Anda di halaman 1dari 1

Sustainable finance 

atau Keuangan Berkelanjutan merupakan sebuah pendekatan dari sektor jasa


keuangan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim. Jadi,
sustainable finance merupakan sebuah pendekatan baru yang mempertimbangkan faktor
lingkungan (perubahan iklim) dan faktor sosial yang dapat meningkatkan resiko keuangan bagi
lembaga-lembaga keuangan.  
Secara konseptual, terdapat beberapa konsepsi tentang Keuangan Berkelanjutan ini, yakni:
1. Dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
2. Penyediaan pembiayaan untuk investasi yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial,
dan tata kelola (European Commission, 2018).
3. Sistem keuangan yang memperhitungkan semua risiko dan imbal hasil dari keseimbangan
sudut pandang keuangan, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mendukung pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals (Ridho, 2019).

Misi utama Sustainable Finance seperti halnya Green Banking ketika pertama kali dicetuskan
adalah mengubah paradigma dalam pembangunan nasional dari Greedy Economy (Ekonomi
Serakah) menjadi Green Economy (Ekonomi Hijau). Greedy Economy merupakan istilah dimana
fokus ekonomi hanya terbatas pada pertumbuhan ekonomi yang dinilai melalui pertumbuhan
Gross Domestic Product (GDP), melakukan eksploitasi kekayaan alam, dan aktivitas ekonomi
yang bertumpu pada hutang. Sedangkan Green Economy merupakan perubahan pandang
terhadap pembangunan ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan 3P yakni people (sosial),
profit (ekonomi), dan planet (lingkungan).

Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam mendukung terwujudnya Sustainable


Development yang salah satu agendanya adalah menurunkan emisi karbon. Hal mana dibuktikan
dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional
Gerakan Rumah Kaca (RAN GRK).

Anda mungkin juga menyukai