Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu :
Linda Febrianti, SE.MM

Disusun Oleh :
Hermalia Putri Wibowo – 0212500005
Mira Aini Puspita – 0212500015
Inge Amalia Tiara – 0212500003
Erda Damayanti – 0212000029
Nidia Putri Salim – 0212000055
Fiola Avissa – 0212000028
Raihan Darmawan – 0212500025
Bilal Rizky – 0212500017
Shafwan Syafiq – 0212500018 M
Rifqi Al Azzam -

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KUSUMA NEGARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin.


Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Studi
Kelayakan Bisnis”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam pengerjaan makalah ini hingga selesai. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Jakarta, 23 November 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. i


Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Studi Kelayakan Bisnis 3
B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis 3
C. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis 3
D. Lembaga-Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis 5
E. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis 6
F. Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis 7
G. Hasil Studi Kelayakan Bisnis 8
H. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis 9
I. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULU

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini bisnis adalah bukan hal yang baru lagi dalam dunia ekonomi,
banyak orang yang mulai giat ngeadakan kegiatan bisnis tersebut dengan semakin
banyaknya pelaku bisnis maka banyak pula yang harus diulas oleh para pelaku
bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar dalam bukunya yang
berjudul “Business : its nature and environment : An Introduction” yang dikutip
oleh Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan
barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta
kualitas hidup mereka.
Di era globalisasi tingkat persaingan semakin ketat, setiap perusahaan
semakin dihadapkan pada kelangkaan dalam pengadaan, penguasan, dan pemilikan
sumber-sumber daya sehingga tidak ada alasan untuk membenarkan terjadinya
inefisiensi. Disamping itu, pimpinan perusahaan perlu mengevaluasi fungsi-fungsi
dalam organisasi untuk menentukan apakah perusahaan sudah mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan untuk mengenali tanda-tanda bahaya. Oleh karena itu
organisasi perlu melakukan evaluasi/pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja
dapat digunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan untuk
menyusun sistem imbalan dalam perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi studi kelayakan bisnis ?
2. Bagaimana manfaat studi kelayakan bisnis ?
3. Apa tujuan studi kelayakan bisnis?
4. Siapa yang memerlukan studi kelayakan bisnis ?
5. Apa saja aspek-aspek manajemen studi kelayakan bisnis ?
6. Apa saja tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis?
7. Bagaimana Etika dalam studi kelayakan bisnis?
8. Apa manfaat studi kelayakan bisnis?
C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui definisi studi kelayakan bisnis


2. Mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis
3. Mengetahui tujuan studi kelayakan bisnis
4. Mengetahui Siapa yang memerlukan studi kelayakan bisnis
5. Mengetahui Apa saja aspek-aspek manajemen studi kelayakan bisnis
6. Mengetahui Apa saja tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis
7. Mengetahui Etika dalam studi kelayakan bisnis
8. Mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya
suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan). Pengertian menguntungkan
berhasil atau layak ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian
arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu
investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit
disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi
yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh hasil laporan studi kelayakan bisnis ini bisa digunakan sebagai pedoman/alat
untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan investasi telah dilakukan Pada intinya
laporan SKB ini bisa untuk alat pengawasan.

C. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Suatu proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan
mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang karenanya perlu diadakan suatu studi
atau penelitian dan penilaian sebelumnya. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu
proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan/ gagal. Sebab itu bisa berwujud
kesalahan perencanaan, kesalahan analisa pasar, kesalahan dalam memprediksi bahan
baku, kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena kesalahan dalam
analisa lingkungan.
Untuk itulah studi tentang kelayakan minimal ekonomis menjadi sangat penting.
Dengan ringkas kita bisa mengatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan
adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi pihak-pihak yang berbeda, masing-
masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan
mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan
yaitu :
a. Menghindari resiko kerugian
Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak pastian,
dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat
dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
b. Memudahkan Perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan
dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang
akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis,
pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
d. Memudahkan Pengawasan
Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha.
e. Memudahkan Pengendalian
Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi,
sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis ada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis tersebut. Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan antara lain :
a. Pihak Investor
Studi Kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan
usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji
berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan
manajemen, aspek lingkungan dan aspek financial secara komprehensif dan detail
sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi
lebih obyektif.
b. Pihak Analisis Studi Kalayakan
adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang
kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru,
pengembangan usaha baru, pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang
sudah ada.
c. Pihak Masyarakat
Hasil Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang
muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau
proyek tersebut.
d. Pihak Pemerintah
Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah
terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan
tenaga kerja, selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai
hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha
tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan
nilai maupun dari pajak penghasilan (PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan,
biaya pendaftaran dan biaya administrasi dan lainnya yang layak diterima sesuai
dengan ketentuan yang berlaku secara makro pemerintah dapat berharap dari
keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan
Income perkapita.

D. Lembaga-Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis


Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan pihak-pihak
yang berbeda. Masing-masing pihak mempunai kepentingan serta sudut pandang yang
berbeda.
• Investor
Pihak yang menanamkan dana dalam suatu proyek tentunya akan lebih
memperhatikan prospek usaha tersebut. Prospek disini dimaksudkan keuntungan
beserta resiko investasi. Gambaran pospek ini sedikit banyak tercermin dari suatu
Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
• Kreditur/Bank
Pihak kreditur/Bank memperhatikan segi keamanan dana yang dipinjamkan. Mereka
mengharapkan bunga plus angsuran pokok bisa dibayarkan tepat waktu.
• Pemerintah
Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi
perekonomian nasional.

E. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis adalah bidang kajian studi kelayakan
tentang keadaan objek tertentu dari fungsi-fungsi bisnis (pemasaran, operasi,
manajemen/SDM, hukum, lingkungan, dan keuangan). Pelaksanaan studi dan
penelitian atas fungsi-fungsi bisnis tersebut terkadang disesuaikan dengan kebutuhan
dari analis atau stakeholder.
Berdasarkan disiplin ilmu dasarnya, aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aspek primer, merupakan aspek utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek
primer ada beberapa sector usaha baik pabrikasi (manufacturing), Perdagangan
(trading), maupun jasa (service). Aspek primer terdiri dari :
a. Aspek pasar dan pemasaran (marketing),
b. Aspek teknis dan teknologis (produksi/operasi),
c. Aspek manajemen dan organisasi (SDM),
d. Aspek hukum,
e. Aspek ekonomi dan keuangan.
2. Aspek Sekunder, merupakan aspek pelengkap yang disusun berdasarkan
permintaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek studi, misalnya aspek
analisis mengenai dampak lingkungan. Pada umumnya aspek ini dipersyaratkan
dalam studi kelayakan yang ojeknya menyangkut sumber daya alam, seperti proyek
pembangunan perumahan (real estete), pembangunan pabrik pengolahan (pabrik
tapioca, plywoods, kertas, dan sebagainya). Aspek sosial biasanya dipersyaratkan
untuk pembangunan saranan dan prasarana public yang didanai pemerintah
maupun donator internasional.
3. Aspek tersier, merupakan aspek yang juga dapat menjadi pertimbangan dalam studi
kelayakan karena secara tidak langsung dapat memengaruhi kegiatan bisnis, yaitu
aspek politik

F. Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis


1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk laku untuk
dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik
serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih
dengan memperhatikan:
- ide proyek sesuai dengan kata hatinya
- pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
- keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan
metode ilmiah:
- mengumpulkan data
- mengolah data
- menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
- menyimpulkan hasil
- membuat laporan hasil
3. Tahap Evaluasi.
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
- mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
- mengevaluasi proyek yang akan dibangun
- mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan
ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan
akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding
usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah
proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional
bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk
mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.

G. Hasil Studi Kelayakan Bisnis


Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis
yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-
aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.
Hasil studi kelayakan bisnis meliputi :
● Dokumentasi lengkap
Hasil studi kelayakan bisnis disajikan dalam bentuk tertulis, yang mencakup
informasi mengenai aspek-aspek yang diteliti, seperti pasar, pemasaran,
manajemen, keuangan, dan legalitas hukum.
● Nilai-nilai positif

Hasil studi kelayakan bisnis yang positif menunjukkan bahwa rencana bisnis
memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan
dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.
● Pemilihan pemilik bisnis
Pemilik bisnis yang memiliki kepentingan langsung dengan hasil dan analisis studi
kelayakan bisnis yang telah dilakukan.
● Keteranganan bank atau lembaga keuangan
Hasil studi kelayakan bisnis dapat mempengaruhi keterangan bank atau lembaga
keuangan terhadap memberikan kredit atau pinjaman yang buruk karena proyek
atau bisnis yang akan direalisasikan tidak layak.
● Pengambilan keputusan manajemen

Hasil studi kelayakan bisnis dapat membantu manajemen perusahaan mengambil


keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat diselesaikan atau ditunda atau
bahkan tidak mungkin dijalankan.
● Ukuran kinerja
Hasil studi kelayakan bisnis dapat menjadi ukuran kinerja atau indikasi yang
diberikan, sehingga perusahaan dapat melihat tingkat kinerja manajemen dan area
yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Secara umum, hasil studi kelayakan bisnis harus komprehensif dan
mencakup berbagai aspek penting, seperti ekonomi budaya, pasar dan pemasaran,
manajemen, keuangan, dan legalitas hukum.

H. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis


Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis
(SKB) menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau
standar- standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat
terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.
1. Etika peneliti pada responden
Dalam pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak atas kebebasan
pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun mental.
2. Etika peneliti pada klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap
klien perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang
dilakukan secara etis.
3. Etika peneliti pada asisten
Peneliti biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang asisten
melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.
4. Etika klien
Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah
data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau menghilangkan bagian-
bagian dari hasil analisis yang dianggap merugikan, kalau peneliti menuruti
keinginan tersebut bisa jadi profesi peneliti akan hancur.

I. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


1. Meminimalisir Risiko
Studi kelayakan bisnis membantu dalam meminimalisir risiko kerugian dengan
mengidentifikasi potensi masalah dan peluang usaha yang dapat membantu
pengusaha menghindari kerugian di masa depan.
2. Mempermudah Perencanaan
Studi kelayakan bisnis membantu dalam mempermudah perencanaan usaha dengan
memberikan gambaran yang jelas tentang situasi bisnis yang akan dihadapi, serta
membantu dalam menentukan tujuan dan hasil yang diharapkan.
3. Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Studi kelayakan bisnis membantu pengusaha dalam mengambil keputusan terkait
bisnisnya, baik itu terkait dengan pelaksanaan proyek, perencanaan modal,
manajemen operasional, hingga pengembangan bisnis.
4. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Hasil studi kelayakan bisnis dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investor
terhadap bisnis atau proyek yang direncanakan, sehingga memudahkan dalam
mendapatkan pendanaan.
5. Memperkuat Kesiapan Bisnis
Studi kelayakan bisnis membantu dalam mengukur kesiapan pengusaha dalam
memulai sebuah bisnis, serta membantu dalam mempersiapkan segala aspek yang
diperlukan sebelum memulai usaha.
6. Mudah Melihat Peluang
Studi kelayakan bisnis membantu dalam menggambarkan bisnis lebih jelas,
sehingga memudahkan pengusaha untuk melihat peluang dan menghindari risiko
yang mungkin terjadi.
Studi kelayakan bisnis memiliki manfaat yang signifikan bagi pengusaha,
baik dalam meminimalisir risiko kerugian, mempermudah perencanaan, membantu
pengambilan keputusan, hingga meningkatkan kepercayaan investor.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek
dilakukan dengan berhasil (menguntungkan). Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk
memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing pihak mempunai
kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
adalah bidang kajian studi kelayakan tentang keadaan objek tertentu dari fungsi-fungsi bisnis
(pemasaran, operasi, manajemen/SDM, hukum, lingkungan, dan keuangan). Pelaksanaan
studi dan penelitian atas fungsi-fungsi bisnis tersebut terkadang disesuaikan dengan
kebutuhan dari analis atau stakeholder.

B. Saran
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulai bisnisnya hendaknya
melakukan studi kelayakan bisnis supaya lebih mengetahui serta memahami kemana
kedepannya bisnis akan berjalan dan bagaimana bisnis akan dapat dilakukan.
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain mengerti tentang
bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat mengaplikasikan keilmuan yang
diperoleh dari makalah ini sehingga dapat memulai bisnis dengan cara yang baik dan benar.
Daftar Pustaka

Rusdiana, A. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia.


Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2. Bandung:
Alfabeta.
Kasmir, Jakfar, 2010, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana
Helmi, S. (2006). Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E-Learning, 33-
165.
Subagyo, A. (2008). Studi Kelayakan Bisnis. In Arifin Subandi. Jakarta: PT Gramedia.
Umar, H. (1994). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai