Anda di halaman 1dari 16

KEWIRAUSAHAAN

“PENENTUAN LOKASI DAN LAYOUT”

Dosen Pengampu : Drs. I Komang Ardana, M.M.

Kode Kelas/Kelas : EKU 300 M/A4

Anggota Kelompok 5 :

Putu Krisna Dharma Jaya (1907521147)

I Gusti Ngurah Agung Bagus Dirotsaha (1907521150)

I Putu Diva Khrisna Aditya (1907521162)

Ida Bagus Eko Santosa (1907521174)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah-Nya, sehingga tugas
mata kuliah Kewirausahaan dengan judul PENENTUAN LOKASI DAN LAYOUT ini bisa
terselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Kami mengetahui bahwa tugas yang kami buat ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran bagi pembaca sangat diharapkan guna dijadikan pembelajaran pada pembuatan
makalah yang akan datang. Terima kasih atas partisipasi dan perhatian para pembaca, semoga
semua isi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 10 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB 1 ............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Tujuan ................................................................................................................................. 4

BAB II ............................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5

A. Pengertian Lokasi .............................................................................................................. 5

B. Jenis-jenis Lokasi ............................................................................................................... 7

C. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Industri .............................................. 8

D. Pengertian Layout............................................................................................................ 11

1. Prinsip Dasar Penyusunan Layout: .............................................................................. 12

2. Tujuan layout pabrik ................................................................................................... 12

3. Manfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut:....................................... 12

E. Pertimbangan Penentuan Layout ................................................................................... 13

BAB 3 ........................................................................................................................................... 15

PENUTUP .................................................................................................................................... 15

A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi dari lokasi adalah letak, tempat atua penempatan suatu benda, keadaan pada
permukaan bumi. Lokasi adalah tempat dimana orang biasa berkunjung. Lokasi dalam
hubungannya dengan kewirausahaan adalah tempat yang khusus dan unik dimana lahan
tersebut dapat digunakan sebagai tempat usaha. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang
dimaksud adalah suatu letak atau tempat yang dimana orang bisa berkunjung untuk
berinteraksi baik berbelanja, memproduksi dll. Tempat itu dapat berupa daerah pertokoan,
stand, counter, gudang, baik di dalam maupun diluar gedung
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat melakukan
kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout Pabrik didefinisikan sebagai
tataletak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan.
Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling
optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya
susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi dapat
berjalan dengan efisien dan lancar.
B. Rumusan Masalah
• Apa Pengertian Lokasi ?
• Apa saja Jenis – jenis Lokasi ?
• Apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industry ?
• Apa Pengertian Layout ?
• Apa saja pertimbangan penentuan layout ?

C. Tujuan
• Mengetahui dan memahami tentang pengertian Lokasi
• Mengetahui dan memahami Jenis – Jenis Lokasi
• Mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industry
• Mengetahui dan memahami pengertian Layout
• Mengetahui dan memahami pertimbangan penentuan layout

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lokasi
Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan lokasi.
Lokasi ini penting baik sebagai tempat menjalankan aktivitas yang melayani konsumen
(nasabah/pelanggan, aktivitas produksi, aktivitas penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat
pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen
dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun
harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau
melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.
Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau menghasilkan produk
baik barang ataupun jasa. Lokasi ini kita kenal dengan nama pabrik. Dalam lokasi ini
aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan
pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi
seringkali memiliki kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang
strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bari perusahaan.
Menurut Kotler (2008;51) “Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai
dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan
ekonomis dan stabilitas, persaingan iklim politik, dan sebagainya. Suatu lokasi disebut
strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan mencapainya menyangkut
kemudahan transportasi umum, kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan
konsumen. Sejalan dengan menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau jasa
yang sejenis.

5
Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan kebutuhan
perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya karena akan
menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu lokasi juga harus tepat sasaran karena
lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi
finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh dengan lokasi yang tepat antara
lain :
• Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
• Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun
kualifikasinya
• Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang
diinginkan secara terus-menerus
• Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk
usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
• Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang
• Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat

ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:


1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang
harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam
hal ini lokasi menjadisangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak
terlaksana dengan baik.

6
B. Jenis-jenis Lokasi
Setiap perusahaan paling tidak memiliki paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan
sesuai keperluan perusahaan, yaitu :

1. Lokasi kontor pusat;


Kantor pusat merupakan lokasi untuk mengendalikan kegiatan operasional cabang-cabang.
Semua laporan kegiatan dan pengambilan keputusan dilakukan dikantor ini. Kantor pusat
juga digunakan untuk mengendalikan seluruh aktivitas cabang-cabang usaha. Lokasi untuk
kantor pusat biasanya di ibu kota Negara atau provinsi.

2. Lokasi untuk pabrik;


Lokasi pabrik merupakan lokasi yang digunakan untuk memperoses atau memproduksi
barang atau jasa. Lokasi ini biasanya didirikan dengan berbagai pertimbangan, apakah
mendekati bahan baku, mendekati pasar, sarana dan prasarana, atau tranportasi.

3. Lokasi untuk gudang;


Lokasi gudang merupakan tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik untuk
barang-barang yang masuk maupun barang yang keluar. Lokasi gudang biasanya di daerah
pergudangan. Hal ini dilakukan karena lokasi di sekitar kawasan pergudangan terkenal
aman dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

4. Lokasi untuk kantor cabang.


Lokasi cabang merupakan lokasi untuk kegiatan usaha perusahaan dalam melayani
komsumennya. Lokasi ini juga digunakan untuk memajangkan hasil produksi atau
berbagai jenis barang yang dijual. Letak lokasi cabang biasanya dekat dengan pasar atau
konsumen.

7
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Industri
Penentuan suatu lokasi industri sangat memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam keberlanjutan perkembangannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi
suatu industri tersebut antara lain adalah (menurut Radjiman, G.1998):

1) Lahan
Faktor pertama adalah lahan, yang merupakan dasar atau tempat suatu industri dibangun
dan berdiri. Lahan dijadikan dasar peletakan sebuah industri karena lahan yang nantinya
yang mengatur kesesuaiannya dengan RTRW, skala pelayanan juga ditentukan dari letak
suatu industri, untuk industri yang berorientasi sumber daya alam akan memperhatikan
ketersediaan sumber bahan baku dari lahan tersebut. Lahan juga secara tidak langsung
berkaitan dengan aksesibilitas transportasi bahan baku dan distribusi ke pasar, kondisi
topografi yang tidak terlalu curam akan mempermudah pengangkutan, mengurangi
hambatan serta tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Serta soal kepemilikan tanah juga
sangat diperhatikan di sini, apakah itu tanah bebas yang telah dijatuhi hak atau belum
maupun apakah tanah itu adalah tanah adat juga sangat perlu untuk dicari tahu terlebih
dahulu sejarahnya seperti apa.
2) Layanan Transportasi
Faktor kedua adalah layanan transportasi atau aksesibilitas. Kemudahan dalam
pengangkutan bahan baku dan distribusi ke pusat pasar juga menjadi pertimbangan
tersendiri bagi suatu perusahaan untuk mendirikan industrinya. Adanya kemudahan
aksesibilitas juga sangat berkaitan dengan biaya transportasi total yang dikeluarkan suatu
industri untuk melakukan pengangkutan bahan baku (assembly cost) dan distribusi ke pusat
pasar (distribution cost). Jenis kendaraan yang digunakan juga sangat diperhatikan di sini,
bagaimana kemudahan dalam akses kendaraan berat maupun kendaraan ringan dalam
mencapai lokasi industri.

8
3) Tenaga Kerja
Faktor ketiga adalah berkaitan tenaga kerja. Sebuah industri tidak akan berjalan tanpa
adanya tenaga kerja di dalamnya, oleh karena itu faktor tenaga kerja juga sangat
diperhatikan dalam menentukan lokasi pendirian suatu industri. Bagaimana tenaga kerja
dapat menentukan lokasi sebuah industri yaitu dilihat dari beberapa hal seperti ketersediaan
tenaga kerja, kemampuan/keterampilan yang dimiliki dan yang terakhir adalah upah
minimum yang ada di suatu kawasan atau daerah tertentu. Ketersediaan tenaga kerja secara
kuantitas yaitu industri yang mengutamakan jumlah tenaga kerja yang murah dan dalam
jumlah besar serta secara kualitas yaitu industri yang mengutamakan tenaga kerja dengan
keahlian atau kemampuan khusus.
4) Penyediaan Energi
Faktor keempat adalah ketersediaan sumber energi seperti listrik, gas, dan lain sebagainya.
Dalam proses pembuatan produk atau proses produksi sebuah industri pasti membutuhkan
sumber energi untuk menjalankan mesin produksinya. Oleh karena itu, adanya sumber
energi seperti listrik dan gas sangat diperhatikan dalam mempertimbangkan lokasi suatu
industri. Semakin dekat lokasi industri dengan sumber energi maka proses produksi akan
lebih efisien dan efektif.
Tenaga kerja yang dekat dengan industri sangat diperlukan dalam efisiensi sebuah
perusahaan sehingga perusahaan tidak perlu memperhatikan masalah biaya transportasi
karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari letak industri. Sedangkan untuk kemampuan
atau ketrampilan, suatu industri akan sangat membutuhkan banyak tenaga kerja dari
berbagai tingkatan pendidikan, dari yang tinggi yang memegang manajemen perusahaan
sampai yang terendah yang bekerja sebagai pekerja kasar. Upah yang berlaku juga sangat
diperhatikan, tentunya perusahaan menginginkan pengeluaran yang lebih besar dibanding
dengan pendapatan yang masuk. Keuntungan yang besar pastinya menjadi dambaan setiap
perusahaan. Dengan pengeluaran yang minimum dapat mendapatkan hasil atau keuntungan
maksimum, itulah prinsip yang dipakai setiap perusahaan dalam menentukan strategi
industrinya.

9
5) Penyediaan Air Bersih
Faktor kelima adalah penyediaan air bersih, baik itu berasal dari PDAM maupun air tanah
dengan memperhatikan kualitas dan kuantitasnya. Sumber air bersih sangat dibutuhkan
pada setiap proses industri terlebih untuk industri yang membutuhkan air yang banyak
dalam proses pembuatannya, seperti contohnya industri gula. Sehingga adanya
ketersediaan air bersih di sekitar lokasi industri juga sangat dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi industri.
6) Pajak, retribusi, pungutan, insentif
Faktor keenam adalah yang berhubungan dengan kebijakan fiskal yaitu pajak, retribusi,
pungutan atau insentif perusahaan. Besarnya biaya pajak atau retribusi yang harus
perusahaan keluarkan kepada pemerintah daerah di mana perusahaan berada sangat
menentukan pemilihan lokasi pembangunan suatu industri. Karena perusahaan juga
memperhatikan pendapatan atau pemasukan dari kegiatan industri tersebut terlebih dahulu,
dan coba dibandingkan dengan biaya pajak atau retribusi lain yang harus dikeluarkan
perusahaan. Sekali lagi prinsip keuntungan masih menjadi patokan di sini.
7) Kegiatan usaha yang berdekatan
Pembangunan sebuah industri juga akan memperhatikan lokasi yang berdekatan dengan
industri lainnya. Selain karena berpatokan pada kawasan industri yang direncanakan pada
RTRW, juga karena adanya aglomerasi industri akan membawa pada beberapa keuntungan
bagi kegiatan industri di sana. Jika biaya pembangunan sebuah IPAL (Instalasi Pengolah
Air Limbah) sebesar 25 Juta Rupiah untuk satu kegiatan industri, jika dalam suatu kawasan
ada 5 industri yang sejenis yang lokasinya berdekatan maka akan mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan tiap-tiap industri. Oleh karena itu, faktor untuk meminimalkan biaya
yang harus dikeluarkan suatu industri dapat diperoleh dari adanya aglomerasi industri yang
sejenis.

10
D. Pengertian Layout
Layout adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses
produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik, serta peralatan yang diperlukan dalam
pengawasan.
Perencanaan layout menurut beberapa ahli:
1. James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas industri yang berada
didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, operasi gudang, pemindahan
material, dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai suatu tujuan yang
optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam
perusahaan, dengan layout yang baik di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying
bagi konsumen.
2. Menurut Manahan P. Tampubolon, (2004: 149) dikatakan bahwa “Tata letak adalah
susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada dalam bangunan maupun di
luar”.
3. Menurut Lee Krajewski, Larry Ritzman, dan Manj Malhotra (2007: 302) yang artinya,
“Tata Letak adalah suatu perencanaan yang melibatkan keputusan mengenai penyusunan
dan penataan tata letak dari suatu pusat aktivitas ekonomi yang dibutuhkan oleh setiap
fasilitas yang memiliki berbagai macam proses”.
4. Menurut Render dan Heizer (2005: 272) diterjemahan oleh Dwi Anoegrahwati dan Indra
Almahdy, mendefinisikan tentang layout sebagai berikut: “tata letak merupakan salah satu
keputusan yang menentukan efesiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang”.
5. Menurut Zulian Yamit (2003: 130) mengemukakan bahwa : “Pengaturan tata letak fasilitas
pabrik adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses
produksi yang efektif dan efesien”.
6. Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2004: 57) “Tata letak adalah fase yang termasuk
dalam desain dari suatu produksi”.
7. Dan menurut Sritomo Wignojosubroto mengemukakan pada bukunya “Tata Letak Pabrik
dan Pemindahan Bahan” (2003: 67), plant layout adalah “Tata cara pengaturan fasilitas-
fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran produksi”.

11
1. Prinsip Dasar Penyusunan Layout:
Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout adalah:

1) Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi
proses produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
2) Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3) Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain
material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4) Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerj yang
menyenangkan.
5) Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan kebutuhan
konsumen.
Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout) yaitu suatu perubahan
kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya desain produk
yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalahrelayout
maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.

2. Tujuan layout pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan
lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi
didalam pabrik,

3. Manfaat layout pabrik diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas
pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
b) Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin
yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan
dalam proses, dan waktu tunggu.

12
c) Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu
dengan yang berikutnya.
d) Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara
masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak
dibutuhkan.
e) Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu
dengan yang lain.
f) Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin,
dan peralatan.
g) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan
kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga dapat mempermudah supervisi,
mempermudah perbaikan dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja
menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
h) Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak
yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).

E. Pertimbangan Penentuan Layout


Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk, proses,
sumber daya manusia, dan lokasi. Untuk memperoleh layout yang baik, perusahaan perlu
menentukan hal-hal berikut:
1) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan kita
mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan tempat
atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2) Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang digunakan dalam
operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang
dipakai, misalnya 13acto dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan.
3) Lingkungan dan estetika

13
Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah agar
ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan sirkulasi udara
ruangan.
4) Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara untuk
memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik mungkin.
5) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.

14
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Lokasi merupakan tempat untuk melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat
untuk memajangkan barang-barang dangangannya. Konsumen dapat melihat langsung barang
yang diproduksi atau dijual dengan berbagai jenis, jumlah maupun harganya. Dengan
demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan
pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat melakukan
kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang perlu dilakukan adalah
terhadap gedung, baik tempat actor, bentuk gedung, atau lainnya yang berkaitan dengan
gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya, kursi, meja, lemari, mesin,
peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai
actor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan
pertimbangan lainnya.
Dalam menentukan lokasi usaha, tentu harus mempertimbangkan beberapa faktor tertentu,
seperti: Peluang usaha, Tenaga kerja, Transportasi, Akses parkir, Kepadatan penduduk,
Kekuatan daya beli masyarakat, Ketersediaan bahan baku
Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau investasi yang dijalankan. Setiap
perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan
perusahaan, yaitu lokasi untuk kantor pusat, lokasi untuk pabrik, lokasi untuk gudang, dan
lokasi untuk kantor cabang.
Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Kesalahan dalam
menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha. Kerugian yang diderita perusahaan
sangatlah besar.
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan
efisiensi produksi atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan produk, proses, sumber daya
manusia, dan lokasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

• Af, Abdurrahman. 2013. Metode Penentuan Lokasi Usaha. http:// catatankecil.bogspot.


com/2013/02/metode-penentuan-lokasi-usaha.html. online. diakses pada 5 Maret 2016.
Sumakul, Meylani. 2015.
• Pentingnya Penentuan Lokasi dan Layout dalam Usaha. http://mfekon.
blogspot.co.id./2015/11/pentingnya-penentuan-lokasi-dan-layout. online. diakses pada 5
Maret 2016.
• Susanti, Hery. 2014. Teknik Menentukan Lokasi dan Layout.
http://putuarisafitri.blogspot.co.id. /2014/01/teknik-menentukan-lokasi-dan-layout. online.
diakses pada 5 Maret 2016.
• http://eprints.umg.ac.id/2352/2/BAB%20II.pdf
• http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7553/5/BAB%20II.pdf
• http://dafrosametildiskortin.blogspot.com/2016/05/materi-kewirausahaan-bab-9-
teknik.html?m=1
• http://putuarisafitri.blogspot.com/2014/01/teknik-menentukan-lokasi-dan-
layout.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai