Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PRODUKSI

MODUL 7

MATA KULIAH : Pengantar Bisnis FAKULTAS JURUSAN SEMESTER DOSEN : Ekonomi : Akuntansi/Manajemen : Genap 2007/2008 : Lianah, SE., MCom.

UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM KULIAH SABTU MINGGGU JAKARTA

Fungsi Produksi Dan Operasi

2008

FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI

LINGKUP MANAJEMEN OPERASIONAL Perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa memerlukan proses produksi atau proses konversi yaitu serangkaian tugas yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh barang atau jasa. Manajemen operasional yang efektif menerapkan proses produksi secara produksi secara efisien (dengan biaya yang relatif murah) dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan barang dan jasa yang spesifik. Manajemen Produksi (Manajemen Operasi) adalah pengelolaan suatu proses dimana sumber daya (karyawan dan mesin) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Jeff Madura, 2001). Sumber daya pokok yang digunakan perusahaan untuk proses produksi ialah :

1. Sumber daya manusia atau Karyawan (Men). Perusahaan harus


mengidentifikasikan tipe karyawan yang dibutuhkan untuk produksi. Pekerja terampil perlu untuk jenis produksi tertentu, tetapi pekerja tidak terampil dapat dipakai untuk jenis produksi lain. Beberapa jenis produksi padat karya lebih banyak memerlukan karyawan daripada bahan baku dan modal.Biaya operasi yang diperlukan untuk menggaji sumber daya manusia tergantung pada jumlah karyawan dan tingkat keterampilannya.

2. Bahan Baku (Materials) . Bahan baku yang dipakai pada proses produksi
biasanya diubah oleh sumber daya perusahaan menjadi produk jadi. Produsen ban memakai karet, produsen mobil memakai baja, dan penerbit mengandalkan kertas.Sedangkan perusahaan jasa seperti biro perjalanan tidak begitu tergantung banyak pada bahan baku karena tidak terlibat produksi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

3. Modal (Money). Setiap bahan baku, mesin, gedung, dan perlengkapan yang
dibeli memerlukan uang. SDM atau karyawan yang dipekerjakan juga memerlukan kompensasi yang layak berupa uang ataupun tunjangan lainnya. Proses produksi tanpa adanya sumber daya yang satu ini jelas akan sangat terhambat.

4. Sumber daya lain (gedung, mesin dan perlengkapan). Para produsen


memerlukan pabrik dan kantor. Beberapa perusahaan menyewa gedung yang digunakannya, karena diperlukan biaya besar untuk membeli bangunan. Selain itu dengan menyewa gedung, perusahaan dapat pindah lokasi pada akhir masa sewa tanpa harus menjual gedung itu. Mesin dan perlengkapan diperlukan pula oleh perusahaan manufaktur. Teknologi juga mungkin merupakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur dan jasa. Para karyawan menggunakan gedung, mesin, dan perlengkapan untuk mengubah bahan baku menjadi barang atau jasa. Para manajer berupaya memanfaatkan sumber daya di atas dengan cara memproduksi dengan biaya rendah. Mereka menggabungkan berbagai sumber daya itu melalui pos kerja (work station) dan jalur produksi. Pos Kerja (work station) adalah bagian pekerjaan dimana satu karyawan atau lebih diberi tugas khusus. Pos kerja mungkin tidak hanya terdiri dari karyawan, tetapi juga mesin dan perlengkapan. Jalur produksi adalah urutan pos kerja dimana setiap pos kerja dirancang untuk mengerjakan tahap-tahap khusus dari proses produksi tersebut. Pembuatan produk tunggal mungkin memerlukan beberapa pos kerja, dengan masing-masing pos terdiri dari karyawan, mesin, dan bahan baku. Karena seluruh sumber daya dan gedung ini mahal, manajemen proses produksi yang efisien mengurangi pengeluaran agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Kebanyakan proses produksi lebih efisien apabila para karyawan diberi tugas berbeda. Dengan cara ini para karyawan dapat memanfaatkan keahliannya masing-masing untuk melakukan hal-hal yang dikuasainya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

Memilih Lokasi Keputusan penting dalam manajemen produksi ialah pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor. Lokasi akan banyak mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan bersaing perusahaan itu dengan perusahaan yang lain. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Biaya ruang kerja adalah biaya untuk membeli ruang kerja seperti gedung atau kantor dapat berbeda dari satu lokasi kelokasi yang lain. Biaya ruang kerja kemungkinan akan makin tinggi semakin dekat letaknya ke pusat bisnis dimana biaya tanah mahal. Biaya sewa ruang kerja juga bervariasi antara lokasi. Tarif sewa umumnya lebih tinggi di kota-kota dimana harga tanah mahal.

