Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

LAYOUT STRATEGY

Disusun oleh:
Anisa Khoirul Amin (D02.018.005)

UNIVERSITAS NASIONAL KARANGTURI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul "Layout Strategi" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas dari Bapak
Pradipta Risma Rukma Ardi selaku dosen mata kuliah Manajemen Operasional di
Universitas Nasional Karangturi. Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak
Ardi yang telah memberikan tugas ini agar menambah pengetahuan dan wawasan
terkait dengan bidang yang ditekuni oleh penulis. Serta penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Semoga makalah inidapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada


pembaca. Penulis menyadari makalah ini mempuyai banyak kekurangan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun tentu sangat berarti bagi penulis.

Semarang, 26 Oktober 2020

Anisa Khoirul Amin


Penulis

LAYOUT STRATEGY iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.2 Metode Penelitian...............................................................................................1
1.4 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Layout..............................................................................................3
2.2 Tujuan Layout....................................................................................................4
2.3 Jenis - Jenis/Tipe Layout....................................................................................5
2.3.1 Tata Letak Kantor.......................................................................................6
2.3.2 Tata Letak Toko Eceran...............................................................................6
2.3.3 Tata Letak Gudang dan Penyimpanan........................................................6
2.3.4 Tata Letak dengan Posisi Tetap..................................................................7
2.3.5 Tata Letak Berorientasi Proses...................................................................7
2.3.6 Tata Letak Sel Kerja....................................................................................7
2.3.7 Tata Letak Berorientasi Produk..................................................................8
2.4 Manfaat Layout................................................................................................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
GAMBAR LAYOUT.......................................................................................................14
ALFAMIDI FATMAWATI 2016....................................................................................14

LAYOUT STRATEGY iv
LAYOUT STRATEGY v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di
negara kita Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin
meningkat. Untuk menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan pemikiran yang kreatif
dan inovatif di dalam tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus
menempatkan lokasi operasi, karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu
biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk
menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay
out, dimana lay out dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. Lay out juga memiliki banyak dampak strategis karena lay out
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat kita susun rumusan
masalah, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Layout atau Tata Letak?
2. Apa tujuan Tata Letak atau Layout?
3. Apa saja macam/tipe dari Layout?
4. Apa saja manfaat dari Layout?

1.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah dengan metode tidak langsung yang mengambil sumber dari buku
maupun dari internet.

LAYOUT STRATEGY 1
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan penulisan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulis dalam
makalah ini sebagai berikut:
1. Agar pembaca dapat mengetahui yang dimaksud dengan Layout.
2. Agar pembaca dapat mengetahui tujuan dari pembuatan Layout.
3. Agar pembaca dapat mengetahui macam/tipe dari Layout
4. Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dari Layout.

LAYOUT STRATEGY 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Layout


Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang
transformasinya diposisikan satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai
tugasnya dialokasikan ke sumber daya transformasinya tersebut (Slack, Jones,
& Johnston, 2013)
Selain itu, perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat
pengaturan sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk
(Herjanto, 2008).
Tata letak adalah salah satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah
operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat
membantu sebuah organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan,
harga rendah, atau respon. (Heizer, Render, & Munson, 2017).
Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan
peralatan untuk menciptakan area kerja yang efisien, aman, dan ergonomis.
Area kerja dengan tata letak yang memiliki prinsip desain yang baik akan
menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi dan produktivitas karyawan yang
tinggi.
Sedangkan tata letak menurut Wibowo, Nurcahyo, & Khairunnisa
(2016), merupakan keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi
jangka panjang. Tujuan utama tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata
letak mesin dan peralatan produksi sehingga tata letaknya dapat
mengoptimalkan operasi produksi.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan
peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi
bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan
fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang
efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan
biaya yang paling ekonomis.

LAYOUT STRATEGY 3
Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout
yang seksama. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu
sbb;
Untuk manufaktur

 Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus untuk


membuat produk baru.
 Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to
date)
 Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi
kinerja yang tidak selalu menciptakan kepuasan atau kemungkinan
terjadinya kecelakaan dalam proses konversi.
 Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan
penghematan dan pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.

Untuk usaha jasa

 Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga


harus disesuaikan didalam usaha memenuhi kepusasan pelanggan.
 Perubahan layout dapat ,enciptakan persepsi pelanggan bahwa
perusahaan memperhatikan pelanggannya, atau merupakan
gambaran bonafiditas perusahaan.
 Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan
mutu yang tinggi, sehingga layout harus mendukung system
layanan tersebut.
 Perilaku pelanggan yang terus berubah harus diikuti perusahaan
dengan melakukan perubahan layout secara berkelanjutan.

2.2 Tujuan Layout


Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak
fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau
meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area
kerja.

LAYOUT STRATEGY 4
Secara rinci tujuan tata letak sebagai berikut:
1. Menggunakan ruang yang tersedia seefektif mungkin.
2. Meminimumkan jarak angkut dan biaya penanganan bahan.
3. Menciptakan keseimbangan dalam proses produksi.
4. Menyederhanakan proses produksi.
5. Mendorong semangat dan efektifitas kerja karyawan.
6. Menjagah keselamatan kerja dan barang-barang yang sedang diproses.
7. Menghindari berbagai bentuk pemborosan.

2.3 Jenis - Jenis/Tipe Layout


Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya : aliran bahan,
manusia dan informasi di dalam-atau-antar wilayah. Sebuah tata letak yang
baik perlu menetapkan hal-hal berikut :
A. Peralatan penangan bahan
Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan,
seperti ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval system, juga
kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
B. Kapasitas dan persyaratan luas ruang
Desain tata letak dan penyediaan ruang hanya dapat dilakukan
saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perakitan diketahui.  Seperti
persyaratan ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6 kaki,
ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga pencegahan masalah keamanan,
kebisingan, debu, temperature, dan ruangan peraltan dan mesin.
C. Lingkungan hidup dan estetika
Penentuan tata letak juga membutuhkan keputusan mengenai
jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk menyediakan aliran udara,
mengurangi kebisingan, dan menyediakan keleluasaan pribadi.
D. Aliran informasi
Penentuan tata letak harus memperhatikan kelancaran komunikasi
antar divisi, misalnya jarak antar ruang, pembatas setengah badan, atau
ruang kantor terpisah.

LAYOUT STRATEGY 5
E. Biaya pergerakan antar wilayah kerja
Pertimbangkan hal hal yang berkaitan dengan pemindahan bahan
dan kepentingan beberapa wilayah tertentun untuk didekatkan satu sama
lain.
Jenis-jenis tata letak :
2.3.1 Tata Letak Kantor

Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan


pekerja, dan ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan,
keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang membedakan antar
layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata
letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi.
2.3.2 Tata Letak Toko Eceran

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan


aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. 
Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen.
Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan
produk kepada konsumen sebanyak mungkin.
2.3.3 Tata Letak Gudang dan Penyimpanan

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk


menemukan titik optimal antara biaya penanganan bahan dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung.
Konsekuensinya adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya
(ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh
dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan tranfortasi material masuk, penyimpanan, dan transformasi
bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini
meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan

LAYOUT STRATEGY 6
penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan
kerusakan material dalam gudang.
2.3.4 Tata Letak dengan Posisi Tetap

Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat,


sementara para pekerja dan peralatan datang ke tempat tersebut.
Contoh jenis proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal,
jalan raya, jembatan, rumah dan meja operasi di ruang operasi
rumah sakit.
2.3.5 Tata Letak Berorientasi Proses

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented


layout) dapat menangani beragam barang atau jasa secara
bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung
sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di
saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat
penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang
berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya
memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi.
Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari
lokasi departemen. Dengan penataan lokasi departemen yang baik,
diharapkan perusahaan mendapat keuntungan, antara lain :
 Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
 Penggunaan ruangan yang efisien.
 Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
 Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
 Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi
atau untuk melayani konsumen.
2.3.6 Tata Letak Sel Kerja

Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan


pengaturan khusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan
manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang

LAYOUT STRATEGY 7
memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch
tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama)
tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja
tertentu. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan
tata letak yang berorientasi pada proses.
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang
dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang
beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah
kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian
dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel
kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk
berubah. Keunggulan Sel kerja adalah:
1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi
2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
3. Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi
4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
5. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan
2.3.7 Tata Letak Berorientasi Produk

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di


sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki
volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang dan
kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan
adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang
tinggi.
2. Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian
akan penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.
3. Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus
hidupnya, yang memberikan penilaian adanya penanaman
modal pada peralatan khusus.

LAYOUT STRATEGY 8
4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan
mempunyai kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi)
untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan dengan
peralatan khusus tersebut.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk,
yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication
line) membuat komponen seperti ban mobil dan komponen logam
sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly
line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada
sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang
berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu
waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus
sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh
seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu
yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh
pekerja berikutnya.
Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada
produk adalah:
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan
dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan
untuk menjalankan proses cukup besar.

LAYOUT STRATEGY 9
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik
mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga
terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk
atau tingkat produksi yang berbeda.

2.4 Manfaat Layout


Manfaat layout diantaranya, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah produksi
Tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan
kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang
lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja
dan jam kerja mesin lebih kecil.
2. Mengurangi waktu tunggu
Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan
keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau
departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara
satu mesin dengan mesin yang lain.
3. Manfaat proses pemindahan bahan
Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih
sering dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin
maupun peralatan produksi yang lain.
4. Penghematan penggunaaan ruangan
Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara
masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan
yang dibutuhkan.
5. Efisiensi penggunaaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat
menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin
maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.

LAYOUT STRATEGY 10
6. Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin
yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu
tunggu.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat
menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman,
tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih
ditingkatkan.
8. Mengurangi kesimpang-siuran
Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu,
dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan
menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan
kemacetan.

LAYOUT STRATEGY 11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah saya tulis pada makalah
ini. Maka dapat dibuat  kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi
lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan
karena strategi lay out yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam
hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung
sebuah perusahaan di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada
peningkatan profitabilitas perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi
dan produktifitas kerja yang baik.

3.2 Saran
Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah
merencanakan lokasi dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay
out yang tepat dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam
persaingan.

LAYOUT STRATEGY 12
DAFTAR PUSTAKA

1. https://bbs.binus.ac.id/management/2019/11/desain-tata-letak-layout-design/ (
diakses pada tanggal 26 Oktober 2020)
2. http://makalahmahmudah.blogspot.com/2015/05/makalah-strategi-tata-letak-
manajemen.html ( diakses pada tanggal 26 Oktober 2020)
3. http://rivandi11.blogspot.com/2014/11/rivandi-strategi-tata-letak-
layout.html#:~:text=Yaitu%20pengaturan%20tata%20letak
%20fasilitas,memudahkan%20pengawasan%20dalam%20kegiatan
%20produksi. (diakses pada tanggal 26 Oktober 2020)
4. http://rankingpertama.blogspot.com/2017/04/makalah-layout.html (diakses
pada tanggal 26 Oktober 2020)

LAYOUT STRATEGY 13
GAMBAR LAYOUT
ALFAMIDI FATMAWATI 2016

MESS

GUDANG TOILET
CUSTOMER

RAK FOOD RAK NON FOOD RAK NON FOOD

FREEZER NUGGETS

DAN AYAM
R

TIMBANGAN RAK KHUSU


BUAH DAN PROMO JSM,
AREA FRESH PHP, DLL
FOOD

OPEN CHILLER

RAK ROKOK DAN


SERVER DAN KASIR
RAWAN HILANG

KASIR
FREEZER ICE CREAM
RAK SUSU KALENG

PINTU MASUK

LAYOUT STRATEGY 14

Anda mungkin juga menyukai