Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alfandani araniri aditya

putra

NIM : 041811233100

Kelas : Manajemen Operasi dan Rantai


Pasok kelas J

Tugas minggu ke-9


Apa masalah Capacity Balance yang dihadapi oleh beberapa
oragnisasi dibawah ini ?

1. Airlane
Terminal

Area tunggu yang memungkinkan banyak penumpang tidak kebagian


tempat duduk, jarak nya dari gerbang naik, persyaratan awak darat,
dan juga landasan pendaratan.

2. University Computing
Lab

Jumlah workstation komputer yang masih belum bisa memfasilitasi


keseluruhan sehingga menimbulkan antrian, adanya beberapa
komputer yang tidak bisa digunakan juga masalah kondusif tidak nya
tempat bergantung pada letaknya.

3. Clothing
Manufacture

Banyak produsen sekarang menggunakan toko yang sangat


terdesentralisasi untuk membuat pakaian. Ini berarti bahwa
kapasitas beberapa lokasi harus diperhitungkan dalam perencanaan
produksi.

Tugas minggu ke-10


1. “The cost of quality” atau sering disebut dengan biaya-biaya
kualitas/mutu, adalah istilah yang sering digunakan – tapi sering juga
banyak disalahpahami.
Biaya-biaya kualitas, bukanlah biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan
kualitas produk atau layanan. Biaya-biaya ini bukan bertujuan untuk
menciptakan produk atau jasa yang berkualitas sama sekali bukan.

Setiap saat kita melakukan pekerjaan yang harus diulang (bisa berupa :
rework, rebuilding, retesting, reorder dsb), maka akan mengakibatkan biaya-
biaya mutu yang meningkat, misalnya:

 Mengerjakan ulang sebuah item yang telah diproduksi.


 Menguji kembali sebuah produk yang telah dirakit.
 Membangun kembali sebuah alat yang telah dipasang.
 Memperbaiki kembali sebuah “bank statement”.
 Mengganti makanan yang telah dipesan.

Singkatnya, setiap biaya yang tidak akan dikeluarkan bila kualitas suatu
produk/jasa yang dihasilkan dalam kondisi prima, akan berkontribusi
terhadap biaya kualitas.

4 elemen cost of quality yaitu:

1. Biaya Pencegahan (preventive cost)

Biaya pencegahan ini merupakan biaya yang timbul sehubungan dengan


usaha-usaha untuk mencegah terjadinya produk cacat atau rusak misalnya
biaya untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar
tidak terulang kembali. Yang termasuk elemen biaya pencegahan adalah
biaya perencanaan kualitas. Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan
perencanaan dan pengembangan sistem jaminan kualitas. Misalnya : biaya
persiapan desain, biaya kebijakan operasional, dll. Biaya pemasaran dan
pelanggan

yang merupakan biaya yang ditimbulkan untuk evaluasi pelanggan dan


evaluasi kualitas yang dikehendaki pelanggan serta biaya untuk mengetahui,
mempengaruhi persepsi dan kepuasaan pelanggan terhadap produk dan jasa
pelayanan. Biaya operasi pabrik dan jasa pelayanan. Biaya yang ditimbulkan
untuk menjamin kemampuan dan kesiapan operasi agar memenuhi standar
kualitas yang membutuhkan pengendalian kualitas semua aktifitas yang
membutuhkan tenaga operasi yang berkualitas. Biaya pengembangan desain
produk dan jasa pelayanan. Biaya yang ditimbulkan untuk menterjemahkan
kebutuhan pelanggan ke dalam standar kualitas produk dan jasa pelayanan
baru. Biaya pembelian. Biaya yang ditmbulkan untuk menjamin kesesuaian
komponen dan material atau biaya yang ditimbulkan untuk meminimmunkan
pengaruh komponen dan material yang tidak cocok dengan kualitas produk
dan jasa pelayanan. Biaya kualitas. Biaya yang timbul dan untuk semua
administrasi yang berkaitan dengan fungsi manajemen kualitas. Biaya
program administrasi

Biaya yang berhubungan dengan kegiatan khusus desain proyek untuk


memonitor dan memperbaiki kualitas, seperti siklus kualitas dan program
perbaikan kesalahan.

2. Biaya Inspeksi (inspection Cost)

Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan. Yang termasuk biaya ini adalah semua biaya
yang tibul sehubungan kengan kegiatan pemeriksaan dan monitoring seperti
misalnya gaji controler, administrasi pemeriksaan dan monitoring, dll

3. Biaya Kegagalan Internal ( Internal Failure Cost)

Biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk yang dihasilkan dengan


standar dan terdeteksi sebelum produk dipasarkan.

4. Elemen Biaya Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure Cost)

Biaya yang terjadi karena produk gagal memenuhi persyaratan dan baru
diketahui setelah produk dipasarkan.

2. 3 poin pentingng dalam planning service capacity:


 Capacity Utilization and Service Quality
Perencanaan tingkat kapasitas untuk layanan harus
mempertimbangkan hubungan sehari-hari antara pemanfaatan
layanan dan kualitas layanan. Titik operasi terbaik adalah mendekati
70 persen dari kapasitas maksimum. Ini "cukup untuk membuat server
sibuk tetapi memungkinkan cukup waktu untuk melayani pelanggan
secara individu dan menjaga kapasitas yang cukup dalam cadangan
sehingga tidak membuat terlalu banyak sakit kepala manajerial". Di
zona kritis, saluran menumpuk dan kemungkinan banyak pelanggan
tidak akan pernah dilayani.
 Location
Kapasitas layanan harus berada di dekat pelanggan. Di bidang
manufaktur, produksi terjadi, dan kemudian barang didistribusikan
kepada pelanggan. Namun dengan layanan, yang terjadi adalah
sebaliknya. Kapasitas untuk memberikan layanan pertama-tama harus
didistribusikan kepada pelanggan (baik secara fisik atau melalui
beberapa media komunikasi seperti telepon); maka layanan dapat
diproduksi. Kamar hotel atau mobil sewaan yang tersedia di kota lain
tidak banyak berguna bagi pelanggan — harus di mana pelanggan
berada saat pelanggan membutuhkannya.
 Time
Tidak seperti barang, layanan tidak dapat disimpan untuk digunakan
nanti. Kapasitas harus tersedia untuk menghasilkan layanan ketika
dibutuhkan. Sebagai contoh, seorang pelanggan tidak dapat diberikan
kursi yang kosong pada penerbangan maskapai sebelumnya jika
penerbangan saat ini penuh. Pelanggan juga tidak dapat membeli kursi
pada penerbangan hari tertentu dan membawanya pulang untuk
digunakan di beberapa tanggal kemudian.

3. 1. Layout proses atau layout functional


Dalam layout ini mesin mesin dan peralatan peralatan yang memiliki
kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat
atau ruang tertentu, layout semcama ini baiasanya dipergunakan
untuk perusahaan- perusahaan yang berproduksi dalam rangka
memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda
baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya. Dengan layout tipe ini
suatu produksi akan dikerjakan samapai selesai didalam depetemen
tanpa perlu dipindah-pindah ke depertemen lain. Disini bahan baku
akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya seara
langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari
layout ini yaitu mengurangi proses pemindahan bahan dan memudkan
pengawasan.
2. Layout produk atau layout garis
Dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun
berdasarkan urutan proses produksi yang diperlukan untuk membuat
suatu produk. Proses yaout merupakan metode pengaturan dan
penetapan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi
sama ditempatkan kedalam satu deprtemen. Umunya digunakan untuk
perusahaan yang beroperasi dengan menerima order dari pelanggan.
Selain itu juga digunakan untuk perusahaan yang mempunyai produk
bervariasi dan memproduksi dalam jumlah kecil. Keuntungan lain
adalah layout ini memiliki aliran bahan dengan pola lurus (straight line
flow) ataupun pola U (U turn flow) sehingga sistem pemindahan
bahan relative efisien. Layout ini pada umumnya digunakan pada
proses assembly (assembly-line production).
3. Group Technology Layout
Group technology layout mengelompokkan produk atau komponen
yang akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses.
Pengelompokkan produk mengakibatkan mesin dan fasilitas produksi
lainnya ditempatkan dalam sebuah sel manufactur karena setiap
kelompok memiliki urutan proses yang sama. Tujuan dari group
technology layout yaitu menghasilkan efesiensi yang tinggi dalam
proses manufacturnya.
4. Layout posisi tetap
Pada fixed position layout mengkondisikan bahwa yang tetap pada
posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti mesin,
peralatan, serta komponen-komponen pembantu lainnya bergerak
menuju lokasi material atau komponen produk utama. tata letak
berdasarkan lokasi material tetap digunakan untuk produk yang
ukurannya besar seperti kapal dan peswat
terbang. Layout ini memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi dan
aliran bahan yang sangat rendah karena fasilitas produksi ditempatkan
dimana operasi dilakukan. Tetapi biaya pemindahan fasilitas akan
tinggi karena harus selalu berpindah-pindah ke tempat dimana fasilitas
tersebut dibutuhkan. Dengan demikian, efek biaya yang
ditimbulkannya terhadap biaya produksi pada umumnya cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai