Anggota Kelompok 5 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah-Nya,
sehingga tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan judul TATA CARA MEMBENTUK
DAN MENDIRIKAN USAHA ini bisa terselesaikan dengan tepat pada waktunya.
Kami mengetahui bahwa tugas yang kami buat ini sangatlah jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran bagi pembaca sangat diharapkan guna dijadikan pembelajaran pada
pembuatan makalah yang akan datang. Terima kasih atas partisipasi dan perhatian para
pembaca, semoga semua isi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Denpasar, 30 September
2020
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
A. Membangun Usaha 6
B. Menentukan bidang usaha 6
C. Pengertian Bidang Usaha dan Jenisnya 7
D.Pemilihan Bentuk Perusahaan 7
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang sepintas sangat
berbeda tapi pada dasarnya saling terkait dan saling bergantung satu sama lainnya. Oleh
karena itu maka seseorang dari dunia pendidikanpun perlu mempelajari bagaimana cara
memulai sebuah usaha. Selain itu juga sebuah wirausaha bisa sangat menunjang
kemandirian suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi juga bisa meningkatkan taraf
hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua pihak yang terkait.
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda
adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan
peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja ada
individu yang hisa melihatnya sebagai sebuah peluang untuk memulai suatu usaha dan
ada juga yang tidak bisa melihatnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
faktor informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, pada makalah ini dijelaskan tentang cara-
cara memulai usaha, hambatan dalam memulai usaha, dan strategi memulai suatu usaha.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A.Membangun Usaha.
Dalam membangun usaha diperlukan ketekunan dalam menjalaninya agar apa yang
menjadi target dapat dicapai, berikut beberapa kiat kiat dalam memulai membangun usaha :
Memulai usaha baru memang tidak mudah, pasti ada tantangan tersendiri. Biar Anda lebih
paham dan tidak kaget dengan proses usaha yang menguntungkan, dibawah ini akan dibahas
satu per satu:
1. Riset Pasar
Setelah Anda menentukan usaha yang ingin dibangun, cobalah untuk melakukan riset pasar.
Cari tahu sejauh mana ide usaha diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat. Dari sini, Anda
juga bisa melihat antusiasme pasar terhadap usaha tersebut.
2. Modal Usaha
Kebanyakan usaha dimulai dengan modal yang cukup besar. Apakah Anda memiliki modal
yang cukup? Jika Anda merasa modal terlalu besar, cobalah untuk mencari rekan bisnis yang
tepat. Anda dan rekan bisnis Anda harus memiliki visi dan misi yang sama ke depannya.
3. Berkelanjutan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, cari peluang usaha tidak bersifat musiman. Untuk apa
melirik usaha yang hanya laku sebulan dua bulan? Dengan modal yang sama, Anda sebenarnya
bisa melirik prospek bisnis lain yang berkelanjutan. Peluang Anda mengembangkan usaha pun
akan terbuka lebar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sekumpulan orang dan modal
yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau dunia usaha / perusahaan.
Masalah pemilihan bentuk perusahaan harus ditetapkan pada saat perusahaan didirikan
atau akan mulai melaksanakan operasinya. Dalam hal ini terdapat beberapa pertimbangan
apabila kita akan memilih bentuk perusahaan.
a. Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa, industri, perdagangan dan sebagainya).
b. Jumlah modal untuk usaha dan kemungkinan untuk menambah modal itu
Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung penuh
terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ijin usaha secara relatif dapat
dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan
dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari utang
perusahaan.
• Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan.
• Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
• Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam
masalah proses produksi.
• Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan
• yang menjadi miliknya itu.
• Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Di sini seluruh harta milik pribadi
menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
• Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber
dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
• Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik
meninggal atau terkena hukum penjara, maka perusahaan akan berhenti pula
aktivitasnya.
• Pengelolaannya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen seperti, pencarian
kredit, pembelanjaan, produksi, ketenagakerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh
pemilik sendiri.
Keanggotaan dalam CV :
Disebut pula Sekutu Komplementer atau Sekutu Pemelihara, yaitu anggota yang aktif dalam
kepengurusan CV, turut memimpin perusahaan dan bertanggung jawab secara tidak terbatas
terhadap hutang-hutang perusahaan.Sekutu ini biasanya memasukkan modalnya lebih besar
dibanding sekutu lainnya.
Sekutu ini tidak turut aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan, namun dikenal umum
sebagai sekutu dalam CV tersebut.
Sekutu ini aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan tetapi tidak diketahui oleh umum
bahwa mereka sebenarnya termasuk anggota CV.
e. Sekutu Senior dan Sekutu Yunior (Senior & Yunior Partner) Keanggotaan sekutu ini pada
umumnya didasarkan pada lamanya investasi atau lamanya mereka bekerja dalam perusahaan.
Yaitu sekutu yang tidak ikut dalam kegiatan perusahaan dan juga tidak dikenal oleh umum
sebagai sekutu dalam CV.Pembagian laba dari para sekutu, disesuaikan dengan ketetapan yang
tercantum di dalam Akte Pendirian.
Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang
terbagi atas beberapa saham, di mana tiap sekuta pesero turut mengambil bagian Sebanyak satu
atau lebih saham. Di sini para pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-
hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayan pribadi
masing-masing pemegang saham. Kepada para pemegang saham hanya dibayarkan deviden
jika PT mendapatkan laba. Untuk mendirikan suatu PT diperlukan adanya Akte Notaris yang
memuat antara lain : Nama PT, Modal PT dan sebagainya.
1. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap hutang- hutang
perusahaan.
4. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan, karena pimpinan yang
kurang cakap dapat diganti dengan yang lebih cakap.
a. PT merupakan subyek pajak tersendiri dan deviden yang diterima oleh para pemegang saham
dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari pemegang saham tersebut.
b. Mendirikan suatu PT tidak mudah atau lebih rumit, memerlukan Akte Notaris dan ijjin
khusus untuk usaha tertentu yang kesemuanya itu memerlukan biaya yang besar.
c. Kurang terjaminnya rahasia perusahaan, karena semua kegiatan perusahaan harus dilaporkan
kepada para pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan.
KOPERASI
Seperti telah kita ketahui bahwa dasar perekonomian di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945
dan Pancasila serta Ketetapan MPR. Jadi kehidupan ekonomi Indonesia harus mencerminkan
kehendak dan jiwa Pancasila. Dalam hal ini Pemerintah selalu memberi bimbingan dan
pengarahan terhadap pertumbuhan ekonomi. Singkatnya dapat dikatakan :
a. Pemerintah ikut campur tangan terutama dalam perencanaan ekonomi dan Pemerintah
memberi subsidi atau bantuan.
d. Usaha dan daya inisiatif swasta mendapat kebebasan dan hak hidup, Pemerintah memberi
pengarahan dalam pelaksanannya.
e. Hak milik perseorangan berfungsi sosial, artinya hak milik perseorangan tetap diakui tetapi
dalam penggunaannya harus dibatasi oleh kepentingan masyarakat.
Dalam pasal 33 UUD 1 945 yang merupakan sendi utama perekonomian, terdapat dasar
ekonomi yang teratur. Oleh karena itu kemakmuran diusahakan secara kekeluargaan. Maksud
dari usaha bersama berdasarkan kekeluargaan ialah bentuk usaha : KOPERASI. Kemakmuran
rakyat Indonesia harus dibina oleh seluruh rakyat secara gotong royong tanpa kecuali.
Tujuan umum seluruh kebijakan pemerintah dalam bidang perekonomian yaitu
melaksanakan ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN). Disebutkan bahwa, Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam
wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat dalam suasana
perikemanusiaan bangsa yang aman tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Pengertian Koperasi
(5) kekuasaan tertinggi dalam kehidupan Koperasi berada ditangan rapat anggota.
(6) berusaha:
Setiap Koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus
berpedoman kepada Pancasila.
Koperasi harus berlandaskan menurut pasal 33 ayat (1) yang singkatnya yaitu
koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan gotong royong serta yang
diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota (masyarakat).
Setia kawan di sini yang dimaksud adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi
menggambarkan kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran.
Tata cara pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM No. 9/2018
tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian. Pertama, pendirian koperasi
dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang dihadiri para pendiri dan dihadiri oleh
pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota
sesuai wilayah keanggotaannya) untuk melakukan penyuluhan terkait koperasi. Untuk koperasi
primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian koperasi primer dan untuk koperasi sekunder
dihadiri paling sedikit tiga koperasi yang diwakili oleh pengurus atau anggotanya. Rapat
pendirian tersebut, membahas materi rancangan anggaran dasar.
KESIMPULAN
adi, Saat ingin membangun sebuah perusahaan kita wajib mengambil keputusan bisnis apa
yang akan kita jalankan. Agar kita tidak salah dalam memilih bisnis kita perlu melakukan
survei dan pendekatan terhadap lingkunngan sekitar. Bisnis apa yang belum ada sehingga kita
dapat menjalankannya dan tidak banyak bersaing dengan bisnis-bisnis yang sudah ada
sebelumnya. Dan tentunya kita dapat meraih keuntunngan yang lumayan besar karena
pendekatan tersebut.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah
yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu
keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam
hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam
kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor
lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau
konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan
secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented
Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.mokapos.com/2018/07/30/ingin-memulai-usaha-dari-nol-hingga-sukses-ini-10-
tipsnya
https://cpssoft.com/blog/bisnis/cara-memilih-dan-memulai-usaha-yang-menguntungkan/
https://www.harmony.co.id/blog/badan-usaha-pengertian-dan-jenisnya-yang-ada-di-indonesia
https://www.akuntansionline.id/8-penyebab-utama-kegagalan-berbisnis/