Anda di halaman 1dari 14

Nama : Handrian Wijaya Turnip

Nim : B.111.19.0296

Kelas : C Pagi / S1Manajemen / Ekonomi

Makul : Manajemen Operasional

Dosen : Drs.Sri Yuni Widiowati, MM

A. LETAK PERUSAHAAN

Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat
dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat
kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.

Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini
bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan
dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam
bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu
mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan
dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan
lengkap.

1. Jenis Letak Perusahaan

Ada 4 jenis letak perusahaan :

● Letak perusahaan yang terkait pada alam

Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak
dapat ditentukan oleh manusia; misalkan, usaha pertanian dan pertambangan.

● Letak perusahaan berdasarkan sejarah

Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi
itu. Misalkan kerajinan batik di daerah Surakarta dan Jogjakarta. Hal ini
disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.

● Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah


Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan
menjalankan aktivitasnya.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak
merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.

● Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.

Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri.Disini ada beberapa


faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:

1. Dekat dengan bahan baku

Contoh : pabrik gula, pabrik semen

2. Dekat dengan pasar


Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti
Bank/Asuransi.
3. Dekat dengan pemasok tenaga kerja

Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.

4. Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi

Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja

5. Iklim

Contoh : industri jamur, pemintalan kapas,

6. Ongkos transport

Contoh: Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi.


Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah
baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.

7. Besarnya suplai modal

Contoh : Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan


usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup
besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.
2. Cara Penentuan Letak Perusahaan

Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan


yaitu :

 Cara kualitatif

Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor


yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.

 Cara kuantitatif

Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara


memberikan skor(nilai)pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori
Alfred Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang
mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan,yaitu :

a. Biaya pengangkutan
b. Biaya tenaga kerja

Metode yang dipakai dalam mementukan letak perusahaan:

● Mendefinisikan objek lokasi usaha.

● Mengidentifikasi kriteria pemilihan yang relevant.

● Menggunakan model lokasional (model biaya ekonomi, analisis BEP,linear


programming, analisis qualitative faktor analysis.)

● Mengumpulkan data lokasi yang akan dijadikan tempat usaha dan alternatif
lokasi lain.

● Memilih lokasi yang memiliki pemenuhan kriteria paling banyak.

Contoh soal

Apakah letak lokasi pabrik yang jauh dari bahan baku memengaruhi produktivitas
pabrik?

Jawab: Tidak, yang mempengaruhi dari segi produktivitas yaitu manajemen pabrik
tersebut tetapi di sarankan lokasi pabrik dekat dengan sumber bahan baku,karena
selain dapat mengurangi biaya transportasi (pengangkutan) juga dapat mengurangi
biaya untuk fasilitas penyimpanan (gudang). Seperti pabrik gula yang bahan
utamanya adalah tebu, disarankan apabila ingin mendirikan industri dibidang gula
sebaiknya letak dari industri tersebut tidak jauh dari ladang tebu.

B. PERENCANAAN LOKASI

Perencanaan lokasi adalah kegiatan menentukan tempat yang tepat untuk


membangun fasilitas, yang dapat berupa fasilitas produksi (pabrik), fasilitas
penyimpanan barang (gudang), danfasilitas lainnya.

Tujuan perencanaan lokasi adalah untuk mendapatkan lokasi optimal yang


memberikan biaya operasi dan produksi terendah dan memberikan keuntungan
terbesar bagi perusahaan.

Kurang optimalnya sebuah lokasi membuat perusahaan perlu melakukan


relokasi yang mengakibatkan berhentinya aktivitas di sebuah fasilitas dan
menimbulkan biaya untuk memindahkan mesin dan peralatan lainnya.

Perencanaan lokasi merupakan investasi besar yang dilakukan oleh


perusahaan. Oleh karena itu, ketika sebuah perusahaan sedang merencanakan lokasi,
diperlukan perencanaan jangka panjang untuk mengantisipasi kebutuhan perusahaan
yang bisa saja muncul di masa depan, yang antara lain adalah rencana dan kebijakan
ekspansi perusahaan penambahan sumber bahan mentah, dan perubahan lingkungan
pasar.

Sebuah perusahaan biasanya melakukan perencanaan lokasi pada 3 jenis


situasi:

1. Ketika Perusahaan Baru Dibangun

Perusahaan akan terlebih dahulu mengidentifikasi daerah lokasi yang mereka


pilih, baru kemudian menetapkan lokasi. Hal-hal yang perlu diidentifikasi
antara lain adalah lingkungan bisnis, hukum yang berlaku, dan sumber daya
yang terdapat di daerah tersebut.

2. Ketika perusahaan hendak memperluas jangkauan perusahaan

Perusahaan akan mempertimbangkan apakah cukup melakukan ekspansi


terhadap fasilitas yang sudah ada atau perlu menambahkan sebuah fasilitas di
lokasi yang lain.
3. Ketika perusahaan hendak memasuki pasar global.

Perusahaan akan mempertimbangkan tentang adanya pangsa pasar di negara


lain, adanya peluang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, dan
mendapatkan sumber daya manusia dari negara lain tersebut.

Keputusan lokasi sering kali bergantung kepada tipe bisnis yang dijalankan
perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan industri biasanya mempertimbangkan biaya
yang dikeluarkan, sementara perusahaan dagang biasanya berfokus kepada
memaksimalkan pendapatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan dalam perencanaan


lokasi

1. Struktur yang spesifik

Perusahaan akan mempertimbangkan tentang fasilitas seperti apa yang


dibutuhkan oleh perusahaan dan apakah lebih baik perusahaan membangun
sebuah fasilitas yang baru atau membeli sebuah fasilitas yang sudah ada.

2. Peralatan

Perusahaan akan mempertimbangkan tentang peralatan seperti apa yang


dibutuhkan dan bagaimana menyesuaikannya dengan struktur bangunan yang
ada.

3. Tata letak (layout) fasilitas.

Perusahaan akan mempertimbangkan tentang letak peralatan yang digunakan


dan dimana sumber daya manusia akan bekerja.

Hal-hal tersebut perlu direncanakan sebagai satu kesatuan yang tidak


terpisahkan, sehingga kemampuan manajemen tingkat tinggi diperlukan dalam
merencanakannya.

Pentingnya Perencanaan Lokasi

Lokasi dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap biaya investasi dan
operasi perusahaan, serta mempengaruhi keuntungan dan harga yang dapat
ditawarkan pada suatu barang.
Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang kurang tepat dapat memberikan
pengaruh negatif terhadap jalannya perusahaan baik secara jangka pendek maupun
jangka panjang.

Secara umum, perencanaan lokasi menjadi sebuah hal yang penting untuk
dipelajari karena:

● Memerlukan komitmen jangka panjang dalam hal gedung dan fasilitas,


sehingga adanya kesalahan menjadi sulit untuk diperbaiki.

- Kesalahan dalam perencanaan lokasi dapat menyebabkan tingginya biaya


produksi, kurang tepatnya jumlah persediaan bahan mentah dan tenaga kerja,
dan kehilangan keunggulan kompetitif.

● Merupakan sebuah investasi jangka panjang yang dapat memiliki


dampak terhadap biaya dan pendapatan.

- Biaya yang dimaksud mencakup hampir segala jenis biaya yang dihadapi
perusahaan, seperti biaya tetap. biaya variabel, pajak, gaji, biaya bahan
mentah, dan uang sewa.

- Ketika biaya-biaya tersebut diperhitungkan, jumlahnya dapat mencapai 50%


dari penjualan perusahaan.

Lokasi sering kali dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran sebuah
perusahaan, sehingga ketika perencanaan lokasi dilakukan, perusahaan juga
mempertimbangkan tentang bagaimana jika kemudian fasilitas tersebut akan
diperluas, bagaimana merawat fasilitas tersebut, dan membangun fasilitas di tempat
lain, serta bagaimana jika fasilitas tersebut perlu ditutup dan dipindahkan ke tempat
lain.

Metode - Metode Perencanaan Lokasi

1. Metode Pemeringkatan Faktor

Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus


dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini
lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot
untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode
pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang
sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja

2. Analisis Titik Impas Lokasi

Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis


titikuntuk membuat suatu perbandinganekonomis terhadap alternatif-alternatif
lokasi.

3. Metode Pusat Gravitasi

Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk


menentukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi.
Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan
dikirim ke pasar tersebut, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi
terbaik untuk sebuah pusat distribusi.

4. Model Transportasi

Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman


terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik
permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya
transportasi.

Contoh soal

Apa saja keuntungan yang diperoleh dari penentuan lokasi yang tepat?

Jawab

 Dapat melayani consumen dengan memuaskan


 Dapat memperoleh tenaga kerja yang cukup
 Dapat memperoleh bahan baku yang baik dengan harga yang bersaing
 Memungkinkan perluasan pabrik
C. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN

Lingkungan perusahaan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Lingkungan Eksternal

Yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan adalah lingkungan di


luar perusahaan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kegiatan-
kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal ini sifatnya tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) oleh perusahaan. Yang termasuk lingkungan
eksternal perusahaan adalah; aspek politik, ekonomi, sosial-budaya, hukum,
teknologi, dimensi internasional, suplier, konsumen, lembaga keuangan pasar
tenaga kerja, lembaga-lembaga pemerintah dsb.

