Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LAY OUT

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Manajemen Operasional
DOSEN PENGAJAR: WINDAYANI, S.T.,M.Si

DISUSUN OLEH:
RINTAN NAJWA FADIYAH (B1B122313) PUTRI RAHMADANI (B1B122306)
REVALINA PUTRI NABILA (B1B122310) REZKY AMELYA PUTRI (B1B122311)
RISQI APRIANSYAH (B1B122314) RIZKY AULYA AKBAR (B1B122315)
ROBIN (B1B122316) RESTI WARDANI GAU (B1B122309)
RAODATUL AULIA BALKIS (B1B122308) RAHIM(B1B122307)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Wawasan Kemaritiman. Penulisan Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas yang berjudul Pengembangan Wilayah Maritim. Dan penulis berharap
dalam pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kreatifitas, walaupun penulis
menyadari segala keterbatasan tentang pengetahuan mengenai Pasar Uang. Untuk itu kami membutuhkan
kritik dan saran dari berbagai pihak dalam makalah ini.

Kendari, 06 Desember
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1. Strategi Tata Letak………………………………………………………………………5
2.2. Jenis-Jenis Tata Letak…………………………………………………………………...5
2.3. Tujuan dan manfaat tat letak……………………………………………………………….5
2.4. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Rancangan Tata Letak………………………………………5
PENUTUP………………………………………………………………………………………...9
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasatentulah menyadari
bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripadasekedar laba yang besar. Sekalipun untuk
dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya
untuk mendapatkankeuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
dankeinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.). Biasanya,masalah yang akan
muncul dan harus dipertimbangkan adalah letak daridepartemen-departemen dari perusahaan tersebut.
Begitu juga dengan perencanaantata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran
aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidakdiperlukan bisa
dihilangkan atau di minimalkan.
Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang tata letak departemen
sehinggadihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satuujung dari
masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas,agar output yang dihasilkan baik
berupa barang atau jasa, dapat mendukungkelangsungan hidup perusahaan. Di satu sisi setelah proses
produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan
baik,mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan
produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari denganseksama dan sungguh-sungguh sehingga
sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung
kelangsunganhidup perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami ambildalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
 Bagaimana suatu keputusan tentang tata letak dapat ditentukan
 Bagaimana tipe-tipe strategi tata letak dapat diterapkan metode perhitungandalam
menganalisis lokasi dan tata letak
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
 Untuk mengetahui strategi tata letak pada perusahaan jasa
1.4 Manfaat Penulisan
Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahamistrategi tata letak dalam proses
produksi ataupun jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Lokasi menentukan prestasi, merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan,
demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi
adalah hal yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan. Banyak alasan yang mendasarinya diantaranya
sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan produk barang tersebut atau
tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat memberikan
pelayanan bagi konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pembangunan kawasan industri
untuk ditawarkan pada perusahaan yang akan membangun pabriknya maupun pembangunan pusat-pusat
perdagangan, kawasan perkantoran yang ditawarkan kepada para pengusaha jasa. Kegiatan perekonomian
di suatu tempat, wilayah, maupun Negara ditandai dengan tumbuh berkembangnya pusat-pusat niaga
maupun industri yang berdiri dilokasi-lokasi yang sangat strategis. Kemajuan suatu bangsa juga sangat
tergantung dengan berdenyutnya perekonomian di wilayah Negara yang bersangkutan yang berarti
ditentukan oleh banyak tidaknya lokasi-lokasi kegiatan operasional bisnis.

2.1. Strategi Tata Letak


Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka
panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya,kualitas lingkungan kerja, kontak dengan
pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis
yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang
lebih tinggi Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik Modal karyawan yang lebih baik, juga
kondisi lingkungan kerja yang lebihaman Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik Fleksibilitas
Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat
peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan
kecil yg mudah dipindahkan.
2.2. Jenis-jenis Tata Letak
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya : aliran bahan, manusia dan informasi di
dalam atau-antar wilayah. Sebuah tata letak yang baik perlum enetapkan hal-hal berikut:
1. Peralatan penangan bahan Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan, seperti
ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval system, juga kereta otomatis untuk
mengirim dan menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang Desain tata letak dan penyediaan ruanghanya dapat
dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perakitan diketahui. Seperti persyaratan
ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6kaki, ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga
pencegahan masalah keamanan, kebisingan, debu, temperature, dan ruangan peraltan dan mesin.
3. Lingkungan hidup dan estetika Penentuan tata letak juga membutuhkan keputusan mengenai
jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk menyediakan aliran udara, mengurangi kebisingan,
dan menyediakan keleluasaan pribadi.
4. Aliran informasi Penentuan tata letak harus memperhatikan kelancaran komunikasi antar divisi,
misalnya jarak antar ruang, pembatas setengah badan, atauruang kantor terpisah.
5. Biaya pergerakan antar wilayah kerja Pertimbangkan hal hal yang berkaitan dengan pemindahan
bahan dan kepentingan beberapa wilayah tertentun untuk didekatkan satu sama lain.

Terdapat 6 pendekatan yang biasa digunakan oleh para manajer dalam meneyelesaikan permasalahan tata
letak,yaitu:
1. Tata Letak KantorAdalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang
dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang
membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata letak dan
fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi. Walaupun begitu,analisis tata letak
kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas, korespondensi lewat kertas, kontrak,
dokumen hukum, dokumen klien, naskah cetak, gambar, dan desain masih memegang peranan
besar di banyak kantor. Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram
hubungan (relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor desainer produk
menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah (1) dekat dengan wilayah desainer, (2) kurang
dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama sekali dengan ruang fotokopi atau departemen
keuangan.
2. Tata Letak Toko Eceran Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran
pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide
bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen.
Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen
sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen
maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk
itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara
keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko.
3. Tata Letak Gudang Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk
tempat menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap
dikirim ke pelanggan. Sebagian besar material disimpan di gudang di lokasi tertentu sampai
material tadi diperlukan dalam proses produksi. Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas
komponen dalam persediaan dan karakter sistem penanganan bahan dari produk atau kontainer
yang digunakan. Fungsi inventory: Memisahkan berbagai material untuk proses produksi
Menyediakan material untuk pilihan pelanggan Mengambil keuntungan diskon Menjaga
pengaruh inflasi.
4. Tata Letak Sel Kerja Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan
khusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok
mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch
tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch,
untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan
tata letak yang berorientasi pada proses. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh
R. E. Flanders pada tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok
maka teknik tersebut semakin teruji. Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang
dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian
dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena itu, sel
kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume
produk berubah. Keunggulan Sel kerja adalah: Mengurangi persediaan bahan setengah jadi
karena Sel kerja di set untuk menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin. Ruang yang
dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang diperlukan di
antara mesin. Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan setengah
jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel kerja.
Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antar karyawan,
aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik. Meningkatkan partisipasi
karyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang
lebih dan kualitas produk yang dikaitkan secara Iangsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan
aliran bahan yang lebih cepat. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat
pemanfaatan fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan perangkat.
5.
Tata Letak Berorientasi Produk Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling
produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah.
Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan
adalah: Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi. Permintaan produk
cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk peralatan
khusus. Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang
memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus. Pasokan bahan baku dan
komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk
memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut. Terdapat dua jenis
tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi

(fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil dan komponen logam sebuah kulkas
pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi
secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang,
dan dalam kedua kasus, lini ini harus "seimbang", yaitu waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang
dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang”
dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja
berikutnya. Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah: Rendahnya
biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan
bervolume tinggi. Biaya penanganan bahan yang rendah. Mengurangi persediaan barang setengah
jadi. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah. Hasil keluaran produksi yang lebih
cepat. Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah: Dibutuhkan volume yang
tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar. Adanya pekerjaan
yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga
terganggu. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi
yang berbeda. Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan kali ini
ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah produk berjalan
melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan, melalui serangkaian stasiun kerja
hingga selesai. Ini merupakan cara mobil dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan roti
lapis pada restoran cepat saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan
peralatan yang lebih otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi
pada proses.
6. Tata Letak Berorientasi Proses Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout)
dapat menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional
untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk
yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan
kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi
volume rendah dengan variasi tinggi Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari
lokasi departemen. Dengan penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan
mendapat keuntungan, antara lain :Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal. Penggunaan
ruangan yang efisien. Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan. Penggunaan tenaga kerja
yang efisien. Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani
konsumen. Dalam perancangan tata-letak berorientasi proses, taktik yang paling umum adalah
mendekatkan departemen-departemen yang mempunyai interaksi tinggi sehingga
meminimumkan biaya penanganan material. Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi
Pada Proses Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas

peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin,
proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin
lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi
komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam
komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda. Kelemahan tata letak ini terletak pada
peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih
lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang
berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan
umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi
lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang
setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.
2.3. Tujuan dan Manfaat Tata Letak (Lay Out)
1. Tujuan layout adalah mengatur areal kerja dan segala fasilitas produksi yang paling
ekonomis untuk operasi produksi,aman,dan nyaman sehingga dapat meningkatkan
moral kerja yang baik dari operator
2. Pengaturan layout memberikan manfaat dalam sistem produksi,antara lain:
 Menaikan output produksi
 Mengurangi waktu tunggu
 Mengurangi proses perpindahan barang
2.4.Prinsip-Prinsip Dasar dalam Rancangan Tata Letak (Layout) yaitu:
1. Integrasi secara menyeluruh atas semua factor yang mempengaruhi factor produksi
2. Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin
3. Aliran kerja berlangsung secara normal
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuahoperasi dalam
jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tataletak merupakan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan dan citra perusahaan. Tataletak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yangmenunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon yang cepat.Terdapat enam tata letak klasik
yaitu posisi tetap, berorientasi proses, kantor,eceran, gudang, orientasi produk. Perusahaan industri fokus
pada pengurangan pergerakan bahan baku dan penyeimbangan lini perakitan. Perusahaan eceran fokus
pada usaha display produk. Gudang fokus pada paduan antara biaya penyimpanandengan biaya
penanganan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/440250435/Makalah-Strategi-Tata-Letak
Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. "Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat
Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. "Manajemen Operasi Edisi 7, Buku 1”. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai