Anda di halaman 1dari 13

RESUME MATERI KULIAH

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

DISUSUN OLEH:
NAMA: ANDI ALISA DYAH SEPTARIANA
NIM: A021201101
KELAS: PENGANTAR BISNIS O

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021
1. Sumber Daya yang Digunakan untuk Proses Produksi
- Sumber Daya Manusia
Perusahaan harus bisa mengidentifikasi jenis karyawan yang
dibutuhkan untuk proses produksi. Tenaga kerja yang terampil
diperlukan untuk beberapa tugas dalam proses produksi, tetapi
tenaga kerja yang tidak terampil juga bisa jadi digunakan pada
beberapa tugas yang lain. Beberapa perusahaan punya bentuk
proses produksi yang lebih terfokus pada layanan sehingga
membutuhkan lebih banyak tenaga kerja daripada bahan. Biaya
operasional yang terlibat dalam mempekerjakan sumber daya
manusia tergantung pada jumlah karyawan dan pada tingkat
keterampilan mereka. Perusahaan yang mengandalkan tenaga
kerja berketerampilan tinggi seperti perusahaan teknologi pasti
membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi daripada
perusahaan seperti minimarket.
- Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses produksi umumnya
dikonversikan oleh tenaga kerja menjadi produk akhir. Contohnya
seperti perusahaan pencetak buku atau rumah publikasi buku pasti
bergantung pada bahan utamanya yaitu kertas, sedangkan
perusahaan yang berorientasi pada jasa seperti layanan travel pasti
tidak terlalu bergantung pada bahan yang spesifik
- Sumber Daya Lainnya
Sebuah bangunan dibutuhkan untuk sebagian bear bentuk
produksi. Produsen menggunakan pabrik atau kantor. Karena
membeli sebuah gedung bisa mahal, beberapa perusahaan hanya
menyewa gedung yang mereka gunakan. Mesin dan peralatan juga
dibutuhkan oleh banyak perusahaan manufaktur. Teknologi juga
dapat menjadi sumber daya yang diperlukan untuk perusahaan
manufaktur dan jasa.
- Menggabungkan Sumber Daya untuk Produksi
Manajer berusaha memanfaatkan sumber daya yang ada agar bisa
menjalankan proses produksi dengan biaya serendah mungkin.
Manajer bertugas mengambil keputusan dalam penggabungan
work station beserta assembly line oleh tenaga kerja perusahaan.
Work station adalah area di dalam perusahaan yang disusun dari
satu atau lebih karyawan dengan tugas tertentu. Work station
biasanya juga membutuhkan mesin dan peralatan untuk
melengkapi proses produksi, sedangkan assembly line terdiri dari
urutanwork station di mana masing-masing work station dirancang
untuk mencakup tahapan tertentu dari proses produksi. Proses
produksi untuk satu produk mungkin memerlukan lebih dari satu
work station yang masing-masing menggunakan karyawan, mesin,
serta material. Karena biaya semua sumber daya ini termasuk
bangunan dapat menjadi substansial atau tidak tetap, maka
manajemen produksi yang efisiendapat berfungsi untuk
mengurangi biaya agar keuntungan menjadi lebih tinggi. Karyawan
menggunakan gedung, mesin, dan peralatan untuk mengubah
material menjadi produk atau layanan. Sebagian besar proses
produksi lebih efisien ketika karyawan yang berbeda diberikan
tugas yang berbeda. Dengan cara ini, karyawan dapat
memanfaatkan jenis keahlian unik untuk mengkhususkan diri pada
keahlian mereka.
2. Pemilihan Lokasi
- Faktor-Faktor yang Dapat Memengaruhi Pilihan Lokasi
 Biaya sewa tempat. Biaya pembelian atau sewa ruang kerja
(seperti gedung atau kantor) dapat sangat bervariasi tergantung
lokasi. Biaya cenderung tinggi di dekat pusat kawasan bisnis, biaya
juga cenderung lebih tinggi di daerah tertentu pada suatu negara
karena pengaruh berbagai hal seperti ketersediaan tanah dan
sebagainya.
 Biaya tenaga kerja. Biaya untuk mempekerjakan karyawan juga
sangat bervariasi antar lokasi. Gaji pekerja di kota cenderung lebih
tinggi untuk pekerjaan tertentu.
 Insentif pajak. Beberapa pemerintah daerah tertentu mungkin
bersedia memberikan kredit pajak kepada perusahaan di daerah
mereka. Pemerintah menawarkan insentif ini untuk meningkatkan
tingkat lapangan kerja dan memperbaiki kondisi ekonomi di daerah
tersebut.
 Sumber permintaan. Jika sebuah perusahaan berencana untuk
menjual produknya di lokasi tertentu mengikut permintaan pasar
dan segmentasi pasar yang tepat, perusahaan dapat mendirikan
pabriknya atau workspace di sana. Dengan begitu, biaya distribusi
dapat diminimalkan karena perusahaan memproduksi di lokasi
yang dekat dengan sumber permintaan
 Akses terhadap transportasi. Saat perusahaan menjual produk di
seluruh negara, mereka dapat memilih lokasi di dekat sumber
transportasi utama agar proses distribusi lancar.
 Ketersediaan tenaga kerja. Perusahaan yang berencana
mempekerjakan pekerja dengan kemampuan khusus harus mampu
menarik tenaga kerja yang dibutuhkan. Mereka boleh memilih
lokasi yang persediaan tenaga kerjanya banyak dengan
spesialisasi tertentu ada.
- Mengevaluasi Lokasi yang Memungkinkan
Ketika sebuah perusahaan mengevaluasi berbagai lokasi, manajer
harus bisa mempertimbangkan faktor-faktor. Pilihan lokasi di
daerah kota juga penting. Sebuah toko dapat menarik banyak
pelanggan hanya karena mereka lewat dan melihat toko itu
beberapa kali. Toko lain yang tidak berada di tempat yang strategis
mungkin membutuhkan lebih banyak usaha dan dana dalam
promosi sehingga berdampak lagi pada biaya produksi. Jika
perusahaan bermaksud untuk menyewa ruang, penting untuk
bertemu dengan tuan tanah sebelum memutuskan lokasi tertentu.
Di beberapa lokasi, para pemilik tanah sangat membatasi dan
mungkin memerlukan deposit dalam jumlah besar yang akan hilang
jika bisnis memutuskan untuk pindah. Ketika perusahaan telah
mengidentifikasi semua faktor yang harus dipertimbangkan,
keputusan yang diambil akan lebih tepat dengan sasaran.
Gambaran lain, ketika seseorang membuka toko baru, maka ia
harus mencari daerah dengan tingkat konsentrasi jumlah penduduk
yang tinggi tetapi tetap mencoba untuk menghindari area di mana
kebutuhan akan produk yang ditawarkan sudah diakomodasi oleh
perusahaan lain. Pertimbangan yang ada akan memunculkan
peringkat-peringkat di setiap kategori yang nantinya akan
digabungkan untuk menunjukkan lokasi yang paling
memungkinkan.
3. Menentukan Desain dan Tata Letak
- Faktor yang Mempengaruhi Desain dan Tata Letak
 Karakteristik lokasi. Keputusan desain dan tata letak bergantung
pada beberapa karakteristik lokasi yang dipilih. Misalnya jika lokasi
berada di daerah dengan biaya tanah yang tinggi, gedung
bertingkat tinggi dapat dirancang sedemikian rupa sehingga lebih
sedikit tanah yang akan digunakan.
 Proses produksi. Jika assembly line digunakan, semua tugas yang
termasuk di dalamnya harus berada di area umum yang sama. Lalu
tata letak produk memposisikan tugas dalam urutan yang
ditetapkan. Namun sekarang, beberapa produk (seperti pesawat
terbang, kapal, atau rumah) sepenuhnya diproduksi dalam satu
posisi tetap hingga tata letak yang digunakan juga bersifat tetap
(Para karyawan yang datang ke produk dan mengerjakannya di
sana, bukan produk yang didatangkan kepada mereka). Selain itu,
banyak perusahaan sekarang menggunakan manufaktur fleksibel
yaitu sebuah proses produksi yang dapat dengan mudah
disesuaikan untuk mengakomodasi revisi di masa mendatang. Hal
ini memungkinkanperusahaan untuk merestrukturisasi tata letaknya
sesuai kebutuhan.
 Tatanan produk. Sebagian besar perusahaan menghasilkan lebih
dari satu barang atau jasa. Perusahaan dengan tatanan produk
yang fokus pada produksi satu atau beberapa produk saja, hal itu
memungkinkan mereka benar-benar terspesialisasi pada
bidangnya. Di sisi lain, perusahaan yang memproduksi beragam
jenis produk bisa menawarkan lebih banyak hal sehingga bisa
menampung berbagai jenis permintaan.
 Kapasitas produksi. Saat merencanakan desain dan tata letak,
perusahaan harus memerhatikan kapasitas produksi yang
diinginkan. Sebagian besar perusahaan mencoba merencanakan
pertumbuhan yang fleksibel dan meningkatkan kapasitas produksi
dari waktu ke waktu. Desain bangunan memungkinkan perusahaan
dalam menambah kapasitas produksinya karena tata letak yang
tepat bisa membuka lebih banyak ruang untuk meningkatkan
produksi.
4. Pengendalian Produk
- Pembelian Bahan
 Memilih pemasok bahan. Dalam memilih di antara berbagai
pemasok, perusahaan harus mempertimbangkan karakteristik
harga, kecepatan, kualitas, servis, dan ketersediaan kredit.
 Memperoleh volume diskon. Perusahaan yang membeli material
dalam jumlah besar dari pemasok dapat memperoleh potongan
harga atas persediaan dengan tetap menjaga kualitas.
 Memindahkan beberapa proses produksi pada pemasok. Produsen
biasanya menggunakan outsourcing; artinya, mereka membeli
barang setengah jadi dari pemasok daripada memproduksinya
sendiri. Penyebab beberapa perusahaan melakukan outsourcing
daripada memproduksi sendiri adalah perusahaan menyadari
bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan
mengkhususkan atau menspesialisasikan diri pada satu bidang
tertentu dan mengandalkan perusahaan lain untuk beberapa
proses produksi barang. Mereka ingin tetap fokus produk utama
mereka juga untuk menghemat tenaga kerja dan biaya manajemen,
menghindari tambahan investasi atau hutang serta menghindari
kendala tenaga kerja. Hal yang peling penting lagi adalah biaya,
jika perusahaan bisa mengurangi biaya produksi dengan
outsourcing daripada memproduksi sendiri, maka pilihannya akan
semakin jelas. Namun perusahaan juga harus hati-hati dalam
memilih pemasok karena ini artinya mereka akan sangat
bergantung pada pemasok tersebut.
 Pembayaran elektronik. Perusahaan semakin banyak membayar
pasokan mereka secara elektronik daripada membayar dengan
cek. Ini memungkinkan terbentuknya sistem produksi yang lebih
efisien.
- Kontrol Inventaris
 Pengendalian persediaan bahan. Ketika perusahaan membawa
persediaan bahan yang berlebihan, mereka mungkin perlu
meminjam lebih banyak dana untuk membiayai persediaan
tersebut. Hal ini meningkatkan biaya angkut mereka, atau biaya
pemeliharaan (membawa) persediaan. Biaya tercatat termasuk
biaya pembiayaan serta biaya yang terkait dengan penyimpanan
atau mengasuransikan persediaan. Meskipun perusahaan dapat
mencoba mengurangi biaya angkut mereka dengan sering
memesan sejumlah kecil bahan, strategi ini meningkatkan biaya
yang terlibat dalam menempatkan pesanan (disebut biaya
pemesanan). Penyesuaian apa pun dalam strategi pembelian
material akan biasanya mengurangi biaya tercatat dengan
mengorbankan peningkatan biaya pesanan dan sebaliknya.
 Kontrol inventaris setengah jadi. Perusahaan juga harus mengelola
persediaan proses kerja mereka, yang merupakan persediaan dari
produk yang sebagian selesai. Perusahaan berusaha untuk
menghindari kekurangan semua jenis persediaan. Langsung
konsekuensi dari kekurangan persediaan bahan baku atau
pekerjaan dalam proses persediaan adalah gangguan produksi. Hal
ini dapat menyebabkan kekurangan produk akhir dan menghasilkan
penjualan yang hilang.
 Kontrol inventaris produk akhir. Karena permintaan untuk produk
perusahaan berubah dari waktu ke waktu, manajer perlu memantau
perbedaan permintaan-penawaran yang diantisipasi.
Pertimbangkan kasus Amazon.com. Itu harus memelihara cukup
stok buku, DVD, dan produk lain apa pun yang dapat dipesan oleh
pelanggan. Namun, memelihara inventaris produk menghabiskan
ruang. Oleh karena itu, Amazon.com mencoba untuk
memperkirakan permintaannya secara akurat produk sehingga
inventarisnya cukup untuk mengakomodasi permintaan tanpa
berlebihan.
 Dampak teknologi terhadap control inventaris. Perusahaan dapat
menggunakan Internet untuk meningkatkan kualitas kontrol
inventaris mereka. Krispy Kreme telah menciptakan jaringan toko
online yang berdekatan sehingga menjadi ruko yang mengalami
surplus atau kekurangan bisa mendapatkan bantuan dari toko lain
di dekatnya. Akibatnya, krispy kreme jarang mengalami kekurangan
besar sekarang.
- Routing
Routing adalah urutan (atau rute) tugas yang diperlukan untuk
menyelesaikan produksi produk. Bahan baku biasanya dikirim ke
berbagai pekerjaan stasiun sehingga dapat digunakan seperti yang
ditentukan dalam proses produksi. Misalnya, produksi sepeda
mungkin memerlukan penggunaan material memproduksi rangka
sepeda di satu stasiun kerja,merakit roda di stasiun kerja kedua,
dan mengemas rangka dan roda yang telah dirakit di stasiun kerja
ketiga. Proses perutean dievaluasi secara berkala untuk
menentukan apakah itu dapat ditingkatkan untuk memungkinkan
proses produksi yang lebih cepat atau lebih murah.
- Scheduling
Penjadwalan adalah tindakan menetapkan jangka waktu untuk
setiap tugas dalam produksi proses. Jadwal produksi adalah
rencana waktu dan volume tugas produksi. Misalnya, jadwal
produksi sepeda dapat diatur waktu dua jam untuk setiap kerangka
untuk dirakit dan satu jam untuk masing-masing roda untuk dirakit.
Penjadwalan berguna karena menetapkan jumlah produksi yang
diharapkan yang harus dicapai di setiap stasiun kerja selama hari
atau minggu tertentu.
 Dampak teknologi dalam penjadwalan. Banyak perusahaan telah
menggunakan teknologi untuk meningkatkan penjadwalan produksi
mereka. Misalnya, Weyerhaeuser (produsen pintu) memungkinkan
pelanggan mengakses situs webnya di mana mereka dapat
menentukan fitur pintu yang mereka inginkan dan menerima harga
instan di pintu dengan fitur tersebut. Akibatnya, pesanan sekarang
ditempatkan lebih banyak dan cepat. Selain itu, kemungkinan
kesalahan lebih kecil karena pelanggan yang tentukan sendiri fitur
yang diinginkan daripada mengkomunikasikan informasi kepada
seseorang yang kemudian harus mengkomunikasikan informasi
tersebut ke departemen manufaktur. Pengiriman sekarang ini juga
hampir selalu sesuai jadwal.
 Scheduling untuk projek special. Penjadwalan sangat penting untuk
proyek jangka panjang yang harus diselesaikan dengan tenggat
waktu tertentu. Jika banyak tugas terkait harus diselesaikan dalam
urutan tertentu, penjadwalan dapat menentukan kapan setiap tugas
harus diselesaikan.
