok, gas berbahaya irritant receptors di bronkiolus aferen via vagus medullary respiratory center neuron parasimpatis otot polos bronkus bronkokonstriksi Irritant yang sama di trakea dan bronkus batuk Di mukosa rongga hidung bersin
Pengaturan hipotalamus:
Emosi berat: takut, kaget dll sistem limbik pusat simpatis di hipotalamus pusat respirasi pengaruhi frekuansi dan amplitudo pernapasan atau suhu tubuh, tersentuh benda dingin perubahan mendadak pola napas persarafan langsung ke neuron motor otot-otot pernapasan tanpa melalui pusat pernapasan. Kemoreseptor sentral di medulla oblongata, bilateral. Stimulus: | H + dalam LCS
Higher Brain Centers Korteks serebri (motorik): Dapat mengatur napas dengan sengaja Impuls langsung ke neuron motor tanpa melalui pusat pernapasan Ada batas: |PCO 2 sampai batas kritis, pusat pernapasan terangsang kuat tak sanggup lagi menahan napas
Breaking Point Saat dimana seseorang tidak mampu lagi menahan napas volunter | Pco 2 dan + Po 2
Penyesuaian Respirasi Selama latihan Otot aktif memerlukan >> O 2 dan hasilkan >> CO 2
Ventilasi | 10-20 kali lipat Napas > kuat dan dalam Frekuensi napas tidak terlalu banyak berubah + | ventilasi bukan karena rangsang kimia
Selama latihan Peningkatan ventilasi cepat waktu awal latihan Aktivasi simultan antara motorik korteks serebri dan pusat respirasi Impuls eksitasi dari proprioseptor pada otot, tendon dan sendi ke pusat pernapasan | suhu tubuh Peningkatan ventilasi gradual dan plateau mencerminkan tingkat pengeluaran CO 2
Terdapat hutang oksigen
Latihan berhenti Penurunan ventilasi sedikit dan mendadak : Memperlihatkan berhentinya peran /mekanisme pengaturan neural Penurunan bergradasi ke garis dasar penurunan produksi CO 2 , hutang oksigen dibayar.
Pengaruh ketinggian:
Naik cepat dari level laut ketinggian Acute mountain sickness: Sakit kepala Napas pendek Mual (nausea) Pusing (dizziness) Berat: edema paru dan serebral Ketinggian - Po 2 + kemoreseptor sentral > responsif thd | Pco 2
- + Po 2 langsung merangsang kemoreseptor perifer - Ventilasi |: bertambah 2-3 L/min dari pada - Pco 2 < 40 mmHg (+) - + saturasi Hb-O 2
- | 2,3-BPG kurva disosiasi Hb-O 2 bergeser ke kanan - Erythropoiesis + Aklimatisasi Menyelam dengan SCUBA (self contained under water breathing apparatus) tek alveolus = tekanan dalam air Menyelam 10 m tek | 1 atm tek alveolus = 2 atm tek total gas dlm tubuh = 2 atm gas > larut dlm air tubuh. Mendadak naik gelembung udara penyakit dekompresi REFLEKS PERNAPASAN Batuk Bersin Menguap Menelan Takipnea
ROKOK
Banyak zat berbahaya : nikotin sejenis candu : tar karsinogenik kanker paru : gas CO hambat pengambilan O 2 Zat prooksidan: SO 3 , NO 2 oksidasi zat anti protease Protease dihasilkan sel makrofag yang rusak setelah memakan bakteri rusak jaringan parenkim paru MEROKOK
Kecanduan habituasi, bukan adiksi Pembuluh darah: - jantung koroner - impotensi Paru: - PPOM lebih cepat terjadi - kanker paru Bayi dalam kandungan: - cacat - berat lahir rendah
ISKEMI (ISCHEMIA), HIPOKSIA Iskemi: aliran darah ke jaringan < Hipoksia : PO 2 darah & jaringan <
SIANOSIS Kulit dan mukosa berwarna kebiruan Hb-reduksi > 5 g%
Gangguan Fungsi Paru Gangguan Ventilasi Gangguan Perfusi Gangguan Difusi
TES FUNGSI PARU Banyak alat dan cara Terbanyak: Fungsi Ventilasi - Statik : volume dan kapasitas - Dinamik : ekspirasi paksa (forced expiration) KVP, FEV1 dll.
Test fungsi paru Penyakit paru obstruktif | tahanan saluran napas + FEV 1