Disusun oleh :
Nabila Khairunisa (12010122140225)
Ajeng Cantika Y (12010122130130)
Feliza Octavia S (12010122140219)
Frida Laksiasti (12010122140317)
M. Jiddan Labib (12010122120028)
Farhan Adeliyus (1201022140247)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan resume yang berjudul “Resume Manajemen Operasi Tata
Ruang dan Tata Letak”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
Ibu Afina Hasya, S.T., M.M. Pada mata kuliah Manajemen Operasi I. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Afina Hasya, S.T., M.M. selaku dosen mata
kuliah Manajemen Operasi I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang di tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan resume ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini berupa tata bahasa dan penyusunan materi. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata, kami berharap supaya makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca.
a. Latar Belakang
Tata ruang dan tata letak adalah dua konsep terkait dalam manajemen operasi dan
desain fasilitas yang berkaitan dengan cara ruang fisik dan peralatan disusun dalam suatu
organisasi atau fasilitas.
Tata ruang atau space planning berkaitan dengan cara ruang fisik dalam sebuah
fasilitas atau organisasi diatur dan digunakan. Ini mencakup perencanaan penggunaan
ruang, pengaturan ruangan, desain interior, dan alokasi ruang untuk berbagai tujuan. Tata
ruang juga mempertimbangkan efisiensi penggunaan ruang, kenyamanan, keselamatan,
dan aspek estetika. Tata ruang berlaku untuk berbagai jenis lingkungan, termasuk kantor,
toko, rumah, pabrik, sekolah, dan banyak lagi.
Tata letak atau layout design mengacu pada cara peralatan, mesin, pekerjaan, dan
area kerja disusun dalam suatu fasilitas atau sistem produksi. Ini mencakup pemilihan
lokasi peralatan, urutan operasi, pergerakan bahan atau produk, serta perencanaan aliran
kerja. Tujuan tata letak adalah untuk mencapai efisiensi produksi, mengurangi
pemborosan, meminimalkan pergerakan yang tidak perlu, dan meningkatkan
produktivitas. Tata letak dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti pabrik, gudang,
kantor, dan fasilitas layanan.
Sejak awal revolusi industri pada abad ke-18, perhatian terhadap tata letak
fasilitas dan perencanaan ruang telah berkembang pesat. Pada periode tersebut, pemilik
pabrik dan produsen mulai menyadari pentingnya mengatur ruang kerja dan peralatan
dengan lebih efisien untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan efisiensi produksi.
Konsep-konsep awal ini kemudian menjadi dasar untuk pengembangan Manajemen
Operasi Tata Ruang dan Tata Letak yang lebih terstruktur dan ilmiah.
Tata Ruang dan Tata Letak menjadi semakin penting karena perusahaan berusaha
untuk menghadapi tantangan persaingan global, permintaan pelanggan yang berubah, dan
tekanan untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, perubahan teknologi, termasuk
otomasi, perangkat lunak simulasi, dan analisis data, telah memungkinkan pengembangan
dan pemantauan tata letak yang lebih canggih.
Keduanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal untuk pekerjaan
atau proses yang berlangsung, dengan mempertimbangkan efisiensi, produktivitas,
keselamatan, kenyamanan, dan faktor-faktor lain yang relevan.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan permasalahan
sebagai berikut :
1. Seberapa penting strategi lokasi dan tata ruang?
2. Apa saja jenis-jenis tata ruang?
3. Apa perbedaan strategi lokasi dan strategi tata ruang?
4. Apa faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi?
c. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan tujuan dari
makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui seberapa penting strategi tata ruang.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis tata ruang
3. Dapat mengetahui perbedaan stratagi lokasi dan tata ruang.
4. Dapat mengetahui faktor yang mempegaruhi keputusan lokasi.
BAB II
ISI
a. Pentingnya Strategi Lokasi
Perusahaan di seluruh dunia menggunakan konsep dan teknik strategi lokasi
untuk mengatasi keputusan lokasi karena lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap dan
variabel. Lokasi memiliki dampak besar terhadap risiko dan keuntungan perusahaan
secara keseluruhan. Misalnya, tergantung pada produk dan jenis produksi atau jasa yang
dilakukan, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% dari harga jual produk. Artinya,
seperempat dari total pendapatan perusahaan mungkin diperlukan hanya untuk menutupi
biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar. Biaya lain
yang mungkin dipengaruhi oleh lokasi termasuk pajak, upah, biaya bahan baku, dan
sewa. Ketika semua biaya dipertimbangkan, lokasi dapat mengubah total biaya
operasional sebanyak 50%.
Perusahaan relatif jarang mengambil keputusan mengenai lokasi, biasanya karena
permintaan telah melampaui kapasitas pabrik saat ini atau karena perubahan produktivitas
tenaga kerja, nilai tukar, biaya, atau sikap masyarakat setempat. Perusahaan juga dapat
merelokasi fasilitas manufaktur atau jasa mereka karena perubahan demografi dan
permintaan pelanggan.
Keputusan lokasi seringkali bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strateginya biasanya meminimalkan biaya, meskipun lokasi yang mendorong
inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk organisasi ritel dan jasa profesional,
strateginya berfokus pada memaksimalkan pendapatan. Namun, strategi lokasi gudang
mungkin didorong oleh kombinasi biaya dan kecepatan pengiriman
Salah satu tantangan terbesar dalam pengambilan keputusan operasi global adalah
berurusan dengan budaya negara lain. Variasi budaya dalam ketepatan waktu oleh
karyawan dan pemasok membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan
pengiriman. Penyuapan dan bentuk korupsi lainnya juga menciptakan inefisiensi ekonomi
yang besar, serta permasalahan etika dan hukum di arena global. Akibatnya, manajer
operasi menghadapi tantangan besar ketika membangun rantai pasokan lintas budaya
yang efektif.
5. Kedekatan dengan Pasar
Bagi banyak perusahaan, menemukan pelanggan yang dekat sangatlah penting.
Khususnya, organisasi jasa, seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau tukang cukur,
menemukan bahwa demografi dan kedekatan dengan pasar adalah faktor lokasi utama.
Perusahaan manufaktur merasakan manfaatnya berada dekat dengan pelanggan ketika
pengangkutan barang jadi mahal atau sulit (mungkin karena barang tersebut berukuran
besar, berat, atau rapuh). Agar bisa mendekati pasar AS, raksasa otomotif milik asing
seperti Mercedes, Honda, Toyota, dan Hyundai memproduksi jutaan mobil setiap
tahunnya di AS.
6. Kedekatan dengan Pemasok
Perusahaan berlokasi dekat dengan bahan mentah dan pemasoknya karena (1) mudah
rusak, (2) biaya transportasi, atau (3) dalam jumlah besar. Toko roti, pabrik susu, dan
pengolah makanan laut beku berurusan dengan bahan mentah yang mudah rusak,
sehingga sering kali lokasinya dekat dengan pemasok. Perusahaan yang bergantung pada
bahan mentah yang berat atau berukuran besar (seperti produsen baja yang menggunakan
batu bara dan bijih besi) menghadapi biaya transportasi masuk yang mahal, sehingga
biaya transportasi menjadi faktor utama. Dan barang-barang yang produksinya
mengalami pengurangan jumlah besar (misalnya pohon menjadi kayu) biasanya
memerlukan fasilitas di dekat bahan bakunya.
7. Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)
Anehnya, baik organisasi manufaktur maupun jasa juga suka berada di dekat pesaing.
Kecenderungan ini, yang disebut pengelompokan, sering kali terjadi ketika sumber daya
utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya alam,
sumber daya informasi, sumber daya modal ventura, dan sumber daya bakat.
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan mempengaruhi biaya, jarak
saja tidak boleh menjadi kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa
biaya berbanding lurus dengan jarak dan volume pengiriman. Lokasi yang ideal adalah
yang meminimalkan bobot jarak antara sumber dan tujuan, dimana jarak tersebut diberi
bobot berdasarkan jumlah kontainer yang dikirimkan.
4. Model transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pola pengiriman terbaik
dari beberapa titik pasokan (sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) sehingga dapat
meminimalkan total biaya produksi dan transportasi. Setiap perusahaan yang memiliki
jaringan titik penawaran dan permintaan menghadapi masalah seperti itu.
Meskipun teknik pemrograman linier (LP) dapat digunakan untuk memecahkan
masalah jenis ini, algoritma tujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk
aplikasi transportasi. Model transportasi menemukan solusi awal yang layak dan
kemudian melakukan perbaikan langkah demi langkah hingga solusi optimal tercapai.
● Servicescape
Istilah servicescape menggambarkan lingkungan fisik di mana layanan
disampaikan dan bagaimana lingkungan tersebut memiliki efek humanistik pada
pelanggan dan karyawan.Untuk memberikan tata letak layanan yang baik, sebuah
perusahaan mempertimbangkan tiga elemen:
1. Kondisi ambien, yang merupakan karakteristik latar belakang seperti
pencahayaan, suara, aroma, dan suhu. Semua ini memengaruhi pekerja dan
pelanggan dan dapat memengaruhi seberapa banyak yang dihabiskan dan berapa
lama seseorang tinggal di dalam gedung.
2. Tata letak spasial dan fungsionalitas, yang melibatkan perencanaan jalur sirkulasi
pelanggan, karakteristik lorong (seperti lebar, arah, sudut, dan jarak antar rak),
dan pengelompokan produk.
3. Tanda, simbol, dan artefak, yang merupakan karakteristik desain bangunan yang
membawa makna sosial (seperti area berkarpet di toko departemen yang
mendorong pembeli untuk melambat dan melihat-lihat).
Contoh dari ketiga elemen servicescape ini adalah:
● Kondisi ambien: Restoran mewah dengan taplak meja linen dan suasana lilin;
aroma bakery Mrs. Field yang merasuk ke pusat perbelanjaan; kursi kulit di
Starbucks.
● Tata letak/fungsionalitas: Lorong-lorong panjang dan rak tinggi di Kroger; lorong
tengah yang lebar di Best Buy.
● Tanda, simbol, dan artefak: Penyambut tamu Walmart di pintu, dinding gitar di
Hard Rock Cafe, pintu masuk Disneyland yang terlihat seperti surga di kampung
halaman.
f. Work Cells
Sel kerja adalah pengaturan ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar di
berbagai departemen menjadi satu kelompok agar mereka dapat fokus pada pembuatan
satu produk atau sekelompok produk terkait. Tata letak selular digunakan ketika volume
membenarkan pengaturan mesin dan peralatan khusus. Sel kerja ini diubah konfigurasi
saat desain produk berubah atau volume berfluktuasi. Sel kerja memiliki setidaknya lima
keunggulan dibandingkan dengan jalur perakitan dan fasilitas proses yang berfokus:
1. Karena tugas dikelompokkan, inspeksi seringkali dapat dilakukan secara
langsung.
2. Lebih sedikit pekerja yang diperlukan.
3. Pekerja dapat mencapai lebih banyak area kerja.
4. Area kerja dapat diimbangi dengan lebih efisien.
5. Komunikasi ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Tata letak dan lokasi membuat perbedaan besar dalam efisiensi pengoperasian. Hal
pertama yaitu mengenai tata letak. Tujuh situasi tata letak yang telah dibahas adalah (1)
kantor, (2) ritel, (3) gudang, (4) posisi tetap, (5) berorientasi proses, (6) sel kerja, dan (7)
berorientasi produk.
Berbagai teknik telah dikembangkan untuk memecahkan masalah tata letak ini. Masalah
tata letak posisi tetap berupaya meminimalkan biaya penanganan material dalam batasan
yang terbatas ruang di situs. Tata letak proses meminimalkan jarak perjalanan dikalikan
jumlah perjalanan.
Seringkali, permasalahan dalam masalah tata letak sangat luas sehingga tidak mungkin
menemukan solusi optimal. Karena alasan ini, keputusan tata letak, meskipun merupakan
subjek dari upaya penelitian yang substansial, tetap merupakan suatu seni dan merupakah
suatu perawalan yang harus di fokuskan dan dipikirkan secara matang-matang.
Kemudian untuk lokasi, lokasi memiliki dampak besar terhadap risiko dan keuntungan
perusahaan secara keseluruhan. Biaya transportasi saja bisa mencapai 25% dari harga jual
produk. Ketika semua biaya dipertimbangkan, lokasi dapat mengubah total biaya
operasional sebanyak 50%. Pilihan lokasi mencakup (1) memperluas fasilitas yang sudah
ada dibandingkan berpindah, (2) mempertahankan lokasi yang ada sambil menambah
fasilitas lain di tempat lain, dan (3) menutup fasilitas yang ada dan memindahkan ke
lokasi lain.
Untuk keputusan lokasi industri, strategi lokasi biasanya meminimalkan biaya. Untuk
organisasi ritel dan jasa profesional, strategi ini berfokus pada memaksimalkan
pendapatan. Strategi lokasi gudang mungkin didorong oleh kombinasi biaya dan
kecepatan pengiriman.
Berikut menjelaskan bahwa tata letak dan lokasi itu saling berkaitan dan
bertertegantungan satu sama lain.
b. Saran
Dengan demikian, hal-hal yang telah tercantum dan dijelaskan dalam resume ini memang
belom sempurna dan lengkap. Namun kami berharap resume ini memberikan titik
penjelasan mengenai bagaimana tata letak di dalam pengelolaan bisnis sangatlah penting
dan patut di renungkan.