Biaya tenaga kerja adalah gaji untuk karyawan bervariasi antar lokasi. Gaji di kota cenderung lebih tinggi dari pada gaji di luar kota untuk jenis pekerjaan tertentu.

Insentif pajak adalah seberapa pemerintah daerah bersedia menawarkan kredit pajak untuk menarik perusahaan kedaerah mereka. Insentif ini diberikan untuk menambah lapangan pekerjaan dan memperbaiki kondisi ekonomi didaerah itu.

Sumber permintaan adalah biaya transportasi dan jasa produk dapat dikurangi dengan memproduksi dilokasi yang dekat dengan sumber permintaan.

Akses ketransportasi adalah beberapa pabrik dan kantor memilih lokasi dekat sumber utama transportasi seperti dekat jalan raya antara daerah, dekat sungai atau lapangan terbang untuk alasan kemudahan transportasi.

Ketersediaan tenaga kerja adalah perusahaan yang merencanakan untuk menyewa pekerja spesialis harus dapat menarik tenaga kerja yang diperlukan, mereka dapat memilih lokasi dimana banyak terdapat tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperlukan.

Memilih Rancangan dan Tata Letak Setelah lokasi untuk pabrik atau kantor dipilih, rancangan (design) dan tata letak (layout) harus ditentukan. Rancangan menunjukkan ukuran dan struktur pabrik

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

atau kantor. Tata letak adalah pengaturan mesin dan perlengkapan di dalam pabrik atau kantor. Keputusan mengenai rancangan dan tata letak mempengaruhi biaya operasi secara langsung keputusan ini menentukan harga sewa, mesin, dan perlengkapan. Hal ini dapat berpengaruh pula pada pengeluaran untuk bunga karena mempengaruhi jumlah pinjaman untuk membeli properti atau mesin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan dan tata letak adalah: Keputusan untuk rancangan dan tata letak dipengaruhi oleh karakteristik berikut:

1. Karakteristik lokasi. Keputusan rancangan dan tata letak tergantung


beberapa karakteristik lokasi yang dipilih. Jika lokasi terdapat di daerah yang biaya lahannya mahal, dapat dirancang gedung tingkat tinggi agar mengurangi lahan yang dibutuhkan. Tata letak pabrik kemudian dipengaruhi oleh rancangan itu.

2. Proses produksi. Rancangan dan tata letak juga dipengaruhi oleh proses
produksi yang digunakan. Jika akan dipakai operasi jalur produksi (assembly line), semua pekerjaan di dalam operasi ini harus berada di tempat berdekatan. Tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan pengerjaannya. Misalnya, satu orang khusus membuat komponen, orang berikut merakit komponen, dan orang selanjutnya mengemas komponen. Sebagai alternatif, beberapa produk (seperti pesawat terbang, kapal, atau rumah) seluruhnya dibuat dalam satu posisi tetap, yang membutuhkan tata letak posisi tetap. Alternatif yang lain adalah memakai produksi fleksibel, proses produksi yang mudah disesuaikan untuk revisi di masa mendatang.

3. Jenis produk. Kebanyakan perusahaan itu membuat satu barang atau jasa di
lokasinya. Dengan berubahnya selera pasar, permintaan terhadap produk juga berubah. Tata letak harus direvisi seiring dengan perubahan tersebut.

4. Kapasitas produksi yang diinginkan. Ketika merencanakan rancangan tata


letak, kapasitas produksi yang diinginkan oleh perusahaan itu harus dipikirkan. Banyak perusahaan mencoba merencanakan pertumbuhan dengan memberi keluwesan untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring waktu. Rancangan gedung dapat dibuat dengan kemungkinan untuk

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

menambah tingkat satu pada saat nanti. Tata letak yang benar dapat memberi lebih banyak kemungkinan untuk produksi tambahan. Jika perusahaan tidak merencanakan pertumbuhan, mereka terpaksa mencari lokasi baru apabila permintaan terhadap produknya melebihi kapasitas produksinya. Apabila perusahaan mempertahankan lokasi yang ada dan berekspansi ke lokasi kedua, perusahaan itu harus menempatkan mesin dan posisi kerja yang sama seperti pada lokasi semula. Akibatnya, efisiensi produksi cenderung menurun. Belakangan ini, banyak perusahaan mengurangi investasi di bidang properti dan gedung untuk memperkecil pengeluaran mereka. Potensi untuk menghemat biaya ini besar jika perusahaan menggunakan ruang kerja secara efisien dan menjual

properti atau gedung yang tidak diperlukan. Apabila perusahaan mengurangi ruang kerja, mereka menyesuaikan tata letak agar dapat menampung karyawannya. Satu solusi adalah dengan mengijinkan lebih banyak karyawan bekerja di rumah. Bersamaan dengan kemajuan telekomunikasi (jaringan komputer, e-mail dan mesin faks), beberapa pegawai dapat mengerjakan banyak tugasnya di rumah. Pengawasan produksi Setelah pabrik dan rancangan dipilih, perusahaan dapat melakukan pengawasan produksi yang meliputi hal-hal berikut: 1. Pembelian bahan baku Halhal yang perlu diperhatikan dalam membeli persediaan bahan baku :

a. Memilih pemasok bahan baku : perusahaan harus memperhatikan


karakteristik seperti harga, kecepatan pengiriman, kualitas barang, pelayanan, dan ketersediaan kredit. Pendekatan umum untuk menilai pemasok adalah dengan mendapatkan harga dari setiap pemasok. Kemudian dapatkan sampel dari masing-masing pemasok dan periksa kualitasnya.

b. Memperoleh diskon volume : perusahaan yang membeli bahan baku dari


pemasok dapat memperoleh potongan harga pasokan meski kualitas dipertahankan. Praktik ini memungkinkan perusahaan mengurangi biaya produksinya dalam tahun-tahun terakhir ini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

c. Menyerahkan produksi kepada pemasok : para produsen biasanya


melakukan outsourching yaitu mereka membeli komponen dari pemasok dari pada memproduksi komponen itu atau deintegrasi yaitu strategi menyerahkan beberapa tugas produksi kepada pemasok. Outsourching dapat mengurangi pengeluaran perusahaan jika para pemasok dapat memproduksi komponen itu dengan biaya yang lebih rendah daripada produsen. Beberapa produsen bahkan telah memulai mendelegasikan beberapa bagian proses produksi kepada para pemasok. Misalnya Ford Motor Company membeli jok mobil yang sepenuhnya dirakit oleh Lear Seating. Tindakan deintegrasi ini menghemat ratusan dolar per mobil bagi produsen karena biaya tenaga kerja bagi pemasok lebih rendah daripada produsen itu 2. Pengawasan persediaan Adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya. Pengawasan persediaan memerlukan manajemen seperti dibawah ini

a. Pengawasan persediaan bahan baku : apabila perusahaan kelebihan


stock bahan baku, mereka mungkin perlu meminjam lebih banyak dana lagi untuk membiayai persediaan ini. Hal ini akan meningkatkan biaya pemeliharaan. Biaya pemeliharaan termasuk biaya pendanaan maupun biaya penyimpanan atau asuransi barang persediaan tersebut. Meskipun perusahaan berupaya mengurangi biaya pemeliharaan dengan sering memesan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini menambah biaya untuk memesan. Cara yang digemari untuk mengurangi biaya pemeliharaan ialah melalui sistem just in time (JIT) yang dirintis oleh perusahaan Jepang. Saat ini perusahaan Jepang sedang mengusahakan menekan seminimal mungkin persediaan bahan baku dengan cara sering memesan bahan baku dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dapat mengurangi biaya pemeliharaan persediaan. Namun menimbulkan ongkos waktu manajerial yang dibutuhkan untuk sering melakukan pemesanan dan pengiriman. Selain itu dapat berakibat kekurangan bahan baku jika penerapannya salah.

b. Perencanan kebutuhan bahan baku (MRP): proses untuk menjamin


bahwa bahan baku tersedia bilamana diperlukan. MRP biasanya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

membutuhkan komputer dan perencanaan membantu para manajer menentukan jumlah bahan baku spesifik yang harus dibeli setiap saat. Langkah pertama dalam MRP ialah bertugas menghitung kebelakang dari produk sampai awal untuk menentukan berapa lama bahan baku itu dibutuhkan dimuka sebelum produk sepenuhnya jadi.

c. Pengawasan persediaan work in process:Perusahaan harus dapat pula


mengelola persediaan barang yang sedang dikerjakan, yang merupakan persediaan produk yang baru sebagian selesai. Kekurangan dalam ketiga jenis persediaan harus dihindari. Akibat langsung dari kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-in-proses adalah terhentinya produksi, sedangkan akibat langsung dari kekurangan barang jadi adalah batalnya penjualan. Kekurangan persedian produk barang jadi mungkin disebabkan oleh kekurangan persediaan bahan baku atau persediaan work-in-proses.

d. Pengawasan persediaan barang jadi : Jika permintaan terhadap produk


perusahaan suatu saat berubah, para manager perlu memantau perbedaan dalam penawaran permintaan yang diharapkan. Jika diantisipasi persediaan berlebih dari satu produk, perusahaan dapat menghindari persediaan berlebihan dengan mengalihkan sumber dayanya ke arah produk lain. Sebagai alternative, perusahaan yang mengalami kelebihan persediaan produk dapat melanjutkan jadwal produksi normalnya dan melakukan strategi pemasaran yang akan meningkatkan permintaan. Jika diantisipasi permintaan akan naik, perusahaan perlu memikirkan akan kekurangan produk dan harus mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume produksi. Mungkin dijadwalkan kerja lembur untuk karyawan agar medapatkan tingkat produksi yang lebih tinggi. Apabila perkiraan permintaan terlalu rendah,perusahaan mungkin tidak memproduksi jumlah yang cukup untuk memenuhi semua pelanggan. Maka beberapa perusahaan menyimpan lebih banyak stock dari pada volume penjualan yang diperkirakan. Selain mencoba menghindari keurangan, perusahaan berusaha pula untuk menghindari adanya stock produks yang berlebih.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

3. Routing Adalah urutan (rute) tugas yang perlu untuk menghasilkan produk.Bahan baku biasanya dikirim ke masing-masing poskerja agar dapat dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Proses routing dievaluasi secara periodic untuk menentukan apakah bisa ditingkatkan sehingga mendapatkan proses yang lebih cepat dan murah.Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan merevisi routingnya sehingga lebih banyak outsourcing. Beberapa perusahaan sama sekali mengandalkan perusahaan lain untuk membuat produknya. Misalnya Hewlett Packard biasanya mengandalkan Solectron Corporation untuk memproduksi printernya sesuai dengan spesifikasi mereka. Dengan cara ini, Hewlett Packard pun lebih berkonsentrasi pada pemasaran printernya.

4. Penjadwalan
Adalah tindakan menetapkan periode untuk setiap tugas dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rencana untuk menentukan waktu dan volume tugas produksi. Penjadwalan penting karena menetapkan jumlah produksi yang harus dicapai di setiap pos kerja selama jumlah hari atau minggu tertentu. Maka setiap karyawan mengetahui apa yang diharapkan. Selain itu jadwal ini memungkinkan manager mudah memperkirakan jumlah yang akan dihasilkan. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal produksinya, pesanan pelanggan tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang diharapkan, sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan. Cara lain untuk menjadwalkan tugas untuk proyek khusus ialah tehnik evaluasi dan peninjauan program, atau PERT (program evaluation and review tehnicque) adalah menjadwalkan tugas dengan menimimalkan keterlambatan proses produksi. PERT terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : a. Berbagi tugas dalam proses produksi diidentifikasi b. Tugas-tugas diatur sesuai urutan pengerjaannya c. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan diperkirakan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Fungsi Produksi Dan Operasi

5. Pengawasan Kualitas Kualitas adalah derajat dimana barang atau jasa memuaskan kebutuhan atau harapan pelanggan. Kualitas berhubungan dengan kepuasan pelanggan yang dapat mempengaruhi penjualan di masa depan dan oleh karena itu mempengaruhi kinerja perusahaan di masa mendatang. Maka, perusahaan semakin mengakui dampak yang ditimbulkan oleh kualitas barang atau jasa terhadap keseluruhan kinerja. Pengawasan kualitas adalah proses untuk menentukan apakah kualitas produk memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan (jika ada) yang prlu dilakukan pada proses produksi. Kualitas dapat diukur dengan menilai kepuasan pelanggan, Kualitas sebenarnya dari produk

dapat

dibandingkan

dengan

tingkat

kualitas

yang

diinginkan

untuk

menentukan apakah kualitas perlu diperbaiki.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Lianah, SE., MCom PENGANTAR BISNIS

Anda mungkin juga menyukai