Faktor dalam lingkungan eksternal terdiri dari:

 Threat of new Entries (ancaman produk serupa)

 Threat of Subtitute products (ancaman produk pengganti)

 Bargaining Power of Customers (daya tawar dari pelanggan)

 Bargaining Power of Suppliers (daya tawar dari suplier)

 Intensity of Competitive Rivalry (menjawab tantangan pesaing bisnis)

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal organisasi perusahaan adalah lingkungan di dalam


perusahaan yang akan berpengaruh secara langsung terhadap kegiatan-
kegiatan organisasi perusahaan. Lingkungan internal sampai batas-batas
tertentu dapat dikendalikan (controlable) oleh perusahaan. Yang termasik
lingkungan internal perusahaan adalahaspek pemasaran, produksi, personalia,
keuangan organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan manajemen dsb.

Secara sederhana, faktor dalam lingkungan internal terdiri dari:

 Resource (sumber daya/bahan baku)

 Capability (kapabilitas perusahaan)

 Core Competences (keahlian utama perusahaan)


Analisa Lingkungan Internal - Eksternal (SWOT)

 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dalam bingkai SWOT analisis merupakan uraian


tentang dimensi kekuatan (S) dan kelemahan (W). Berikut ini adalah contoh
identifikasi kekuatan dan kelemahan suatu unit analisis. Unit analisis yang
dipakai sebagai contoh adalah unit wilayah karena umumnya pendekatan
analisis lingkungan strategis lebih banyak bersentuhan dengan tatanan
wilayah.

a. Kekuatan

1) Luasnya lahan pertanian

2) Letak strategis wilayah.

3) Tingginya potensi daerah.

4) Tersedianya prasarana dan sarana produksi perekonomian.

5) Banyaknya penduduk usia produktif yang berpendidikan.

6) Tingginya derajat kesehatan.

7) Tingginya budaya gotong royong dan solidaritas masyarakat.

8) Kemudahan akses media komunikasi dan informasi.

9) Banyaknya industri kecil dan menengah.

10) Banyaknya lembaga pendidikan, penelitian, kesehatan, dan sosial.

11) Adanya jaringan kerjasama antar daerah, LSM, dan perguruan tinggi.

b. Kelemahan

1) Rendahnya kualitas tenaga kerja.

2) Masih cukup banyaknya masyarakat miskin.

3) Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan/financial Pemerintah Daerah.

4) Belum adanya standar harga tanah.

5) Lemahnya pengelolaan kepariwisataan.


6) Kurangnya ketersediaan dan validitas data.

7) Masih lemahnya pengawasan terhadap pencemaran dan perusakan


lingkungan.

8) Masih cukup rendahnya apresiasi khusus untuk pengembang teknologi.

9) Masih lemahnya pengelolaan potensi cagar budaya.

10) Belum efisiennya pengelolaan sumberdaya pendidikan dan kesehatan.

11) Masih rendahnya kualitas pelayanan.

12) Masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

13) Masih kurangnta apresiasi terhadap seni budaya lokal.

14) Belum optimalnya mediasi antara lembaga riset dengan masyarakat dan
industri dalam penerapan, pengembangan, dan pemasaran Iptek.

15) Lemahnya pemasaran produk lokal.

16) Terbatasnya lapangan pekerjaan.

 Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Analisis lingkungan eksternal adalah aktivitas analisis tentang dimensi


peluang (O) dengan ancaman (T). Di bawah ini adalah contoh identifikasi
situasi yang berada dalam dua dimensi ini adalah:

a. Peluang

1) Pengembangan dan pemanfaatan Iptek.

2) Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas.

3) Cukup banyaknya dana subsidi dari pusat.

4) Adanya kerjasama antar daerah.

5) Reformasi di bidang politik dan administrasi publik.

6) Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik.


7) Tingginya minat investor masuk Sleman.

8) Kemudahan akses pasar internasional.

9) Tersedianya peluang kerja di luar Sleman.

10) Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas polkam.

11) Kepercayaan pemerintah propinsi dan pusat.

b. Ancaman

1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian.

2) Belum terkendalinya migrasi penduduk.

3) Maraknya pekat.

4) Komersialisasi layanan sosial.

5) Tingginya tingkat pengangguran.

6) Model pengembangan perumahan yang tidak ramah lingkungan.

7) Belum efektifnya mekanisme peradilan.

8) Ketetapan hukum yang didasarkan pada aturan yang out of date


(kadaluwarsa).

9) Inkonsistensi kebijakan makro pusat.

10) Ecolabeling product.

11) Ekses sosial globalisasi.

12) Globalisasi ekonomi dan informasi.

13) Persaingan pelayanan masyarakat antar daerah.

14) Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan aparat hukum.

15) Instabilitas ipoleksosbud nasional.

Analisis Strategi Pilihan

Strategi adalah kegiatan, mekanisme, atau sistem untuk mengantisipasi secara


menyeluruh dan meramalkan pencapaian tujuan ke depan melalui pendekatan
rasional. Strategi ini disusun dengan memadukan antara kekuatan (strength, S) dengan
peluang (opportunity, O) yang dikenal sebagai strategi S-O, memadukan kelemahan
(weakness, W) dengan peluang (opportunity, O) yang dikenal sebagai strategi W-O,
dan memadukan kekuatan (strength, S) dengan ancaman (threath, T) yang dikenal
sebagai strategi S-T. Strategi S-O dimaksudkan sebagai upaya memaksimalkan setiap
unsur kekuatan yang dimiliki untuk merebut setiap unsur peluang yang ada seoptimal
mungkin, strategi W-O dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki masing-masing
unsur kelemahan agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin setiap unsur peluang
yang ada, sedangkan strategi S-T dimaksudkan sebagai upaya untuk memaksimalkan
setiap unsur kekuatan untuk menangkal dan menundukkan setiap unsur tantangan
seoptimal mungkin.

Dengan demikian akan diperoleh berbagai strategi pilihan yang merupakan


hasil perpaduan antar unsur kekuatan, kelemahan, dan peluang. Masing-masing
strategi pilihan tersebut harus diuji kembali relevansi dan kekuatan relasinya dengan
visi, misi, dan nilai-nilai organisasi pemerintah Kabupaten dan Kota.

a. Strategi Antara Kekuatan dan Peluang (S-O)

Kekuatan (S) Peluang (O) Strategi S-O

Ketika unsur-unsur kekuatan dikawinkan dengan unsure-unsur peluang maka


akan melahirkan Strategi S-O. Dengan menggunakan asumsi kekuatan dan
peluang di atas, maka pilihan-pilihan strategi S-O dapat diambil sebagai
berikut:

• Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan bidang pertanian

• Pemanfaatan Iptek (cyber technology) di bidang pariwisata

• Pemanfaatan Iptek di bidang prasarana dan sarana

• Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta dalam dunia usaha dan
investasi

• Pemanfaatan media komunikasi dan informasi untuk interaksi pelaku


pembangunan

• Menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif dengan propinsi dan pusat
• Peningkatan kerjasama lembaga penelitian dengan dunia usaha

• Peningkatan kualitas produk industri kecil dan menengah

• Peningkatan kerjasama antar daerah di bidang pariwisata, prasarana dan


sarana perkotaan

• Pemanfaatan peluang pasar bagi UMKM

• Peningkatan kualitas tenaga kerja

b. Strategi Antara Kelemahan dan Peluang (W-O)

Kelemahan (W) Peluang (O) Strategi W-O

Strategi W-O merupakan pilihan strategi hasil persenyawaan antara unsure-


unsur kelemahan (W) dengan unsure-unsur peluang (O). Berikut ini adalah
alternative-alternatif strategi W-O seperti di bawah ini:

• Peningkatan kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja

• Pemberdayaan masyarakat miskin

• Peningkatan pendapatan daerah

• Peningkatan kapasitas pengelolaan kepariwisataan

• Peningkatan validitas dan manajemen data

• Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup

• Peningkatan kualitas pelayanan public

c. Strategi Antara Kekuatan dan Ancaman (S-T)

Kekuatan (S) Ancaman (T) Strategi S-T

Sedangkan pilihan strategi terakhir yang merupakan hasil olahan dari analisis
SWOT adalah strategi S-T yang menggabungkan unsure-unsur kekuatan (S)
dan ancaman (T). Di bawah ini adalah contoh kemungkinan pilihan strategi
hasil kombinasi kekuatan dan ancaman, dibawah ini:

• Peningkatan pengawasan dan pengendalian pertanahan

• Peningkatan manajemen kependudukan


• Peningkatan stabilitas keamanan dan ketertiban

Contoh soal

Alasan mengapa faktor lingkungan sangat penting?

Jawab

Faktor lingkungan ini terutama berpengaruh terhadap perubahan strategi sehingga


para manajer perlu menganalisis lingkungan secara sistematis. Analisis lingkungan
secara sistematis dan efektif juga membantu perencana strategi untuk
mengembangkan sistem pencegahan dini untuk menghindari ancaman, atau
mengembangkan strategi yang dapat mengubah ancaman menjadi keuntungan bagi
perusahaan. Manajemen perlu memperhatikan lingkungan bisnis sekitarnya agar dapat
menentukan faktor-faktor dalam lingkungan yang merupakan kendala dalam
pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan saat ini dan faktor-faktor lingkungan apa
saja yang memberikan peluang terhadap pencapaian tujuan dengan cara penyesuaian
strategi perusahaan. Perusahaan banyak mengalami penurunan dalam prestasi dan
tidak dapat mencapai tujuan yang ditetapkannya. Hal ini dapat terjadi jika perusahaan
tidak lagi melakukan penyesuaian strategi terhadap lingkungannya atau tidak peka
terhadap tuntutan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai