MANAJEMEN OPERASIONAL
“PEMILIHAN LOKASI YANG STRATEGIS”
DOSEN: Husaen Hasan S.Pd., M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Rahmawati Samsul (6101122042)
Rizka (6101122029)
Muh. Ismail Fajar (6101122067)
M Gilang Jaenal (6101122035)
Zulfikar A. Samad (6101122061)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah- Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam kepada
junjungan kita Rasulullah SAW yang kita nantikan syafaatnya diakhir kelak.
Kami harap dapat memicu semangat agar lebih berproduktif dan terus berkarya tanpa
memandang usia. Terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan yang telah membantu
dan memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menyusun makalah ini.
Terlepas dari itu semua, tentu saja makalah ini memerlukan banyak penyempurnaan.
Oleh karena itu sebagai saran konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lokasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lokasi.
2. Mengetahui teori dalam pemilihan lokasi.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi.
4. Mengetahui metode dalam penentuan lokasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lokasi
Lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis
menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam
memilih lokasi usahanya, pemilik lokasi usaha harus mempertimbangkan faktor-faktor
pemilihan lokasi, karena lokasi usaha akan berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri.
Kesuksesan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil
yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan,
dimana segala aktifitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.
Menurut Fand y Tjiptono “Lokasi Usaha adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat
perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan
segi ekonominya.
Suatu usaha apabila terletak jauh daripada suppliernya maka akan semakin tinggi
biaya transportasi dan distribusi barang. Harga jual barang akan sangat dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya bahan dasar dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam proses
produksi. Harga daripada bahan-bahan dasar dan bahan-bahan pembantu dipengaruhi pula
oleh biaya yang harus ditanggung oleh supplier untuk mendistribusikan barang tersebut.
5
Pemasok mempunyai pengaruh pada usaha dalam hal kecepatan penyediaan,
kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain-lain sehingga kedekatan dengan
sumber pemasok perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha. Tersedianya tenaga
kerja baik tenaga kerja terdidik ataupun tenaga kerja terlatih yang cukup banyak merupakan
faktor yang terpenting.
Pemilihan lokasi usaha dapat dianggap sebagai suatu keputusan investasi yang
memiliki tujuan strategis, misalnya untuk mempermudah akses kepada pelanggan.
Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemilik
usaha, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis
dimulai.
6
Menurut Fandy Tjiptono pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi
umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandangnormal.
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:a) Banyaknya orang
yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadapterjadinya buying,
yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan
atau tanpa melalui usaha-usaha khusus. b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas
bisa juga jadi hambatan. Tempat parkir yangluas, nyaman, dan aman, baik untuk
kendaraan roda dua maupun roda empat.
4. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di
kemudianhari.
5. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.
Sebagaicontoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan,
asrama,mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya.
6. Tempat parkir yang aman.
7. Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar lokasi tersebut.
8. Peraturan pemerintah.
Hubungan dalil diatas dengan konsep pemilihan lokasi adalah bahwa pilih
lokasiyang baik karena lokasi yang baik akan berdampak kebaikan dalam penempatan
7
suatu pabrik, dan sebaliknya jangan memilih lokasi yang jelek karena akan berdampak
negatifterhadap proses kinerja perusahaan.
Jika terdapat beberapa pilihan lokasi, maka lokasi yang dipilih adalah
lokasidengan biaya transportasi terendah. Biaya transportasi tersebut meliputi biaya
transportasi bahan baku dari supplier ke pabrik dan biaya transportasi barang jadi dari
pabrik ke pasar(biasanya dalam bentuk biaya distribusi). Faktor-faktor selain biaya yang
mempengaruhi pemilihan lokasi adalah faktor pasar, peraturan dan perpajakan,
tersediannya tenaga kerja,tersedianya bahan bakar, air, listrik, atau tenaga pembangkit lain,
pemerintah daerahsetempat, pembuangan limbah, industri, serta fasilitas pendukung dan
komunikasi.
a. Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besar jumlahnya
yang berhadapan dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidakpastian.
b. Lokasi itu menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang
permanen(mencakup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat, dan lain-lain)dan
kendala itu mahal dan sulit untuk diubah.
c. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi yang kompetitif
perusahaan, yaitu akan meminimumkan biaya produksi dan juga biaya pemasaran
keluaran yang dihasilkan.
Menurut Chase dkk keputusan pemilihan lokasi usaha manufaktur dan usaha
jasa dipengaruhi oleh berbagai macam kriteria pemilihan yang mendasarkan
padakepentingan kompetitif. Diantara kriteria pemilihan tersebut adalah jarak ke
pelanggan,iklim bisnis, total biaya yang harus dikeluarkan, infrastruktur, kualitas tenaga
kerja, suplier,lingkungan masyarakat, dan pengaruh pajak. Penempatan lokasi usaha di
tempat yangstrategis juga mempengaruhi perkembangan dan eksistensi usaha kedepannya.
Lokasi yangstrategis dan sesuai untuk jual beli sangat penting dan utama bagi para
pengusaha mikro.Jika salah dalam memilih lokasi dan penempatan, maka usaha akan
menjadi sulit untuk berkembang dan kesulitan dalam mendapatkan pembeli/konsumen..
Hal ini sesuai denganungkapan Hidayat , ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu
8
faktor yang perlu dipertimbangkan oleh seorang pengusaha.Pemilihan lokasi yang tepat
sering kalimenentukan tingkat penjualan suatu bisnis. Lokasi yang tepat merupakan modal
bagi pengusaha untuk beraktivitas, sehingga mampu memperoleh dan meningkatkan
keuntungan dan menjaga kelangsungan bisnis”.
9
b. Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume
produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c. Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi
yang diinginkan.
3. Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan
untukmenentukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi.Metode
ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akandikirim ke pasar tersebut,
dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaikuntuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode gravitasi adalahmenempatkan lokasi pada suatu sistem
koordinat.Titik asal sistem koordinatdan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat
berubah-ubah, selama jarakrelatif (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat
dikerjakan denganmudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.Metode ini
mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko
ecerannya, dimana pembobotan jarakdilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang
dikirim
4. Model Transportasi
Model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapatitik
penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agardapat
meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaandengan jaringan
titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama.Sebagai contoh, jaringan
pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VWMeksiko mengirimkan hasil rakitan
ke Brasil, sementara VW Meksiko sendirimenerima suku cadang dan hasil rakitan dari
kantor pusatnya di Jerman.Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk
menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang
lebihefisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang
pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
10
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pemilihan lokasi berdasarkan faktor lingkungan bisnis berpengaruh
terhadapkeberhasilan usaha. Artinya semakin baik kondisi lingkungan bisnis disekitar
lokasi usahamaka akan semakin mudah keberhasilan usaha dapat tercapai. Sebaliknya
semakin burukkondisi lingkungan bisnis disekitar lokasi usaha maka akan semakin sulit
pula tencapainyakeberhasilan usaha. Pemilihan lokasi berdasarkan faktor biaya lokasi
berpengaruh terhadapkeberhasilan usaha. Artinya semakin besar biaya yang di keluarkan
untuk memperolehlokasi usaha maka semakin strategis lokasi tersebut. Semakin strategis
lokasi, semakincepat keberhasilan usaha tercapai. Begitupun sebaliknya semakin kecil
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh lokasi usaha maka semakin tidak strategis lokasi
tersebut.Semakin tidak strategis lokasi maka akansemakin sulit pula tercapainya
keberhasilanusaha.
B. Saran
Demikian makalah ini ditulis, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan pembaca. Penulis juga
menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang sudah penulis buat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, (Jakaarta: CAPS (Center For Academic
PublishingService, 2006)
Render dan Jay Heizer, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi(Jakarta:Salemba Empat, 2001)
Fandy Tjiptono, Manajemen Operasional, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2009)
Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE, 2011)
Irmayanti Hasan, Manajemen Operasional Perspektif Integratif, (Malang: UIN Maliki Press,
2001)
Jumingan, Studi Kelayakan Bisnis: Teori&Pembuatan Proposal Kelayakan, (Jakarta:
BumiAksara, 2009)
http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/strategi-lokasi-dan-tata-letak/
http://nugrahandani.blogspot.com/2013/05/strategi-lokasi-manajemen-operasi.html
12