- Kontrol Kualitas
Kualitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana suatu produk
atau layanan memuaskan persyaratan atau harapan pelanggan.
Kualitas berkaitan dengan kepuasan pelanggan, yang dapat
berpengaruh pada penjualan di masa depan dan oleh karena itu
pada kinerja masa depan perusahaan. Pelanggan lebih cenderung
membeli produk tambahan dari perusahaan yang sama jika mereka
puas dengan kualitasnya. Perusahaan sekarang menyadari bahwa
lebih mudah mempertahankan pelanggan yang sudah ada daripada
sebelumnya untuk menarik pelanggan baru yang tidak terbiasa
dengan produk atau layanan mereka. Dengan demikian,
perusahaan semakin menyadari dampak kualitas produk atau
layanan mereka dapat memengaruhi kinerja mereka secara
keseluruhan. Pengendalian mutu merupakan suatu proses untuk
menentukan apakah mutu suatu produk atau layanan memenuhi
tingkat kualitas yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan (jika
ada) yang perlu dilakukan dalam proses produksi. Kualitas dapat
diukur dengan menilai berbagai. Kualitas juga dapat diukur dari
seberapa mudah komputer digunakan atau bagaimana caranya
dengan cepat pabrikan memperbaiki komputer yang mengalami
masalah. Semua karakteristik ini dapat mempengaruhi kepuasan
pelanggan dan karenanya harus dianggap sebagai indikator
kualitas.
 Kontrol oleh teknologi. Komputer dapat menentukan apakah setiap
komponen produk memenuhi standar kualitas tertentu. Mesin yang
dikendalikan komputer memiliki sensor elektronik yang dapat
menyaring bagian yang rusak.
 Kontrol oleh tenaga kerja. Perusahaan juga menggunakan
karyawannya untuk menilai kualitas. Banyak perusahaan seperti
IBM dan DaimlerChrysler menggunakan lingkaran kontrol kualitas,
yang adalah sekelompok karyawan yang menilai kualitas suatu
produk dan menawarkan saran untuk perbaikan. Lingkaran kendali
mutu biasanya memungkinkan lebih banyak interaksi antara
pekerja dan manajer dan menyediakan pekerja dengan rasa
tanggungjawab.
 Kontrol oleh sampling. Perusahaan juga menilai kualitas dengan
pengambilan sampel, atau secara acak memilih beberapa produk
yang dihasilkan dan mengujinya untuk menentukan apakah mereka
memenuhi standar kualitas.
 Kontrol lewat monitor complain pelanggan. Kualitas harus dinilai
tidak hanya ketika produk diproduksi tetapi juga setelah dijual.
Beberapa kekurangan kualitas mungkin tidak menjadi bukti sampai
pelanggan menggunakan produk. Itu kualitas produk yang telah
terjual dapat dinilai dengan memantau proporsi produk yang
dikembalikan atau dengan melacak keluhan pelanggan. Umpan
balik pelanggan tambahan dapat diperoleh dengan melakukan
survei. Perusahaan dapat memperoleh opini pelanggan tentang
kualitas produk dengan mengirimkan mereka beberapa bulan
setelah penjualan. Mengoreksi Kesalahan: Tujuan dari proses
kendali mutu tidak hanya untuk mendeteksi kekurangan kualitas
tetapi juga untuk memperbaikinya. Jika kualitasnya kurang,
masalah tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh salah satu
faktor berikut: tidak memadai bahan yang disediakan oleh
pemasok, kualitas pekerjaan yang tidak memadai oleh karyawan,
atau mesin atau peralatan rusak. Jika bahan yang tidak memadai
menyebabkan penurunan kualitas, perusahaan mungkin meminta
pemasok yang ada untuk meningkatkan kualitas atau mungkin
mendapatkan bahan dari pemasok lain di masa mendatang. Jika
penyebabnya adalah pekerjaan karyawan, perusahaan mungkin
perlu melatih kembali atau menegur karyawan tersebut. Jika
penyebab kekurangan kualitas adalah mesin, perusahaan mungkin
perlu mengganti mesin atau melakukan perbaikan.
5. Metode untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi
- Teknologi
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan
mengadopsi teknologi baru. Mesin baru yang menggabungkan
teknologi yang ditingkatkan dapat bekerja lebih cepat.Banyak
proses produksi menjadi otomatis; yaitu, tugas diselesaikan dengan
mesin tanpa menggunakan karyawan. Karena mesindapat lebih
murah daripada sumber daya manusia, otomatisasi dapat
meningkatkan efisiensi produksi. Sebagian besar peningkatan
produktivitas baru-baru ini dikaitkan ke Internet, khususnya
kemampuannya untuk meningkatkan arus informasi dan
komunikasi antara karyawan perusahaan, dan juga antara
perusahaan dan pelanggan serta pemasoknya.
- Skala Ekonomi
Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala
ekonomis, yang mencerminkan biaya rata-rata yang lebih rendah
yang dikeluarkan untuk memproduksi volume yang lebih besar.
Untuk mengenali bagaimana skala ekonomi dapat terjadi,
pertimbangkan dua hal itu jenis biaya yang terlibat dalam produksi
produk: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya
operasional yang tidak berubah sebagai tanggapan terhadap
jumlah produk yang diproduksi. Misalnya, biaya sewa pabrik
tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang diproduksi sana.
Biaya variabel adalah biaya operasi yang berbeda secara langsung
dengan jumlah produk yang dihasilkan. Ketika output meningkat,
biaya variabel meningkat, tetapi biaya tetap tetap konstan. Biaya
rata-rata per unit biasanya didefinisikan sebagai peningkatan output
untuk perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap yang besar.
- Restructing
Restrukturisasi melibatkan revisi proses produksi dalam suatu
usaha untuk meningkatkan efisiensi. Ketika restrukturisasi
mengurangi biaya produksi produk atau jasa, itu dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dan oleh karena itu
meningkatkan nilai perusahaan. Banyak perusahaan juga terlibat
dalam rekayasa ulang, yaitu desain ulang struktur organisasi dan
operasi perusahaan. Itu rekayasa ulang dapat mengakibatkan
beberapa revisi kecil, seperti perubahan pada prosedur yang
digunakan untuk menerima pesan telepon atau mengirim paket.
 Downsizing. Ketika perusahaan merestrukturisasi, mereka juga
biasanya terlibat dalam pengurangan ukuran; artinya, mereka
mengurangi jumlah karyawan. Perusahaan mengidentifikasi
berbagai posisi pekerjaan yang dapat dihilangkan tanpa
mempengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan.
Beberapa perampingan terjadi sebagai akibat dari teknologi karena
proses produksi otomatis menggantikan sumber daya manusia
(seperti yang dijelaskan sebelumnya). Namun, banyak perusahaan
bahkan berhemat ketika mereka tidak memiliki rencana untuk
mengotomatiskan proses produksinya lebih lanjut.
- Integrasi Tugas Produksi
Proses produksi yang dijelaskan dalam bab ini terdiri dari tugas-
tugas terkait,sedemikian rupa sehingga setiap tugas hanya dapat
diselesaikan setelah tugas lainnya diselesaikanlengkap. Jadi, jika
ada tugas produksi yang rusak, seluruh jadwal produksi akan
terpengaruh. Selain itu, perusahaan tidak dapat
mengirimkannyaproduk ke toko atau ke pelanggan sampai semua
tugas produksi selesai.Oleh karena itu, perusahaan memantau apa
yang disebut rantai pasokan, atau proses dariawal dari proses
produksi hingga produk mencapaikonsumen. Perusahaan yang
menghasilkan produk mengidentifikasi situs untuk produksi,
sewakaryawan, mengatur stasiun kerja, dan menentukan desain
dan tata letak ituakan memastikan produksi yang efisien. Untuk
mengenali integrasi yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai