Anda di halaman 1dari 9

Usulan Teknis

D.
Tanggapan Dan Saran
Terhadap KAK

D.1 UMUM

Usulan teknis ini tersusun atas dasar pemahaman penyedia jasa yang mendalam
terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK). Demi tercapainya hasil pekerjaan konsultansi
yang sesuai dengan yang diharapkan untuk itu penyedia jasa akan menurunkan Tim
Teknis yang terdiri dari personil – personil yang telah benar-benar berpengalaman pada
pekerjaan sejenis dan dapat memahami serta menghayati Kerangka Acuan Kerja (KAK)
serta Dokumen Kontrak dengan baik.

Persyaratan teknis Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersaji dengan baik dan telah dimengerti,
diharapkan tidak terjadi kesalahan interprestasi, sehingga pembuatan usulan teknis ini
dapat sesuai dengan yang dimaksudkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan
Kajian Pengadaan Tanah Untuk Tempat Relokasi Masyarakat Sementara Terdampak
Pembangunan Bagi Kepentingan Umum di Kota Bandung.

Setelah mempelajari seluruh bagian dari Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of Reference
(TOR), penyedia jasa telah dapat memahami secara utuh target apa yang harus dicapai
dalam pekerjaan ini. Demikian pula mengenai segala persyaratan yang dituntut untuk
kelancaran pekerjaan sudah dipahami, sehingga dapat dipastikan bahwa penyedia jasa
akan mampu menyediakan semua tenaga ahli dan fasilitas yang diinginkan.

D-1
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

Pihak Konsultan telah menelaah secara seksama serta mempelajari Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang tercantum dalam dokumen lelang pengadaan jasa konsultasi. Dalam
dokumen lelang tersebut telah diuraikan berbagai hal yang berkaitan dengan aspek
administrasi, aspek biaya dan aspek teknis serta contoh format yang harus dibuat oleh
konsultan, dimana dalam penjelasannya memberikan gambaran yang cukup jelas dan
singkat mengenai maksud dan tujuan kegiatan, ruang lingkup kegiatan, serta lokasi
kegiatan yang menjadi bagian atau tugas konsultan selaku penyedia jasa dalam kegiatan
dimaksud.

D.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Pembangunan saat ini selalu identikdengan bentuk fisik seperti halnya bangunan,
infrastruktur, namun pembangunan tidak hanya mengenai bangunan saja, melainkan
Pembangunan mencakup pada seluruh sistem sosial yang ada seperti halnya politik,
ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan, dan teknologi kelembagaan,dan budaya
(Abe 1994).

Kawasan kota menjadi daerah yang pembangunannya selalu cepat, hal ini
dikarenakan wilayah kota memiliki struktur yang saling terikat. Kota dapat dipahami
sebagai suatu wujud yang utuh, terdapat relasi sosial, ekonomi, politik budaya dan
lainnya, yang prosesnya terjadi membutuhka waktu yang lama (Mirsa 2012).

Tanah merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan. Secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan pembangunan baik
fisik maupun non fisik, akan membutuhkan tanah. Dengan meningkatnya kebutuhan
akan tanah, ketidakseimbangan antara persediaan tanah yang terbatas dengan
kebutuhan tanah menjadi semakin besar. Salah satu contoh kebutuhan ketersediaan
akan tanah dapat dilihat dari proyek – proyek pembangunan infrastruktur bagi
kepentingan umum.

D-2
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

Melihat perkembangan yang terjadi, pengadaan tanah bagi pembangunan untuk


kepentingan umum memang menjadi tuntutan yang tidak dapat dielakkan. Mengacu
pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum engatur mengenai
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang
diselenggarakan melalui tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan
hasil.

Jumlah penduduk yang selalu mengalami perubahan mengakibatkan kebutuhan ruang


sebagai wadah kegiatan perkotaan juga berubah terus menerus, ruang dalam hal ini
adalah lahan keberadaanya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan
manusia, karena lahan merupakan wadah tempat berlangsungnya berbagai aktivitas
penduduk dengan lingkungannya. Banyaknya penduduk yang tinggal di suatu wilayah
berbarengan dengan pembangunan bagi kepentingan umum mengakibatkan terjadinya
konflik kepentingan.

Mengingat adanya berbagai kepentingan yang harus terakomodasi dalam proses


pelaksanaan pengadaan tanah, tidak jarang pada akhirnya banyak terjadi benturan.
Benturan biasanya muncul karena ada berbagai kepentingan yang harus diakomodir
dalam pelaksanaannya. Di satu sisi negara menjamin kepemilikan sah individu atas tanah,
sementara itu di sisi lain pelaksana kekuasaan negara yakni, pemerintah berkewajiban
menjalankan agenda pembangunan infrastruktur fisik yang seringkali harus
mengorbankan nilai kepentingan individu. Kepentingan umum yang dijabarkan dari
fungsi sosial tanah tidak kalah pentingnya dengan kepentingan individu pemilik yang
dijabarkan dari fungsi ekonomi tanah. Artinya pada saat dibutuhkan demi kepentingan
umum, kepentingan individu bisa dikompromikan bahkan dikalahkan dan hak milik atas
tanah harus dilepaskan. Salah satu persoalan yang seringkali menjadi pemicu terjadinya
benturan akibat pengadaan tanah adalah pemberian ganti kerugian dalam bentuk
permukiman kembali. Permukiman kembali memang jamak terjadi saat ini dalam konteks
pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan umum.

D-3
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

Berdasarakan uraian diatas untuk mengkaji lebih dalam mengenai prosedur pelaksanaan
pengadaan tanah untuk tempat relokasi masyarakat sementara terdampak
pembangunan bagi kepentingan umum di Kota Bandung dalam segi kebijakan peraturan
perundangan yang berlaku dalam pelaksanaannya dan juga analisis kelayakan potensi
fisik objek pengadaan tanah, Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun anggaran
2024 ini, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman melaksanakan kegiatan
penyusunan “Kajian Pengadaan Tanah Untuk Tempat Relokasi Masyarakat Sementara
Terdampak Pembangunan Bagi Kepentingan Umum di Kota Bandung”.

Tanggapan konsultan terhadap latar belakang yaitu sebagai berikut:


Menurut konsultan latar belakang dalam KAK pada dasarnya dapat dipahami dengan baik
oleh konsultan, dalam latar belakang tersebut juga telah menujukkan arah kegiatan
Penyusunan Kajian Pengadaan Tanah Untuk Tempat Relokasi Masyarakat Sementara
Terdampak Pembangunan Bagi Kepentingan Umum di Kota Bandung. Konsultan
berpendapat bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat informasi geospasial terkait
pengadaan lahan dalam pembangunan yaitu untuk menghindari adanya kekeliruan,
kesalahan, dan tumpang tindih informasi yang berakibat pada ketidakpastian pada
hukum, anggaran pembangunan, dan informasi. Selain itu konsultan berpendapat bahwa
produk dari pekerjaan ini harus bersifat aplikatif dan mempunyai legitimasi yang kuat.
Terkait dengan hal itu konsultan memandang bahwa produk kegiatan tidak hanya
berhenti hingga tersusunnya suatu buku laporan, tetapi lebih kepada bagaimana
kemudian laporan ini menjadi arahan/pedoman pemerintah daerah terhadap Penataan,
perencanaan, dan pemanfaatan ruang agar dapat memberikan pelayanan publik yang
nyaman, lebih mudah dan lebih cepat dalam mengurus segala keperluannya bagi
masyarakat.

D.3 TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1. Maksud

D-4
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

Maksud yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari kegiatan ini adalah
Maksud kegiatan ini adalah membantu Pemerintah Daerah dalam mengidentifikasi lokasi
pengadaan tanah untuk tempat relokasi masyarakat sementara terdampak
pembangunan bagi kepentingan umum di Kota Bandung.
2. Tujuan
Secara teknis tujuan Penyusunan Kajian Pengadaan Tanah Untuk Tempat Relokasi
Masyarakat Sementara Terdampak Pembangunan Bagi Kepentingan Umum di Kota
Bandung ini adalah tersedianya dokumen yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam
penentuan tempat relokasi masyarakat sementara terdampak pembangunan bagi
kepentingan umum melalui pengadaan tanah serta untuk mengetahui bagaimana proses
analisis potensi fisik dan analisis kebencanaan pada objek pengadaan tanah sehingga
ditetapkan menjadi lokasi pengadaan tanah untuk relokasi masyarakat terdampak.

a. Sasaran
Target/sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Tempat Relokasi
Masyarakat Sementara Terdampak Pembangunan Bagi Kepentingan Umum di Kota
Bandung adalah sebagai berikut :
1. Teridentifikasinya masyarakat yang terdampak pembangunan bagi kepentingan
umum;
2. Teridentifikasi strategi dan penerapan kebijakan pengadaan tanah dalam
pelaksanaannya dalam rangka relokasi masyarakat terdampak pembangunan;
3. Teridentifikasinya potensi fisik dan kebencanaan pada objek pengadaan tanah
sehingga ditetapkan menjadi lokasi pengadaan tanah untuk relokasi Masyarakat
terdampak pembangunan;
4. Teridentifikasinya lokasi pengadaan tanah untuk relokasi Masyarakat terdampak
pembangunan.

Tanggapan terhadap tujuan dan sasaran, yaitu sebagai berikut:


Maksud dan tujuan yang tertuang dalam KAK menurut konsultan dapat dipahami dengan
jelas oleh konsultan, dimana dalam kajian ini konsultan akan mengkaji dan

D-5
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

mengidentifikasi dan mengumpulkan data terkait pekerjaan melalui tahap survey


lapangan, study literature untuk memenuhi berbagai kebutuhan basis data.

D.4 TANGGAPAN TERHADAP RUANG LINGKUP

Pelaksanaan kegiatan “Penyusunan Kajian Pengadaan Tanah Untuk Tempat

Relokasi Masyarakat Sementara Terdampak Pembangunan Bagi Kepentingan

Umum di Kota Bandung” merupakan kegiatan yang diharapkan menjadi petunjuk

bagi Penyedia Jasa/pemerintah dalam pengadaan tanah untuk tempat relokasi

masyarakat sementara terdampak pembangunan bagi kepentingan umum di

Kota Bandung. Lingkup wilayah dalam Pekerjaan ini adalah berada diwilayah

pembangunan bagi kepentingan umum dalam lingkup bidang perumahan dan

permukiman di DPKP Kota Bandung

Tanggapan terhadap ruang lingkup, yaitu sebagai berikut:


Konsultan dapat memahami ruang lingkup kegiatan, namun diperlukan batasan lebih
jelas mengenai jenis pembangunan bagi kepentingan umum di Kota Bandung sehingga
memudahkan untuk pelaksanaan kegiatan.

D.5 TANGGAPAN TERHADAP TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Mengacu pada pemahaman terhadap KAK terdapat 3 (tiga) tenaga ahli yang terlibat yang
teralokasikan dalam kegiatan ini. Dengan dukungan profesional staff dari berbagai
disiplin ilmu yang sangat relevan dan dipimpin oleh seorang team leader dengan
pengalaman yang cukup baik dan bantuan supporting staff, konsultan cukup merasa

D-6
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

optimis tujuan pekerjaan ini tercapai dengan baik. Adapun Tenaga Ahli tersebut yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Ahli Planologi (Team Leader)
2. Ahli Teknik Geodesi
3. Ahli Sipil

Dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, Konsultan merasa sudah
memadai dan sesuai dengan latar belakang pendidikan tenaga-tenaga ahli tersebut.
Masing-masing lingkup kajian memiliki tim yang terdiri dari tenaga ahli dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.

D.6 TANGGAPAN TERHADAP METODE PELAKSANAAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai metodologi teknis pelaksanaan pekerjaan sebagai
perwujudan dari konsep kerangka pikir, dapat dilihat bahwa secara garis besar pekerjaan
ini terbagi menjadi beberapa tahapan pekerjaan seperti berikut ini:

a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan pekerjaan terdiri dari:
 Mobilisasi tim pelaksanaan pekerjaan
 Koordinasi dan konsolidasi terkait teknis dan administratif
 Penyepakatan lingkup dan materi substansi
 Penentapan rencana kerja
 Penetapan metoda pelaksanaan pekerjaan
 Desk study terhadap kajian yang telah dilakukan dan data – data yang telah ada
 Penyusunan laporan pendahuluan

b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:

D-7
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

 Melakukan pengumpulan data terkait terkait lokasi pembangunan bagi


kepentingan umum dan kondisi masyarakat yang terdampak pembangunan bagi
kepentingan umum
 Melakukan identifikasi terkait kesesuaian rencana pola ruang pada RTRW dan
RDTR Kota Bandung terkait lokasi relokasi masyarakat terdampak pembangunan
bagi kepentingan umum
 Melakukan analisis potensi fisik dan analisis kebencanaan pada objek pengadaan
tanah;
 Menentukan lokasi pengadaan tanah untuk relokasi masyarakat terdampak
pembangunan.

c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian pekerjaan terdiri dari:
- Koordinasi dan konsolidasi terkait teknis dan administratif.
- Penyepakatan materi.
- Penyempurnaan materi
- Penyusunan dan Penyempurnaan laporan akhir

Tanggapan terhadap metode pelaksanaan, yaitu sebagai berikut:


Tanggapan terhadap Metodologi pekerjaan ini, menjelaskan di Bagian E Proposal Teknis
pekerjaan ini.

D.7 TANGGAPAN TERHADAP JADWAL PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 45 (empatpuluh lima) hari kalender. Kami
menyadari bahwa dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang baik adalah dapat
menghargai waktu dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditentukan dan berharap berjalan lancar tapa suatu halangan baik teknis maupun non
teknis. Dalam hal ini konsultan memandang bahwa waktu yang disediakan akan sangat
bergantung dari progres pekerjaan yang telah dilakukan. Konsultan mengaharapkan
dukungan sepenuhnya dari pihak pemberi kerja dalam rangka lebih mengefektifkan

D-8
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Usulan Teknis

pelaksanaan pekerjaan serta dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan dalam
rencana kerja.

Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh Pihak
Konsultan adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan sedemikian rupa
sehingga seefektif mungkin dapat menghemat waktu pelaksanaan kegiatan dan supervisi
dengan Pihak Pemberi Kerja maupun pemerintah daerah. Pihak konsultan juga akan
melakukan studi referensi sebanyak-banyaknya untuk memperoleh informasi dan data
yang sekitarnya relevan didalam mencapai tujuan dan sasaran dalam pekerjaan ini.

D-9
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

Anda mungkin juga menyukai