Sekitar .......%(....responden) setuju terhadap pembebasan lahan dan terdapat ....% (...
responden) yang tidak setuju terhadap rencana pembebasan lahan.
3.1.2. Masalah terkait dengan Kegiatan Pembebasan Tanah yang Dilaksanakan oleh
TPT
Tim Pengadaan Tanah (TPT) kegiatannya akan mengacu sesuai peraturan
perundangan yang berlaku dan berpotensi akan timbul masalah pada saat
melaksanakan kegiatan yang mencakup:
a. Penentuan mengenai penguasaan dan pemilikan tanah yang berhubungan dengan
status hukum tanah, bangunan, dan aset yang akan terkena.
b. Menaksir besaran nilai aset yang akan terkena.
c. Berbagai kemungkinan dampak negatif yang timbul dari kegiatan pembebasan
tanah yang akan dilaksanakan.
d. Pelaksanaan pengukuran dan pematokan atas aset terkena proyek .
e. Pelaksanaan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan warga terkena
kegiatan mengenai bentuk dan besaran kompensasi.
f. Pelaksanaan pembayaran kompensasi.
g. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan perubahan status hukum ats tanah dan
bangunan terkena proyek.
h. Pelaksanaan kegiatan pemindahan warga terkena proyek apabila ada yang
terpaksa harus pindah.
i. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan atau pembinaan dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan warga terkena proyek
j. Menampung setiap keluhan, keberataan dan usulan dari warga terkena proyek
untuk kemudian dimusyawarahkan upaya pemecahannya serta hasilnya
dipublikasikan.
k. Penyusunan laporan pelaksanaan RK-PTPK setiap akhir bulan selama rentang
masa kerjanya.
l. Penyerahan laporan pelaksanaan RK-PRPK kepada Pemerintah Kabupaten , Tim
Monitoring dan Pelaporan.
Cara pembayaran yang diinginkan adalah : melalui bank sebanyak .... responden (...
%) berupa uang tunai sebanyak .... Responden (....%) dan sebagian tunai dan
sebagian melalui bank sebanyak ... responden (...%).
Sekitar .... % (....responden) menyatakan tidak memerlukan relokasi dan ada ...%
(...responden) menyatakan perlu direlokasi.
Penduduk yang menyatakan perlu direlokasi tidak menyebutkan alasan perlu
relokasi dan metode apa yang digunakan apakah relokaasi sendiri, oleh pemerintah
atau transmigrasi. Untuk itu perlu dilakukan interview lebih dalam kepada .....
responden.
Penyelesaian Masalah:
Pihak pemrakarsa dan Pemerintah Kabupaten .... dan .... perlu merealisasi persepsi
dan aspirasi masyarakat dan aparat pemerintah setempat ( Mukim, Keuchik, Desa,
kecamatan) Muspika dan SKPD serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Warga terkena dampak kegiatan yang merasa tidak puas terhadap pelaksanaan
pengadaan tanah dan pemukiman kembali dapat mengajukan keluhan, keberatan
atau usulan kepada pemerintah Kabupaten dan Pemrakarsa sebagai penanggung
jawab program. Keluhan, keberatan dan usulan tersebut dapat disampaikan secara
langsung atau melalui surat menyurat ke alamt Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah
Sungai Sumatera I.
Mekanisme penanganan masalah atau penanganan keluhan, keberatan ataupun
usulan terhadap pelaksanaan LARAP diproses melalui tahapan sebagai berikut:
a. Berdasarkan keluhan, keberatan dan usulan yang disampaikan warga terkena
kegiatan, maka pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan ABDYA serta Tim
monitoring dan Pelaporan Balai Wilayah Sungai Sumatera I akan menunjuk Tim
Pengadaan Tanah untuk melakukan penelitian.
b. Hasil penelitian atau investigasi tersebut akan diinformasikan kepada warga
terkena proyek paling lambat dalam jangka waktu 12 haru untuk kemudian
dimusyawarahkan dengan warga terkena proyek kegiatan untuk diuppayakan
pemecahaannya berdasarkan prinsip win – win solution.
c. Penyelesaian masalah atau penanganan atas keluhan, keberatan dan usulan akan
didokumentasikan dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat. Untuk
memudahkan masyarakat umum khususnya warga terkena proyek dalam
mengakses informasi tersebut, hasilnya akan disebarluaskan melalui ruang
publik yang tersedia seperti papan pengumuman dikantor kegiatan, kantor
pemda, kantor kecamatan dan kantor desa.
d. Mekanisme penanganan masalah dan keluhan terkait dengan kesepakatan dan
ketidak sepakatan atas kompensasi, prosesnya akan mengacu kepada Peraturan
Presiden republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk kepentingan umum.
Diagram alur mekanisme penanganan tersebut di atas dapat dilihat pada
lampiran.
yang rnasih aktif atau sudah puma tugas yang menghadapi masalah
hukum. Bantuan hukurn meliputi pendampingan hukum dalam proses
peradilan pidana, perdata atau tata usaha negara, pengkajian masalah
hukum yang berkaitan dengan kepentingan BPN dan pengkajian masalah
hukum akibat tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau pegawai BPN.
Dalam konsep win – win solution, seandainya investor memiliki sertifikat hak milik,
mereka tidak bisa langsung menang atas rakyat karena rakyat dilindungi oleh pasal
33 UUD 1945, meskipun rakyat tersebut tidak memiliki sertifikat. Pasal 33 UUD
1945 menyiratkan bahwa rakyat memiliki hak tas tanah dan kekayaan alam di
dalamnya.
Konsep win – win solution adalah cara yang membuat derajat rakyat semakin tinggi
karena rakyat dalam cara itu tidak dapat serta merta dikalahkan. Dengan konsep ini,
rakyat harus mendayagunakan kemampuannya. BPN dalam hal ini hanya mediator
yang dituntut untuk indenpenden, dan tidak berpihak pada kedua belah pihak.
Namun penyelesaian konflik pertahanan dalam konsep win – win solution tergantung
pada para hak yang berkonflik. Win – win solution adalah upaya untuk
mempermudah akomodasi dan beragam kepentingan yang bersengketa agar tidak
jatuh konflik yang memakan korban dan merugikan kedua belah pihak.
Dalam kenyataan sehari – hari permasalahan tanah muncul dan dialami oleh seluruh
lapisan masyarakat. Konflik pertanahan merupakan isu yang selalu muncul dan
selalu aktual dan masa –masa, seiring dengan bertambahnya penduduk,
perkembangan pembangunan, dan semakain meluasnya akses berbagai pihak untuk
memperoleh tanah sebagai modal dasar dalam berbagai kepentingan.
Sebagaimana yang diatur dalam Perka BPN RI Nomon 3 Tahun 2011, upaya
untuk rnencegah terjadinya konflik pertanahan antara lain dengan:
a. Penertiban administrasi pertanahan,
b. Tinakan proaktif untuk mencegah dan menangar potensiionflik,
c. Penyuluhan hukum dan/atau sosiatisasi program pertanahan, dan
d. Pembinaan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
Inventarisasi permasalahan ini bertitik tolak dan langkah langkah atau proses
pelaksanaan LARAP, yang dimulai dan identifikasi dampak proek kegiatan
sampai pada relokasi orang yang terkena dampaknya. Adapun permasalahan
tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan identifikasi penduduk / orang yang terkena
dampak (OTD), maka masatah yang timbul berkaitan dengan akunasi
data kependudukan termasuk hak kepemilikannya, diantaranya:
a. Data kepemilikan lahan bermasalah karena tidak semuanya
memiliki tanda bukti kepemilikan lahan secara legal (sertifikat).
Sebagian besar hanya memiliki surat keterangan dari Keucik.
b. Terdapat pemilik lahan yang tidak berada di lokaasi tersebut atau berada di
luar kota, sehingga susah untuk mengidentifikasi,
c. Terdapat warga yang tidak bersedia terhadap rencana pembebasan lahan.
.....% (......responden) setuju terhadaap pembebasan lahan dan terdapat ....%
(....responden) yang tidak setuju terhadap rencana pembebasan lahan.
Harga tanah per meter yang diinginkan masyarakat adalah berkisar antara
Rp. ..... s/d Rp. ........ . Terdapat ..... responden (...%) yang menginginkan per
meter Rp. ....... , ......responden (...%) menginginkan harga Rp. ..... per
meter, ...... responden (...%) menginginkan harga Rp. ..... per meter, .....
responden (.....%) menginginkan harga Rp........ per meter, ..... responden
responden (.....%) menginginkan harga Rp........ per meter.
Pada kondisi (c) adalah Warga yang memilih akan pindah ke sanak keluarga
dengan mendapat penggantian uang.
Pada kondisi (d) adalah Warga yang tetap bertahan pada lokasi pengadaan tanah
yang masih perlu dilakukan musyawarah
Deskripsi tugas Tim Monitoring dan Pelaporan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tim Monitoring dan Pelaporan, akan melakukan kegiatan pengawasan
pelaksanaan program sebagaimana tercantum dalam rencana kerja (action plan)
yang meliputi kegiatan sosialisasi dan konsultasi masyarakat, pengukuran dan
pematokan, pelaksanaan musyawarah, pembayaran kompensasi, sertifikasi lahan
yang terkena dan pemindahan utilitas yang terkena.
b. Tim monitoring dan pelaporan, akan melakukan koordinasi setiap bulan dengan
Tim Pengadaan Tanah (TPT), Bappeda dan proyek, untuk mendiskusikan
permasalahn dan kendala yang dihadapi beserta upaya penanggulangannya,
khususnya yang terkait dengan penyelesaian keluhan/keberatan WTP.
c. Tim monitoring dan pelaporan akan menyusun laporan kemajuan pelaksanaan
program setiap bulan dengan menggunakan formulir pelaporan yang dikirimkan
kepada Pemrakarsa dengan tembusan kepada Bappeda dan Bupati ..... dan ....
(contoh formulir pelaporan lihat lampiran) dan Pelaksanaan kegiatan pengadaan
tanah dan relokasi lebih jelasnya, jadwal kegiatan dan sumber biayanya dapat
dilihat pada lampiran.